KJ
Gambaran Utama:
1. Gangguan fungsi kognitif
misalnya, daya ingat (memory), daya pikir
(intellect), daya belajar (learning).
2. Gangguan sensorium
misalnya, gangguan kesadaran (consciousness)
dan perhatian (attention)
3. Sindrom dg manifestasi yg menonjol dalam
bidang:
- persepsi (halusinasi)
- isi pikiran (waham/ delusi)
- suasana perasaan dan emosi (depresi,
gembira, cemas)
DEMENSIA
Demensia merupakan suatu sindrom akibat
penyakit/ gangguan otak yg biasanya bersifat
kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi
luhur kortikal yg multipel (multiple higher cortical
function), termasuk didalamnya: daya ingat, daya
pikir, orientasi, daya tangkap (comprehension),
berhitung, kemampuan belajar, berbahasa dan
daya nilai (judgment)
Umumnya disertai dan ada kalanya diawali, dg
kemerosotan (deterioration) dalam pengendalian
emosi, perilaku sosial atau motivasi hidup.
Pedoman Diagnostik
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan
daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan
harian seseorang (personal activities of daily
living) seperti mandi, berpakaian, makan,
kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
Tidak ada gangguan kesadaran (clear
consciousness) .
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan.
Pedoman Diagnostik
Adanya gejala demensia yg progresif
Gambaran neuropatologis berupa atrofi selektif
dari lobus frontalis yg menonjol, disertai euforia,
emosi tumpul, dan perilaku sosial yg kasar,
disinhibisi dan apatis atau gelisah
Manifestasi gangguan perilaku pada umumnya
mendahului gangguan daya ingat
F05 D E L I R I U M
Pedoman Diagnostik
Gangguan kesadaran dan perhatian:
dari taraf kesadaran berkabut sampai dg koma;
menurunnya kemampuan untuk mengarahkan,
memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian;
Gangguan kognitif secara umum:
distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi seringkali visual
hendaya daya pikir dan pengertian abstrak, dg atau
tanpa waham yang bersifat sementara, tetapi sangat
khas terdapat inkoherensi yg ringan;
hendaya daya ingat segera dan jangka pendek,
namun daya ingat jangka panjang relatif masih utuh
disorientasi waktu, pada kasus yang berat, terdapat
juga disorientasi tempat dan orang;
Gangguan psikomotor
hipo atau hipper-aktivitas dan pengalihan aktivitas yg
tidak terduga dari satu ke yg lain;
waktu bereaksi yg lebih panjang;
arus pembicaraan yg bertambah atau berkurang;
reaksi terperanjat meningkat;
Gangguan siklus tidur-bangun
insomnia atau, pada kasus yg berat, tidak dapat tidur
sama sekali atau terbaliknya siklus tidur-bangun;
mengantuk pada siang hari;
gejala yg memburuk pada malam hari;
mimpi yg mengganggu atau mimpi buruk, yg dapat
berlanjut menjadi halusinasi setelah bangun tidur;
Gangguan emosional
misalnya depresi , anxietas atau takut, lekas
marah, euforia, apatis, atau rasa kehilangan
akal
Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya
hilang-timbul sepanjang hari dan keadaan itu
berlangsung kurang dari 6 bulan.
F06.0
Halusinosis Organik
Pedoman Diagnostik
Kriteria umum tersebut diatas (F06)
Adanya halusinasi dalam segala bentuk
(biasanya visual atau auditorik), yg menetap
atau berulang
Kesadaran yg jernih (tidak berkabut)
Tidak ada penurunan fungsi intelek yg
bermakna
Tidak ada gangguan afektif yg menonjol
Tidak jelas adanya waham (sering kali insight
masih utuh)