Anda di halaman 1dari 4

CARA IDENTIFIKASI MINERAL

Cara identifikasi mineral dapat dilakukan baik secara makroskopik


maupun secara mikroskopik.
Identifikasi makroskopik:
1. Warna
Warna mineral akan dipengaruhi oleh kehadiran dari suatu atom
terttentu

yang

akan

menyerap

suatu

spektrum

cahaya

dan

meneruskan sisa spektrum warna


2. Cleavage
Setiap mineral

akan

mengalami

pembelahan

dan

pecah.

Pembelahan terjadi pada suatu bidang belah yang mengikuti


permukaan kristal sedangkan pecahan mineral cenderung tidak
beraturan ke segala arah. Jenis pembelahan yang terjadi adalah:
Sempurna : mineral terbelah mengikuti bidang belahnya dan
belahan terlihat jelas sedangkan kemungkinan untuk pecah
kecil. Belahan dapat diangkat akibat belahan terjadi sempurna

dan mineral menjadi lembaran.


Baik
: mineral terbelah mengikuti bidang belah namun
ada kemungkinan untuk pecah memotong bidang belah dan

belahan masih dapat terlihat dengan baik.


Jelas
: membelah melewati bidang belah namun dapat

dengan mudah pecah pada arah-arah lainnya.


Tidak jelas : kemungkinan terjadinya pecah sama dengan
belah sehingga mineral akan sulit diidentidikasi bidang belah
dan bentuk belahannya.

3. Fracture
Jenis pecahan terdiri dari beberapa jenis kemungkinan pecahan,
diantaranya:
Conchoidal (permukaan pecahan menyerupai bagian dalam

kulit kerang)
Hackly (permukaan pecahan tajam-tajam)
Uneven (bentuk pecahan tidak beraturan)

4. Streak (warna goresan)


Mineral akan digoreskan pada streak plate dan akan menyisakan
warna yang tertinggal pada streak plate
5. Luster (kilap)
Kilap adalah suatu refleksi dan refraksi dari suatu cahaya dari
permukaan mineral.
Jenis kilap :
Metallic
Non metallic :
o Earthy
o Waxy
o Greasy
o Glassy
o Adamantine
o Resinous
o Silky
o Pearly
6. Transparansi
Kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya.
Transparan : mineral dapat meneruskan cahaya dengan baik
Translusen : mineral masih dapat meneruskan cahaya
walaupun tidak sempurna namun masih dapat melihat benda

yang berada di balik mineral ketika disayat hingga 0,03mm


Opak
: kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya
sudah rendah dan benda yang berada dibalik mineral sudah

sulit untuk dilihat walupun sudah disayat hingga 0,03mm


7. Bentuk kristal
Kristal dari suatu mineral akan memiliki kemungkinan untuk
membentuk suatu bentuk atau bidang, jika pertumbuhan mineral
tidak terhambat maka mineral akan menghasilkan bentuk yang
sempurna. Beberapa bentuk yang umum dijumpai :
Kubus
Oktahedral
Tabular
Equant (sisi sama panjang)
Fibrous
Acicular (menjarum)
Prismatic
Bladed

Dendritik
Botroyidal (membulat halus pada permukaan seperti anggur)
Kolumnar
Granular
Berlembar

8. Tenacity (perilaku mineral ketika diberi impak dari pukulan)


Sifat ini dbagi menjadi :
Brittle (mudah hancur)
Elastic (dapat kembali kebentuk asal)
Flexible/plastic (dapt dipentuk kembali namun tidak sama

denagan asal)
Malleable (dapat dibelah menjadi lebaran)
Sectille (dapat dipotong dengan pisau)
Ductile (ulet, dapat dibentuk menjadi pipih)

9. Magnetisme
Beberapa mineral akan memliki kemungkinan untuk menempel
pada magnet. Kemungkinan menempel pada magnet disebabkan
oleh adanya mineral Fe3O4 atau FeS pada campurannya.
10.
Kekerasan
Kekerasan adalah suatu sifat fisik dari mineral dimana kemampuan
mineral menahan goresan. Skala mohs (satu untuk kekerasan
terndah dan 10 untuk yang terkeras)
i. Talk
ii.
Gipsum
iii.
Kalsit
iv.
Fluorit
v. Apatit
vi.
Orthoklas
vii.
Kuarsa
viii.
Topas
ix.
Korundum
x.
intan
11.
Sifat listrik
Beberapa jenis mineral memiliki sifat konduktor atau tidak. Sifat
konduktor dari mineral umumnya dipengaruhi oleh adanya ikatan
logam pada mineral
12.
Sifat permukaan
Sifat permukann pada mineral adalah kemamapuan mineral untuk
dibasahi dengan air atau wetability.

13.
Densitas
Setiap mineral akan memiliki densitas yang berbeda. Densitas
adalah besaran yang menggambarkan kepadatan atom mineral
pada suatu satuan volume tertentu.

Anda mungkin juga menyukai