JUDUL
Judul Proposal kerja praktik ini adalah PENENTUAN KUANTITAS
PEMESANAN OPTIMUM DENGAN MODEL ECONOMIC ORDER
QUANTITY (EOQ) DALAM MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA
PERSEDIAAN (STUDI KASUS Perum BULOG Sub Divre IV
Banyumas).
B. PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pangan sangat menunjang untuk
keberlangsungan hidup manusia. Salah satu perusahaan yang menyediakan
pangan adalah Badan Urusan Logistik (BULOG).
Perum BULOG Sub Divre IV Banyumas merupakan salah satu bagian dari
unit kerja BULOG. Seperti halnya perusahaan lainnya, Perum BULOG Sub Divre
IV Banyumas memerlukan biaya persediaan yang ditimbulkan karena adanya
persediaan. Persediaan menjadi sangat penting karena membentuk hubungan
antara produksi dan penjualan produk. Jika perusahaan memiliki tingkat
persediaan terlalu besar, maka akan menimbulkan tingginya biaya penyimpanan,
biaya pemindahan, dan biaya pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk
persediaan. Hal ini akan berpengaruh pada laba yang akan diperoleh perusahaan.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki tingkat persediaan terlalu kecil, maka
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menjual dan memperoleh laba. Hal
ini akan menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan yaitu harus menanggung
biaya maupun resiko yang berkaitan dengan keputusan persediaan. Oleh karena
itu,
pihak
perusahaan
harus
melakukan
manajemen
persediaan
untuk
untuk
Biaya yang relevan untuk dipertimbangkan dalam model EOQ adalah biaya
pesan dan biaya simpan (Yamit, 1999). Total biaya persediaan yang minimum
dapat dihitung dengan menjumlahkan total biaya pemesanan tahunan dan total
biaya simpan tahunan. Model EOQ dipilih dalam meminimumkan biaya
persediaan karena cukup mudah untuk diterapkan.
BULOG dapat menentukan total biaya persediaan yang minimum dengan
mengetahui kuantitas pemesanan yang optimum. Oleh karena itu, Perum BULOG
Sub Divre IV Banyumas dapat menghemat biaya yang ditujukan untuk persediaan
per tahunnya. Hal ini tentu saja akan membawa dampak positif pada peningkatan
laba yang diperoleh Perum BULOG Sub Divre IV Banyumas. Oleh karena itu,
pada kerja praktik ini penulis tertarik untuk menentukan kuantitas pemesanan
optimum di Perum BULOG Sub Divre IV Banyumas dengan menggunakan model
EOQ dalam kaitannya meminimumkan total biaya persediaan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan menentukan
kuantitas pemesanan optimum berkaitan dengan meminimumkan total biaya
persediaan di Perum BULOG Sub Divre IV Banyumas :
1. Bagaimana menentukan kuantitas pemesanan yang optimum dengan
model Economic Order Quantity (EOQ) di Perum BULOG Sub Divre
IV Banyumas?
2. Bagaimana meminimumkan total biaya persediaan berdasarkan
kuantitas pemesanan yang optimum?
D. MAKSUD DAN TUJUAN
2.
E. KEGUNAAN
Bagi Mahasiswa
a) Menambah referensi mengenai pengkajian matematika pada bidang
terapan khususnya masalah manajemen sumber daya.
b) Memperoleh pengetahuan dan pengalaman bekerja di Perum
BULOG Sub Divre IV Banyumas.
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Persediaan
1.1 Definisi Persediaan
atau
pelanggan
setiap
waktu.
Pada
prinsipnya
persediaan
2) Fluktuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3) Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang
terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan,
penjualan, atau permintaan yang meningkat.
2. Persediaan berdasarkan jenis dan posisi barang (Rangkuti, 2004)
Persediaan berdasarkan jenis dan posisi barang antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
dalam
kapasitas
Menyeimbangkan
jumlah bebas.
Model EOQ sangat baik pada saat mengatasi masalah yang berkaitan
biaya
pemesanan
dan
penyimpanan
yang
satuan
setiap hari, maka stok dalam gudang akan sama dengan (P- R ) satuan
setiap hari. Selanjutnya jika tiba-tiba produksi berhenti pada suatu saat,
persediaan akan berkurang dengan kecepatan sebesar
R setiap hari.
Tt
1)
< t, atau
di mana:
Tt adalah masa tenggang
t adalah masa putaran produksi atau waktu pemesanan
Kebutuhan selama masa tenggang
= R x Tt
Jumlah pemesanan optimum
= R xt
Karena Tt < t, maka R x Tt > R x t
Hal ini berarti, perusahaan harus segera melakukan pemesanan
kembali setelah tingkat persediaan mencapai Ro =
Tt , untuk
2)
>t
R x Tt
R xt
>
R xt
Karena
Tt
> t, maka
R x Tt
= Q
Tt
/t) Q
10
R *).
dan
R *
sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan per unit pada satu periode
(dalam model ini biasanya dipakai periode satu tahun sebagai ukuran satu
periode waktu). Asumsi yang dipakai dalam model ini adalah sebagai
berikut:
1) Masa tenggang antara waktu pemesanan adalah bersifat Stochastic.
2) Permintaan yang tidak dapat dipenuhi selama masa tenggang akan
dilakukan pengiriman kemudian (backlog).
3) Pola distribusi permintaan selama masa
tenggang
adalah
independen waktunya.
4) Pada saat yang bersamaan tidak ada pemesanan lagi.
e. Model EOQ pengawasan persediaan dengan adanya potongan harga
Potongan harga merupakan suatu kebijakan di mana harga beli per
unitnya akan lebih murah dibandingkan dengan harga beli per unit rata-rata.
Hal ini sangat dimungkinkan karena jumlah produk yang dibeli telah
mencapai batasan pembelian minimum tertentu.
Pada umumnya harga beli per unit menurun sebesar kenaikan jumlah
pembelian disebabkan adanya prinsip skala ekonomis dalam bidang
produksi maupun distribusi.
Apabila permintaan telah diketahui jumlahnya, dengan sendirinya
dalam persediaan tidak terjadi kehabisan stok (pengiriman dilaksanakan
secara teratur). Maka, harga beli per unitnya menjadi bervariasi tergantung
pada jumlah barang yang dibeli. Kondisi seperti ini disebut dengan Model
EOQ dengan potongan harga.
f. Model EOQ pengawasan persediaan dengan asumsi aliran produk
kontinu
Selain menerima order pada saat yang bersamaan, perusahaan juga
dapat menghasilkan produk secara kontinu. Dengan demikian produk yang
dihasilkan dapat dikirim ke persediaan dalam sebesar
jumlah unit yang digunakan sebesar
produksi sebesar p.
11
Q . Asumsinya,
= kuantitas pemesanan,
R
Q
Q
2
= rata-rata persediaan.
Total biaya pesan tahunan (Total Order Cost- TOC ) dapat ditulis
dalam persamaan berikut ini:
12
( QR ) S
TOC=
(2.1)
( Q2 )C
(2.2)
( Q2 )C
EOQ atau
( QR )
Q
(2.3)
TOC
TCC , sehingga
model matematika dari EOQ dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
TCC=TOC (2.4)
( Q2 )C=( QR ) S
(2.5)
QC RS
=
2
Q (2.6)
Q2 C=2 RS (2.7)
Q 2=
2 RS
C
(2.8)
Akibatnya,
EOQ = Q =
2 RS
C (2.9)
13
R
S +
Q
Q
C (2.10)
2
( )
TC=
( )
( QR ) S
TOC=
(2.11)
Q
C
2
( )
(2.12)
1
0
11 12
1. Pembuatan Proposal
2. Pelaksanaan KP
3. Pembuatan Laporan KP
4. Seminar dan Ujian KP
I. DAFTAR PUSTAKA
Nursyamsi, J. Manajemen Persediaan. http://jnursyamsi. Staff. Gunadarma. ac.
/Downloads/file/11397/MANAJEMEN+PERSEDIAAN. Ppt. Diakses
tanggal 23 Desember 2011.
14
15