LAPORAN JAGA
8 JANUARI 2015
BANGSAL
MELATI
Identitas
Nama : An. AM
JK : Laki-laki
Umur : 3 bulan
Alamat : Tipar Cakung
Tgl MRS : 8/1/2015
Jam MRS: 17.30
Nama OT: Tn. J
Anamnesis
Keluhan Utama
Kejang 12 kali dalam 24 jam
Keluhan Tambahan
Diare (+),Batuk (+), Pilek (+)
Selain
itu
orang
tua
OS
mengatakan anaknya batuk dan
pilek 1 hari SMRS dan diare 9
jam SMRS sebanyak 4x, BAB
berampas,
tidak
ada
lendir
maupun darah.
RPD
Belum pernah menderita sakit
seperti ini
RPO
Tidak sedang mengkonsumsi obat
R. kehamilan
ANC rutin ke bidan, selama hamil ibu
tidak pernah sakit
R. Persalinan
Lahir normal, BBL 2600 gr, PBL 47
cm lahir dalam keadaan menangis
Pola makan
ASI dan 1 hari SMRS diberikan susu
formula
R. Imunisasi
HiB dan BCG
R. Tumbang
Sesuai dengan usia
R. Alergi
Tidak ada
R. Psikososial
Lingkungan rumah baik, tidak sedang
ada yang sakit atau memiliki gejala
yang sama dirumah
Pemeriksaan Fisik
KU
: tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TTV
:
S = 36,5C
N = 100 x/menit
R = 26 x/menit
TD = tidak dilakukan
Antropometri
BB: 5,2 kg
TB: 56 cm
LK: 38 cm
LILA: 9 cm
Status Gizi:
BB/U : 5,2/6 x 100% = 86,67%
TB/U : 56/61 x 100% = 91,8%
BB/TB : 5,2/6,2 x 100% = 83,8%
Kesan : gizi baik
Status Generalis
Kepala : Normochephal
ubun-ubun belum tertutup, diameter
3
cm cekung (-)
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (/-), mata cekung (-/-), air
mata (-/-)
Hidung : deviasi septum (-/-), sekret (-/-),
epistaksis (-/-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Mulut : Mukosa bibir kering, perdarahan
gusi (-),
faring hiperemis (-), tonsil
T1/T1
Paru-Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi
: Tidak ada bagian dada yang tertinggal
Perkusi
: Sonor
Auskultasi
: vesikuler; wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: Tidak dilakukan
Auskultasi
: BJ 1 & 2 reguler murni, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran
Palpasi
: Nyeri tekan (-)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi:
BU meningkat
Turgor
kulit
: Baik
Ekstremitas atas
Akral : Hangat
Edema : -/Sianosis : -/RCT : <2 detik
Ekstremitas bawah
Akral : Hangat
Edema : -/Sianosis : -/RCT : <2 detik
Kelenjar inguinal : Normal
Anus
: Normal
Genitalia
: Fimosis (-)
Status Neurologis
GCS : E4 M6 V5 (15)
R. Meningens : Kaku Kuduk (-)
Lasegue & Kernig (-)
Brd I, II (-)
R. Fisiologis : Patella (+/+)
Bisep (+/+)
Trisep (+/+)
R. Patologis : Babinski (-/-)
Chaddok (-/-)
Pemeriksaan Lab
7/12/2014
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Na
K
Cl
11,2
32
7,9
384
64
22
34
140
5.5
104
Nilai
Normal
9.2-13.6
30-46
4.5-13.00
217-491
81-121
24-36
34-36
135-147
3.6-5.8
94-111
Satuan
gr/dL
%
rb/ L
103/L
fL
Pg
gr/dL
mEq/L
mEq/L
mEq/L
Resume:
Anak
Lk
3
bln
kejang
12x
dalam
24jam,demam(+),batuk dan pilek (+), diare
4x 9 jam SMRS.
Pada pemeriksaan fisik: status generalis dan
status neurologis dalam batas normal,
BU=meningkat.
Hasil pemeriksaan lab Hb=11,2 mg/dl,
Ht=32%, Leukosit=7,9 rb/ L, Trombosit =384
ribu 103/L
Assesment : - Kejang
- Diare akut
- ISPA
DD
: -Epilepsi
-Sinkop
-Pseudoseizure
Diagnosa Kerja
Diagnosa Klinis : Epilepsi
Diagnosa Gizi : Gizi Baik
Diagnosa Imunisasi : Belum
Lengkap
Diagnosa Tumbang : Sesuai Usia
Terapi
IVFD RL 500 cc 20 tpm mikro
Kutoin 100 mg dalam 50cc NaCl
dalam 30 menit, setelah 12 jam
diberikan 2x15mg
EEG
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Epilepsi adalah terjadinya dua
atau lebih kejang tanpa adanya
provokasi yang dipashkan oleh
interval lebih dari 24 jam.
EPIDEMIOLOGI
Negara berkembang
100/100.000
Laki-laki > Perempuan
Anak berusia < 2 tahun
(262/100.000 kasus)
ETIOLOGI
EPILEPSI
IDIOPATIK
ETIOLOGI
Penyebab epilepsi adalah multifaktorial, termasuk genetik dan penyebab
yang didapat
Genetik
Epilepsi
sekunder
Asfiksia
Trauma
kepala
Sklerosis
hipokampu
s
Infeksi
Tumor
Stroke
BANGKITAN
UMUM
(KONVULSI/N
ON
KONVULSI)
BANGKITAN
TIDAK DAPAT
DIKLASIFIKA
SI
KLASIFIKASI
KEJANG
PARSIAL
(FOKAL)
Parsial
Parsial
Parsial
sederhana
komplek
dengan generalisasi sekunder
KEJANG
UMUM
Lena/absens
Mioklonik
Tonik
klonik
tonik-klonik
atonik
PATOGENESIS
Pada tingkat selular terjadi paroxysmal depolari- zation
shift (PDS): depolarisasi potensial pasca sinap yg
berlangsung lama sbbkan lepasnya muatan listrik yg
berlebihan pd neuron2 & mampu merangsang sel neuron
lain secara bersama2 melepaskan muatan listriknya
GEJALA KEJANG
Lobus parietalis
Lobus temporalis
DIAGNOSIS
Pilih
satu
macam
antiepilepsi (OAE)
Sesuaikan dosis/capai
optimal
Bila belum berhasil,
ditambah obat ke-2
Bila
setelah
obat
serangan
(-)
obat
dikurangi & dihilangkan
obat
efek
dpt
ke-2
ke-1
OBAT ANTIEPILEPSI
Fenobarbital
: 2-10
mg/kgBB/hari
Fenitoin
: 5-10 mg/kgBB/hari
Karbamazepin
: 10-30
mg/kgBB/hari
Asam Valproat : 15-30
mg/kgBB/hari
Nitrazepam : 0,1-1
mg/kgBB/hari
Klonazepam : 0,03-0,1
mg/kgBB/hari
PROGNOSIS
Pada umumnya epilepsi baik, 70% penderita
epilepsi mengalami remisi (bebas bangkitan
selama 5 tahun sesudah penghentian obat)
Beberapa faktor prediktor prognosis:
Kelainan neurologi berat
Terdapat beberapa jenis bangkitan
Respon terhadap OAE
EEG abnormal pada awal terapi atau EEG
memburuk
Memerlukan politerapi untuk kontrol
bangkitan
TERIMA KASIH