METODE
Penelitian ini mendapatkan gambaran tentang tentang desain ornamen
keramik
HASIL PENELITIAN
A. Desain Ornamen pada industri keramik rumahan dinoyo Kota Malang
Variasi desain ornamen dapat dilihat dari wujud tampilan benda keramik
yang banyak dikembangkan, serta berhasil memikat konsumen walaupun untuk
setiap industri rumahan memiliki keunggulan dalam wujud tampilannya, baik
dalam desain struktural maupun desain dekoratif.
Desain dekoratif ini tersusun atas dua ornamen yaitu ornamen utama dan
ornamen pendukung. Ornamen utama terdiri dari motif tumbuh-tumbuhan, hewan,
kaligrafi, sedangkan ornamen pendukung terdiri dari motif pinggiran. Kedua
ornamen tersebut menggunakan garis lurus, garis lengkung, garis tebal tipis yang
penerapannya pada bentuk 3 dimensi benda/body keramik. Untuk desain ornamen
akan nampak adanya garis-garis nyata dan untuk bentuk akan nampak
dengan garis-garis semu. Dalam visualisasi tersebut tentunya tidak akan
lepas juga pada unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa, sebab
keduanya merupakan hal penting yang dapat mendukung kualitas seni yang
artistik baik dalam bentuk maupun ornamennya.
Lukis
ialah
teknik dekorasi
menggambar atau melukis langsung pada permukaan benda. Bahan dan alat-alat
yang diperlukan antara lain : 1) Benda Keramik yang masih dalam keadaan basah
akan tetapi cukup kuat untuk diangkat/dipindahkan. 2) Oksida warna, tempat
bahan oksida warna dan alat bantu kuas, pensil dan alat lainnya. Setelah bahan
dan alat siap, langkah selanjutnya yaitu melakukan perencanaan motif yang
dikehendaki. Untuk tahap pengecatan (lukis) sama seperti melukis dengan cat air.
Dalam teknik lukis yang perlu diperhatikan adalah kadar kekentalan dari bahan
warna, sebab peresapan bahan pewarna pada body keramik sangat cepat dan
penerapannya
memerlukan
keluwesan
tangan
dari
pengrajin
dalam
menvisualisasikan motif/gambar.
2. Teknik Krawang
Teknik krawang yaitu teknik dekorasi dengan cara mencungkil badan
benda sampai tembus/berlubang. Teknik ini dapat dilakukan pada saat benda
dalam keadaan agak kering. Bahan dan alat yang digunakan yaitu: 1) benda
keramik yang siap untuk dihias dan diletakkan sesuai keinginan kita 2) alat bantu
pisau/alat cungkil, paku, dan alat tajam lainnya.
3. Teknik Pengglasiran
Merupakan teknik dekorasi pada badan benda keramik (dilakukan pada
benda-benda biscuit) dengan menggunakan pewarna oksida khusus kemudian di
tutup oleh lapisan glasir transparan. Penggunaan glasir transparan yaitu untuk
memperoleh kecermelangan warna dari oksida pewarna akan tetap terlihat. Bahan
dan alat yang digunakan yaitu : (1) Benda keramik yang siap dihias (2) Bahan
oksida warna (3) Alat bantu semprot, spray gun, kuas, timba, penjepit benda.
Penerapan teknik ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
(1)
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka desain ornamen keramik di Industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Dinoyo Kota Malang menentukan tema ornamen pada benda keramik yang akan
dihasilkannya. Tema yang digunakan pada Industri keramik rumahan Dinoyo
Kota Malang adalah flora-fauna di lingkungan sekitar, dan kaligrafi. Lebih
menarik lagi jika ada penambahan tema yakni manusia di zaman kerajaan Mesir
kuno atau manusia primitiv di zaman dahulu yang menceritakan kehidupan seharihari.
3.
Bahan Ornamen
Sebagai bahan satu kesatuan pada benda atau body keramik, bahan
ornamen juga memiliki peran yang digunakan untuk menghias benda keramik. Di
Industri kerajinan keramik rumahan Dinoyo Kota Malang lebih dominan memakai
bahan dasar mase untuk ornamen keramik dan memakai pewarna/cobal. Warna
yang ditonjolakan di kerajinan keramik Dinoyo kebanyakan warna kuning, biru,
hijau, dan merah. Seharusnya semakin banyak warna yang dipakai dan diatur,
semakin pula kemenarikan benda keramik tersebut.
4.
Teknik Ornamen
Upaya untuk memperindah hasil produksi keramik Dinoyo menerapkan
sistem ornamen dengan teknik lukis, teknik krawang, dan teknik pengglasiran.
Ketiga teknik ornamen tersebut sangat dominan dengan pengrajin, sebab
kebanyakan para pengrajin di Industri keramik rumahan Dinoyo Kota Malang
memiliki spesialisasi atau keahlian tersendiri untuk mewujudkan pada benda atau
body keramik.
Hasil peneliti ini menunjukkan keramik Dinoyo Kota Malang dari segi
teknologi kurang adanya pengembangan, dan hal ini mempengaruhi ornamen pada
keramik yang dihasilkan. Ornamen yang dihasilkan pada Industri Rumahan
kerajinan keramik ini terlihat kurang adanya pengembangan dari desain
artistiknya
Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
ini,
dapat
disarankan
agar
lebih
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Astuti, Ambar. 1997. Pengetahuan keramik. Yogyakarta: Gadjah Mada Univesitas
Press.
Depdikbud. 1992/1993. Desain Kerajinan Keramik. Jakarta: PT. Prasidha Adhi
Kriya.
Heskett, John. 2010. Desain Industri Jakarta.--:CV. Rajawali
Huberman, Miles. 1992. Analisa Data. Jakarta: Pratama Sada.
Indrawati, Lilik. 1992/1993. Struktur Seni. Malang: P30F
Koentjoroningrat. 1970. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jakarta. Jakarta:
Sabdodadi.
Martihadi dan G. Sunarto. 1982. Dasar-dasar Desain. Jakarta: Tema Baru.
Kartika, Dharsono Sony. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.
Moleong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Munir. 1991. Seni Kaligrafi Islam Kita. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwatiningsih. 1985. Pengetahuan Dasar Kerajinan Keramik. Malang: IKIP
Malang, PT. 28P3T
Purwatiningsih. 1990. Desain Struktural dan Desain DekoratifKeramik Hias
Daerah Malang. Malang: Pusat Penelitian IKIP Malang.
Purwatiningsih. 1989. Ragam Produk Kerajinan Keramik Malang. Pusat
Penelitian IKIP Malang
Rasjoyo. 1995. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Razak, R.A. 1978. Industri Keramik. Jakarta: PN. Balai.
Santoso, Budi. 1994. Studi Tentang Desain Produk Kerajinan Batu Onik di
Daerah Campur Darat Kabupaten Tulungagung. Malang: IKIP Malang.
Supratno. 1984. Ornamen Hias. Yogyakarta: PT. Kanasius
Suru, I Made. 1983. Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Jambatan
Tim penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Toekio, Sugeng M. 1987. Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa.
Van Der Hoop. 1949. Indonesishe Siermotieven Bandoeng:Koninklijk Bataviaash
Genootschap Van Kusten en Wertenshappen.
Wales, Jimmy. 2011. Ornamen Arsitektur, (online), (http://id.wikipedia.org/,
diakses pada tanggal 7 Oktober 2011).
Yumarto, Yurdini. 1986. Kerajinan Keramik. Bandung: Angkasa Bandung