Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN PENGAWASAN
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya & Kebersihan
KABUPATEN NGAWI
KEGIATAN
PEKERJAAN
I.

: REHABILITASI SEDANG/BERAT RUMAH GEDUNG KANTOR


: Rehab. Kantor Eks. Kesbanglinmas (untuk PMI/Pramuka/TK)

PENDAHULUAN
A. UMUM

1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan Negara yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis
yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan yang
kompeten dan dilakukan secara penuh dengan penempatan tenaga-tenaga ahli pengawasan
di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas Pengawasan,
serta secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pelaksana pengawasan memuat
masukan, azas, kriteria, proses, dan keluaran yang harus dipenuhi dengan perhatian serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan pelaksana pengawasan dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran hasil karya yang memadai sesuai KAK
ini.
C. LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan kegiatan pembangunan, perbaikan, dan pemeliharaan yang menjadi Tugas
Satker Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya & Kebersihan Kabupaten Ngawi yang akan segera
dilaksanakan, maka dibutuhkan Jasa Konsultasi bidang pengawasan agar dapat dicapai target
sesuai perencanaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
D. LINGKUP KEGIATAN

1. Lingkup Pekerjaan adalah Rehab. Kantor Eks. Kesbanglinmas (untuk PMI/Pramuka/TK) di


lingkungan Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya & Kebersihan Kabupaten Ngawi tahun 2009.
2. Lingkup Pengawasan Pekerjaan adalah melakukan pekerjaan pengawasan terhadap Rehab.
Kantor Eks. Kesbanglinmas (untuk PMI/Pramuka/TK).
E. LOKASI KEGIATAN
1. Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya & Kebersihan, Kec. Paron, Kab. Ngawi
II.

KEGIATAN PENGAWASAN
Lingkup Kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
target volume dan realisasi fisik lapangan.
4. Mengumpulkan data-data informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
5. Membuat laporan periodik 15 (lima belas) harian pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan dan laporan harian pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan serah terima pertama dan
kedua konstruksi.

7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan yang diajukan oleh pemborong.
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan yang diajukan oleh pemborong.
9. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikan pada
masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
10. Mengisi cek list dalam daftar simak proses pelaksanaan sebagai penilaian prestasi kemampuan
rekanan kontraktor.
11. Bersama pelaksana perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan.
12. Membuat dan menyerahkan gambar foto pelaksanaan 0 %, 50 %, dan 100 % ukuran 10R
sebanyak tiga lembar asli. Pengambilan gambar/foto diusahakan pada posisi yang baik dan
tetap.
13. Memantau pelaksanaan Kerjasama Operasional (KSO) antara Kontraktor dan desa setempat,
apabila terjadi penyimpangan terhadap perjanjian KSO harus segera diselesaikan dan dilaporkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (bila ada).
14. Membantu memastikan pembayaran keuangan porsi KSO sesuai dengan waktunya (bila ada).
III.

TANGGUNG JAWAB PENGAWAS


A. Pelaksana Pengawasan bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab Pelaksana Pengawasan adalah minimal sebagai berikut :
Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan
pedoman serta peraturan standart yang berlaku adalah sebagai berikut :
1. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
2. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan memenuhi peraturan dan
pedoman teknis bangunan yang berlaku untuk bangunan Negara.
C. Penanggung jawab profesional Pelaksana Pengawasan adalah tidak hanya penyedia jasa
sebagai suatu lembaga tetapi juga bagi tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

IV.

BIAYA
A. Biaya Pengawasan
1. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual.
2. Besarnya biaya pengawasan merupakan biaya tetap dan pasti.
3. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pengawas yang dibuat oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana Pengawasan.
B. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan kepada Dana Alokasi Umum
(DAU) tahun anggaran 2009.

V.

KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Pelaksana Pengawasan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
meliputi :
A. Buku harian yang memuat semua kejadian, perihal atau petunjuk yang penting dari Pejabat
Pembuat Komitmen, Direksi Pekerjaan, dan Kontraktor Pelaksana.
B. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
1. Tenaga kerja
2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak;
3. Alat-alat;
4. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan;
5. Waktu pelaksananaan pekerjaan.
C. Laporan periodik 15 (lima belas) harian sebagai resume laporan harian.
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
E. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-Built Drawing) yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana.
F. Laporan rapat lapangan (site meeting)
G. Time schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
H. Laporan akhir Pekerjaan Pengawasan.

VI.

PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN


A. UMUM

Pelaksana Pengawasan harus menjalankan tugasnya sesuai fungsi dan tanggung jawabnya
dengan baik dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL PELAKSANA PENGAWASAN

Pelaksana pengawasan harus membuat kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, dan secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun Program Kerja, alokasi tenaga kerja dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
b. Memeriksa time schedule / kurva lengkung S yang diajukan oleh kontraktor pelaksana
untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan di Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi,
dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan
pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen
pembangunan, peralatan, dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar
batas memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
d. Memberikan petunjuk dan perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pelaksanaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada pemborong melalui pemberitahuan tertulis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan,
sehubungan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi dan koordinasi
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya satu kali dalam sebulan dengan
Kontraktor, Desa, dan Pengawas dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan. Kemudian membuat risalah rapat dan
menyerahkannya pada rapat bulanan yang diselenggarakan Pejabat Pembuat
Komitmen.
c. Mengikuti rapat bulanan yang diselenggarakan Pemimpin Proyek.
d. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen mengenai volume, prosentase, dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah atau kurangnya dan juga perhitungan secara gambar konstruksi
yang dibuat oleh pemborong.
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.

b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Menyiapkan formulir, laporan harian, laporan periodic, Berita Acara kemajuan pekerjaan,
penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan dokumen pembangunan.
VII.

MASUKAN
A. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Pelaksana Pengawasan harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh pemimpin termasuk melalui Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini.
2. Pelaksana Pengawasan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan pengawas atau kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Pelaksana Pengawasan.
3. Informasi Pengawasan :
a. Dokumen Pelaksana, yaitu :
i.
Gambar-gambar pelaksana
ii.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
iii. Dokumen Kontrak
b. Bar chart dan Kurva S dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
d. Peraturan-peraturan, standar, dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.
B. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, Pelaksana Pengawasan harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Proyek maupun tingkat
kekomplekan pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini
minimal disesuaikan berdasarkan kebutuhan/ kompleksitas Proyek.
1. Koordinator
2. Pengawas Lapangan dengan keahlian sesuai jenis pekerjaan
3. Administrasi/ Pelapor
4. Tenaga teknis lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan

VIII.

PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya Pelaksana Pengawasan segera menyusun program :
1. Program Kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan proyek
B. Program Kerja secara keseluruhan harus mendapatkan pendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dan mendapatkan pendapat teknis dari Direksi pekerjaan.

IX.

TUGAS TENAGA AHLI, KEBUTUHAN, DAN URAIAN


Pelaksana Pengawasan diwajibkan untuk membentuk tim kerja masing-masing pekerjaan.
Kebutuhan Tenaga Ahli untuk pekerjaan pengawasan mengikuti tabel seperti tersebut berikut :
Pengalaman
No.
Tenaga Ahli
Pendidikan
Keterangan
(Tahun)
1. Pengawas Lapangan
3
S1 Teknik Sipil
Memiliki SKA
2. Asisten Pengawas
1
DIII
3. Administrasi
1
SMK
Berikut adalah uraian tentang kualifikasi serta tanggung jawab Tenaga Ahli :
1. Pengawas Lapangan
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil dan telah
berpengalaman dalam bidang pengawasan bangunan sipil paling sedikit 3 (tiga) tahun.
Secara umum, tugas dan tanggung jawabnya adalah mengawasi pelaksanaan fisik di
lapangan.

2. Asisten Pengawas
Adalah lulusan Sarjana Muda Diploma Tiga (DIII) Teknik Sipil dan telah berpengalaman
dalam bidang pengawasan bangunan sipil paling sedikit 1 (satu) tahun atau SMK sederajat
dan telah berpengalaman dalam bidang pengawasan bangunan sipil paling sedikit 2 (dua)
tahun. Secara umum, tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu Pengawa Lapangan
mengawasi pelaksanaan fisik di lapangan.
3. Administrasi
Adalah lulusan SMK sederajat dan telah berpengalaman dalam bidang administrasi paling
sedikit 2 (dua) tahun. Secara umum, tugas dan tanggung jawabnya adalah membantu
administrasi.
X.

PENUTUP
A. Demikian kebutuhan dan tugas minimal yang dibutuhkan KAK Pengawasan ini. Pelaksana
Pengawasan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lainnya yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan tersebut, maka selanjutnya Pelaksana Pengawasan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen.

Ngawi,
April 2009
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatn (PPTK)
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya & Kebersihan
Kab. Ngawi

PARDJI
NIP. 19560605 198001 1 004

Anda mungkin juga menyukai