Anda di halaman 1dari 17

REFRAD

Lensa Kontak
Oleh
Ayu Wulandari, S.Ked
Pembimbing
dr H. Djarizal SP.M, MPH

Pendahuluan
Lensa kontak merupakan salah satu alat koreksi kelainan refraksi
sebagai alternatif

Diperkirakan 128 juta orang diseluruh dunia menggunakan lensa


kontak, dan 38 juta diantaranya merupakan penduduk amerika

Pemakainan lensa kontak memiliki risiko terjadinya berbagai


komplikasi pada mata, baik ringan maupun berat. Serta pemakain
yang tidak tepat dan kurang higienitasnya juga bisa menyebabkan
komplikasi

TINJAUAN PUSTAKA

Defenisi
Lensa kontak adalah penutup dari
kaca atau plastik yang melengkung
digunakan langsung diatas bola
mata atau kornea mata untuk
memperbaiki kesalahan refraksi
mata.

Fungsi Lensa Kontak


alat bantu pengelihatan
lensa kontak jenis hard contact
lens dapat membentuk ulang
(reforming) kontur permukaan
kornea.
Reforming ini dapat mengatasi
myopia ringan dan astigmatisme
irregular yang disebabkan oleh
kontur kornea yang tidak rata.

Klasifikasi Lensa kontak

Rigid gas-permeable (RGP)


Terbuat dari plastik tipis yang fleksibel yang mempermudah masuknya
oksigen ke mata.

Keuntungannya :
membantu penglihatan lebih baik,
waktu berdaptasi pendek,
Nyaman
mengoreksi hampir seluruh
kelainan refraksi mata
mudah digunakan dan disimpan,
jangka penggunaannya relatif
lama,
tersedia dalam berbagai warna,
dan bifokal.

Kelemahannya adalah lebih mudah


terlepas pada pusat mata daripada tipe
yang lain, debris lebih mudah menempel
pada lensa, memerlukan penggunaan
yang konsisten dan pemeriksaan
kesehatan mata.

Daily-wear soft lens

Terbuat dari plastik yang lembut dan fleksibel, yang


mempermudah masuknya oksigen ke mata.

Keuntungan:
waktu beradaptasi sangat pendek,
lebih nyaman dan tidak mudah terlepas seperti RGP
Tersedia dalam berbagai warna dan bifokal,
baik untuk yang selalu menjaga penampilan.

Kelemahan:
Tidak mengoreksi semua kelainan refraksi mata,
penglihatan tidak setajam seperti menggunakan lensa RGP,
lensanya mudah berminyak dan harus diganti, dan memerlukan
perawatan yang intensif.

Extended-wear
Digunakan pada malam hari, tersedia
dalam jenis soft lens dan RGP.
Keuntungan: bisa dipakai selama 7 hari
tanpa dilepas.
Kelemahan: tidak mengoreksi semua
kelainan refraksi mata, risiko komplikasi
meningkat, memerlukan pemeriksaan
kesehatan mata yang rutin, dan pelayanan
yang profesional.

Extended-wear disposable
Digunakan dalam waktu berjangka, dari hari
pertama sampai 6 hari kemudian diganti.
Keuntungan: tidak perlu dibersihkan, memiliki
risiko yang rendah jika digunakan sesuai
petunjuk, tersedia dalam berbagai warna,
bifokal, dan sebagai lensa cadangan.
Kelemahan: Penglihatan tidak setajam seperti
menggunakan lensa RGP, tidak mengoreksi
semua kelainan refraksi mata, dan
perawatannya lebih sulit.

Planed replacement
Lensa ini digunakan secara berjangka sebagai
pengganti dari soft lens, kebanyakan digunakan
lebih dari 2 minggu, sebulan atau 4 bulan.
Keuntungan: mudah dibersihkan dan tidak
mudah terkena infeksi, baik untuk mata yang
sehat, tetapi harus dengan resep dokter.
Kelemahan: penglihatan tidak setajam seperti
menggunakan lensa RGP, tidak mengoreksi
semua kelainan refraksi mata, dan
perawatannya lebih sulit.

Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi penggunaan lensa
kontak :
1.Indikasi optik
2.Indikasi terapetik
3.Indikasi preventif
4.Indikasi diagnostik
5.Indikasi operatif
6.Indiaksi kosmerik dan
pekerjaan

Kontra indikasi:
1.Dre eye
2.Masalah dengan kelopak mata
3.gangguan mental dan tidak ada gairah
hidup,
4. blepharitis kronik dan styes rekuren,
5.konjungtivitis kronis
6.degenarasi kornea mata,
7.penyakit yang rekuren seperti
episkleritis, skleritis, dan iridocyclitis

Komplikasi

Penatalaksanaan

Kesimpulan
Lensa kontak merupakan lensa sclera kaca
berisi cairan. Lensa ini sulit dipakai untuk
jangka panjang serta menyebabkan edema
kornea dan rasa tidak enak pada mata.
Beberapa tipe lensa kontak yang dapat
digunakan sebagai pilihan pada saat ini adalah
lensa kontak lunak (soft contact lenses), lensa
kaku permeable gas (rigid gas permeable
lensa), lensa kontak torik (torik soft contact
lenses) dan lensa kontak khusus pada pederita
presbiopia.

Lanjutan
Penggunaan lesan kontak harus
dilakukan secara benar, serta harus
dilakukan perawata secara reguler,
sehingga dapat menghindari
komplikasi yang dapat saja timbul.

DAFTAR PUSTAKA

Kalaiyarasan. 2004. Contact lens fitting. AECS Illumination 2(4): 20-24


Loh K.Y., Agarwal P.2010.Contact lens-related corneal ulcer. Malaysia Family Physicion 1(5): 6-8
Liesegang T.J. 1997. Contact Lens-related microbial keratitis: Part I: epidemiology. Cornea 16(2):125-131
Moriyama A.S.,Lima A.L.H.2008. Contact lens-associated microbial keratitis. Arq Bras Oftalmol 71(6):32-36
Tsai James C. Oxford American Handbook of Ophthalmology. New York: Oxford University Press; 2011. p 228
230, 625
Riordan Paul, Eva. Anatomi dan Embriologi Mata.Dalam: Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum.Edisi ke-17.
Jakarta: EGC; 2010. hal 11-12
Crick RP, Khaw PT. A Textbook Of Clinical Ophthalmology. 3 rdEdision. Singapore. World Scientific; 2003. p 35,94
IlyasSidarta. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. hal. 8-9,
200-208
Ilyas Sidarta, dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke-2. Jakarta:
Sagung Seto; 2010. hal. 6-7, 143-150
American Academy of Ophthalmology. Anatomy in Lens and Cataract. Section 11. Basic and Clinical Science
Course; 2007. p 5-6, 33, 50-54, 60-61
Ilyas Sidarta. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. hal. 8-9,
200-208
Riordan Paul, Eva. Lensa kontak: Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum.Edisi ke-17. Jakarta: EGC; 2010. hal
145-146
Wijana Nana, dr. Ilmu penyakit mata. Lensa kontak. Cetakan ke-5. 1989. Hal 271

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai