Anda di halaman 1dari 7

Cara Pengisian Lembar SPOP LSPOP

Dikosongkan

Dikosongkan

KETERANGAN:
1. Jenis Transaksi:
1) Perekaman Data
Apabila ditemukan Objek Pajak (OP) baru atau yang tidak ada dalam daftar OP /Peta Blok saat
ini.
2) Pemutakhiran Data
Objek Pajak yang sudah ada Peta Blok dan didata kembali
3) Penghapusan Data
Objek Pajak yang sudah tidak ada dalam daftar/Peta Blok, misalnya 2 NOP melebur menjadi 1
NOP. Atau ada penggusuran seperti kegiatan pelebaran jalan.
2. NOP
Untuk Objek Pajak yang sudah ada di Peta Blok, pengisiannya disamakan dengan data yang ada di
Excel Berdasarkan Kode Provinsi hingga Kode.
Untuk Objek Pajak yang baru disesuaikan dengan wilayah dan lokasi bloknya, sedangkan no.
urutnya diisikan sesuai dengan urutan terakhir yang tertera pada data yang ada diexcel ditambah
angka 100. (Sistemnya saling koordinasikan No Urut NOP antar sesama wilayah dalam blok yang
sama).
3. NOP BERSAMA (Diisi bila ada)
Contohnya seperti bangunan Apartemen
4. A. Informasi Tambahan Untuk Objek Pajak Baru (Diisi bila menemukan OP baru)
1) NOP ASAL, Sebelum ada Perubahan Objek Baru dan memiliki bukti kepemilikan Objek Pajak
(Sertifikat tanah dan atau AJB)
2) No. SPPT Lama
5. B. Data Letak Objek Pajak
Kolom ini diisi berdasarkan Letak Objek Pajak Sebenarnya di Lapangan saat dilakukan Pendataan.
6. C. Data Subjek Pajak
Diisi sesuai dengan Identitas Pemilik Objek Pajak tersebut.
7. D. Data Tanah
Luas Tanah dan jenis tanah diisi sesuai kenyataan dilapangan.
Zona Nilai Tanah = Dikosongkan
8. E. Data Bangunan
Diisi sesuai dengan jumlah bangunan dilapangan
9. F. Pernyataan Subjek Pajak (Diisi menggunakan Pulpen)
Ditandatangani oleh Subjek Pajak atau Kuasanya (Bisa diwakilkan)
Dan diisi sesuai dengan kolom yang disediakan
10. G. Identitas Pendata/Pejabat yang berwenang (Dengan Pulpen)
Untuk Petugas Pendata : Harus diisi oleh Pendata (Surveyor)
Untuk Pejabat yang berwenang : Dikosongkan
11. Sket/Denah Lokasi OP
Harus digambarkan mengenai letak relatif lokasi OP.

Dikosongkan

KETERANGAN:
1. Jenis Transaksi:
1) Perekaman Data
Apabila ditemukan Bangunan Objek Pajak (OP) baru atau yang tidak ada dalam daftar OP /Peta
Blok saat ini.
2) Pemutakhiran Data
Objek Pajak yang sudah ada dalam daftar /Peta Blok dan didata kembali
3) Penghapusan Data
Objek Pajak yang sudah tidak ada dalam daftar/Peta Blok, misalnya 2 NOP melebur menjadi 1
NOP. Atau ada penggusuran seperti kegiatan pelebaran jalan.
4) Penilaian Individual
2. NOP
Diisi sesuai dengan NOP Bumi (Tanah)
3. Jumlah Bangunan
Diisi sesuai dengan dilapangan
4. Bangunan Ke
Diisi sesuai dengan urutan bangunan, misalnya ada 3 bangunan dalam 1 NOP, maka perlu dibuat 3
lampiran dan diurutkan.
5. A. Rincian Data Bangunan
Diisi sesuai dengan dilapangan
6. B. Fasilitas
Diisi sesuai dengan dilapangan
7. C. Data Tambahan Untuk JPB=3/8
Diisi sesuai dengan dilapangan untuk kategori bangunan tertentu
8. D. Data Tambahan Untuk Bangunan Non-Standard
Diisi sesuai dengan dilapangan untuk kategori bangunan non-standar
9. E. Penilaian Individual (x1000 Rp.)
Dikosongkan
10. F. Identitas Pendata/Pejabat yang Berwenang
Untuk Petugas Pendata : Harus diisi oleh Pendata (Surveyor)
Untuk Pejabat yang berwenang : Dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai