Anda di halaman 1dari 5

Osdatilla Esa Putri (1102007208)

HOME VISIT & HOME CARE (dr.dian mardhiyah,MKK)


Kunjungan rumah (home visit) adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien
untuk lebih mengenal kehidupan pasien atau memberikan pertolongan kedokteran
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien.
Perawatan di rumah (home care) adalah apabila pertolongan kedokteran yang
dilakukan dirumah tersebut telah tidak termasuk dalam kelompok pelayanan rawat
jalan (ambulatory service),melainkan dalam kelompok rawat inap (hospitalization).
Alasan kunjungan dan perawatan rumah adalah:
1. untuk lebih mengenal kehidupan pasien. Pelayanan kedokteran menyeluruh
membutuhkan data yang lengkap tentang kehidupan pasien.
2. untuk melakukan pertolongan kedokteran, mewujudkan pelayanan kedokteran
yang berkesinambunganperlu bersifat aktif melakukan kunjungan atau
merawat pasien dirumah.
3. karena keadaan kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk dapat datang ke
tempat praktek, keadaan tersebut ada 3 macam: penyakit akut atau penyakit
menular, penyakit kronis pada lansia dan penyakit terminal
4. sebagai tindak lanjut pelayanan rawat inap dirumah sakit
manfaat kunjungan rumah dan perawatan rumah
a. meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien
b. meningkatkan hubungan dokter-pasien
c. menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan pasien
d. meningkatkan kepuasan pasien
masalah kunjungan rumah dan perawatan rumah
1. terbatasnya pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan. butuh peralatan
yang lengkap
2. panggilan kunjungan rumah yang tidak diperlukan akan menghabiskan waktu
dan tenaga sampai menimbulkan kekesalan yang akan membuat hubungan
dokter-pasien memburuk
mengatasi: menolak jika keadaan pasien tidak memerlukan
3. ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihan.
Mengatasi: meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dengan melakukan
pendidikan kesehatan tentang hak dan kewajiban pasien terhadap diri dan
penyakitnya.
Faktor yang mempengaruhi kunjungan rumah dan perawatan rumah
a. pelayanan kunjungan dan perawatan pasien dirumah mulai jarang dilakukan.
faktor penyebab:
- makin mudahnya sistem komunikasi
- makin majunya ilmu dan teknologi
- penggunaan berbagai alat kedokteran canggih
- sikap dan perilaku dokter
faktor pendorong:
- makin meningkatnya usia hidup rata-rata anggota masyarakat
- makin meningkatnya biaya pelayanan rawat inap di rumah sakit

karena desakan program asuransi kesehatan

tata cara kunjungan rumah dan perawatan rumah


b. tata cara secara umum
1. mengumpulkan data tentang pasien ,dengan cara:
- mengumpulkan nama keluarga yang akan dikunjungi
- mengatur jadwal kunjungan
- mempersiapkan macam data yang akan dikumpulkan
- melakukan pengumpulkan data
- melakukan pengolahan data
- menyampaikan nasihat atau penyuluhan kesehatan
2. memberikan pertolongan kedokteran atas inisiatif dokter keluarga, dengan
cara:
- mempersiapkan jadwal kunjungan
- menyampaikan jadwal kunjungan yang telah disusun kepada pasien
- mempersiapkam keperluan kunjungan
- kunjungan dan pertolongan dokter
- mengisi rekam medis keluarga
- menyusun rencana tindak lanjut
3. memberikan pertolongan kedokteran atas inisiatif pasien dan keluarga. Dengan
cara:
- menanyakan selengkapnya tentang pasien
- memepersiapkan keperluan kunjungan
- melakukan kunjungan serta pertolongan kedokteran
- mengisi rekam medik keluarga
- menyusun rencana tindak lanjut

PENEGAKAN DIAGNOSIS BERDASARKAN EVIDANCE BASED MEDICINE


(dr. fathul Jannah M.Si)
penegakan diagnosis dengan cara lama: textbook, handbook, lecture notes
cara baru: jurnal mutakhir dan seminar
perlunyanya EBM: karena informasi yang berlebihan, fanatik dengan literature yang
ada, mendorong proses belajar yang lebih baik yang dapat mengatasi kekurangan.
Empat elemen EBM:
P: pasien atau problem
I : the intervention
C: comparative intervention
O: Outcome
Tipe of evidance
POE

: Patient Oriented Evidance (mortality, morbidity, quality of life)

DOE : Disease Oriented Evidance (pathophysiology, Pharmacology, Etiology)

SARANA DAN PRASARANA (dr. Citra Dewi, m.kes)


Standar fasilitas praktik
a. tempat terawat dan bersih
b. ruang tunggu cukup luas
c. terdapat larangan dilarang merokok
d. terdapat toilet dan tempat cuci tangan serta ada penunjuk arah toilet
e. rekam medik dan surat keterangan penting tidak dapat dibaca orang lain
f. sistem pengamanan tempat praktik
g. memiliki sistem evaluasi
Kerahasiaan dan privasi, Indikator:
a. ruang konsultasi dan pemeriksaan fisik terpisah dari ruang tunggu
b. sistem yang menjamin kerahasiaan rekam medik
c. menjamin kerahasiaan rekam medik setelah pelayanan
Bangunan dan interior permanen/semipermanen dan dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan strata pertama.indikator:
a. memiliki beberapa ruang dan fasilitas pelayanan yang terpisah atau gabung
b. dapat melindungi dari panas dan hujan,dapat ditutup jika tidak digunakan
c. banguna relatif mudah dibersihkan
d. mempunyai ventilasi yang baik/ac
e. mempunyai sinar yang cukup
alat komunikasi
Papan nama
- posisi mudah dilihat, tidak diberi hiasan/lampu warna
- tidak boleh ada tulisan untuk dewasa/anak
- ukuran min.40x60 max.60.90
- warna dasar putih, tulisan balok warna hitam
- memuat nama dr.keluarga, no.SIP, alamat praktek, hari/jampraktek
standar peralatan klinik
kriteria peralatan medis, indikator:
a. memiliki alat-alat pemeriksaan fisik
b. memiliki alat-alat laboratorium
c. memiliki alat-alat tindakan (bedah minor,resusitasi,dll)
Peralatan penunjang medis, indikator:
a. alat-alat tambahan
b. tas dokter untuk perawatan rumah
c. persediaan obat-obatan
peralatan non-medis
a. ruang pendaftaran dan administrasi
b. ruang penyimpan dan obat-obatan
c. ruang tunggu
d. ruang praktik

STANDAR PROSES-PROSES PENUNJANG MEDIK


- pengelolaan rekam medik, indikator:
a. menggunakan rekam medik yang berorientasi pada masalah
b. proses sesuai etik kedokteran
c. telah mengikuti program pengembangan kedokteran mengenai rekam medik
dokter keluarga
d. petugas dan pegawai administrasi telah dilatih untuk mengelola rekam medik
- pengelolaan rantai dingin, indikator:
a. mempunyai buku pedoman manajemen rantai beku
b. memiliki alat pendingin dengan suhu dibawah 4oC
- pengelolaan pencegahan infeksi, indicator:
a. dokter dan staff telah melakukan pelatihan pengelolaan pencegaha infeksi
b. memiliki panduan universal precaution yang wajib dipelajari
c. menggunakan pengaman pada saat tindakan
d. mempunyai alat untuk mensterilkan alat dari bakteri/virus.
- pengelolaan limbah, indicator:
a. memiliki sistem memisahkan sampah medik dan nonmedik
b. memiliki sistem pembuangan air kotor yang aman bagi masyarakat
- pengelolaan air bersih
a. menggunakan air bersih untuk keperluan pelayanan termasuk air minum
b. mempunyai sistem penyulingan air pada lokasi sulit mendapatkan air bersih
- pengelolaan obat, indicator:
a. dokter telah mengikuti pelatihan program mengenai pengelolaan obat
b. tenaga kesehatan mengenal ttg kadaluarsa obat-obatan
c. mempunyai catatan stok obat.

Anda mungkin juga menyukai