Ditulis Oleh:
ALDY GILANG DWI MAHA PUTRA (131331037)
AMIRA CITA MUTHIA (131331038)
2 TC B
2015
DAFTAR ISI
Halaman
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1JUDUL
1.2LATAR BELAKANG MASALAH ...........................................................
1.3PERUMUSAN MASALAH .......................................................................
1.4TUJUAN DAN MANFAAT .......................................................................
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1PRINSIP KERJA..
2.2DIAGRAM SKEMATIK ..........................................................................
2.3PROGRAM BAHASA COMPILER
2.4SPESIFIKASI ALAT ................................................................................
2.5SPESIFIKASI KERJA TEKNIS...
2.6SPESIFIKASI UJI/TES ALAT.
2.7DISAIN CASING .....................................................................................
3. BAB III PENUTUP
3.1ANALISA RANGKAIAN..
3.2KESIMPULAN
3.3LAMPIRAN
3.4 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
:
Untuk dapat membuat sebuah alat yang berbasis
mikrokontroller.
Untuk mengetahui cara kerja suatu sensor yang
menjadi input suatu rangkaian.
Untuk membuat sebuah alat yang dapat mengatur
keran pada bak mandi secara otomatis dengan
mendeteksi ketinggian air.
Manfaat
:
o Menambah
pengetahuan
Mahasiswa
dalam
perangkaian suatu alat
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Prinsip Kerja
2.2
DIAGRAM RANGKAIAN
'ke mikro
'output ultrasonik
'input uktrasonik
If Tifr.2 = 1 Then
Stop Timer1
Tifr.2 = 1
Data_timer = 0
Exit Do
End If
Loop
Stop Timer1
Return
Working Voltage
DC 5V
2
3
4
5
6
7
8
Working Current
Working Frequency
Max Range
Min Range
Measuring Angle
Trigger Input Signal
Echo Output Signal
15Ma
40Hz
4m
2cm
15 degree
10S TTL pulse
Dimension
b. ATMEGA 8535
ATMega8535
mikrokontroler
keluarga AVR.
merupakan
bit buatan
salah
Atmel
satu
untuk
a)
Port A(PA0 PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukkan ADC
b)
Port B(PB0 PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu timer/counter, komparator analog, dan SPI.
c)
Port C(PC0 PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu TWI, komparator analog, dan timer oscillator.
d)
Port D(PD0 PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komparator analog, interupsi eksternal, komunikasi serial.
c. SOLENOID VALVE
Solenoid Valve merupakan kran otomatis dengan gerakan membuka atau
menutup kran (valve) yang diatur oleh sistem control. Solenoid Valve
adalah suatu alat kontrol yang berfungsi untuk membuka dan menutup
valve/katup/kran secara otomatis. Solenoid valve akan membuka dan
menutup kran ini tergantung dari sensor yang menghubungkan sumber
penggeraknya.
Cara Kerja
SV bekerja berdasarkan prinsip On/Off jadi SV akan
dalam keadaan terbuka jika on dan SV dalam keadaan
tertutup jika di off kan kembali. Dari gambar diatas
dapat dilihat bahwa katup (7) yang terdapat pada SV
dikendali oleh lilitan koil (5) yang ada di sekeliling
katup, jika lilitan diberikan arus listrik maka lilitan akan
memiliki medan magnet, karena medan magnet katub
berlawanan dengan medan magnet pada lilitan maka
katup yang ada didalam lilitan akan terdorong keluar.
Pegas digunakan untuk menjaga agar katup dapat kembali keposisi semula
setelah didorong oleh lilitan. SV menggunakan tegangan AC tetapi ada
juga yang menggunakan tegangan DC.
Keterangan gambar:
1. Valve body
2. Saluran masukan
3. Saluran keluaran
4. Coil/ Solenoid
5. Lilitan koil
6. Dudukan kabel
7. Katup
8. Pegas
9. Lubang
d. LCD
Fitur LCD 16 x 2
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
Datasheet LCD 16 x2
e. OPTO COUPLER
Optocoupler
juga
dikenal
dengan
sebutan
Opto-isolator,
Photocoupler atau Optical Isolator. Optocoupler
adalah komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik.
Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2 bagian
utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai
pengirim cahaya optik dan Receiver yang berfungsi
sebagai
pendeteksi
sumber
cahaya.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak
memiliki hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi
dibuat sedemikian rupa dalam satu kemasan komponen.
Prinsip Kerja Opto Coupler
Pada
prinsipnya,
Optocoupler
dengan
kombinasi
LEDPhototransistor adalah Optocoupler yang terdiri dari sebuah
komponen
LED
(Light
Emitting
Diode)
yang
memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah
komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya
(Phototransistor) sebagai bagian yang digunakan untuk
mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh
IR LED. Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Arus
listrik yang mengalir melalui IR LED akan menyebabkan IR LED
memancarkan sinyal cahaya Infra merahnya. Intensitas Cahaya
tergantung pada jumlah arus listrik yang mengalir pada IR LED
tersebut. Kelebihan Cahaya Infra Merah adalah pada ketahanannya
yang lebih baik jika dibandingkan dengan Cahaya yang tampak.
Cahaya Infra Merah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Cahaya Infra Merah yang dipancarkan tersebut akan dideteksi oleh
Phototransistor dan menyebabkan terjadinya hubungan atau Switch
ON pada Phototransistor. Prinsip kerja Phototransistor hampir sama
dengan Transistor Bipolar biasa, yang membedakan adalah Terminal
Basis (Base) Phototransistor merupakan penerima yang peka
terhadap cahaya.
f. RELAY 12 V DC
g. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin
dan didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan)
dapat
memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin, nilai tegangan
terhadap resistansi berbanding lurus dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan.
Ini
terdiri
dari
empat
pita
warna
yang
dicetak
dibedakan
dengan
sistem
lima
warna
sejati
yang
brwarna
kuning
yang
mempunyai
harga
10 4 yang
h. Transistor
Transistor adalah alat
semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus
dan
penyambung
(switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor
(E)
dan
Kolektor
(C).
Tegangan yang di satu terminalnya
misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang
lebih besar daripada arus input
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Datasheet BC 108
i. Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu
arah
dan
menghambat
arus
dari
arah
sebaliknya. Dioda sebenarnya tidak memiliki
karakter yang sempurna, melainkan memiliki
karakter yang berhubungan dengan arus dan
tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada
teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Datasheet DIODA 1N4007
Untuk menguji alat ini pertama kita harus memberi input batere
sebesar 4.5 V pada Sistem Mikrokontroller dan 12V pada
rangkaian driver.
Kemudian sambungtkan valve ke keran utama dengan perantara
pipa atau selang.
Nyalakan keran utama (manual).
Taruh sensor diujung atas bak mandi. Sensor akan mulai
membava ketinggian air dan akan memeerikan sinyal ke valve,
dan valve pun akan terbuka.
Air mengisi bak mandi.
Sensor masih terus membaca ketinggian air dan mengirimkan
sinyal ke LCD juga, sehingga LCD menampilkan nilai ketinggian
air.
Dan sensor akan mengirim sinyal untuk menutup valve, jika
ketinggian air telah menvapai 13cm.
2.7
DESIGN CASING
Tempat Penadah
Air
Bagian dalam
penadah air
KESIMPULAN
Rangkaian Sistem Minimun Mikrokontrol harus
diberi tegangan 4.5-5.5 V dengan arus yang kecil,
sedangkan untuk input 12V diperlukan arus yang
lebih beras anatara 1A 2A.
Pemberian input tidak bias diberikan secara
langsung secara bersamaan, Tegangan 5V harus
diberikan terlebih dahulu baru tegangan 12V
diinputkan.
Solenoid Valve Keran Elektrik harus dipasang dalam
posisi Normally Close.
Debit Air dari keran manual harus berukuran
sedang jangan terlalu kecil.
3.3
DAFTAR PUSTAKA
http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/
9113/1/dokumen%20presentasi.pdf
http://bebitdeartha.blogspot.com/2014/05/mengukurjarak-benda-dengan-ultrasonik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/ATMega8535
http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystaldisplay-lcd-16-x-2.html
http://www.abi-blog.com/2014/04/pengertian-tujuanpemakaian-dan-jenis-relay.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://komponenelektronika.biz/pengertian-dioda.html
http://www.academia.edu/6475064/Pemograman_Praktis_
Mikrokontroler_Menggunakan_PIC_untuk_Aplikasi_Robot
file:///D:/POLBAN/Arduino%20Ultrasonic%20Proximity
%20Sensor.html
http://www.instructables.com/id/Use-a-DIY-ProximitySensor-to-Automate-Your-Haunte/?ALLSTEPS