Kasus
Identitas pasien
Nama
: Ny. YM
Umur
: 36 tahun
Alamat
: Perum sribikan asri
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Tanggal masuk RS
: 11 Mei 2015
HPMT
: 07 September 2014
HPL
: 14 Juli 2015
Anamnesis
Keluhan utama
Pasien merasa hamil 8 bulan dan kaki bengkak.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dari poli dengan keterangan
PEB, dengan umur kehamilan 35+3 minggu,
keluhan kaki bengkak sejak 1 bulan, kenceng
kenceng belum dirasakan, air ketuban belum
merembes, lender darah tidak ada, gerak janin
terasa. Mual, muntah, pusing, pandangan
kabur, nyeri ulu hati tidak dirasakan.
Riwayat haid
Haid pertama umur 12 tahun.
Siklus haid teratur.
Lamanya haid 7 hari bersih.
Riwayat perkawinan
Sudah kawin, usia saat kawin umur 34 tahun,
kawin 1x dengan suami yang sekarang, usia
perkawinan 1 tahun.
Riwayat obstetrik dan ANC
Anak I: IUFD, umur kehamilan 6 bulan, 2014
Anak II: hamil sekarang
Riwayat ginekologi
Tidak pernah mengalami keluhan pada alat genitalia
maupun keluhan pada alat reproduksi.
Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sebelum hamil : HT, asma, jantung, DM
disangkal.
Riwayat penyakit saat hamil sekarang dan sebelumnya:
HT,asma, jantung, DM disangkal.
Riwayat alergi obat : disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit menular dan yang diturunkan dalam
keluarga disangkal.
Riwayat KB
Riwayat KB (-)
Riwayat operasi
Disangkal.
Pemeriksaan Jasmani
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : kesadaran penuh (compos mentis)
Tekanan darah : 220/130 mmHg
Suhu : 36,5 C
Nadi : 92x/menit
Pernapasan : 22x/menit
TB : 158 cm
BB saat ini: 123 kg
2. Pemeriksaan obstetrik
Pemeriksaan Luar
a. Inspeksi
Nampak uterus gravidus, striae gravidarum +, tanda peradangan
-, UKKb. Palpasi
Leopold I
: Teraba bagian bulat, keras,, jumlah 1, TFU 39 cm.
Leopold II: Kanan Teraba bagaian-bagian kecil janin
Kiri Teraba bagian panjang janin
Leopold III: Teraba bagian besar, bulat, lunak, belum masuk
panggul,
teraba 5/5 bagian
Leopold IV: Belum masuk panggul
c. Auskultasi
Denyut jantung janin terdengar 132x/menit.
Pemeriksaan Dalam
Dengan kesan : v/u tenang, diding vagina licin, servix tebal,
lunak, tidak ada pembukaan, STLD negatif, selaput ketuban (-),
air ketuban (-)
Laboratorium
Tanggal 11 / 5 / 2015
Hb
: 12,3
Gds
: 80
AL
: 11,12
Ureum
: 24
AT
: 232
Kreatinin
: 0,61
SGOT
: 15
HMT
37,8
SGPT
Gol. darah : O
Natrium
: 141
PPT
: 13,9
Kalium
: 3,40
APTT
: 33,1
Chloride
: 109,0
HbsAg
:-
Protein
total
5,34
Proteinuria : ++++
Albumin
: 2,48
Globulin
: 2,86
:9
Diagnosis
PEB, Sekundigravida, presbo, hamil pre term,
Belum Dalam Persalinan
Terapi
- O2 3 lpm
- Infus RL
- Injeksi MgSO4 40% 4gr bolus intravena lambat,
dilanjutkan MgSO4 1gr/jam sampai 24 jam
- Nifedipin 3 x 10 mg
- Metildopa 3 x 250 mg
- Pasang cateter
- Observasi vital sign
- Observasi HIS dan DJJ
Terminasi aktif dengan secsio caesarea
Pre Eklamsia
Pregnancy-specific syndrome that can
PEB
faktor risiko
-Nuliparitas
-Usia > 40th
-Riwayat keluarga PE/E
-Penyakit ginjal kronis
-Hipertensi kronis
-Kehamilan ganda
-Obesitas
etiologi
Terdapat 4 hipotesis yang mendasari
patogenesis dari pre eklamsia, yaitu:
1. Iskemia plasenta
2.
3.
4.
5.
6.
Faktor imunologis
Genetik
Defisiensi kalsium
Disfungsi dan aktivasi dari endotelial
Peran Prostasiklin dan Tromboksan
patogenesis
patogenesis
patogenesis
diagnosis
manajemen
manajemen
Terapi medikamentosa pada PEB terdiri
dari:
1. Magnesium Sulfat (MgSO4)
2. Obat anti hipertensi
3. Kortikosteroid berupa dexamethasone
atau betamethasone untuk maturasi paru
janin
1. MgSO4
Tujuan utama adalah untuk mencegah dan
MgSO4
1.Pritchard Regimen
loading dose dengan bolus 4 gram MgSO4 secara
intravena lambat dalam
10 menit; diikuti dengan 10 gr intramuscular terbagi 5 gr per
area injeksi (pantat kanan-kiri)
2. Zuspan Regimen
MgSO4
Dapat terjadi toksisitas akibat MgSO4,
MgSO4
Anti dotum bagi toksisitas MgSO4 adalah
2. Anti hipertensi
Pada hipertensi yang berat dimana tekanan
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid untuk maturitas paru janin
Pemberian kortikosteroid untuk maturitas
pencegahan
Usaha pencegahan preeklamsia hingga saat
ini hasilnya masih mengecewakan
1. Aspirin
Pada systematic review dari 14 trials
menggunakan low-dose Aspirin (60150mg/hari) pada wanita dengan faktor
risiko terkena preeklamsia menyimpulkan:
-Aspirin dapat menurunkan risiko terjadinya
preeklamsia dan kematian perinatal
meskipun tidak secara signifikan
mempengaruhi berat lahir bayi ataupun
risiko terjadinya abrupsio plasenta
2. Heparin
Telah dilaporkan adanya adverse outcome pada
penggunaan low-molecular weight heparin pada wanita
dengan trombofilia.
Hingga saat ini belum ada data yang merekomendasikan
profilaksis heparin unuk menurunkan insiden
preeklamsia.
Analisa kasus
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis PEB