Anda di halaman 1dari 8

POS PEMBINAAN TERPADU ( POSBINDU)

1. Pengertian
1.1 Pengertian POSBINDU
POSBINDU atau Pos Pembinaan Terpadu adalah upaya-upaya kesehatan yang
dilakukan dan mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif melalui
pendekatan yang tepat, koordinasi yang baik dan terpadu secara tekhnis dan menejerial
dengan tujuan mengusahakan masa tua yang berbahagia dan berguna. (DepKes, 2001).
POSYANDU LANSIA adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan (Fallen & Budi,
2010).
Dari kedua pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa POSBINDU adalah Pos
Pembinaan Terpadu untuk usia lanjut mendapatkan pelayanan kesehatan yang
mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
1.2 Pengertian Lanjut Usia
Lansia adalah seseorang laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau
lebih, baik yang secara fisik masih berkemampuan (potensial) maupun karena sesuatu
hal tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam pembangunan (tidak potensial).
(Depkes, 2001).
Menurut undang-undang RI no 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 19 ayat 1
bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah manusia yang
berusia 60 tahun atau lebih yang karena usianya mengalami kemunduran baik biologis,
fisik, kejiwaan dan sosialnya.
2. Sasaran
2.1 Sasaran langsung
a. Kelompok usia virilitas / pra senilis 45-59 tahun.
b. Kelompok usia lanjut 60-69 tahun
c. Kelompok usia lanjut resiko tinggi yaitu usia lanjut yang menderita sakit atau
yang berusia 70 tahun atau lebih
2.2 Sasaran Tidak Langsung
a. Keluarga dimana usia lanjut berada
b. Masyarakat dilingkungan usia lanjut berada
c. Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut
d. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut
e. Kelompok potensial masyarakat (formal dan informal
f. Para pengambil keputusan dilingkungan usia lanjut berada

3. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan keberadaannya.
3.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
4. Pedoman Pelaksanaan
a. Upaya promotif
upaya petugas kesehatan untuk menggairahkan semangta hidup usia lanjut, agar
merasa tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat. Upaya promotif juga ditujukan kepada keluarga dan masyarakat
dilingkungan usia lanjut. Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai
perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang
proses degeneratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran
jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara kemnadirian serta produktivitas usia
lanjut.
b. Upaya preventif
upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi dari penyakitpenyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan. Kegiatan yang dilakukan berupa
deteksi dini kesehatan usia lanjut yang dapat dilakukan dikelompok, puskesmas.
Instrumen yang dipergunakan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan
kesehatan usia lanjut adalah, kartu menuju sehat (KMS) usia lanjut dan buku
pedoman pemeliharaan kesehatan usia lanjut (BPPK).
c. Upaya kuratif
upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut yang sakit
dan dapat dilakukan melalui pasilitas pelayanan seperti puskesmas, dokter prktek
swasta.
d. Upaya rehabilitatif
upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif, dan pengembangan
keterampilan atau hobi untuk mengembalikan semaksimal mungkin kemampuan
fungsional dan kepercayaan diri pada usia lanjut.

5. Bentuk Pelayanan Posbindu


Pelayanan di kesehatan di Posbindu meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental
emosional yang dicatat dan di pantau dengan kartu menuju sehat (KMS) untuk mengetahui
lebih awal penyakit yang diderita (Deteksi dini) atai ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan pada usia lanjut di Posbindu seperti:
a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari/activity of daily living, meliputi kegiatan
dasar dalam kehidupan, seperti makan atau minum, berjalan, mandi, berpakaian,
naik turun tempat tidur, buang air kecil dan besar.
b. Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan menggunakan
pedoman metode dua menit (Bisa dilihat KMS Usia Lanjut).
c. Pemeriksaan status giji melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan di catat pada grafik indeks masa tubuh
d. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensi meter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit
e. Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Talquist, sahli, atau Cuprisulfat
f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
g. Pemeriksaan adanya zat putih telur/protein dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal
h. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan pada nomor 1 hingga 7
i. Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan
rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang
dihadapi oleh individu atau kelompok usia lanjut
j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak
datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti
pemberian makanan tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut
usia dan kegiatan olahraga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan
kebugaran.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posbindu dibutuhkan sarana dan prasarana
penunjang, yaitu : tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi,
alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan,
stetoskop, tensimeter, peralatan laboratorium sederhana, termometer, kartu menuju sehat
lansi.

6. Tahapan pelaksanaan pelayanan kesehatan usia lanjut


a. Tahap persiapan
1) Mengadakan pertemuan kelompok, untuk menyususn rencana kegiatan dan
jadwal pelaksanaan
2) Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan
3) Membuat dan menyebarkan pengumuman atau pemberitahuan
4) Mengundang narasumber
b. Tahap pelaksanaan
1) Pendaftaran peserta
2) Penimbangan berat badan
3) Pengukuran tinggi badan (setiap tahun sekali)
4) Pemeriksaan laboratorium (sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat)
5) Pengukuran tekanan darah
6) Pengisian KMS usia lanjut
7) Senam kebugaran jasmani
8) Penyuluhan kesehatan
9) Kegiatan lain seperti: pembinaan mental spiritual, latihan dan keterampilahn dan
lain-lain.
(pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan kesepakatan setempat).
3. Tahap evaluasi
1) Absensi
2) Catatan pelaksanaan kegiatan
3) Masalah yang dihadapi sesuai dengan pengisian KMS dan kejadian-kejadian pada
saat pelaksanaan kegiatan
4) Penyelesaian masalah yang dihadapi
5) Hasil penyelesaian masalah

SOAL SOAL POSBINDU


1. Berikut ini pernyataan yang tepat tentang pengertian lanjut usia adalah...
a. Berusia 45 tahun atau lebih
b. Berusia 60 tahun atau lebih
c. Fisik yang sudah tidak mempunyai kemampuan
d. Segala aktifitasnya dibantu oleh orang lain.
2. Yang dimaksud sasaran tidak langsung dari posbindu adalah...
a. Kelompok usia lanjut resiko tinggi
b. Kelompok usia 60-69 tahun
c. Keluarga dimana usia lanjut tinggal
d. Kelompok usia 45-59 tahun
3. Tujuan khusus dari posbindu, kecuali..
a. Meningkatkan mutu pelayanan mutu kesehatan usila
b. Meningkatka jenis dan jangkauan kesehatan usila
c. Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat
d. Meningkatkan usia harapan hidup
4. Pedoman pelaksanaan posbindu yang mandiri dilaksanakan oleh profesi perawat,
yaitu..
a. Promotif dan preventif
b. Promotif dan kuratif
c. Preventif dan kuratif
d. Preventif dan rehabilitatif
5. Bentuk pelayanan yang ada diposbindu, kecuali..
a. Penimbangan berat badan
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemberian imunisasi
d. Penyuluhan kesehatan

JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.

B
C
D
A
C

DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. (2003). Pedoman Pelatihan Kader Kelompok Usia Lanjut bagi Petugas
Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Depkes , RI. (2001). Modul Pelatihan Konseling kesehatan dan Gizi bagi Usia Lanjut untuk
Petugas. Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Depkes, RI. (1997). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan.
Cetakan ke 2. Jakarta : Depkes.
Dwi, Budi, Fallen. (2010). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Nuha
Medika

POS PEMBINAAN TERPADU USIA LANJUT


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Antropologi

Disusun Oleh:
Dewi Puspitsari

NPM 220110140182

Nenden Tejaningsih

NPM 220110140188

Irma Lusiana S

NPM 220110140194

Irman Hidayat

NPM 220110140200

Neni Rochmayati S

NPM 220110140202

Ana Ratnaningsih

NPM 220110140205

Bachtiar

NPM 220110140208

Fitriani

NPM 220110140217

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014

Anda mungkin juga menyukai