Anda di halaman 1dari 2

II.

3 Upaya-Upaya Pemerintah DKI Jakarta


Berangkat dari SISLOGNAS yang dikeluarkan pemerintah pusat guna mewujudkan Sistem

Logistik Nasional yang terintegrasi secara lokal, terhubung secara global untuk meningkatkan
daya saing nasional dan kesejahteraan rakyat, maka pemerintah DKI Jakarta berusaha
membuat upaya-upaya untuk mewujudkan visi dari SISLOGNAS tersebut. Upaya yang
dibuat berfokus kepada enam faktor penggerak utama dalam SISLOGNAS yang telah
disebutkan sebelumnya. Ada upaya yang telah di terapkan dan ada pula upaya yang masih
dalam tahap pengkajian atau usulan.
1) Upaya yang telah diterapkan
Upaya yang telah diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta salah satunya adalah
pelarangan truk untuk melintas di ruas jalan tol dalam kota. Hal ini diberlakukan mengingat
tingginya tingkat kemacetan yang terjadi di dalam tol dalam kota.Truk dilarang melalui Tol
Dalam Kota pada pukul 05.00-22.00 WIB dan hanya diizinkan melintas pada pukul 22.0005.00 WIB. Pada awal masa uji coba peraturan tersebut, yaitu pada awal Mei 2011, hal ini
cukup dirasa membawa angin segar bagi para pengguna tol dalam kota non-truk karena
mereka menilai kemacetan berkurang dan mereka dapat melesat dengan kecepatan di atas
kecepatan sebelum peraturan ini diberlakukan.
Upaya lainnya yaitu pelarangan truk melintas beberapa jalan protokol di Kota Jakarta.
Pembatasan jam operasional truk ini diberlakukan mulai pukul 05.00-10.00 WIB dan pukul
15.00-22.00 WIB. Pelarangan ini namun tidak diberlakukan bagi truk kecil dan sedang yang
mengangkut bahan bangunan.

2) Upaya yang akan diterapkan


Salah satu upaya yang sampai saat ini masih dalam tahap pengkajian adalah
pembatasan jam operasional truk di jalan raya. Pembatasan ini dinilai penting karena lebar
truk cukup menghabiskan ruas jalan terlebih pada saat jam-jam sibuk yaitu jam pergi-pulang
kantor dan jam makan siang serta selain itupun kecepatan truk yang lamban membuat antrian
kendaraan pun dapat terjadi dibelakang truk tersebut apalagi di jalan yang cukup sempit.
Alasan lain yang mendukung upaya ini harus diterapkan yaitu beban yang dibawa truk
berisiko truk terbalik apalagi saat keadaan jalanan padat. Hal ini masih perlu dikaji apakah
perlu diterapkan di semua jalanan di kota Jakarta atau hanya di jalan-jalan protokol saja
mengingat sudah sebagian jalan protokol diterapkan kebijakan ini.
Upaya lainnya yang masih dalam tahap usulan untuk dikaji adalah jam lintas truk dan
kontainer di jalan tol JORR. Ide ini baru dicetuskan pertengahan bulan Maret lalu oleh
Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Hasanudin . Dia menegaskan, konsep pembatasan
operasional truk di JORR akan mirip dengan ketentuan di Tol Dalam Kota yakni, truk
dilarang melalui Tol Dalam Kota pada pukul 05.00-22.00 WIB dan hanya diizinkan melintas
pada pukul 22.00-05.00 WIB. Hal ini diusulkan dikarenakan kemacetan di jalan tol JORR
dinilai diakibatkan oleh banyaknya jumlah truk yang melintas. Namun hal ini masih dalam
perdebatan pula karena para petinggi Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai
hal kemacetan tersebut disebabkan oleh tingginya kendaraan yang melintas , bukan hanya
karena truk. Mereka menyatakan hal yang mendukung pernyataan mereka itu dengan
mengatakan bahwa ruas jalan tol dalam kota yang sudah tidak dilewati oleh truk tapi tetap
mengalami kemacetan yang sama.
http://www.antaranews.com/berita/485551/jasa-marga-akan-batasi-operasi-truk-di-jorr
diakses pada Rabu, 17 Juni 2015 pukul 20:26.

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/05/10/04442649/Truk.Dilarang.Masuk.Ruas.Tol.D
alam.Kota diakses pada Rabu, 17 Juni 2015 pukul 20:32
http://www.indosiar.com/fokus/truk-tak-boleh-melintas-di-tol-kota-jakarta_90581.html
diakses pada Rabu, 17 Juni 2015 pukul 20:35
http://metro.news.viva.co.id/news/read/207939-april--jakarta-bebas-truk-besar diakses
pada Rabu, 17 Juni 2015 pukul 20:43

Anda mungkin juga menyukai