Dalam ilmu-ilmu sosial, perbedaan antara Nilai dan norma memang sering kali membingungkan.
Tetapi secara sederhana dapat
dijelaskan sebagai berikut. Soal Nilai! Nilai dalai ilmu bahasa berati harga. Biasanya dipergunakan dalam menjelaskan hal-hal yang bersifat kebendaan baik dari segi artistik (seni keindahan) maupun dari segi usia benda (peninggalan sejarah), juga dikenakan pada harga sebuah benda (harga jual, harga beli), dan menyangkut penghargaan terhadap suatu tradisi/kebiasan suatu masyarakat (budaya tertentu pada tiap suku atau komunitas tertentu) Contoh : Dari segi artistik! Lukisan itu indah dan menawan! Buah Karya Pematung Ketut Dari Gianyar Bali sungguh luar biasa! Atau, Monas adalah karya arsitektur yang monumental. Semua ungkapan ini, menunjukkan bahwa betapa berharga nilai benda-benda itu. Nilai Benda dari segi Usia. Bangunan Borobudur adalah peninggalan sejarah yang tak ternilai. Atau, Musiun Fatahilah di Jakarta penuh dengan benda-benda purbakala yang tak ternilai. Kedua, contoh kalimat diatas, hendak menyatakan bahwa nilai sejarah dan nilai nominal benda-benda itu memang sungguh luar biasa. Mengenai Nilai jual atau nilai beli. Contoh, Mobil Mercedes keluaran baru itu sangat mahal harganya. Apartemen di Mangga dua di jual dengan harga murah! Contoh ini, menyangku nilai dalam arti harga beli/jual. Menyangkut Budaya/tradisi. Contoh. Upacara Memandikan pusaka-pusaka di Keraton Surakarta dan jogyakarta adalah upacar yang penuh dengan filosofi masyarakat Jawa. Atau, Upacara Pemakaman Msyarakat Toraja di SULSEL, adalah ritual yang penuh dengan kegotongroyongan. Kalimat-kalimat ini menyatakan bahwa sunggu tinggi nilai kedua tradisi itu.Nah, sekarang kita berbicara soal NORMA. Dalam Ilmu bahasa, Kata Norma lebih luas dari paham NILAI. Norma sendiri berarti, ukuran-ukuran, nilai-nilai (bukan NILAI saja), Hukum, tradisi yang berlaku pada masa tertentu, atau dalam komunitas masyarakat tertentu, tetapi juga bisa berlaku terhadap semua komunitas yang ada di dunia. Contoh, Norma (nilai-nilai, aturan) pada masyarakat SASAK di Lombok, tentu hanya berlaku bagi masyarakat SASAK. Seperti kebiasaan disana, seorang lelaki yang akan menikahi gadis pujaannya, ia harus menculik gadis itu dan dibawa kerumahnya. Pihak keluarga wanita harus menerima hal itu dan menikahkan mereka. Norma ini tentu tidak akan berlaku bagi Suku jawa, bugis, bali, dst. Sebab kalau itu berlaku, maka pada suku lain akan terjadi pertumpahan darah. Contoh kedua, Norma yang berlaku bagi Orang Minangkabau, soal Wanita sebagai ahli waris. Tentu Norma ini hanya berlaku bagi orang Minangkabau! Berikut, Norma (nilai-nilai, Aturan, Hukum, tradisi) yang berlaku umum kepada seluruh masyarakat umum, baik Internasional pun Nasional. Norma dilarang membunuh sesama. Norma ini berlaku bagi seluruh komunitas manusia dst. Naaahh...mudah-mudahan penjelasan singkat ini dpat menolong anda! Contoh nilai sosial dalam masyarakat Indonesia : - masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah. - masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang. Contoh nilai di sekolah: - sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, diberikan sanksi. Contoh nilai dalam bisnis: - kemudahan transaksi merupakan sesuatu yang dianggap penting untuk memperlancar urusan bisnis
enis-jenis nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro :
1. Nilai material : nilai yang berguna bagi jasmani manusia. Contoh nilai material : - makanan -minuman - pakaian 2. Nilai kerohanian : nilai yang berguna bagi rohani manusia. Contoh nilai kerohanian : - berdzikir, mengingat Allah - membaca Al Qur'an - sholat 3. Nilai vital : nilai yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas. Contoh nilai vital : - kalkulator bagi bendahara kelas - buku paket bagi siswa saat belajar - motor bagi tukang ojek - See more at: http://sosialsosiologi.blogspot.com/2013/01/nilai-sosial-dan-normasosial.html#sthash.KlEuQJjS.dpuf