PENDAHULUAN
pada
perempuan, persentase Gout Arthritis atau asam urat mulai didapati setelah
memasuki usia menopause. Dan seiring dengan perkembangan zaman, dalam
beberapa dasawarsa terakhir ini kejadian asam urat baik di negara-negara
maju maupun di negara yang sedang berkembang semakin meningkat
terutama pada pria usia 40-50 tahun. Kadar asam urat kaum pria cenderung
1
meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Ini disebabkan karena pria tidak
mempunyai hormon estrogen yang dapat membantu pembuangan asam urat.
Sedangkan pada perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut
membantu
pembuangan
asam
urat
lewat
urine.
(http://maulanusantara.wordpress.com).
Faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit
asam urat antara lain adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa/ras.
Dari hasil
telah
dilakukan,
hasilnya
urat
dari
tahun
ke
tahun
semakin
meningkat.
wanita
diantaranya
sudah
mencapai
tahap
Gout
Arthritis).
(http://www.bintangmawar.net)
Kejadian atau prevalensi asam urat jumlahnya bervariasi pada tiap
negara. Di Amerika Serikat, laki-laki yang berumur di atas 18 tahun
prevalensinya mencapai 1,5%. Di Selandia Baru didapatkan 1-18 perseribu
penduduk menderita asam urat. Dan untuk di Indonesia sendiri, asam urat
banyak dijumpai pada etnis Minahasa, Toraja, dan Batak. Prevalensi tertinggi
terdapat pada penduduk pantai dan yang paling tinggi yaitu di daerah
Manado-Minahasa, ini dikarenakan kebiasaan mereka mengkonsumsi alkohol
dalam jumlah besar. Angka kejadian asam urat di Minahasa sebesar 29,2%
pada tahun 2003. (http://maulanusantara.wordpress.com)
Data yang diperoleh dari RSCM Jakarta, menunjukkan kenaikan
jumlah penderita asam urat, dari 9 orang di tahun 1993-1994, menjadi sekitar
19 orang dari 1994-1995. Dari data tersebut didapatkan hasil yaitu
kebanyakan
penderita
gangguan
ini
umumnya
adalah
laki-laki.
mengetahui
gambaran
praktik
pencegahan
dan
salah
satu
bentuk
apresiasi
penulis
dalam
perawatan
kesehatan
masyarakat,
khususnya
penanganannya,
dan
faktor-faktor
yang
dapat