Tiroiditis hashimoto (juga disebut autoimun atau kronik limfositik tiroiditis)
merupakan penyebab paling sering penyakit tiroid di amerika serikat. Penyakit hashimoto merupakan suatu kondisi yang herediter dan menyerang hamper 14 juta orang amerika dan sekitar 7 kali lebih sering didapatkan pada wanita dibanding pria. Tiroiditis hashimoto ditandai oleh produksi sel-sel imun dan autoantibodi yang diproduksi oleh system imun tubuh yang mana produk-produk tersebut dapat mencederai sel-sel tiroid dan menghalangi fungsi sel-sel tersebut untuk memproduksi hormone tiroid. Hipotoroid muncul/bermanifes jika jumlah hormone tiroiid yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kelenjatr tiroid juga dapat membesar, membentuk sebuah goiter. Apa-apa saja gambaran/gejala tiroidits hashimoto? Tiroiditis hashimoto mungkin tidak meninmbulkan gejala dlam kurun waktu bertahun tahun dan masih tidak terdiagnosis sampai pembersaran kelenjar tiroid atau hasil pemeriksaan darah yang abnormal ditemukan pada saat dilakukannya pemeriksaan rutin. Ketika gejala mulain muncul, gejala tersebut terkait dengan efek penekanan local di leher yang disebabkna oleh goiter itu sendiri, atau oleh karena kadar tiroid yang rendah. Tanda pertama penyakit ini dapat berupa benjolan yang tidak nyeri di leher depan bagian bawah. Benjolan ini kemudian dapat dengan mudah terlihat dengan kasat mata. Benjolan ini dapat menyebabkan rasa penekanan yang kurang menyenangkan di leher bawah. Penekanan pada strukturstruktur lain disekeliling goiter ini dapat menyebabkan gejala tambahan, termasuk kesulitan dalam menelan. Walaupun banyak dari gejala terkait dengan defisiensi hormone tiroid secara umum dapat ditemukan/terlihat/muncul/ada pada pasien yang tidak menderita penyakit tiroid, pasien dengan tiroiditis hashimoto yang berkembang menjadi hipotoridisme lebih sering mengalami gejala sebagai berikut: kelelahan, rasa kantuk, sering lupa, kesulitan dalam belajar, kuku dan rambut yang kering, kulit kering dan gatal, wajah tembem, konstipasi, nyeri-nyeri otot, bertambah berat badan, menstruasi yang banyak, peningkatan frekuensi abortus, peningkatan sensitivitas pada obat-obatan. Pembesaran kelenjar tiroid dan/atau hipotiroidisme yang disebabkan oleh tiroiditis hashimoto cenderung berlanjut pada banyak pasien, lambat laun menyebabkan gejala-gejala memberat. Oleh karena itu, pasien dengan temuan seperti ini harus bisa dikenali dan diterapi secara adekuat dengan hormone tiroid. Pengobatan yang optimal dengan hormone tiroid akan menghilangkan semua gejala yang disebabkan oleh defisiensi hormone tiroid, biasanya mencegah pembesaran tiroid lebih lanjut, dan kadang-kadang dapat menyusutkan kelenjar tiroid yang telah membesar. Apa penyebab tiroiditis hashimoto?
Tiroiditis hashimoto merupakan hasil dari malfungsi system imun. Ketika
system imun bekerja dengan benar, system imun ini didesain untuk melindungi tubuh melawan invasi, seperti bakteri, virus, dan benda-benda asing lainnya. System imun pada seseorang dengan penyakit hashimoto salah mengenali sel-sel tiroid yang normal sebagai benda asing, dan kemudian memproduksi antibody yang dapat merusak sel-sel tiroid tersebut. Meskipun beragam factor lingkungan telah banyak dipelajari, sampai saat ini tidak ada yang secara positif terbukti menyebabkan penyakit hashimoto. Bagaimana diagnose tiroiditis hashimoto ditegakkan? Seorang dokter yang berpengalaman dalam mendiagnosa dan pengobatan penyakit tiroid dapat mendeteksi goiter yang disebabkan oleh penyakit hashimoto lewat pemeriksaan fisik dan dapat mengenali hipotiroidisme dengan mengidentifikasi gejala yang khas, menemukan tanda yang tipikal, dan melakukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai. Antitiroid antibody. Peningkatan antitiroid antibody merupakan bukti laboratorik yang paling spesifik untuk tiroiditis hashimoto, namun antibody ini tidak hadir dalam semua kasus pnyakit hashimoto. TSH (tiroid stimulating hormone atau tirotropin) tes. Peningkatan kadar TSH dalam darah merupakan indicator paling akurat untuk hipotiroidisme. TSH di produksi oleh kelenjar lain, yaitu pituitary, yang berlokasi di tengah kepala di bagian belakang hidung. Kadar TSH meningkat drastic ketika kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormone tiroid walau hanya sedikit saja, oleh kareana itu pada pasien dengan fungsi pituitary yang normal, kadar TSH yang normal mengeksklusi hipotiroidisme. Tes lain. Pengukuran free tiroksin-hormon tiroid aktif di darah. Kadar tiroksin bebas yang rendah menunjukkan adanya defisiensi hormone tiroid. Namun, kadar tiroksin bebas yang berada pada rentang normal kemungkinan secara actual merepresentasikan defisiensi hormone tiroid pada beberapa pasien, sebab kadar stimulasi TSH yang tinggi dapat menjaga kadar tiroksin bebas dalam rentang normal untuk bertahun-tahun. FNAB kelenjar tiroid. Biasanya tidak diperlukan pada pasien dengan tiroiditis hashimoto, namun merupakan salah satu cara yang baik untuk mendiagnosa kasuskasus yang sulit dan prosedur yang dibutuhkan jika nodul tiroid muncul pada paien tersebut. Bagaimana penatalaksanaan tiroiditis hasimoto? Pada pasien dengan pembesaran kelenjar tiroid (goiter) atau hipotiroidisme, terapi hormone tiroid sangat jelas dibutuhkan,