Oleh:
Khairatul Wiza
072.11.069
STRATIGRAFI
Pengertian Stratigrafi
Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batuan,
sehingga dapat menginterpretasikan lingkungan pengendapan, dan umur batuan
tersebut. Stratigrafi juga ilmu yang mendiskripsi dan mempelajari perlapisan
batuan-batuan, mengenai penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman dan
korelasi lapisan batuan serta pelamparannya.
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan yang
berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi),
kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun absolutnya
(kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan
batuan.
Prinsip Stratigrafi
1. Prinsip horizontalitas (Original horizontality)
Pada mulanya batuan sedimen diendapkan secara horizontal di dasar
cekungan, sejajar dengan permukaan bumi. Jadi kalau sekarang dijumpai batuan
sedimen dengan kedudukan lapisannya miring, berarti batuan tsb sudah
dipengaruhi oleh gaya tektonik. Perlapisan batuan akan terendapkan secara
horizontal dan terdeformasi dalam setelahnya.
2. Prinsip keterusan perlapisan (Strata continuity)
Perlapisan dapat diasumsikan menerus secara lateral sangat jauh hingga
tepi pembatas.
3. Prinsip superposisi
Pada sekuen lapisan yang belum terganggu, batuan yg tertua atau yg
terendapkan paling awal akan berada paling bawah, dan batuan yang termuda atau
yg terendapkan paling akhir, akan berada di paling atas
4. Prinsip hubungan potong memotong (Cross cutting relationship)
Hukum ini menyatakan bahwa satuan batuan atau sesar yang memotong
menyilang satuan batuan lain, berumur lebih muda daripada satuan batuan atau
sesar yang dipotongnya.
UNSUR UNSUR STRATIGRAFI
Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen penyusun, yaitu :
1. Elemen Batuan, pada stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk
dipelajari adalah batuan sedimen, karena batuan ini memiliki perlapisan,
terkadang batuan beku dan metamorf juga dipelajari dalam kapasitas yang
sedikit.
2. Unsur Perlapisan (Waktu), merupakan salah satu sifat batuan sedimen yang
disebabkan oleh proses pengendapan sehingga menghasilkan bidang batas
antara lapisan satu dengan yang lainnya yang merepresentasikan
perbedaan waktu/periode pengendapan.
Gambar Perlapisan
Bidang perlapisan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi yang
berupa:
1.Berhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh
pengendapan sedimen yang lain.
2.Perubahan
warna
material
batuan
yang
diendapkan.
3.Perubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan bentuk butir).
4.Perubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
5.Perubahan kandungan material dalam tiap lapisan (komposisi mineral, kandungan
fosil, dll).
Pada suatu bidang perlapisan, terdapat bidang batas antara satu lapisan
dengan lapisan yang lain. Bidang batas itu disebut sebagai kontak antar lapisan.
Terdapat dua macam kontak antar lapisan, yaitu :
a. Kontak Tajam, yaitu kontak antara lapisan satu dengan lainnya yang
menunjukkan perbedaan sifat fisik yang sangat mencolok sehingga dapat dengan
mudah diamati perbedaannya antara satu lapisan dengan lapisan lain. Perbedaan
mencolok tersebut salah satu contohnya berupa perubahan litologi.
b. Kontak Berangsur, merupakan kontak lapisan yang perubahannya bergradasi
sehingga batas kedua lapisan tidak jelas dan untuk menentukannya
mempergunakan caracara tertentu. Terdapat dua jenis kontak berangsur, yaitu :
Kontak Progradasi dan Kontak Interkalasi
c. Kontak erosional, merupakan kontak antar lapisan dengan kenampakan bidang
perlapisan yang tergerus/tererosi baik oleh arus maupun oleh material yang terbawa
oleh arus.
Untuk skala yang lebih luas, kontak antar formasi ataupun antar satuan
batuan yang memiliki karakteristik yang sama, dikenal dengan istilah hubungan
stratigrafi. Kontak / hubungan stratigrafi ini terdiri dari dua jenis, yaitu kontak selaras
dan kontak tidak selaras.
a. Kontak Selaras atau disebut Conformity yaitu kontak yang terjadi antara dua
lapisan yang sejajar dengan volume interupsi pengendapan yang kecil atau tidak
ada sama sekali. Jenis kontak ini terbagi dua, yaitu kontak tajam dan kontak
berangsur.
b. Kontak Lapisan Tidak Selaras atau disebut Unconformity yaitu merupakan suatu
bidang ketidakselarasan antar lapisan. Terdapat empat macam bidang
ketidakselarasan, yaitu:
1. Angular Unconformity, disebut juga ketidakselarasan sudut, merupakan
ketidakselarasan yang kenampakannya menunjukan suatu lapisan yang
telah terlipatkan dan tererosi, kemudian di atas lapisan tersebut diendapkan
lapisan lain.
2. Disconformity, kenampakannya berupa suatu lapisan yang telah tererosi dan
di atas bidang erosi tersebut diendapkan lapisan lain.
3. Paraconformity, disebut juga keselarasan semu, yang menunjukkan suatu
lapisan di atas dan di bawahnya yang sejajar, dibidang ketidakselarasannya
tidak terdapat tanda-tanda fisik untuk membedakan bidang sentuh dua
lapisan berbeda. Untuk menentukan perbedaannya harus dilakukan analisis
Paleontologi (dengan memakai kisaran umur fosil).
4. Nonconformity, merupakan ketidakselarasan yang yang terjadi dimana
terdapat kontak jelas antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf.
1.Satuan Lithostratigrafi
-Azas Tujuan:
Pembagian litostratigrafi dimaksudkan untuk menggolongkan batuan di bumi
secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi pada ciri-ciri
litologi. Pada satuan litostratigrafi penentuan satuan didasarkan pada ciri-ciri batuan
yang dapat di-amati di lapangan, sedangkan batas penyebarannya tidak tergantung
kepada batas waktu.
2. Satuan Litodemik
- Azas Tujuan:
Pembagian satuan litodemik dimaksudkan untuk menggolongkan batuan
beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan bernama
yang bersendi kepada ciri-ciri litologi. Batuan penyusun satuan litodemik tidak
mengikuti kaidah Hukum Superposisi dan kontaknya dengan satuan litostratigrafi
dapat bersifat extrusif, intrusif, metamorfosa atau tektonik.
3. Satuan Biostratigrafi
- Azas Tujuan:
GEOLOGI STRUKTUR
Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari
deformasi atau perubahan bentuk-bentuk arsitektur kerak bumi yang terbentuk
karena gaya-gaya yang bekerja pada kerak bumi akibat tektonik bumi dari arus
konveksi magma. Bentuk-bentuk arsitektur ini dapat dipelajari di permukaan bumi
berupa singkapan-singkapan yang terekam dalam batuan. Geologi struktur
dipelajari untuk mengetahui arah gaya atau tegasan, untuk mengetahui bentuk dan
dimensi dari struktur dan untuk mengetahui penyebaran material alam yang
ekonomis.
Secara umum struktur geologi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
struktur primer dan sekunder. Struktur primer terbentuk bersamaan dengan
pembentukan batuan, misalnya struktur aliran dan struktur bantal pada lava pada
batuan bekudan bidang perlapisan, lapisan silang siur, gelembur ombak, dll pada
batuan sedimen.
Sedangkan struktur sekunder terbentuk kemudian setelah batuan terbentuk,
terjadi karena adanya deformasi mekanis. Geologi struktur lebih berfokus pada
struktur sekunder hasil deformasi dari proses geologi seperti Kekar (Joint), Sesar
(Fault) dan Lipatan (Fold). Tahapan penelitian geologi struktur yaitu analisa
deskriptif yaitu mengenal dan mendeskripsikan sifat fisik dan geometri struktur
geologi, analisa kinematika yaitu mengamati perubahan translasi, rotasi,dilatasi dan
distorsi yang terjadi dan alnalisa dinamik yaitu menganalisa proses yang terjadi. Ada
dua cara batuan terdeformasi yaitu deformasi brittle (getas) dan deformasi ductile
(kenyal). Unsur struktur geologi dibagi atas struktur bidang (3D atau 2D) seperti
bidang sumbu lipatan, bidang kekar dan budang sesar dan Struktur garis (2D)
seperti sumbu lipatan, gores garis (slicken side) pada cermin sesar dan lineasi
mineral pada foliasi gneiss.
Struktur geologi yang dikenal yaitu Kekar (Joint), Sesar (Fault) dan Lipatan
(Fold). Struktur kekar (Joint) adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada
atau relatif sedikit sekali. Kekar diklasifikasikan secara genetik terdiri atas kekar
gerus (shear joint) , kekar tarikan (tensional joint), kekar hybrid (hybrid joint)
Struktur patahan (Fault) merupakan struktur rekahan yang mengalami
pergeseran yang berarti pada bidang rekahannya. Suatu sesar dapat berupa
bidang sesar (Fault Plain) atau rekahan tunggal. Tetapi sesar juga dapat dijumpai
sebagai jalur yang terdiri dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur
penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala
minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang memperlihatkan pergeseran bisa juga
disebut sebagai sesar minor. Rekahan yang cukup besar akibat regangan,
amblesan, longsor yang disebut Fissure, tidak termasuk dalam definisi sesar.Sesar
berdasarkan arah pergeseran relatif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu strike
slip fault (pitch 00 - 100) yang arah pergerakannya relatif paralel dengan strike bidang
sesar terbagi menjadi sesar mendatar sinistral yang blok batuan kirinya mendekati
pengamat dan sesar mendatar dekstral yang blok batuan kannya mendekatai
pengamat, dip slip fault (pitch 800 - 900) yang arah pergerakannya tegak lurus
dengan strike bidang sesar terbagi atas sesar normal yang pergerakan hanging
wallnya relatif turun terhadap footwall, sesar naik yang arah pergerakan
hangingwallnya relatif naik terhadap footwall. patahan sungkup, patahan gunting,
dan bentuk lain seperti horst dan graben. Dan Oblique fault (pitch 10 0 - 800 ) yang
vektor pergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar. Sesar ini
terbagi atas kombinasi strike slip fault dan dip slip fault.Indikasi umum sesar ditandai
adanya kelurusan pola aliran sungai, pola kelurusan punggungan, kelurusan gawir
dengan triangular facet, keberadaan kekar, mataair panas, lipatan seret, zona
hancuran, breksi sesar dan keberadaan bidang slicken side dan slicken line. Untuk
mengamati bidang sesar yaitu dengan mengukur strike dip bidang sesar, mengukur
pitch pada sliceken line dan mengamati sense of movement. Kemudian untuk
mengetahui jenis sesarnya dapat dibandingkan dengan klasifikasi yang sudah ada
misalnya klasifikasi Rijkard(1972).
Struktur lipatan adalah perubahan dari bentuk tubuh batuan yang mana
dinyatakan sebagai lengkungan atau sekumpulan dari atau unsur bidang di dalam
batuan. Klasifikasi lipatan terbagi atassudut antar sayap,sifat simetri, dan
berdasarkan kemiringan dan penujaman bidang sumbu lipatan. Berdasarkan sudut
antar sayap (interlimb angle) oleh Fleuty (1954) terbagi menjadi gentle (landai)
dengan sudut antar sayap 1800 -1200 , open (terbuka) dengan sudut antar sayap
1200 -700, close (tertutup) dengan sudut antar sayap 70 0 -300 , tight (ketat) dengan
sudut antar sayap 300 -00 dan isoklinal (isoklin) dengan sudut antar sayap 00.
Berdasarkan sifat simetri dibedakan menjadi lipatan simetri dan asimetri yang
ditentukan oleh bidang simetri.Berdasarkan kedudukan lipatan, lipatan yang
kemiringan bidang sayapnya menuju arah yang berlawanan disebut antiform dan
kemiringan bidang sayapnya menuju satu bidang disebut sinform. Fleuty
mengklasifikasikan berdasarkan kemiringan dan penujaman bidang sumbu (axial
plane/axial surface). Recumbent dengan kemiringan axial plane 00 -100, Gentle
dengan kemiringan axial plane 100 -300 , moderate dengan kemiringan axial plane
300 -600 , Steep dengan kemiringan axial plane 60 0 -800 , Upright dengan kemiringan
axial plane 800 -900 .
jalan
Saat ini SIG digunakan untuk aplikasi yang beragam, antara lain :
tertentu
atau
PETA TOPOGRAFI
Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan
detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta
topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk
keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen
garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada
peta topografi.
Pusat Informasi Peta Topografi Kanada memberikan definisi untuk peta
topografi sebagai berikut: Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara
rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan.
Penulis lain mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan mereka dengan
jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala kecil "peta sorografi" yang
mencakup daerah besar, "peta planimetric" yang tidak menunjukkan elevasi, dan
"peta tematik" yang terfokus pada topik tertentu.
Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya
adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur
lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi
menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang
paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan,
lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta
topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan
vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer
bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur
dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus
diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang
tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta.
Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita
memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu
bagaimana cara membacanya.
sumber daya alam non hayati/ biotic adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk hidup. contoh: tumbuhan, hewan, mikro organisme dll
sumber daya alam non hayati/ aboitic adalah sumber daya alam yang
berasal dari benda. contoh : bahan tamabanag, air, udara, batuan dll
sumber daya alam yang dapat diperbaharui/ renewable ialah sumber daya
alam yang dapat digunakan brulang-ulanng kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuhan, hewan, hasil hutan dll
sumber daya alam tidak dapat diperbaharui/ non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hana dapat
digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yan
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai
gunyanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang,
hasil pertanian dll
sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di
muka bumi. cintoh : ombak, panas bumi, arus sungai, sinar matahari, minyak
bumi, gas bumi dll
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar
bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung
berapi, gempa
bumi, tsunami,tanah
longsor, badai
salju, kekeringan, hujan
es, gelombang panas, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa
bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu
kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi
faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar
angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari
Gempa bumi adalah gejala alamiah yang berupa gerakan goncangan atau
getaran tanah yang ditimbulkan oleh adanya sumber-sumber getaran tanah
akibat terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik, letusan gunungapi
akibat aktivitas volkanik, hantaman benda langit (misalnya meteor dan asteroid),
dan atau ledakan bom akibat ulah manusia. Pada umumnya, gempa bumi
disebabkan oleh pergeseran/penyesaran di dalam kerak bumi. Bumi terdiri dari
beberapa lapisan yang berbeda sifat-sifatnya. Bagian inti bumi mengeluarkan
panas secara terus-menerus. Panas bumi ini menimbulkan energi yang dapat
mengakibatkan gerakan pada lapisan bumi. Gempa bumi terjadi akibat adanya
pelepasan energi yang mendadak pada pusat gempa bumi. Pusat-pusat gempa
bumi berada di pertemuan lempeng tektonik dan jalur sesar/jalur patahan. Di
mana pertemuan lempeng tektonik? Di dunia dikenal adanya cincin api (ring of
fire), sedangkan di Indonesia adalah pertemuan lempeng Indo-Australia dan
Eurasia serta lempeng Pasifik.
Tsunami merupakan proses akibat terjadinya gempa pada kedalaman fokus
yang dangkal, dimana sebagian besar energi terlepas ke kolom air laut di
atasnya. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu
hentakan kuat. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800
km/jam. Pada saat mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak
ke atas, menghempas ke daratan, dan menghancurkan apapun di belakang
pantai. Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi 26 Desember tersebut
menghantam hampir seluruh pesisir Provinsi NAD dengan kerusakan terparah
melanda Banda Aceh hingga pantai barat Sumatera Utara. Terjangan
gelombang menunjukkan arah relatif tegak lurus garis pantai. Pola kerusakan
sejajar garis pantai dengan gradasi kerusakan melemah tegak lurus menjauhi
pantai. Tingkat kerusakan pada kawasan perkotaan dan/atau pedesaan
dibedakan menjadi hancur total, rusak berat, sedang, dan ringan.
Berdasarkan sejarah gempa bumi, kemungkinan terjadinya tsunami di Aceh
sangatlah besar. Pada bagian lain, gempa bumi yang terjadi di sepanjang Bukit
Barisan dapat menimbulkan bencana alam longsor dan hentakan (vibrasi) yang
kuat.
Gunung Meletus
Tanah Longsor
Pada prinsipnya, tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih
besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan
batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh
besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
Ada enam jenis tanah longsor:
1.
Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah
dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.
2.
Longsoran Rotasi
3.
Pergerakan Blok
4.
Runtuhan Batu
5.
Rayapan Tanah
6.
Banjir
rombakan ini bisa menambah momentum air (massa x kecepatan) sehingga apa
saja yang ada di depannya pasti disapu bersih.
Banjir bandang terjadi dalam waktu yang sangat cepat seolah-olah tanpa
peringatan dan berbeda dengan banjir biasa, dimana permukaan air naik secara
perlahan-lahan. Banjir bandang berpotensi terjadi di kawasan aliran sungai yang
terbentuk dari lembah perbukitan. Penyebab utama banjir bandang adalah
terbentuknya bendungan alami akibat longsornya tanah dari lereng-lereng di
sepanjang aliran sungai. Bendungan alami ini biasanya terbentuk dari hasil
longsoran berupa batu, tanah, dan kayu hasil penebangan liar sepanjang
lereng. Kejadian longsor ini sangat dipengaruhi oleh keadaan geologi
batuan/tanah pembentuk lereng, perpohonan dan kemiringan lereng.
Daftar pustaka
https://www.google.co.id/webhp?
sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=bencana
%20alam%20geologi
https://www.google.co.id/webhp?
sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=pengertian+sumber+daya+mineral
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=peta%20topografi
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=stratigrafi
https://www.google.co.id/webhp?
sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=sistem
%20informasi%20geografis