Editor Materi
: Koko
Editor Bahasa
: Willem
Ilustrasi Sampul
DISKLAIMER (DISCLAIMER)
Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis di
dalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakan tanggung
jawab dan wewenang dari penulis.
Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentar
apapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuk
tujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing penulis.
Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya dan
penerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenaran
keakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan pada
penulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiap
perawatan (perbaikan) dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku teks
ini.
Penerbit
tidak
ketidaknyamanan
bertanggung
yang
jawab
disebabkan
atas
sebagai
kerugian,
akibat
kerusakan
dari
atau
ketidakjelasan,
Penerbit
hanya
sebatas
memindahkan
atau
menerbitkan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks
untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Teknik Dasar
Lisrtrik Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum
abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching)
menjadi BELAJAR (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
(student-centered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar
peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.
Buku teks Teknik Dasar Listrik Otomotif ini disusun berdasarkan
tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013diselaraskan
berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis
peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran Teknik Dasar Listrik Otomotif
ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam
melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta
didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PembinaanSekolah
Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk Mata
Pelajaran Teknik Otomotif Sepeda Motor kelas XI/Semester 2 Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Jakarta, 12 Desember 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA
iii
PROGRAM KEAHLIAN
: OTOMOTIF
PAKET KEAHLIAN
KLAS SEMESTER
2
XII
1
2
XI
1
2
X
1
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin
Sasis dan
Kelistrikan
Kendaraan
Pemindah
Kendaraan
Ringan 4
Tenaga 4
Ringan 4
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin
Sasis dan
Kelistrikan
Kendaraan
Pemindah
Kendaraan
Ringan 3
Tenaga 3
Ringan 3
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin
Sasis dan
Kelistrikan
Kendaraan
Pemindah
Kendaraan
Ringan 2
Tenaga 2
Ringan 2
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Mesin
Sasis dan
Kelistrikan
Kendaraan
Pemindah
Kendaraan
Ringan 1
Tenaga 1
Ringan 1
Teknologi
Pekerjaan
Teknik Listrik
Dasar
Dasar Teknik
Dasar
Otomotif 2
Otomotif 2
Otomotif 2
Teknologi
Pekerjaan
Teknik Listrik
Dasar
Dasar Teknik
Dasar
Otomotif 1
Otomotif 1
Otomotif 1
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN FRANCIS ............................................................................................. i
DISKLAIMER (DISCLAIMER) ................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
PETA KEDUDUDKAN MODUL .............................................................................iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ix
I.
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Prasyarat ..................................................................................................... 1
B. Petunjuk Penggunaan ................................................................................. 1
C. Tujuan Akhir ................................................................................................ 1
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ...................................................... 2
E. Cek Kemampuan Awal ................................................................................ 2
II.
PEMELAJARAN ............................................................................................. 3
2.
3.
ARUS LISTRIK...................................................................................... 10
1.1.
1.2.
2.2.
HAMBATAN/TAHANAN ........................................................................... 30
3.1.
3.2.
3.3.
2.
HUKUM OHM........................................................................................ 47
1.1.
1.2.
1.3.
HUKUM KIRCHOFF.............................................................................. 57
2.1.
2.2.
2.
3.
KUTUB MAGNET.................................................................................. 67
1.1.
1.2.
2.2.
3.2.
vi
AMPER ................................................................................................. 93
2.
VOLTMETER ........................................................................................ 97
3.
OHMMETER ......................................................................................... 99
4.
2.
1.2.
2.2.
3.
4.
2.
2.2.
vii
2.
3.
1.2.
1.3.
2.2.
2.3.
2.4.
3.2.
3.3.
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengamatan rangkaian ................................................................ 7
Gambar 2. Pengamatan rangkaian ............................................................. 8
Gambar 3. Gerakan Elektron ......................................................................... 11
Gambar 4. Perumpaman Aliran arus .............................................................. 12
Gambar 5. Gambar Aliran Elektron Dan Arus listrik ....................................... 12
Gambar 6.Kerapatan arus listrik ..................................................................... 15
Gambar7. aliran arus ...................................................................................... 17
Gambar 8. Reaksi Kimia Baterai .................................................................... 17
Gambar 9. Grafik Arus Listrik Searah ( DC) ................................................... 27
Gambar 10. Grafik tegangan listrik Bolak-Balik .............................................. 28
Gambar 11. Penampang Kabel ...................................................................... 34
Gambar 12. Gerakan elektron di dalam penghantar logam ........................... 37
Gambar 13. Pergerakan tegangan dan arus terhadap tahanan ..................... 38
Gambar 14. Arus keluar Kirchoff .................................................................... 59
Gambar 15. Loop arus Kirchoff ................................................................... 59
Gambar 16. Pengaruh pada jarum kompas oleh penghantar yang dialiri arus
listrik ............................................................................................................... 71
Gambar 17. Arah Gaya Elektromagnet .......................................................... 83
Gambar 18. Arah medan magnet ................................................................... 85
Gambar 19. Model sederhana motor stater.................................................... 85
Gambar 20. Arah medan magnet ................................................................... 147
Gambar 21. Trafo step down .......................................................................... 148
ix
I.
PENDAHULUAN
A. Prasyarat
Materi konsep dasar-dasar listrik otomotif
memahami kompetensi teknik dasar listrik otomotif. materi ini disampaikan pada
kelas X smester 1.
B. Petunjuk Penggunaan
Buku ini dibuat dengan memberikan penjelasan tentang pengetahuan konsep
dasar-dasar listrik otomotif. Untuk memungkinkan siswa belajar sendiri secara
tuntas , maka perlu diketahui bahwa isi buku ini pada setiap kegiatan belajar
umumnya terdiri atas. Uraian materi, rangkuman, Lembar kerja, dan Pengayaan,
sehingga diharapkan siswa dapat belajar mandiri (individual learning) dan
mastery learning (belajar tuntas) dapat tercapai.
C. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah agar siswa mampu:
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
Memahami
dan
menyajikan
data
hasil
analisis
berdasarkan
II. PEMELAJARAN
BAB I BESARAN LISTRIK
PENGALAMAN BELAJAR
Dari pembelajaran kompetensi dasardasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1. Mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan Mengeksplorasi
dalam Menyelesaikan sosl-soal terkait
materi besaran listrik,
2. Mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan Mengeksplorasi
dalam Menyelesaikan sosl-soal terkait
Hukum Ohm dan Kirchof ,
3. Mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan Mengeksplorasi
dalam Menyelesaikan sosl-soal terkait
Kaidah Flaming
4. Mengkomunikasikan dalam pengukuran
tegangan, tahanan dan arus
5. Mengamati simulsi terkait materi dan
Mengeksplorasii rangkaian seri, paralel
dan gabungan.
6. Mengamati simulsi terkait materi pokok
besaran listrik dan
Mengeksplorasiinduksi sendiri, mutual
pada kemagnitan
7. Mengkomunikasikan macam-macam
8. Jenis, ukuran kabel, terminal dan
penggunaannya
A. PETA KONSEP
1. BESARAN
LISTRIK
7. JENIS,
UKURAN
KABEL,
TERMINAL
DAN
PENGGUNAA
N
DASAR LISTRIK
6. INDUKSI
DIRI, MUTUAL
PADA
KEMAGNITAN
3. KAIDAH
FLAMING
5. RANGKAIAN
SERI PARALEL
& GABUNGAN
4.
PENGUKURAN
TEGANGAN,
TAHANAN &
ARUS
KUAT ARUS
1. AMPER
BESARAN
LISTRIK
RAPAT ARUS
2. VOLT
3.
HAMBATAN
HAMBATAN DALAM
PENGHANTAR
KONDUKTOR,
ISOLATOR
C. MATERI PEMBELAJARAN
Selamat! Sekarang kalian telah menjadi peserta didik SMK. Saatnya telah tiba
untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang listrik melaluimata pelajaran. Dasar
Listrik Otomotif. Dasar Listrik Otomotip adalah ilmu yang mempelajari tentang
listrik sesuatu yang ada di kendaraan baik itu kendaraan ringan, dan
kendararaan berat secara sistematis.
melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan
cara itu, mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi
serta memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang
terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan hidup manusia, seperti sepeda motor , mobil, excavator, dosher,
komputer, televisi, dan sebagainya.
Pada bab ini, kalian akan mempelajari apa yang diselidiki dalam Besaran Listrik
Otomotip, bagaimanamelakukan pengamatan, perhitungan
serta pengukuran
(observasi).
PENGAMATAN
2.
pada rangkian
tersebut.
Catatlah taksiranmu dan taksiran teman-temanmu!
Diskusikan,
apakah
dekatnya
hasil
taksiran
dengan
hasil
pengukuran
Pengamatan
1. Rangkailah komponen-komponen listrik seperti gambar 1.1 , baterai, kawat
penghubung, lampu dan saklar !
2. Gerakan saklar ke bawah (tutup saklar) dimana pada posisi On.
3. Amati dari manakah lampu itu bisa hidup / menyala !
4. Hidup / nyalakan lampu beberapa menit (kurang lebih 3 menit), kemudian matikan.
4. Ulangi langkah tersebut sampai 3 (tiga) kali, sampai bisa menemukan komponen
yang bisa membuat lampu hidup / menyala!
Bagaimanakah hasil pengamatanmu? Temuan apakah yang dapat kamu ambil
sebuah kesimpulan untuk menjelaskan kenapa lampu bisa nyala ?!
Dari hasil temuan dilapangan silahkan sesuaikan dengan gambar 1.1 Rangkaian
listrik
Diskusikan:
hasilnya
baku,
satuan
yangdisepakati
bersama.Besaran
yang
satuannya
Satuan
Simbol
Panjang
meter
Massa
kilogram
kg
Waktu
sekon
ampere
Suhu
kelvin
Jumlah zat
mol
mol
Intensitas cahaya
Candela
Cd
1. ARUS LISTRIK
Satuan ini diambil dari nama Andr-Marie Ampre, salah satu penemu
elektromagnetik.
10
pergerakan 6.25 x 1018 elektron bebas yang melewati konduktor setiap detik.
Atau dengan pengertian lain 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron
sebanyak 624x1016 (6,24151 1018) atau sama dengan 1 Coulumb per detik
melewati suatu penampang konduktor
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah gerakan elektron.
11
artinya aliran arus akan kecil karena jumlah elektron yang mengalir kecil.
Berakibat semburan air melalui pipa menjadi kecil.
coulomb
12
1.1.
= waktu,
detik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang
pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu, dengan kata
lain Amper adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron
bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. listrik yang dapat
memisahkan,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu
detik.Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus
dan waktu.
Formula arus listrik adalah
1 (satu) Coulomb
6,28
1018
electron
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam
satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
13
PEMECAHAN MASALAH
14
1.2.
RAPAT ARUS
Definisi
Rapat Arus
15
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm, 2
inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm.Kerapatan arus
berbanding
terbalik
dengan
penampang
penghantar,
semakin
besar
[ A/mm]
[ Amp]
16
c. Aksi magnet
Bila arus listrik mengalir pada kabel atau kumparan akan menghasilkan
medan magnet disekitarnya. Prinsip ini digunakan pada koil pengapian
(ignition coil), alternator, motor starter dan macam-macam solenoid.
18
PEMECAHAN MASALAH 2
Diketahui : Q = 4500 C
I = 1500 mA = 1.5 A
Ditanyakan : t = ?
Jawab :
t
=Q/I
= 4500 C / 1.5 A
= 3000 s = 3000 dt
= 50 menit = 5/6 jam
19
2.
TEGANGAN (VOLTAGE)
Pengamatan tegangan
1. Siapkan baterai bertengan 12 V, yang satu ber
tegangan rendah (kurang dari 12 V) dan satunya
bertegangan 12 V.
2. Siapkan bola lampu bertengan 12 V dan
penghantar (kabel)
3. Rangkailah, seperti gambar sebelah ini
4. Amati nyala lampu bila menggunakan tegangan
dibawah 12 V dan tegangan diatas 12 V
perbedaannya!
Jika
hasil
pembelajaran
tegangan
Diskusikan:
20
DEFINISI TEGANGAN
21
Sebagai contoh,kincir air akan berputar. Hal yang sama juga berlaku pada
listrik, bila tidak ada perbedaan potensial, arus tidak mengalir, dan jika ada
perbedaan potensial, maka arus bisa mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke
yang lebih rendah,hasilnya adalah arus atau tenaga listrik. Bila pergerakan
elektron bebas jumlahnya banyak,artinya adalah tenaga listriknya menjadi
besar.
Jika suatu kabel dihubungkan antara muatan positif dan muatan negatif,
maka elektron akan bergerak netral. Pada saat tersebut, panas terbentuk oleh
22
23
yang ada atau sejumlah tekanan listrik yang dibangkitkan oleh aksi kimia di
dalam battery. Simbol tegangan
=V,
dimana
Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu
joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb. Dari pernyataan diatas
dapat diformulasikan sebagai berikut :
Dimana ;
= W (joule) / Q (coulombs)Volt
W = tenaga listrik
1Q =jumlah muatanlistrik
Persetaraan satuan :
1volt
:0.001 KV
volt :1,000mV
1kV:1,000v
24
Tinggi air pada tangki yang lebih rendah diibaratkan sebagai tinggi air dalam
nol volt (V). Pada battery, 12 volts artinya adalah perbedaan potensial antara
kedua terminal battery kutup positip dan kutup negatip.
Bila ketinggian tempat pada gambar diatas karenakan posisi air berbeda, air
akan mengalir dari tangki A ke tangki B, namun apabila bila posisinya tidak
berbeda (tekanansama), air tidak akan mengalir. Karena itulah, jika
tekanannya tidak berbeda atau sama ,arus akan diam. Karena tidak ada aliran
arus, maka Sistem tidak bekerja sehingga tidak terjadi panas. Jika ada
perbedaan tekanan antara tangki A dan B maka arus bias mendesak masuk
sehingga terjadi panas. Artinya adalah muatan positif pada battery adalah 12
volt dan negatifnya adalah 0 volt. Pada switch buka tutup yang ada pada
gambar 2-4 dibawah, karena arus mengalir ,lampu bias menyala berdasarkan
posisi switch-nya. Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu
rangkaian tertutup, maka haruslah ada beda potensial atau beda tegangan di
kedua ujung rangkaian (kutub baterai sebagai sumber tegangan).
Adalah perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu arus listrik
Jika energi tiap muatan habis akibat penggunaan, maka di kedua ujung
rangkaian tidak akan ada beda potensial (beda potensial bernilai nol volt).
Akibatnya komponen-komponen elektronika seperti lampu, trafo, dan lain
25
Besarnya
arus
listrik
yang
26
2.
3.
4.
Solar sel
5.
6.
2. Tegangan bolak-balik
Tegangan pada suatu rangkaian arus, arahnya berubah - ubah dengan
suatu irama / ritme tertentu, dengan demikian maka arah dan besarnya
arus selalu berubah - ubah pula. Biasa disebut arus listrik bolak-balik
(simbol normalisasi : ~ ). Berarti bahwa elektron bebasnya bergerak maju
dan mundur
27
1. Reaksi panas
Arus listrik selalu memanasi penghantarnya.Didalam kawat logam
misalnya, elektron-elektron saling bertumbukan dengan ion-ion atom,
bersamaan dengan itu elektron tersebut memberikan sebagian energi
geraknya kepada ion-ion atom dan memperkuat asutan panas ion-ion
atom, yang berhubungan dengan kenaikan temperatur.Penggunaan
reaksi panas arus listrik ini misalnya pada open pemanas, solder, kompor,
seterika dan sekering lebur.
28
2. Reaksi cahaya
Pada lampu pijar reaksi panas arus listrik mengakibatkan kawat membara
dan dengan demikian menjadi bersinar, artinya sebagai efek samping dari
cahaya. Reaksi cahaya secara langsung ini ditemukan pada penggunaan
tabung cahaya, lampu mercury, lampu neon dan lampu indikator
(negative glow lamp).
3. Reaksi kemagnitan
Gas seperti neon, argon atau uap mercury dipicu/diprakarsai oleh arus
listrik sehingga menjadi bersinar.
Contoh sumber arus listrik bolak balik ( AC )
1. Generator AC
2. Jala-jala PLN yang dihasilkan oleh : PLTA, PLTU, PLTP, PLTN, dll.
3. Inverter DC ke AC
PERMASALAHAN :
Energy 12.500 J, muatan 250 C. Hitunglah besar tegangan listriknya
PEMECAHAN MASALAH :
Diketahui : W = 12.500 J
Q = 250 C
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V=W/Q
= 12.500 J / 250 C
= 50 Volt
29
3. HAMBATAN/TAHANAN
PERCOBAAN 1:
1. Sediakan 3 (tiga) jenis bahan kawat penghantar dari tembaga,
kuningan dan dari kawat nikelin.
2. Panjang kawat penghantar masing-masing 1 dan 3 meter.
3. sediakan bola lampu bertegangan 12 V sebanyak 3 buah.
4. Sediakan sumber tegangan 12 V
5. Hubungkan ke 3 (tiga) komponen kawat tembaga, kuningan
dan kawat nikelin dengan bola lampu serta sumber tegangan.
6. Rangkai seperti gambar disamping !
7. Amati nyala bola Lampu ! Mana yang lebih terang
Panjang : 1 m dan 3 m
Luas penampang : Tetap
Bahan : Berubah-ubah
30
Diskusikan:
Jenis Kawat
Panjang
Panjang
Kondisi
Penghantar
Penghantar 3
Menyala
1 meter
meter
(Terang /
Redup)
Kawat Tembaga
Kawat Nikelin
Kawat Kuningan
31
Panjang : Tetap
Luas penampang : Tetap
Bahan : dipanaskan
PERCOBAAN 2:
1. Seperti pada percobaan 1 (satu)
panaskan kawat penghantar
dengan menggunakan lilin dengan
jenis kawat penghantar berbedabeda!
2. Amati apa yang terjadi pada nyala
bola lampu?
Diskusikan:
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain ?
Mengapa hasilnya
tersebut?
Jenis Kawat
Bola lampu
Kondisi Menyala
(Tegangan lampu 12 V)
(Terang / Redup)
Tidak dipanaskan
kondisi dipanaskan
Kawat Tembaga
Kawat Nikelin
Kawat Kuningan
32
MATERI PEMBELAJARAN
Jika suatu elektron bebas bisa bergerak didalam benda, dan dikarenakan
elektron mempunyai listrik alami, maka akan terjadi suatu aliran arus listrik.
Arus 1 ampere adalah elektron sebanyak 6.25x1018 electron bergerak dalam
satu detik. Perlu juga kita ketahui, bahwa semua jenis benda tersusun dari
atom-atom sehingga ada beberapa kemungkinan rintangan bagi elektron bebas
untuk bergerak, tertahannya pergerakan elektron bebas biasa disebut dengan
tahanan listrik.
Difinisi
Tahanan
penghantar.
artinya
makin
panjang
penghantar,
makin
besar
33
R = Tahanan suatubenda
= Panjang kabel(m)
2
A = Lebar area(m )
nilai
hambatan
akan
mengikuti
hubungan.Sehingga
rumus
Dimana:
Rt = hambatan pada suhu t0C,
R0 = hambatan mula-mula,
34
hambatan
suatu
penghantar
tidak
bergantung
pada
beda
potensialnya. Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui
penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat arusnya akan
berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk
mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu
dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula
penurunan tegangan listrik.
3.2. Tahanan Dalam Penghantar
Dalam suatu rangkaian listrik tentu terdapat hambatan. Hambatan / resistansi
merupakan karakteristik umum dari suatu rangkaian. Berikut akan dijelaskan
secara lebih detail karakteristik hambatan komponen-komponen dalam rangkaian
listrik. Besarnya hambatan kawat penghantar dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
Hambatan
jenis
penghantar,panjang
penghantar,
dan
luas
penampang
penghantar
35
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan
aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan
atom, setiap atom terdiri proton dan elektron.Aliran arus listrik merupakan aliran
elektron.Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati
atom sebelahnya.Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini
menyebabkan
penghantar
panas.Tahanan
penghantar
memiliki
sifat
36
Difinisi
Daya hantar
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ ?/ohm]
G = Daya hantar arus/konduktivitas [Y/mho]
37
Jadi tahanan listrik pada suatu benda berbeda tergantung faktor sebagai
berikut:
a.
Jenis benda
b.
Bagian kabel
c.
Panjang kabel
d.
Temperatur
Juga jika suatu benda temperaturnya naik, gerakan atom akan menjadi lebih
lambat, karena atom atom elektron bebas tersebut bergeraknya tidak bebas.
Jadi tahanan listrik akan naik apabila temperatur bendanya bertambah tinggi.
Huruf yang mewakili tahanan adalah : R Satuan tahanan adalah : (ohm)
Simbol tahanan : --/\/\/\--
aliran
1
arus
ampere
listrik
dengan
tegangan 1 volt
38
PERSETARAAN SATUAN
1k =1,000
1=0.001k
1M=1,000,000
penghantar
karena mereka adalah conductor yang baik. Tembaga banyak dipakai dalam
bentuk kabel karena ketahanannya dan biaya yang tidak begitu mahal.Lawan
dari conductor adalah insulator. Insulator adalah benda yang tidak bisa
mengalirkan arus listrik,
Contohnya adalah gelas, plastik, karet, dan keramik. Lapisan plastik pada
bagian luar kabel adalah salah satu contoh sebuah insulator. Saat elektron
bebas bergerak di dalam conductor, beberapa elektron bersinggungan dengan
atom-atom dan sebagian energi kinetik yang memancarkan cahaya atau panas.
Karena itulah, aksi pembangkitan panas disebut dengan Daya listrik (Joule
heat). Pembangkitan panas besarnya adalah sebanding dengan arus listrik dan
besar tahanan. Diformulasikan sebagai berikut :
Dimana ;
P : Daya (Jouleheat )
I : Aruslistrik
R : Tahanan
39
Konductor
Insulator
Tembaga
Gelas
Besi
Udara
Baja
Kayu kering
Alumunium
Pasir
Perak
Kaleng
Plastik
Ground (Bumi)
Kertas
40
Latihan Evaluasi :
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya 0,000
000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus
memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan?
PEMECAHAN MASALAH :
Diketahui
= 0,000 001 m
R = 57,6
A = 0,000 000 25 m
Ditanya : L ?
Jawab
R = (L/A) =
57,6 = 0.000 001 . (L/o.oooooo25)
L
= 57,6 . 0,25
= 14,4 m
41
Rangkuman
Arus
1.
2.
3.
Bila tegangannya tinggi, arus yang mengalir juga banyak. Namun akan
mengakibatkan overheat bila aliran arusnya berlebihan.
4.
Tahanan menahan aliran arus , jika tahanannya besar, aliran arus akan
berkurang.
5.
6.
Tegangan
1.
2.
3.
4.
Resistance
1.
2.
3.
4.
42
Evaluasi
1.
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya 0,000
000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang
harus memiliki hambatan listrik 57, 6 ohm. Berapa panjang kawat yang
diperlukan ?
2.
3.
Sebuah Kawat penghantar setelah diberi beda potensial listrik pada kedua
ujung 2 detik kemudian besar arus yang mengalir secara konstan pada
kawat tersebut terukur 4 A.
Hitunglah :
a. Jumlah muatan yang mengalir dalam tiap satuan menit,
b. Jumlah elektron yang mengalir dalam per menit.
4.
5.
Pada sebuah penghantar kabel yang berupa kawat tembaga yang memiliki
luas penampang sebesar 1 mm2 terdapat 2 x 1021 elektron bebas per
meter persegi. Berapa rapat arus yang dapat dihitung apabila kawat
tersebut dialiri listrik selama 1 menit jika diketahui muatan 1 elektron = 1,6 x
10-19C ? Diketahui : A = 1 mm2 = 1 x 10-6 m2 dan n = 2 x 1021 elektron
per meter persegi dapat kita hitung rapat arus dari persamaan berikut.
Tugas Mandiri
Pilihlah suatu L a mp u P e n e r a n g a n d i t e m p a t w o r k s h o p d i m a n a
l a m p u t e r s e b u t b i s a m e n y a l a t e r a n g d a n r e d u p sebagai
objek
pengamatan.Kemudian,amati
benda
tersebut
dengan
43
mengikuti
dengan
kompetensi
PENGALAMAN BELAJAR
pembelajaran
dasar-dasar
perilaku
dan
jujur,
jawab,
Mengamalkan
disiplin,
peduli
tanggung
royong,
(gotong
Kirchof ,
dan
dari
responsif
dan
proaktif
solusi
atas
berbagai
permasalahan
dalam
berinteraksi
dan
alam
serta
dalam
Ohm
dan
Kirchof
,dan
sosl-soal
dan
Kirchof
padar
listrik
rangkaian
gabungan
Hukum
Ohm
dan
Kirchof ,
4. Mengkomunikasikan dalam Hukum
Ohm dan Kirchof ,
otomotip
3. Menerapkan
terkait
Dasar
seri,
Listrik
pada
paralel
dan
Hukum
Ohm
Kirchof ,6.
44
dan
B. PETA KONSEP
DASAR
LISTRIK
HUKUM
OHM
HUBUNGAN
DAYA
HUBUNGAN
KALOR
KIRCHOF
KIRCOF 1
KIRCOF 2
45
PENGAMATAN
1. Lakukan pengamatan terhadap dua buah lampu yang menyala terang dan
redup pada gambar diatas
2. Buatlah penafsiran lampu bisa menyala terang dan redup,
46
Diskusikan:
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain?
Mengapa hasilnya demikian ? Apakah yang memengaruhi hasil pengamatan
tegangan pada rangkaian listrik bisa menyalakan lampu
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. HUKUM OHM
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus
ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama
halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam
sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari
potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah
tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar
energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan
titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak
ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa
derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang
biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah
jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama
47
halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam
hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini,
kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi,
panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada
persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan,danhambatan.Symbol yang
digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara
internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu
listrik. Ampere dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia
Alessandro Volta, dan ohm dari orang German Georg Simon Ohm.
Simbul matematika dari setiap satuan sebagai berikut R untuk resistance
(Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard
symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V
dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan
menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada
sebuah sumber ( seperti baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
Pada materi besaran listrik telah dijelaskan dalam perhitungan elektro,
yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini adalah besarnya
energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb
setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron (6,25.1018) Symbolnya
ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menyebabkan elektron
mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu
titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak
melewati conductor (penghantar).
Pada materi besaran listriktelah didefinisikan apa itu volt, kita harus
mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai
energi potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama
dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton
yang digunakan untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british
unit, ini sama halnya dengan kurang dari pound dari gaya yang dikeluarkan
48
sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I
joule energi yang digunakan untuk mengangkat berat pound setinggi 1 kaki
dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan
parallel pulling dengan pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1
joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan
energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada
sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui
ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian.
Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan,
arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm
dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
Definisi
HUKUM OHM
Menyatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.
Rumus hukum Ohm dapat digambarkan seperti segitiga sehingga dengan
mudah menghitung salah satu besaran listrik, jika kedua besaran yang lain
sudah diketahui :
Dimana :
49
50
51
Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan
kompor listrik.
Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka
sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung
pada:
W = V.I.T = (R.I).I.T
W = I2.R.T (dalam satuan watt-detik)
dan karena I = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan
dengan:
W = I2.R.T
W = (V/R2.R.T)
W = V2.T/R
b.
Mudah ditransmisikan.
c.
Q = 0,24 V I T
kalori
Q = 0,24 I2 R T
kalori
Q = 0,24 V2.T/R
kalori
Jika V, I, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka
panas (kalor) dinyatakan dalam kalori.
Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule
menggunakan rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta
penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada
penghantar dalam waktu t detik, ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik
berbanding lurus dengan:
a.
b.
53
c.
Q = 0,24 V.I.T
kalori
DEFINISI DAYA
P =W/T
P = V.I.T/T
= V.I
P = I2 R
P = V2/R (dalam satuan volt-ampere,( VA)
54
b.
55
LATIHAN EVALUASI :
Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 1500
miliAmpere dan hambatan listriknya 40 ohm. Tentukan besar
tegangan yang dipasang pada rangkaian tersebut ?
PEMECAHAN MASALAH :
Diketahui : I = 1500 miliAmpere = 1,5 A
R = 40 ohm
Ditanyakan : V = ?
Jawab :
V = I x R = 1,5 A x 40 ohm
TUGAS MANDIRI
1. Arus listrik 2A mengalir melalui seutas kawat penghantar ketika beda
potensial 12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik
pada kawat tersebut!
2. Pada sebuah rangkaian mengalis arus listrik sebesar 2500 miliAmpere
dan hambatan listriknya 60 ohm. Tentukan besar tegangan yang dipasang
pada rangkaian tersebut ?
3. Dalam hukum Ohm, kita mengenal tiga besaran listrik. Satuan setiap
besaran adalah: .............sebutkan
56
2. HUKUM KIRCHOFF
PENGAMATAN
Perhatikan
gambar
disamping
ini,
dan
penghantar.
Rangkailah
57
Diskusikan:
hukum
dasar
rangkaian
ini
sangat
bermanfaat
untuk
58
59
LATIHAN EVALUASI
Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik 4
ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika, potensial di titik a
= 24 Volt. Berapakah potensial di titik B. ?
PEMECAHAN :
Diketahui : R = 4 Ohm R = 4 ohm
I = 3 Ampere a b
Va = 24 Volt
Ditanyakan : Vb = ?
Jawab : I 24 Volt
Va - Vb = I x R
24 V - Vb = 3 x 4
Vb = 24 V - 12 V
Vb = 12 V
Jadi, potensial di titik b adalah = 12 Volt = 12
60
61
LATIHAN EVALUASI :
Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor/hambatan listrik
2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik
a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b ?
PEMECAHAN MASALAH :
R = 2 Ohm R = 2 ohm
Va = 5 Volt a b
I = 2 Ampere
Ditanyakan :Vb = ?
I5V
Jawab :
Va - Vb = I x R
5 V - Vb = 2 x 2
Vb = 5 V - 4 V
Vb = 1 volt
Jadi, potensial di titik b adalah = 1 Volt = 1 V
62
RANGKUMAN
1.
2.
3.
TUGAS MANDIRI
1. Kuat arus I1 = 10 A, I2 = 5 A arah menuju titik A. Kuat arus I3 = 8 A arah
keluar dari titik A. Berapakah besar dan arah kuat arus I4?
2. Ada lima buah percabangan berarus listrik, percabangan berarus listrik
masuk yaitu I1 = 10 A, I2 = 5 A, sedangkan percabangan berarus listrik
keluar yaitu I3 = 5 A, I4 = 7 A, sedangkan I5 harus ditentukan besar dan
arahnya, tentukan I5 tersebut !
63
PENGALAMAN BELAJAR
damai),
dasar
Listrik
siswa
mendapatkan
pengalaman belajar :
kerjasama,
dalam
secara
efektif
Mengeksplorasi dalam
2. Memahami
besaran
listrik,
seri,
Kaidah Flaming
4. Mengamati simulsi terkait materi
rangkaian
paralel
dan
gabungan
64
B. PETA KONSEP
1. KUTUP MAGNIT
4.KAIDAH
FLAMING
KAIDAH
FLAMING
2. INDUKSI
EKTROMAGN
ETIK
65
Pengamatan
1.
2.
3.
Lihat dan amati apa yang terjadi pada batang penghantar yang diletakkan
antar kedua kutub magnet!
4.
Hasil
pengamatan
didiskusikan
dengan
teman
yang
selanjutnya
disimpulkan!
Diskusikan:
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain?
Mengapa hasilnya demikia ?
Apakah yang memengaruhi hasil pengamatan tegangan pada rangkaian listrik
bisa menyalakan lampu
66
C. MATERI BELAJAR
1. KUTUB MAGNET
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini
disebut kutub magnet.Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub
selatan (S).Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N
merupakan kutub utara magnet itu(singkatan dari north yang berarti utara)
sedangkan
kutub
selatannya
(singkatan
dari
south
yang
berarti
67
atau kaca tipis. Kemudian diatasnya ditaburi serbuk besi. Jika penutup tersebut
diketok-ketok, maka terlihatlah bahwa serbuk besi itu akan mengatur diri dalam
pola tertentu. Pola ini yang dinamakan medan magnet (seperti pada gambar
dibawah ini).
68
Sifat magnet adalah tarik menarik apabila didekatkan dua buah magnet yang
tidak sejenis. Dan akan tolak menolak apabila didekatkan dua buah magnet
yang sejenis.
Berdasarkan percobaan tentang kutub magnit, maka dapat dibuktikan bahwa:
kutub magnit yang senama (sejenis) apabila didekatkan akan saling tolak
menolak,dan kutub magnit yang tidak senama (tidak sejenis) akan saling tarik
menarik.
Medan magnet dan gari-garis gaya magnet sangat penting. Dengan adanya
medan dan garis gaya magnet menyebabkan magnet sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, khususnya dalam menunjang pemanfaatan teknologi,
seperti pada bidang Elektro dan Otomotif.
Medan magnet dapat menghasilkan arus listrik pada kawat penghantar apabila
medan magnet bergerak berpotongan dengan kawat penghantar tersebut.
Selain itu, arus listrik yang dihasilkan oleh medan magnet yang mengalir pada
sebuah penghantar dapat juga berfungsi untuk pengisian aki pada kendaraan
(charge).
Kunci pokok untuk memudahkan kita dalam penggunaan magnet yaitu :
Garis gaya magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub utara
Garis gaya magnet keluar dari kutub utara masuk kembali melalui kutub
selatan.
69
Gaya tarikan atau tolakan bahan yang berada pada suatu medan magnit
ternyata tidak sama, seperti misalnya pada besi dengan emas. Besi menarik
garis-garis gaya dengan kuat sedangkan emas kurang menarik garis-garis
gaya.Hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa bahan-bahan di alam dapat
dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik
lunak. Bahan in banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator, rele, peralatan sonar atau radar.
2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula yang disebut dengan bahan
magnetik keras.Bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
Sifat-sifat bahan magnetik mirip dengan sifat dari bahan dielektrik, dimana
momen atom dan molekul-molekul yang menyebabkan adanya dwikutub
sama dengan momen dwikutub pada bahan dielektrik. Magnetisasi pada
bahan magnet seperti polaritas pada bahan dielektrik.
70
2. INDUKSI ELEKTROMAGNET
Kumparan
yang
dialiri
arus
listrik
berubah
menjadi
magnet
disebut
Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa
gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan
magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar.Yang
dimaksud dengan elektromagnetik adalah magnet yang timbul pada suatu
penghantar lurus atau kumparan pada waktu dialiri arus listrik. Seperti halnya
pada magnet biasa, pada elektromagnetpun memiliki medan magnet yang
timbul disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir melalui suatu kawat
penghantar. Untuk mengetahui bentukmedan magnet yang timbul di sekitar
penghantar, dapat dilakukan dengan suatu percobaan sederhana seperti
gambar dibawah ini.
71
1. Magnet tetap (permanen) Magnet tetap adalah magnet yang diperoleh dari
dalam alam (penambangan). Magnet ini berupa jenis besi yang disebut
Lodstone. Sifat atom magnet tetap tidak sama dengan sifat atom magnet
tidak tetap. Pada bahan magnet, garis edar elektron pada atom yang satu
dan lainnya membentuk formasi yang sejajar dan selalu tetap.Sedangkan
pada bahan yang bukan magnet, arah garis edar elektron pada setiap atom
tidak teratur.
2. Magnet tidak tetap (remanen atau buatan)
Magnet tidak tetap terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu :
1)
menyebabkan
letaknya
teratur
dan
magnet
sehingga
dapat
menarik
72
kutub-kutub
magnetnya
harus
berubah-ubah
pada
kecepatan tertentu. Untuk membentuk magnet ini, diperlukan elektromagnet (akan dijelaskan selanjutnya) sebagai bahan sumber medan
magnet. Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan
magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan
baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan
dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang
demikian disebutmagnet listrik atau elektromagnet.
listrik.
Kutub
magnet
yang
maka
ujung
kutub
besi
tersebut
terbentuk
73
b.
penambahan
jumlah
kumparan
sudah
tentu
akan
74
2.
3.
4.
Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5%
tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
2.
menyebabkan perubahan
75
76
cenderung menarik pada satu garis lurus lebih kuat di bagian bawah
penghantar.Akibatnya dari hal ini di bawah penghantar akan
memperoleh gaya yang cenderung mendorongnya ke atas.
Kaidah
ini
berbunyi
ukuran
gaya
dan
meningkat
panjang
sebanding
konduktor,
besar
F = B .I . L
Dimana :
F : gaya elektromaknetik
B : Jumlah garis gaya magnit
I : Arus yang mengalir pada penghantar
L :panjang penghantar
77
2.
78
3.
4.
5.
79
6.
80
cara kerja :
Sekarang apa yang terjadi pada fluksi magnet bila konduktornya melingkar dan
bukan kawat lurus. Bila konduktor lurus secara bertahap dibengkokkanm, akan
membentuk lingkaran (gambar a sampa D). Fluksi dari setiap titiklingkarang
adalah sama arahnya (dalam hal ini, searah jarum bila dilihat dari bawah),
gabungan ini membentuk fluksi yang lebih besar dan lebih kuat.
Dengan kata lain, bila arus mengalir di dalam kumparan, arah fluksi magnet
sedemikian rupa sehingga kutub U dan S dihasilkan di dalam koil seperti pada
gambar di bawah.
Bila konduktor dililitkan membentik kumparan dalam suatu tabung, seperti pada
gambar C, disebut solenoid.
81
Bila arus mengalir di dalam solenoid seperti pada gambar di bawah, arah fluksi
magnet sedemikian rupa sehingga kutub S yang dihasilkan berada di atas.
Jumlah garis gaya magnet juga bertambah sebanding dengan jumlah gulungan
dari kumparan.
Bila arus mengalir di dalam solenoid, jumlah garis gaya magnet bertambah
sebanding dengan besarnya arus. Prinsip solenoid yang diuraikan di atas dapat
dipergunakan untuk relay. Bila kita tempatkan logam yang dpat bergerak,
mudah terkena magnet (misalnya, plunger) di bawah solenoid, dan dengan
mengalirkan arus melalui solenoid. Hal ini karena medan magnet yang
dihasilkan solenoid menyebabkan logam menjadi magnet sehingga tertarik.
Akan tetapi bila medan magnet kurang kuat, logam tidak akan tertarik.
82
Bila kita letakkan inti besi (iron core) di dalam solenoid, garis gaya magnet yang
dihasilkan akan bertambah. Akibatnya solenoid dapat menarik logam dengan
lebih kuat. Hal ini karena disamping fluksi dari kumparan itu sendiri ditambah
garis gaya magnet pada inti besi.
83
Garis-garis gaya magnet di atas konduktor adalah lebih kecil karena fluksi
magnet yang dihasilkan oleh magnet arahnya berlawanan dengan arah fluksi
yang dihasilkan arus listri. Sebaliknya garis-garis gaya magnet di bawah
konduktor adalah lebih besar karena arah-arahnya sama (searah).
Karena garis gaya magnet bekerja serupa dengan sabuk karet, garis gaya
magnet cenderung menjadi lurus. Tendensi ini di bawah konduktor lebih kuat
dari pada di atasnya, sehingga konduktor terdorong ke atas.Gaya ini disebut
Gaya Elektromagnetik.
Jika sebuah konduktor memiliki arus yang mengalir melaluinya, maka akan
terbentuk medan magnet. Sebuah magnet permanen memiliki medan di antara
kedua kutubnya. Pada saat konduktor yang menghantarkan arus diletakkan
dalam medan magnet permanen, maka timbul gaya yang dihasilkan pada
konduktor karena medan magnet tersebut. Jika konduktor terbentuk dalam
sebuah simpul dan ditempatkan dalam medan magnetik, maka hasilnya adalah
sama. Karena aliran arus berada dalam arah yang berlawanan dalam coil,
sebuah sisi akan tertekan ke atas dan sisi lainnya tertekan ke bawah. Hal ini
akan membuat efek rotasi atau torsi pada koil.
Sama halnya dengan dengan sebuah lilitan kawat yang diletakkan diantara
kutub magnet permanen akan mulai berputar bila diberi arus (gambar 1.9 arah
medan magnet). Hal ini disebabkan arus mengalir dengan arah yang
bearlawanan pada masing-masing lilitan
Jadi gaya yang saling memotong dari lilitan dengan dari magnet itu sendiri.
Akibatnya lilitan kawat akan berputar searah dengan jarum jam. Seperti terlihat
84
motor
seri
DC
yang
dikombinasikan
pada
motor
stater
menggunakan sejumlah kumparan yang disebut field coil yang dirangkai secara
seri dengan beberapa kumparan armature sebagai pengganti magnet
permanen (gambar 1.10 Model sederhana motor stater).
Bila penghantar (kumparan anker) bermedan magnet, ditempatkan pada area
medan magnet dari kumparan medan, garis gaya magnet dari kedua medan
magnet saling berpotongan. Hal ini akan menyebabkan perbedaan energi
kemagnetan
di
sekitar
pengantar
dan
menghasilkan
gaya
EMF
(Elektromagnetic Force ).
85
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebuah rangkaian dibawah ini. Pada
rangkaian ini sebuah commutator dan beberapa brush dipergunakan untuk
menjaga motor listrik agar tetap berputar dengan cara mengendalikan arus
yang mengalir melalui simpul kawat/wire (Gambar 1.11 rangkaian comutator
dan brush). Commutator berfungsi sebagai sebuah sambungan listrik geser
antara simpul kawat/wire dan brush. Commutator memiliki banyak segmen,
yang saling terisolasi satu dengan lainnya
Brush berada pada bagian atas commutator serta menggeser commutator
untuk membawa arus battery ke simpul kawat/wire yang berputar. Ketika simpul
kawat/wire berputar menajauh dari sepatu kutup, segmen commutator merubah
sambungan listrik antara brush dan simpul kawat/wire. Hal ini akan
membalikkan medan magnet pada sekeliling simpul kawat/wire.
Simpul kawat/wire akan tertarik kembali serta melalui potongan kutub (Pole
Piece) yang lain. Koneksi listrik yang berubah terus-menerus akan membuat
motor berputar. Sebuah gerakan tarik-dorong terus dibuat ketika setiap simpul
bergerak di dalam potongan kutub (Pole Piece).
Gaya elektromagnetis (F) tersebut sebanding dengan besarnya medan magnet
(B) , arus yang mengalir pada penghantar(i) dan panjang penghantar (l).
Dengan kata lain gaya elektromagnetis
makin kuat, bila arus listrik yang mengalir pada penghantar makin besar atau
biila panjang penghantar yang berada pada medam magnet semakin besar.
Berbagai simpul kawat/wire serta sebuah commutator dengan segmen banyak
dipergunakan untuk meningkatkan daya motor beserta kehalusannya. Setiap
simpul kawat/wire dihubungkan dengan segmen tersendiri pada commutator
untuk menghasilkan aliran arus melalui setiap simpul kawat/wire ketika brush
menyentuh setiap segmen. Pada saat motor berputar, banyak simpul
kawat/wire memberikan kontribusi pada gerakan tersebut dengan menghasilkan
gaya putar yang halus dan konstan.
86
LATIHAN EVALUASI ;
Sebuah batang penghantar dengan panjang 25 centimeter dimasukkan pada celah
antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya batang penghantar
dialiri arus sebesar 5 ampere yang menghasilkan garis-garis gaya magnet sebesar 30
persatuan luas. Berapa besar gaya elektromagnetik yang terjadi?
PEMECAHAN MASALAH :
DIKETAHUI :
L = 25 CM
I=5A
B = 30
Ditanyakan : Besar Gaya Elektromanitik ?
F = B .I . L
= 30 .5 . 25
= 3750
87
RANGKUMAN
1.
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini
disebut kutub magnet.Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan
kutub selatan (S).Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N
dan S.
2.
Magnet dapat digolongkan atas 2 (dua) jenis yaitu magnit permanan dan
non permanan.
3.
Kaidah ini berbunyi ukuran gaya elektromagnetik paling besar saat arah
medan
EVALUASI
1.
2.
3.
kawat dipasang beda potensial 60 Volt, tentukan kuat arus yang mengalir
dalam kawat!
4.
88
TUGAS MANDIRI
1. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 m dan luas penampangnya
0,000 000 25 m digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW
yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat
yang diperlukan?
2. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan lulus penampangnya 1
mm2 , mempunyai hambatan jenis 10-7 Ohm m. Jika antara ujung ujung
kawat dipasang beda potensial 60 Volt, tentukan kuat arus yang mengalir
dalam kawat
3. Sebuah batang penghantar dengan panjang 60 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 10 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 50 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
4. Sebuah batang penghantar dengan panjang 90 centimeter dimasukkan
pada celah antara dua kutup magnet (utara dan selatan) yang selanjutnya
batang penghantar dialiri arus sebesar 10 ampere yang menghasilkan
garis-garis gaya magnet sebesar 60 persatuan luas. Berapa besar gaya
elektromagnetik yang terjadi?
89
PENGALAMAN BELAJAR
Dari pembelajaran kompetensi dasardasar Listrik siswa mendapatkan
pengalaman belajar :
1.
1. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku
Mengeksplorasi dalam
tahanan,
2.
Mengeksplorasi dalam
tahanan
berbagai permasalahan
3.
Mengeksplorasi dalam
4.
arus
5.
Mengkomunikasikan dalam
90
B. PETA KONSEP
ALAT UKUR
AMPER METER
VOLT METER
HAMBATAN
AVO METER
AVO DIGITAL
91
PENGAMATAN
persamaan
dan
perbedaannya!
Jika
hasil
perhitungan
Diskusikan:
Buat kelompok diskusi, bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil
pengamatan kelompok lain. Adakah yang berbeda dari kelompok lain?
Mengapa hasilnya demikian?
Apakah yang memengaruh hasil pengamatan tegangan pada rangkaian listrik
bisa menyalakan lampu
92
1. AMPER
Amper meter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik.Ukuran
amper meterbiasanya dinyatakan dalam satuan yang disebut ampere atau
amp.Umumnya, kecuali
tentang
cara
memasangnya
atau
menyambungnyake
93
Kuat arus yang terukur (pada alat) dapat dihitung dengan rumus:
A = Amperemeter yang digunakan
membaca
hasil
pengukuran
adalah
batas
ukur
dibagi
dengan
94
Misalkan sebuah AVO meter analog untuk mengukur arus dengan batas ukur 10
amper dan simpangan skala penuh 50, apabila penunjukkan jarum pada angka
5, maka besarnya pengukuran adalah: (10/50) x 5 = 1 amper
95
1.
TANG AMPER
Taruh tang amper pada kabel positif Alternator (B+) yang berukuranbesar.
2.
3.
4.
5.
6.
Setelah alat sudah siap hidupkan mesin kemudian baca nilai arus listrik
yang ditunjukan oleh Tang Amper digital tersebut.
7.
Lakukan pemeriksaan atau cek arus listrik saat mesin idle atau stationer
tanpa beban berapa hasil pengukuran arusnya.
8.
9.
96
arus listrik pada Dinamo Isi / Alternator dengan beban Ac mobil dihidupkan
dan Lampu besar di nyalakan.
2. VOLTMETER
Untuk mengukur tegangan kita harus menggunakan voltmeter yang dipasang
paralel terhadap komponen yang kita ukur beda potensialnya. Jadi tidak perlu
dilakukan
pemutusan
penghantar
seperti
pada
amperemeter.
Untuk
mengalibrasi volt meter analog perhatikan jarum pada skala, jarum harus tepat
pada angka O. Bila kurang tepat putar baut pada volt ke arah kiri atau ke kanan
sampai jarum tepat menunjuk angka nol. Lihat gambardibawah ini:
97
98
Contoh Soal:
Jika angka yang ditunjuk jarum = 2, dan kabel merah pada angka 2 V maka
hasil pengukuran adalah:
3. OHMMETER
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang
merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat
tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang
kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan sebelum melakukan pengukuran
menggunakan ohm meter, yaitu :
1.
2.
Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka nol (0), bila
menurut anda angka yang ditunjuk sudah nol maka tidak perlu dilakukan
pengaturan sekrup.
3.
Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan saklar pemilih pada skala ohm
pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel
terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Atur jarum AVO merer tepat
pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan tombol pengatur
Nol Ohm.
4.
5.
Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan diukur (ingat jangan
pasang alat ukur ohm saat komponen masih bertegangan).
99
Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2.
3.
= 26
Skala pengali
= 10 k
100
angka,
dan
keunggulannya
lebih
akurat
hasil
pengukurannya,
b.
dapat
mengukur
listrik
AC,
maupun
listrik
101
1.
2.
3.
102
103
MENGUKUR TEGANGAN DC
Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan saklar jangkah pada skala
yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.
104
105
Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk
untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan
X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
106
LATIHAN EVALUASI
1. Hitunglah nilai hambatan bila selektor di 10 x seperti pada gambar
dibawah ini ?
107
RANGKUMAN
1. Amper meter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik. Alat ukur
amper dipasangan secara seri.
2. Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan sumber. Alat ukur
dipasang secara paralel.
3. Ohm meter digunakan untuk mengukur nilai hambatan atau konduktor dari
sebuah benda, pemasangan alat ukur tidak boleh menggunakan sumber
tegangan.
4. Sebelum menggunakan semua jenis alat ukur harus dikalibrasi
108
EVALUASI
1. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 50 DCV seperti pada
gambar dibawah ini ?
109
3. Hitunglah nilai arus bila selektor di 2,50 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
110
111
TUGAS MANDIRI
1. Hitunglah nilai arus bila selektor di 2,50 ACV
dibawah ini ?
2. Hitunglah nilai tegangan bila selektor di 1000 ACV seperti pada gambar
dibawah ini ?
112
113
PENGALAMAN BELAJAR
dan
dasar
Listrik
siswa
mendapatkan
pengalaman belajar :
Mengamalkan
kerjasama,
toleran,
damai),
dari
solusi
atas
berbagai
menempatkan
Mengeksplorasi dalam
cerminan
diri
sebagai
bangsa
dalam
pergaulan dunia.
4. Mengkomunikasikan dalam
otomotip
arus
seri,
paralel
dan
114
B. PETA KONSEP
RANGKAIAN LISTRIK
SERI
PARALEL
CAMPURAN
115
PENGAMATAN1
Perhatikan gambar diatas ini, siapkan baterai, 3 (tiga) buah lampu 12 V 5W dan
penghantar. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar
diatas dan perhatikan jenis rangkaianapa yang digunakan ? Bila rangkaian diatas
difungsikan apa yang terjadi pada nyala lampu? Apa akibatnya bila rangkaian
tersebut mengalami kerusakan (satu lampu Putus) ?
PENGAMATAN2
Perhatikan gambar diatas ini, siapkan baterai, 3 (tiga) buah lampu 12 V 5W dan
penghantar. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar
diatas dan perhatikan jenis rangkaianapa yang digunakan ? Bila rangkaian diatas
difungsikan apa yang terjadi pada nyala lampu? Apa akibatnya bila rangkaian
tersebut mengalami kerusakan (satu lampu Putus) ?
116
117
Diskusikan:
bandingkan
hasil
pengamatanmu
dengan
C. MATERI PEMBELAJARAN
118
dengan arus DC (Arus langsung) agar kendaraan tersebut bisa bergerak dan
pada sistem elektronik bisa bekerja.Pada rangkaian kelistrikan yang terpasang
pada kendaraan dan pada sistem elektronik yang sudah terangkaian tersebut
mengenal menggunakan rangkaian seri, paralel dan gabungan.
Pada materi ini akan dibahas mengenai rangkaian seri, paralel, gabungan dan
campuran.
1. RANGKAIAN LISTRIK SERI
Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik,dimana Dua tahanan atau
lebih yang dirangkaikan
119
120
Untuk menghitung total tahanan didalam sirkuit seri adalah sebagai berikut :
R total = R1 + R2 + R3
+ .Rn.
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal
diatas, di mana kuat arus listrik pada tiap tiap hambatan adalah sama,
sedangkan beda potensial di tiap tiap hambatan bernilai berbeda. Untuk
membuktikan arus yang mengalir sama dan tegangan yang mengalir berbeda
dengan melihat gambar dibawah ini.
Tahanan tahanan yang dirangkaikan secara seri dialiri oleh arus yang sama
121
Tegangan total hubungan seri adalah jumlah setiap tegangan pada tahanan
tahanan
Hasil pengukuran : U1
= 6v
U2
= 6v
U tot
= 12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk hambatan seri memiliki ciri-ciri yang
dapat diformulasikan sebagai berikut :
122
123
LATIHAN EVALUASI
1.
PEMECAHAN MASALAH
R
= R1 + R2 + R3 = 100 + 80 + 40 = 220
U
220
1A
R
220
U1 = I R1 = 1 100 = 100 V
U2 = I R2 = 1 80 =
80 V
U3 = I R3 = 1 40 =
40 V
Usumber = U1 + U2 + U3
220 V= 100 + 80 + 40 V
124
LATIHAN EVALUASI
2. Dua lampu berukuran sama 12V/15W disusun secara berderet dan
dihubungkan pada tegangan 12 volt..Hitunglah tahanan totaldan, besar
arus dan?
PEMECAHAN MASALAHAN
U (Tegangan)
= 12 V
P (Daya)
= 15 W
= I . 12
= 15 / 12
= 1,25 A
=I.R
=V/ I
= 12 / 1,25
= 9,6 karena dipasang seri
Rt
= 9, 6 + 9,6
= 19,2
125
baterainya
disusun
berurutan.
Berbeda
halnya
Sebelum
berbicara
membahas
lebih
lanjut
mengenai rangkaian
campuran, mari kita teliti satu persatu mengenai rangkaian ini. Rangkaian
seri memiliki dua/lebih beban elektrik yg disambungkan dengan catu-daya
melalui sebuah rangkaian.Dengan menggunakan rangkaian jenis ini, kita
bisa mengisikan beban listrik yang banyak di satu rangkaian saja.Contoh
penerapan rangkaian ini dengan beban yang banyak adalah pada lampulampu di pohon natal, dimana bisa terdapat lebih dari dua puluh lampu
hanya pada satu rangkaian. Jenis rangkaian ini akan memberikan arus
yang lewat sama besarnya di tiap-tiap elemen yg disusun seri.
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.Hal
ini sesuai hukum Kirchoff I pada materi yang dahulu.
126
Rangkaian paralel pada hambatan adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari
dua atau lebih hambatan yang tersusun secara berderet atau tersusun
paralel.Sama seperti pada rangkaian seri, rangkaian paralel juga digunakan
untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan rangkaian paralel
sedikit lebih rumit dari rangkaian seri.
Formulasi / rumus rangkaian paralel sebagai berikut:
127
128
Hasil pengukuran : U1 = 12 V
U2 = 12 V
U3= 12 V
Ut = 12 V
Diperoleh
: U1 = U2 = U3 = Ut
Diperoleh
: I 1 + I2 + I3 = It
Kesimpulan
129
1.
2.
130
PEMECAHAN MASALAH
Rt=
10.40
400
=
=8
10 40
50
I=
U
200
=
= 25 A
Rt
8
I1=
200
U
=
= 20 A
10
R1
I2=
200
U
=
=5A
40
R2
Kontrol : It = I1 + I2 = 20 + 5 = 25 A
20
I1
=
=4A
5
I2
Atau
40
R2
=
=4
R1 10
131
Untuk mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik gabungan seri paralel adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap model rangkaian
(rangkaian seri dan rangkaian paralel), Selanjutnya mencari hambatan
gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti rangkaian
di atas, maka model rangkaian akhir yang didapat adalah model rangkaian seri,
sehingga hambatan total rangkaian dicari dengan persamaan hambatan
pengganti rangkaian hambatan seri.
Berikut adalah simulasi fisis rangkaian listrik seri-paralel atau sering juga
disebut rangkaian listrik campuran.Dalam rangkaian listrik ini, sifat sifat
rangkaian seri dan rangkaian paralel tetap berlaku.Untuk memudahkan
perhitungan rangkaian campuran seri paralel langkah petama yang paling
mudah dengan menghitung terlebih dahulu
R2
132
PERMASALAHAN
Hitunglah hambatan
pengganti pada rangkaian
disamping ini :
133
PEMECAHAN PERMASALAHAN
Prinsip penyederhanaan rangkaian untuk perhitungan / aturan :
R1,2
1
1 / R1 1 / R2
Rt
= R12 + R3
1
+ R3
1 / R1 1 / R2
R2, 3 =
100
= 50
2
Langkah 1 : perhitungan
R23
400
R4
300
Langkah 2 :perhitungan
R1
400
R23
R1234 =
R1 . R234
R1 R234
4
350
134
Langkah 3 : perhitungan Rt
Rt =
Rt
R1.R234
R1 R234
400.350
750
Rt = 186,67
I1 + I 2 = I 3
I3 = I1 + I2
4) Persamaan Hukum III Kirchoff pada setiap loop adalah seperti berikut
Loop I
135
136
perlu diulang karena nilai arusnya adalah tetap sama hanya arahnya saja yang
berbeda.
PERMASALAHAN
1. Perhatikanlah gambar rangkaian berikut. Tentukanlah besar tegangan
listrik antara titik a dan b
PEMECAHAN MASALAH :
1)
2)
137
4)
138
5)
6)
RANGKUMAN
A. Rangkaian Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
1.
2.
Jika kita memiliki rangkaian gabungan seri dari n tahanan seperti Gambar 2.3,
maka kita dapat mengganti tahanan-tahanan ini dengan satu tahanan tunggal
yaitu Rek atau dapat pengganti, di mana:
Rek = R1 + R2 + + Rn
B. Rangkaian Paralel
Dua elemen dikatakan paralel, jika dan hanya jika:
1.
139
2.
Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain
pula.
C. Rangkaian Kombinasi
Hal hal yang perlu diperhatikan:
1.
2.
Jika dalam suatu rangkaian kombinasi paralel terdapat dua atau lebih
tahanan seri, dapatkan nilai total dari tahanan seri tersebut dengan
menjumlahkannya.
3.
4.
140
TUGAS MANDIRI
2. Diketahui
Tiga
buah
kumparan
masingmasing
75
Ohm
I1
I
R1
I2
R2
I3
R3
150 V
141
142
PENGALAMAN BELAJAR
listrik
siswa
mendapatkan
pengalaman belajar :
dapat :
1. menghayati
dan
dan
alam
menempatkan
serta
diri
dalam
sebagai
dan
kirchof
padar
listrik
gabungan
otomotip
rangkaian
seri,
paralel
dan
sendiri
dan
mutual
pada
kemagnitan
5. mengamati simulsi terkait materi
dan mengeksplorasiinduksi sendiri
dan mutual pada kemagnitan
6. mengamati simulsi terkait materi
pokok
besaran
mengeksplorasi
listrik
induksi
dan
sendiri,
143
B. PETA KONSEP
1.
PENGERTIAN
INDUKSI
INDUKSI
3.
INDUKTANSI
BERSAMA
2. SELF
INDUCTIN
144
PENGAMATAN 1
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
Dekatkan magnit tapal kuda
PENGAMATAN 2
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
Gerakkan dengan lambatmagnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
PENGAMATAN 3
Perhatikan gambar disamping ini, siapkan sebuah batang magnit jenis tapal
kuda, volt meter, kawat email dari tembagasebagai penghantar, dan inti (batang )
besi. Rangkailah komponen-komponen tersebut seperti pada gambar diatas dan
Gerakkan dengan Cepat magnit tapal kuda pada lilitan yang terpasang pada inti
besi. Perhatikan alat ukur tegangan apa yang terjadi pada?
145
Diskusikan:
C. MATERI BELAJAR
1. PENGERTIAN INDUKSI
146
(self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian primer
dan sekunder yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau
mutual inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada
perubahan medan magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah
kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan timbul medan
magnetik.
Cara kerja :
Medan
magnet
melawan
arah
menggerakkan
kumparan,
arus
induksi
akan
magnet.
magnet
akan
Ketika
selalu
kita
keluar
dari
berubah
dan
147
1.2. Transformator
1.
Prinsip kerja :
Jika
pada
sambungan
primer
2.
148
Pada
skema
transformator
tegangan
yang
mengalir
polaritasnya)
yang
medan
dihasilkan
akan
dihasilkan
pada
kumparan
Perbandingan Tegangan
Perbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan
Jumlah
lilitan
sedikit
Jumlah
lilitan
banyak
pernyataan
diatas
maka
Dimana :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
149
Adaptor AC-DC.
Karakteristik transformator
Kerja
transformator
yang
berdasarkan
induksi-elektromagnetik,
TV
Komputer
Gardu listrik,dll.
151
Bagaimana
agar
terjadi
perubahan
medan magnet ?
Dengan memberi saklar pada sambungan primer. Jika saklar dibuka / ditutup
( on / off ), maka :
Akibatnya,
EMF
(electromotive
force)
dibangkitkan
dan
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam kumparan
(coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada saat dialirkan ke
kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk menaikkan arus tersebut
152
sebagai contoh Bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit arus
selalu disebabkan karena induksi diri
Dimana :
I
= konstanta lilitan
dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl
yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan
L disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry
(H), yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi
suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam
rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per detik.Seperti
terlihat pada grafik dibawah ini.
153
Grafik diatas menunjukkan saat arus listrik sistem (misal sistem audio)
dihidupkan akanmengalir sumber tegangan dan arus ke sistem audio, karena
adanya induksi sendiri dari sistem belum hilang mengakibatkan arus listrik pada
sistem tidak bisa maksimum. Agar sistem audio berfungsi maksimal butuh waktu
lama sehingga grafik untuk arus jadi melengkung. Saat sistem listrik
(misal
sistem audio) dimatikan arus listrik seharusnya hilang dengan cepat karena ada
induksi sendiri maka sistem audio tidak mati dengan cepat.
154
B = .n.I
155
dengan n = N/l, dari persamaan 3. pada induksi elektromagnetik dan (1) akan
diperoleh:
Jadi,
Dengan:
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
0 = permeabilitas udara (4 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)
156
b.
Energi
pada
induktor
tersebut
tersimpan
dalam
medan
magnetiknya.
.
.
Maka, dari persamaan (5) akan diperoleh:
Apabila energi pada persamaan (6) tersimpan dalam suatu volume yang
dibatasi oleh lilitan Al, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut
kerapatan energi, adalah:
157
Gambar 24. Perubahan arus di salah satu kumparan akan menginduksi arus
pada kumparan yang lain
Menurut Hukum Faraday, besar ggl 2 yang diinduksi ke kumparan tersebut
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks
berbanding lurus dengan kumparan 1, maka 2 harus sebanding dengan laju
perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan:
158
PERMASALAHAN
Contoh Soal 1 :
Penyelesaian:
Diketahui:
L = 2,5 H t = 0,4 s
I1 = 50 mA = 5 10-2 A
I2 = 0
Ditanya: = ... ?
Pembahasan :
Contoh Soal 2 :
induktansi induktor,
b.
energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2 A!
Penyelesaian:
Diketahui:
N = 50 lilitan
L = 5 cm = 5 10-2 m
A = 1 cm2 = 10-4 m2
159
Ditanya:
a. L = ... ?
b. U jika I = 2 A ... ?
Pembahasan :
Contoh Soal 3 :
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt
digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator
1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
160
RANGKUMAN
1.
SELF-INDUCTION EFFECT
Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir melalui
kumparan. Akibatnya, EMF (electromotive force) dibangkitkan dan
menghasilkan garis gaya magnet (magnetic flux) dengan arah yang
berlawanan dengan pembentukan garis-garis gaya magnet dalam
kumparan (coil). Ofeh karena itu arus tidak akan mengalir seketika pada
saat dialirkan ke kumparan tetapi membutuhkan waktu untuk
menaikkan arus tersebut.
Bila arus mengalir dalam sebuah kumparan dan kemudian arus
diputuskan tiba-tiba, maka EMF akan dibangkitkan dalam kumparan
dengan arah dimana arus cenderung mengalir (arah yang merintangi
hilangnya garis gaya magnet). Dengan cara ini, bila arus mulai mengalir
ke
kumparan,
atau
bila
arus
di-putuskan,
maka
kumparan
2.
161
KERJA MANDIRI
1.
Untuk menyalakan lampu 25volt dengan tegangan listrik dari PLN 220
volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer
transformator 2.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya ?
2.
induktansi induktor,
b.
energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir
2A
3.
menjadi nol?
162
PENGALAMAN BELAJAR
Dari
pembelajaran
dasar-dasar
Listrik
mendapatkan
dan
kompetensi
siswa
pengalaman
belajar :
kabel,
dalam
berinteraksi
penggunaannya
efektif
dengan
secara
terminal
dan
lingkungan 3. Mengamati
simulsi
terkait
sosial dan alam serta dalam
materi pokok besaran listrik
menempatkan diri sebagai
dan Mengeksplorasi induksi
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan dunia.
2. Memahami
hukum
besaran
Ohm
dan
Dasar
mutual
pada
kemagnitan
listrik, 4. Mengkomunikasikan macamKirchof
macam jenis, ukuran kabel,
sendiri,
163
KABEL / WIRING
B. PETA KONSEP
KABEL
KONEKTOR
TERMINAL
164
PENGAMATAN
1.
Lakukan pengamatan terhadap jenis kabel gambar diatas ada yang berserabut
banyak dan serabut tunggal
2.
2.
taksiranmu
dengan
teman-temanmu
dengan
hasil
dapat
ditingkatkan dengan
latihan
Untuk
165
C. MATERI BELAJAR
.
Wiring harness adalah kumpulan dari satu atau lebih wire dengan
beberapa part untuk mengalirkan arus listrik agar sistem sistem pada kendaraan
bisa bekerja. wiring harness pada kendaraan kecil sebagai contoh sepeda motor,
mobil dan kendaraan berat tentu akan berbeda tergantung dari engine yang
digunakan. Sebagai contoh untuk sepeda motor agar bisa berjalan pada sistem
kelistrikan membutuhkan rangkaian pengapian untuk mesin diesel tentu tidak
menggunakan sistem pengapian untuk menghidupkan kendaraan. Jaringan kabel
(wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel dan kawat yang masing
masing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan melindungi
komponen komponen sirkuit , dan sebagainya, kesemuanya disatukan dalam
satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen komponen
kelistrikan dari suatu kendaraan.
Untuk itu sistem waring sangat penting untuk menjalankan kendaraan.
Kabel adalah media penghantar untuk menyalurkan arus listrik, data, maupun
informasi melalui media konduktor terbaik berupa bahan logam atau bahan
lainya, tergantung dari jenis kabel tersebut. Pembungkus kabel yang merupakan
isolator terbuat dari bahan plastik lentur atau karet dengan fungsi sebagai
pelindung fisik dari kerusakan berupa bunga api, benturan, air dan lain-lain. Pada
jenis kabel tertentu, bagian pembungkus ini dilengkapi juga dengan pembungkus
yang melindungi dari interferensi elektromagnetik. Masing masing jaringan
kabel (wiring harness) yang ada pada kendaraan baik kendaraan kecil (sepeda
motor), kendaraan ringan (mobil) dan kendaraan pada alat berat (excavator,
doser dll), terbagi menjadi 3 (tiga ) bagian penting terdiri dari item berikutini :
166
1. KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel kabel yang masing
masing terisolasi, menghubungkan ke komponen komponen , dan melindungi
komponen komponen sirkuit pada masing-masing sistem. Kabel yang digunakan
pada kendaraan (sepeda motor, mobil, truk, excavator, doser dsb) dikategorikan
sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan
kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12/24 volt DC. Tidak seperti
kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel.
167
2.
motor stater bekerja membutuhkan arus yang besar. Motor stater akan
menghisap sumber arus 60 -70 % dari kapasitas baterai. sebagai
contoh bila kita menggunakan baterai dengan kapasitas baterai 40 AH,
saat bekerja motor stater menghisap sumber arus 70%
X 40 AH.
Kendaraan yang
dan CR
168
2.
3.
169
170
Kabel inti penghantar atau coredibungkus dengan insulator karet yang tebal.
Selanjutnya, insulator karet (rubber insulator) dilapisi oleh pembungkus
(sheath).Bagian kabel resistive dibuat dari bahan fiberglass yang dicampur dengan
karbon dan karet sintetis. Ini dilakukan agar memberikan peregangan yang cukup
kuat untuk meredam gangguan bunyi pengapian (interfensi) pada radio/tape.
Pada setiap permukaan pembungkus, dicetak tanda tahanan sebagai ciri bahwa inti
dari kabel tegangan tinggi adalah kabel bertahanan (resistive wire).
Yang penting diperhatikan, saat melepas kabel tegangan tinggi, pegang dan tariklah
selalu pada bagian tutupnya. Jangan sekali-kali memegang dan menarik
pembungkusnya. Alasannya, itu dapat mengakibatkan kabel terlepas dari tutupnya
dan bisa merusak kabel. Misalnya putus pada inti yang mengakibatkan arus listrik
tidak dapat mengalir sempurna ke busi. Imbasnya kinerja sistem pengapian mobil
menjadi tidak optimal lagi.
171
signal dapat lebih mudah terpengaruh oleh gangguan yang ditimbulkan (suara dari
switch saat ON/OFF, suara pengapian dan sebagainya). Oleh sebeb itu, kabel yang
diisolasi yang dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari
luar dan digunakan untuk signal line
1.3.
UKURAN KABEL
Kabel yang digunakan pada kendaraan (mobil, motor, truk dsb) dikategorikan
sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan
kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12 / 24 volt DC. Tidak seperti
kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel.
172
173
Dari tabel dibawah ini, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm pada temperatur 20 C :
penghantarnya memiliki resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan
penyekatnya memiliki resistansi sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.
174
175
panas, tahan panas setelah terjadi penyusutan. Penyusutan selang bakar mengacu
berapa kali lebih kecil kabel, sebagai contoh ukuran selang bakar 3 mm : 1 mm saat
dibakar akan menyusut menjadi 1/3 dari ukuran aslinya.
Selang kabel
Selang ini terbuat plastik yang keras dan tidak mudah berubah bentuk saat terjadi
benturan, bentuk selang ini melingkar-lingkar.
176
2. KOMPONEN-KOMPONEN PENGHUBUNG
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam
pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu
bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik
dapat berfungsi seperti yang direncanakan
177
178
2.3. Konektor
Konektor digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan kabel
atau antara sebuah jaringan kabel dan sebuah komponen.
179
180
Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokkan ke dalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
181
Gambar 42. sekring jenis blade (a) dan sekring jenis cartridge (b)
Tipe ini paling banyak digunakan. Tipe sekring blade dirancang lebih kompak dengan
elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, diberi kode warna untuk
masing-masing tingkatan arus (5A-30A).
Identifikasi Sekring
Tabel Arus sekering
Kapasitas Sekring (A)
Identifikasi Warna
Coklat kekuning-kuningan
7,5
Coklat
10
Merah
15
Biru
20
Kuning
25
Tidak berwarna
30
hijau
182
Persamaan Luas
Link (A)
Penampang pada
Identifikasi Warna
Fusible Link
30
0.3
Merah Muda
40
0.5
Hijau
50
0.85
Merah
60
1.0
Kuning
80
1.25
Hitam
100
2.0
biru
183
Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang
dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
LATIHAN EVALUASI
Sebutkan Macam-macam kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan jenis kabel yang digunakan pada sistem pengapian di kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus besar ?
184
RANGKUMAN
Kabel yang digunakan pada kendaran berfungsi untuk Penghantar arus listrik
bertenaga besar (Power Cable) dan Penghantar arus listrik dan data informasi.
Sekring,fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen-komponen
yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan ke dalam sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel kabel dan connector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran
EVALUASI
Sebutkan fungsi pelindung kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan fungsi terminal kabel yang digunakan pada kendaraan ?
Sebutkan dan jelaskan nama-nama komponen pada kabel ?
Sebutkan dimana penggunaan kabel tegangan rendah berarus kecil pada sistem
kendaraan ?
185
TUGAS MANDIRI
Buatlah pengertian tentang ukuran kabel pada masing-masing baris pada tabel
diatas !
186
DAFTAR PUSTAKA
Modul Sistem Pengapian Konvensional , P4TK / VEDC Malang
Modul Sistem Listrik, P4TK / VEDC Malang
New Step 1 Training Manual, Toyota
Sistem Pengapian Training Manual, Toyota
Buku diklat Training Manual, KPC
187