Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dunia kerja yang dituntut dari seseorang adalah sebuah keterampilan dan
kecakapan . Untuk mendapatkan keterampilan dan kecakapan tersebut seseorang harus
melewati masa pendidikan terlebih dahulu . Pendidikan yang diberikan pada perguruan
tinggi yaitu berupa teori , yang dibantu dengan praktek ringan . Untuk menuju dunia
kerja sesorang perlu melakukan pelatihan kerja secara langsung di tempat kerja yang
sesuai dengan program studi yang mereka tekuni baik itu instansi maupun
lembaga.Disanalah diuji keterampilan seseorang dalam memecahkan masalah dunia
kerja yang akan muncul. Selain itu dengan pelatihan seseorang diharapkan untuk lebih
mengasah keterampilan dibidang yang telah ditekuni dan juga menciptakan pengalaman
yang berguna untuk memasuki dunia kerja .
Magang adalah salah satu program dalam melaksanakan pelatihan kerja nyata
tersebut . Kegiatan ini biasa dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa sebagai kegiatan
wajib akademik mereka . Hal-hal yang dilakukan meliputi partisipasi kerja sesuai
dengan jobdesk yang telah diberikan pembimbing magang serta meneliti aktifitasaktifitas yang ada pada lokasi magang tersebut . Kegiatan magang ini sesuai dengan
mata kuliah semester 6 yang diwajibkan untuk mahasiswa S1 tingkat 3 Fakultas
Komunikasi Bisnis Universitas Telkom dengan bobot 4 sks.
Penulis memilih magang di radio Paramuda karena sebelumnya penulis sudah
bergabung paruh waktu sebagai videografer acara Unilever yang dipegang oleh
Paramuda di daerah Bandung. Berbekal pengalaman kerja paruh waktu tersebut penulis
memutuskan untuk memilih Paramuda sebagai tempat magang dimana penulis dapat
lebih terlibat dalam proses pembuatan acara Unilever yang akan diselenggarakan oleh
Paramuda. Selain itu dari pengalaman sebelumnya saat bekerja paruh waktu di
Paramuda penulis juga berkesempatan untuk mempelajari proses pemasaran berbentuk
event marketing yang dilakukan Unilever selaku klien dari Paramuda dalam
mempromosikan dan menjaga brand awareness produk-produk mereka agar tetap

menjadi top of mind di konsumen/masyarakat.


Judul penelitian yang akan diangkat dalam laporan magang ini adalah
Kegiatan marketing event Unilever pada Lifebuoy sebagai strategi meningkatkan
brand awareness di Bandung
Seiring perkembangan zaman , kini telah banyak bentuk promosi yang
dilakukan pada kegiatan marketing , selain media cetak dan eletronik kini salah satu
media alternative untuk melakukan promosi adalah event marketing . Event marketing
suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yaitu dengan membuat event
tertentu yang tujuannya yaitu untuk memperkenalkan produk atau perusahaannya
kepada masyarakat dan sasaran yang dituju . Sarana komunikasi pemasaran ini
membutuhkan media untuk menyampaikan pesan dalam setiap eventnya dan Unilever
memilih radio Paramuda sebagai partner mereka dalam menjalankan strategi event
marketing untuk menjaga salah satu produk mereka yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat Indonesia yaitu Lifebuoy sabun agar tetap menjadi top of mind di benak
masyarakat Bandung.
Selain bergerak di bidang radio,Radio Paramuda juga menangani bidang event
organizer/management terutama untuk klien yang memasang iklan mereka di Radio
Paramuda . Salah satu kegiatan yang penulis ikuti saat menjalani magang di Paramuda
Radio adalah event marketing Lifebuoy sabun selama bulan puasa. Kegiatan ini akan
dibahas lebih lanjut oleh penulis dengan menganalisis Kegiatan Marketing Event
Unilever pada Lifebuoy sabun sebagai strategi meningkatkan brand awareness di
Bandung.
1.2 Tujuan Magang
1. Mengembangkan kemampuan dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan rekan
dalam realita dunia kerja
2. Mengetahui secara jelas tentang tugas, tanggung jawab, dan bagaimana cara
kerja divisi marketing dalam dunia kerja

3. Mengetahui strategi- strategi promosi yang dilakukan melalui event , baik itu
strategi produk , metode promosi , penetapan harga , saluran distribusi dll.
1.3 Manfaat Magang
1.3.1 Bagi penulis secara pribadi
1. Mendapatkan pemahaman tentang dunia kerja nyata , baik itu budaya
lingkungan kerja , cara komunikasi / interaksi , dan kedisiplinan .
2. Memahami suasana kerja nyata di perusahaan Radio Paramuda
3. Mengetahui bagaimana proses, metode, teknologi dan tahapan kerja di
lapangan.
4. Membandingkan teori yang telah dipelajari dengan praktek lingkungan yang
nyata
5. Membentuk mental yang matang dan mengolah kemampuan dibidang profesi
yang ditekuni.

1.3.2 Bagi perusahaan


1. Terjalinnya hubungan kerjasama antara perusahaan Paramuda Radio dan
Telkom University
2. Perusahaan terbantu dalam menyelesaikan tugas karyawan dalam bidang yang
berhubungan dengan pekerjaan yang bersangkutan.
3. Menjadi sarana bertukar informasi antara dunia kerja dan dunia pendidikan
4. Mendapatkan ide segar dan baru untuk dapat diterapkan dalam perusahaan
Paramuda Radio

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Perusahaan


2.1.1 Sejarah Berdirinya Radio Paramuda
PT. Radio Paramuda didirikan pada tanggal 20 Maret 1971 di Bandung.
Pendirian perusahaan ini diprakarsai oleh Bapak Puspa Dharma, Ibu Priscilla Sudarjani
Dharma, Bapak Agus Tedjamulja, dan Bapak Nardi Benedict. PT.Radio Paramuda
adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa radio siaran untuk usahausaha penerangan, pendidikan dan hiburan yang bersifat komersil. Beberapa kali Radio
Paramuda ini berganti kepemilikan pada akhirnya hingga saat ini dipegang oleh Bpk.
Herman Suryana. Maksud dan tujuan keberadaan PT. Radio Paramuda adalah ikut
berperan serta dalam program pembangunan pemerintah di bidang informasi, yakni
mencerdaskan bangsa melalui siaran radio yang bersifat menghibur, informatif
(khususnya informasi olahraga) dan mendidik.
Radio Paramuda didirikan berdasarkan kenyataan bahwa masyarakat haus akan
informasi-informasi (dunia olahraga). Selama ini mereka, khususnya warga Bandung,
hanya mendapatkan informasi tersebut dari media cetak dan juga televisi yang notabene
tidak bisa menyajikan berita dengan cepat karena terbentur faktor deadline dan
produksi. Salah satu kelebihan radio adalah tidak membutuhkan waktu lama dalam
menyampaikan berita (karena dapat langsung dibacakan), menjadi kekuatan tersendiri
bagi Radio Paramuda. Dengan mengandalkan kecepatan media internet, Radio
Paramuda bisa menyampaikan berita terbaru dari dunia olahraga sepanjang hari. Hal ini
diharapkan bisa memberikan ciri dan nuansa tersendiri bagi Radio Paramuda

dibandingkan dengan radio-radio lainnya di kota Bandung. (Company Profile Radio


Paramuda).
PT. Radio Paramuda terdaftar sebagai anggota Persatuan Radio Siaran Swasta
Nasional Indonesia (PRSSNI) dengan nomor keanggotaan 025-I/1971-PM3FSC, nomor
izin 1018/RSNP, serta menempati jalur frekuensi 1098 AM. (Company Profile Radio
Paramuda). Pada awalnya, PT. Radio Paramuda tidak hanya bergerak di bidang jasa
radio siaran, tapi juga beberapa usaha lainnya. PT. Radio Paramuda yang saat itu
berlokasi di jalan Gandapura No. 67 Bandung, juga menjalankan usaha salon
kecantikan, perdagangan umum dan kegiatan-kegiatan lain yang secara langsung atau
tidak langsung ikut menunjang usaha-usaha tersebut. Namun, pada tahun 1977, PT.
Radio Paramuda mulai memfokuskan kegiatannya hanya pada bisnis radio siaran saja.
Sebagaimana umumnya media massa, kegiatan PT. Radio Paramuda dimaksudkan
untuk memberi informasi, pendidikan dan hiburan kepada khalayak umum. Materi
informasi yang disampaikan bersifat umum. Dalam manajemen baru ini Radio
Paramuda mulai mengadakan beberapa perubahan diantaranya, yaitu membidik target
pendengar yang lebih spesifik dengan melakukan perubahan format dan positioning.
Setelah pernah mencoba mengkhususkan diri pada pemberian informasi ekonomi dan
bisnis, PT. Radio Paramuda akhirnya menetapkan Sport and Music Station sebagai
positioningnya sejak 1 Agustus 1995. Hal tersebut berdasarkan kenyataan bahwa
masyarakat luas haus akan informasi-informasi olahraga, meskipun mereka telah
mendapatkannya dari media massa lainnya, seperti surat kabar dan televisi. Tetapi surat
kabar dan televisi memiliki kekurangan yang dapat dipenuhi oleh radio. Seperti surat
kabar yang seringkali tertinggal pemberitaannya dibanding radio dan televisi yang
belum mampu memberikan informasi olahraga secara utuh dan lengkap dikarenakan
biaya yang tinggi dan jam tayang yang telah ditetapkan. Kelebihan radio antara lain
dapat memberikan informasi yang selalu diperbaharui (update), setiap ada informasi
yang diterima. Selain hal tersebut, dipilihnya format Sport and Music Station
didasarkan atas beberapa pemikiran, yaitu sekarang ini olahraga merupakan komoditi
yang bisa dijual, hal tersebut terlihat dari respon dan animo khalayak terhadap acara
olahraga, contohnya siaran langsung sepak bola mancanegara yang selalu diminati. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan olahraga di Indonesia atau Kota Bandung pada

khususnya, kembali marak. Alasan tersebut dilihat sebagai celah bisnis baru yang dapat
menghasilkan keuntungan.
Penetapan format Sport and Music Station ditekankan agar memberikan satu
nuansa yang berbeda, yang tidak dimiliki oleh stasiun radio swasta lainnya dan
diharapkan bahwa Radio Paramuda dapat menjadi pelopor utama radio olahraga di
Bandung. Maka konsekuensinya materi siaran Radio Paramuda menitikberatkan pada
informasi seputar dunia olahraga (Sport) dan musik, serta dunia hiburan lainnya, seperti
film, gaya hidup (life style). Selain itu, untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap khalayak. Pada tahun 1995 Radio Paramuda melakukan perpindahan, dari
jalur 1098 AM (Amplitudo Modulation) ke jalur 93.9 FM (Frequency Modulation),
disusul dengan pemindahan lokasi kantor ke daerah Bandung Utara sekitar perbukitan
Dago, tepatnya di jalan Bukit Pakar Timur IV Kavling C-25 Bandung. Lokasi kantor
baru ini berada pada ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut, maka daerah
jangkauan Radio Paramuda tidak hanya meliputi wilayah Bandung, tetapi juga dapat
menjangkau sejumlah kota di wilayah Jawa Barat lainnya, seperti Sukabumi, Cianjur,
Bogor, Karawang, Tanggerang, Bekasi, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,
Banjar, Pangandaran, Kuningan, Cirebon, Indramayu, bahkan hingga Cilacap, Jawa
Tengah.
Dan pada tahun 2005 Radio Paramuda pindah ke jalur 93.7 FM (Frequency
Modulation), hal ini dikarenakan ada penertiban atau penyempitan jalur di FM
(Frequency Modulation) yang dilakukan oleh Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional
Indonesia (PRSSNI), agar tidak ada radio-radio amatir yang siarannya menutup jalur
dari Radio Paramuda. Hal ini tidak saja berlaku untuk Radio Paramuda, akan tetapi
seluruh radio-radio yang ada di Bandung terkena dampaknya tersebut. Dengan begitu
Radio Paramuda saat ini ada pada jalur 93.7 FM Your Sport and Music Station. Lalu
semenjak tahun 2014 Radio Paramuda berpindah lokasi lagi menempati kantor bersama
partner Rama Group yaitu Radio Rama di Komplek Muara Jl. Muara Selatan No. 37
Bandung ,Jawa Barat sampai saat ini.
2.1.2 Tujuan
Tujuan jangka pendek Radio Paramuda :
1. Memajukan Divisi Off-air
2. Menambah volume iklan
6

3. Menambah jumlah pendengar


Tujuan jangka panjang :
Menjadi Radio nomor 1 di Bandung yang unggul dalam segala segi, baik itu dari jumlah
pendengar, volume iklan, dan branding.
2.1.3 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi Radio Sport nomor 1 di Bandung.
Misi :
1. Memberikan alternatif musik yang berbeda.
2. Memperkaya wawasan pendengar mengenai dunia olahraga.
2.1.4 Positioning
Positioning :
Paramuda is The Ones and Only Sport and Music Station in Bandung
Format Musik : Black Music, Top 40 (Barat/Indonesia)
Pendengar :
Jenis kelamin : Perempuan (50%), Laki-laki (50%).
Usia : 16-24 tahun
Status sosial ekonomi : Kelas A, B, C
Komposisi pendengar :
Jumlah pendengar usia 18-29 tahun : 87 %
Jumlah pendengar usia 30->35 tahun : 13 %
Karakteristik : pecinta olahraga (sportmania), pecinta musik (musiclover), pecinta film
(moviefreak), sportif, kreatif, selalu mengikuti perkembangan terbaru (up to date),
smart, cool, berani tampil beda (dare to be different), dan berdaya beli.
Mempersembahkan informasi musik terbaru, informasi olahraga eksklusif, berita
seputar dunia hiburan (entertainment), dan informasi dari seluruh penjuru dunia.
Olahraga adalah kekuatan/kelebihan (ciri khas) Radio Paramuda. (Company Profile
Radio Paramuda)
2.1.5 Struktur Organisasi
7

Dari

hasil

wawancara

dengan

Direktur

Program

Radio

Paramuda,

Athir,mengatakan, Semua organisasi membutuhkan sebuah struktur yang jelas dan


tegas untuk menggambarkan pembagian tugas dan wewenang tiap unsur di dalamnya.
Pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas, akan memudahkan terciptanya
performa kerja yang efektif dan efisien. PT. Radio Paramuda 93.7 FM Bandung sendiri
menggunakan struktur organisasi garis dengan alasan bahwa bidang usaha dan
pembagian fungsi di dalam perusahaan tidak rumit atau masih sederhana.

Struktur Organisasi
Komisaris Utama
Herman Suryana

Komisaris
Jeni Sulastri
Budyman

Direktur Utama
Andrey HS.
M.Com

Direktur
Linda Marlina
Sadikin

Program
Director
Ahmad Junaedi

Marketing
Manager
Deni Indrayana

Finance Mgr
Eka Santika

ADM/KEU
Arri
AE
Deden T.H

Technic
Mantenance
Acep Hidayat

Traffic
Vicky

Music Director
Vicky

Announcer

Script Writer
Sasha/Panca

Production
Adjie

2.2 Lokasi Magang


Penulis melaksanakan kegiatan magang di kantor Paramuda Radio yang
berlokasi di Komplek Muara Jl. Muara Selatan No. 37 Bandung, Jawa Barat.
2.3 Kegiatan Magang
Dalam melaksanakan magang di Paramuda Radio , penulis diberi penugasan
pada bidang event marketing offair Unilever di Bandung antara lain Sunsilk,Axe,dan
Lifebuoy. Penulis diberi tugas berhubungan dengan proyek yang akan dilaksanakan
untuk event Axe Black Lab Tour Bandung,Duta Kilau Sunsilk,dan brand activation
Lifebuoy selama bulan Ramadhan. Tetapi pada laporan kali ini penulis akan lebih fokus
pada kegiatan event marketing Lifebuoy sabun yang dilaksanakan di 10 titik di sekitar
kota Bandung dengan titik terakhir sebagai bigbang yang bertempat di Karang Setra
Waterland.
Kegiatan magang di Paramuda Radio ini dilaksaakan selama 30 hari kerja yang
dimulai tanggal 1 Juni 2015 higga 10 Juli 2015 . penulis melakukan kegiatan magang
dari hari Senin hingga Jumat setiap minggunya , dan untuk event yang sering berjalan
saat weekend penulis juga datang pada saat Sabtu dan Minggu diluar jam kerja magang.
Dengan jam kerja mulai dari jam 09.00 hingga jam 17.00 dan event weekend dari jam
10.00 hingga jam 16.00.
TABEL 2.3
KEGIATAN MAGANG

No

Hari/Tanggal

Jam Masuk

Jam Keluar

Deskripsi Kegiatan

10

Senin/1 Juni 2015

09.00

17.00

Perkenalan lingkungan kerja dan


perkenalan

divisi

Selasa/2 Juni 2015

09.00

17.00

Marketing/Offair.
Libur Hari Raya Waisak

Rabu/3 Juni 2015

09.00

17.00

Mobile/berkeliling dengan mobil


branding

Axe

sambil

menyebarkan brosur event Axe


4

Kamis/4 Juni 2015

09.00

17.00

Black Lab Tour Bandung


Persiapan event Axe Black Lab

Jumat/5 Juni 2015

09.00

17.00

Tour
Standby Event Axe Black Lab

Senin/8 Juni 2015

09.00

17.00

Tour Bandung
Penetapan
penugasan
bidang

7
8

Selasa/9 Juni 2015


Rabu/10 Juni 2015

09.00
09.00

Marketing

pada

Event

dan

17.00

pengarahan oleh Om Deni


Evaluasi Event Axe Black Lab

17.00

Tour
Membuat database penonton Axe

Kamis/11 Juni 2015

09.00

17.00

Black Lab Tour


Brainstorming Event Duta Kilau

10

Jumat/12 Juni 2015

09.00

17.00

Sunsilk
Briefing untuk event Duta Kilau

11

Senin/15 Juni 2015

09.00

17.00

Sunsilk pada hari Minggu


Membuat database peserta Duta

17.00

Kilau Sunsilk
Meeting dengan

12

Selasa/16 Juni 2015

09.00

client

dari

13

Rabu/17 Juni 2015

09.00

17.00

Lifebuoy
Bertemu tenant

14

Kamis/18 Juni 2015

09.00

17.00

Lifebuoy
Loading produk dan merchandise

15

Jumat/19 Juni 2015

09.00

17.00

untuk

booth

untuk brand activation Lifebuoy


Marketing meeting , evaluasi
event Duta Kilau Sunsilk
16

Senin/22 Juni 2015

09.00

17.00

Standby

event

Lifebuoy

Leuwisari
11

di

17

Selasa/23 Juni 2015

09.00

17.00

Standby

event

Lifebuoy

di

18

Rabu/24 Juni 2015

09.00

17.00

Sukamulya
Standby event

Lifebuoy

di

19

Kamis/25 Juni 2015

09.00

17.00

Pasirkoja
Standby event

Lifebuoy

di

17.00

Jatihandap
Standby event Lifebuoy di Pasir

20

Jumat/26 Juni 2015

09.00

21

Senin/29 Juni 2015

09.00

17.00

Impun
Standby

event

Lifebuoy

di

22

Selasa/30 Juni 2015

09.00

17.00

Cigending
Standby event

Lifebuoy

di

23

Rabu/1 Juli 2015

09.00

17.00

Sukagalih
Standby event

Lifebuoy

di

17.00

Padjajaran
Standby event

Lifebuoy

di

17.00

Sukajadi
Survey venue untuk Bigbang

24
25

Kamis/2 Juli 2015


Jumat/3 Juli 2015

09.00
09.00

Lifebuoy
26

Senin/6 Juli 2015

09.00

17.00

di

Waterland
Mendampingi

Karang

Setra

Marketing

Manager bertemu klien Unilever


di Jakarta untuk event Tresemme
27

Selasa/7 Juli 2015

09.00

17.00

Agustus
Mengedit Video Report event
Axe Black Lab Tour Bandung

28

Rabu/8 Juli 2015

09.00

17.00

untuk klien
Mengedit Video Report event

29

Kamis/9 Juli 2015

09.00

17.00

Duta Kilau Sunsilk untuk klien


Mengedit Video Report event
brand activation Lifebuoy untuk

30

Jumat/10 Juli 2015

09.00

17.00

klien
Evaluasi magang

2.4 Deskripsi Kegiatan Magang


Pada awal-awal penulis masuk magang,penulis terlebih dahulu dikenalkan
kepada lingkungan kerja kantor dan diperkenalkan oleh pembimbing penulis yaitu Mas
12

Deni kepada staf-staf di kantor Paramuda sebelum dikenalkan kepada staf divisi
Marketing. Setelah itu penulis dibriefing oleh Mas Deni selaku Marketing manager
tentang kegiatan-kegiatan event marketing dari produk-produk Unilever yang akan
ditangani oleh tim marketing/offair.
Lalu di minggu pertama ini penulis ditugaskan untuk membantu tim offair
mempromosikan acara Axe Black Lab Tour Bandung dengan cara berkeliling dengan
mobil branding Axe di seputaran kota Bandung yang menjadi tempat nongkrong anak
muda cowok sesuai target pasar Axe. Aktivitas ini disertai juga dengan kegiatan selling
oleh SPG dimana setiap pembeli berhak mendapat tiket untuk datang ke acara Axe
Black Lab Tour. Dan pada saat hari H acara penulis berkesempatan datang bersama tim
marketing

offair

dimana

penulis

ditugaskan

oleh

pembimbing

untuk

mendokumentasikan acara dalam bentuk video untuk nanti sebagai bukti video report
kepada klien dari Unilever.
Lalu setelah beres event Axe dilakukan evaluasi tentang bagaimana kelancaran
acara kemarin dan saran-saran untuk berbagai kekurangan event kemarin agar tidak
terulang lagi kesalahan di event selanjutnya. Penulis juga ditugaskan untuk membantu
menyalin database dari peserta yang datang ke acara Axe Black Lab Tour untuk
keperluan klien. Di minggu kedua ini penulis juga sudah diajak untuk brainstorming
acara bigbang Beauty Class Duta Kilau Sunsilk sebagai puncak rangkaian roadshow
yang sebelumnya sudah digelar di kampus-kampus sekitaran kota Bandung termasuk
kampus Telkom University. Acara ini akan menghadirkan Titi Kamal sebagai brand
ambassador produk Sunsilk yang akan memberikan tips-tips kecantikan kepada para
peserta yang beruntung mendapatkan undangan datang di acara tersebut. Selain itu juga
ada ahli rambut yang akan memberikan tips bagaimana menata rambut secara cepat dan
benar. Penulis diajak untuk melakukan survey venue acara yaitu Hotel Luxton dan
membantu mengerjakan tata dekorasi dan penempatan banner dsb.
Di awal minggu ketiga dimulai dengan evaluasi lagi event Beauty Class Duta
Kilau Sunsilk dan penulis juga membantu menyalin database peserta yang datang. Lalu
di minggu ketiga ini penulis benar-benar merasa terlibat dengan event Lifebuoy sabun
ini yaitu sebuah event marketing yang menurut klien saat meeting, bertujuan untuk

13

meningkatkan brand awareness masyarakat kota Bandung akan produk sabun Lifebuoy
batang/padat. Disini penulis diajak untuk meeting langsung bersama klien dari
Mindshare yang memegang Lifebuoy bersama pembimbing untuk mengamati apa saja
permintaan klien untuk event ini yang akan berjalan di 9 titik plus 1 titik sebagai
puncak acara/bigbang yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus
bertempat di Karangsetra Waterland. Event Lifebuoy ini juga menjadi salah satu event
dominan yang penulis merasa terlibat karena berjalan lama dan terus menerus sehingga
penulis banyak belajar pada saat di venue mengamati kegiatan event marketing
ini,walau penulis sebenarnya ditugaskan menjadi dokumentasi video oleh pembimbing.
Sekelar event Lifebuoy ini penulis diajak oleh pembimbing yaitu Mas Deni
untuk menemani beliau ke Jakarta bertemu dengan klien untuk membahas event
Unilever yaitu dari produk Rexona,Lux,Clear,dan Tresemme yang rencananya akan
dimulai pada bulan Agustus nanti dimana penulis diajak oleh pembimbing untuk ikut
menangani event-event ini nanti. Dan di hari-hari terakhir penulis magang,penulis
disibukkan oleh pengeditan video report event-event yang sudah berjalan kemarin untuk
nanti diserahkan kepada klien.
Terlepas kegiatan magang yang dilakukan tidak akan lepas dari kendala yang
dialami . Tetapi hal tersebut dapat diatasi penulis dengan cara bertanya kepada rekan
kantor yang saling membantu antar sesama .
Selama satu bulan melakukan kegiatan magang , penulis menjalankan tugas
semaksimal mungkin . Feedback yang didapatkan penulis sangatlah banyak , baik dari
lingkup kantor , lingkup marketing beserta tugas-tugasnya.
2.5 Tinjauan Teori
2.5.1 Komunikasi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak untuk mencapai suatu
keberhasilan dalam suatu perusahaan, apabila suatu perusahaan ingin berhasil dalam
melaksanakan proses pemasaran, maka pihak pemasaran dalam perusahaan harus
menerapkan suatu manajemen pemasaran dan juga harus juga berkomunikasi dengan

14

pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial dengan baik, sehingga tujuan
perusahaan dapat terwujud sesuai dengan misi dan misi perusahaan. Menurut Shimp
(2007: 4) Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran yang mempresentasikan gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran
dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Sedangkan menurut Setiadi (2003: 235) pada dasarnya komunikasi dapat
menginformasikan dan membuat konsumen potensial, menyadari atas keberadaan
produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen potensial
agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Dari
beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran
adalah fungsi dalam manajemen yang menginformasikan dan membuat konsumen
potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan dan berusaha membujuk
konsumen potensial agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran (exchange
relationship) untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Komunikasi
pemasaran dapat dipergunakan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan
produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pada produk itu. Konsumen
diingatkan bahwa produk yang dulu itu ada, sekarang juga ada dan tersedia di pasar.
Proses komunikasi yang bersifat mengingatkan ini sangat penting artinya bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Peran yang penting dari komunikasi juga berkaitan
dengan membujuk konsumen yang saat ini dimiliki dan juga konsumen berpotensial
untuk melakukan pembelian. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi pemasaran
bersifat persuasif, yaitu suatu pesan mengenai bagaimana membujuk konsumen untuk
melakukan tindakan pembelian. Peran lain dari komunikasi adalah membedakan
(diferentiating) produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Upaya membedakan produk ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada
konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya yang sejenis.
2.5.2 IMC (Integrated Marketing Communication)
Integrated Marketing Communication (IMC), konsep yang berkembang di tahun
1980an ini didefinisikan oleh Schultz (2004) sebagai sebuah strategi dalam proses
15

bisnis dengan membuat perencanaan, membangun, mengeksekusi dan mengevaluasi


pelaksanaan program komunikasi merek yang terkoordinasi pada konsumen,
pelanggan, atau sasaran lain yang relevan dengan audience eksternal dan internal. Di
lain kesempatan, Shimp (2010) mendefinisikan IMC sebagai sebuah proses komunikasi
yang terdiri dari perencanaan, penciptaan, pengintegrasian dan penerapan berbagai
bentuk komunikasi pemasaran (iklan, sales promotion, publikasi, event dan lain
sebagainya). Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika atau yang dikenal dengan
nama The 4As (The American Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa
IMC adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang matang dengan
mengevaluasi peran masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum,
sales promotion, public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk
komunikasi pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal (Belch 2009). Dengan mempelajari ketiga definisi di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa IMC adalah sebuah konsep komunikasi yang terencana,
terintegrasi dan diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk
memberikan pemahaman dan dampak yang maksimal melalui konsistensi pesan
komunikasi kepada konsumen, pelanggan ataupun pihak lain yang relevan dengan
barang atau jasa yang dikomunikasikan.
2.5.2.1 Bauran Pemasaran
Konsep yang umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan atau untuk
melakukan kegiatan promosi dibutuhkan sarana-sarana penunjang yang disebut bauran
promosi pemasaran (marketing mix). Menurut Kotler (2005 : 247) bauran promosi
terdiri dari lima komponen penting sebagai berikut:
1) Periklanan (advertising). Semua bentuk penyajian non personal, promosi ideide, barang-barang, atau jasa-jasa yang dilakukan dan dibayar oleh sponsor tertentu.
Periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi yang efisien dalam menjangkau
mengirim pesan pesan menerima PENGIRIM Penyandian Saluran Pengartian
PENERIMA ( sumber ) menerima gangguan mengirim Umpan Balik 17 sejumlah
konsumen dengan biaya yang relative rendah untuk setiap kali penampilan.

16

2) Promosi penjualan (sales promotion). Insentif jangka pendek untuk


mendorong/ merangsang pembelian maupun penjualan suatu produk atau jasa. Cara ini
dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran suatu produk dan untuk
mendongkrak penjualan yang sedang lesu. Kekurangan dari promosi penjualan
merupakan efek yang ditimbulkannya biasanya tidak berlangsung lama.
3) Hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public relation). Stimuli
non personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan
menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk
tertentu di suatu media. Sarana promosi ini dapat menjangkau konsumen yang enggan
bertemu dengan wiraniaga dan yang menghindari periklanan.
4) Penjualan pribadi (Personal selling). Presentasi / penyajian lisan dalam
suatu pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan untuk
melakukan pembelian atau interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan 18 melakukan penjualan. Penjualan personal merupakan sarana yang
paling efektif dalam menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli dan tindakan
pembeli pada tingkat tertentu dalam proses pembelian.
5) Pemasaran langsung (direct marketing). Sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau
transaksi yang dapat diukur pada satu lokasi. Penggunaan surat, telepon, dan alat
penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan alat untuk mendapatkan
respons dari pelanggan pada calon pelanggan tertentu.

2.5.3 Event Marketing


2.5.3.1 Pengertian Event Marketing
Event Marketing (Pemasaran Acara) Dalam bukunya The Principles of
Advertising and IMC, Tom Duncan (2005:56) mengatakan bahwa event marketing is
a promotional occasion designed to attract and involve a brands target audience.
Event marketing yang diselenggarakan harus memiliki pengaruh (impact) serta
memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir sehingga customer

17

maupun potential customer bisa cukup lama mengingat pengalaman yang


menyenangkan tersebut.
2.5.3.2 Peran dan Fungsi Event Marketing
Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer didalamnya.
Menurut Summardy dan Yoris Sebastian, event atau brand activation memiliki peranan
yang cukup besar dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Sebelumnya event dianggap
sebagai pelengkap kegiatan komunikasi lainnya karena perusahaan masih banyak
mengandalkan kegiatan pemasangan iklan pada media massa. Perusahaan lebih
mengunggulkan event marketing karena diyakini dapat membangkitkan emosi target
audience dan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada merek, sehingga dapat
menciptakan brand loyalty. Event marketing adalah komunikasi pemasaran dengan 3
(tiga) pendekatan yang berbeda menurut Hoyle (2006:45) yaitu :
1. Emotional communication method, dimana event marketing mencoba untuk
lebih dekat lagi dengan penekanan dalam menawarkan produknya kepada konsumen,
melainkan dengan cara menyentuh perasaan dan emosi dari konsumen
2. Touches the customer by involiving them in activities, ketika konsumen telah
cita rasa terhadap suatu produk, maka mereka akan senantiasa menyampaikan suatu
informasi nilai suatu produknya kepada orang- orang terdekat lainnya.
3. Intellectual dimension, dimana dimensi kepandaian dari perusahaan tersebut
dalam menyusun suatu acara untuk konsumen.
2.5.3.3 Jenis- jenis Event Marketing
Jenis-jenis event marketing menurut Khoon Y Koh (2010:24) yaitu sebagai
berikut :
a. Local public special events
Acara ini dimaksudkan lebih untuk rakyat lokal yang umunya skala kecil dan
dipasarkan hanya di media lokal.

18

b. Regional public special events


Acara ini khusus publik dirancang untuk menarik lokal dan non lokal untuk
berpartisipasi dimana dipasarkan diluar daerah lingkungan masyarakat sekitar.
c. National- International Public Special Events
Acara ini khusus publik dimaksudkan untuk menarik wisatawan nasional dan
internasional dalam desain yang menarik, durasi yang lama dan dipasarkan
secara nasional dan internasional.
2.5.3.4 Prinsip Event Marketing
Dalam keberhasilan sebuah event , terdapat lima prinsip (5P) dalam setiap system
pemasarannya . 5 prinsip tersebut diutarakan menurut Hoyle, L.H yaitu :
1. Product(produk)
Produk merupakan aspek yang pertama kali harus dipahami oleh pemasar event.
Produk tersebut dapat berupa program pendidikan, barang barang produksi
daerah, atau materi konvensi. Produk juga dapat berupa reuni keluarga atau
peluncuran produk baru oleh sebuah perusahaan
2. Price (harga)
Tanggung jawab utama seorang pemasar event adalah memahami sasaran
keuangan organisasi. Bila sasaran keuangan telah ditetapkan, dengan riset pasar
akan dapat diketahui pola penetapan harga pesaing : Siapakah yang memiliki
produk yang sama, untuk target pasar yang mana, dan berapa harganya. Yang
juga penting untuk diperhatikan adalah tingkat permintaan produk dan indikatorindikator ekonomi, seperti kondisi tingkat ekonomi pada umumnya di suatu kota
atau wilayah.
3. Place (lokasi)
Pada industri real estate, acuan yang digunakan untuk menentukan nilai sebuah
properti adalah lokasi dari properti tersebut. Sama halnya dengan pemasaran
sebuah event. Lokasi dari event tidak hanya menentukan siapa yang datang,
19

namun juga karakter dan jenis event tersebut. Hal ini adalah pertimbangan untuk
bagian paling awal dari tahap perencanaan.
4. Public Relation (kehumasan)
Public Relation adalah bagian penting dalam pemasaran. Kita dapat
mengiklankan apa saja yang kita inginkan. Public Relation dapat menentukan
apa yang orang pikirkan pada kita dan tujuan kita. Inti dari sebuah kampanye
kehumasan adalah hal bagian dari sebuah proses yang tidak pernah berhenti;
namun merupakan usaha berlanjut untuk membangun tanggapan positif dari
organisasi dan produk produknya.
5. Positioning
Positioning adalah strategi dari determinasi,melalui pengalaman,penelitian,dan
evaluasi, area tertentu dari kebutuhan konsumen yang event anda dapat berikan.
Apa keunggulan dari event anda yang dapat anda tawarkan kepada konsumen
dan kompetitor lain tidak punya atau apa yang membuat event anda lebih
menonjol dibandingkan kompetitor anda.

2.6 Analisa dan Pembahasan


Dalam 30 hari kegiatan magang pada divisi marketing Paramuda, penulis
memperoleh pengetahuan melingkupi kegiatan event marketing terutama tentang event
marketing brand activation Lifebuoy sabun , serta kegiatan-kegiatan pemasaran lain
dikaitkan dengan landasan teori, dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Melakukan survey
Survey disini antara lain survey untuk venue dan kepadatan penduduk yang
berguna pada saat event apakah spot yang kita pilih untuk acara gampang
dijangkau,mudah diakses warga sekitar,tepat berada di titik ramai warga. Lalu
survey kepadatan penduduk untuk mencari tahu potensi warga sekitar apakah
sesuai dengan target pasar produk yang akan dipromosikan. Lalu kami
memastikan bahwa acara kami tidak bentrok dengan acara lain yang serupa
sehingga warga akan lebih fokus untuk memilih datang ke acara kami. Kami
20

berkoordinasi dengan Ketua RT setempat dengan memberikan kupon undian


agar dibagikan warganya sehingga pada saat acara nanti diharapkan warga akan
mendatangi acara kami untuk meramaikan dan menarik minat warga untuk
membeli produk kami dan berkesempatan mendapatkan doorprize. Berdasarkan
pengalaman magang kemarin untungnya tidak ada acara serupa yang bentrok
dengan acara kami di sekitar venue sehingga otomatis membuat acara kami
unggul secara positioning.

2. Mengolah database yang diperoleh


Dari setiap activity kami,kami selalu mencatat setiap profil masyarakat antara
lain nama,no telepon,alamat,usia,dan yang membeli produk kami yang dicatat
oleh SPG untuk kemudian oleh admin Paramuda diolah untuk kepentingan acara
Unilever lain selanjutnya dengan target konsumen yang sama.

3. Membuat strategi promo penjualan


Penulis dimintai saran untuk membuat promo penjualan untuk produk Lifebuoy
dan penulis sarankan untuk setiap pembelian tertentu akan mendapatkan
merchandise khusus dari Lifebuoy sehingga pembeli akan lebih tertarik dengan
penawaran dari SPG kami. Lalu untuk meramaikan venue pada saat pengundian
hadiah,penulis juga turut memberikan saran agar diselingi dengan lomba joged
dan karaoke agar warga sekitar semakin tertarik datang ke booth untuk
meramaikan suasana. Dan benar saja berkat saran penulis untuk mengadakan
lomba joged dan karaoke,warga menjadi lebih antusias untuk mendatangi booth
dan menarik perhatian warga lain yang melihatnya sehingga alhasil target
selling kami setiap titik selalu tercapai. Pengunjung juga antusias untuk
mengikuti mini games seperti lempar dart yang disediakan di booth pada saat
acara untuk mendapatkan gimmick yang kami sediakan.

21

4. Berbagi ide dengan Marketing Manager


Pada beberapa kesempatan penulis juga saling bertukar ide dengan Marketing
Manager sekaligus pembimbing magang penulis di Paramuda Mas Deni tentang
event selanjutnya yang akan datang mencoba mempraktikkan pengetahuan yang
penulis dapat selama kuliah dengan pengalaman dari Mas Deni yang sudah
hampir 3 tahun menangani klien Unilever ini guna mewujudkan event yang
sesuai ekspektasi klien. Seperti saat penulis disuruh membuat list tempat-tempat
HOP/hangout place di Bandung dan seperti apa SES/social economic status
pengunjung yang mengunjungi tempat itu untuk pertimbangan pemilihan venue
untuk event selanjutnya sehingga memudahkan untuk menyesuaikan dengan
target SES brand yang akan dipromosikan.

5. Membuat Video Report Event


Penulis juga secara khusus dan mendapat kepercayaan ditunjuk oleh atasan
sekaligus pembimbing magang Mas Deni untuk mengerjakan video dokumentasi
selama event berlangsung untuk nanti penulis mempraktikkan ilmu editing yang
didapat di kampus untuk mengerjakannya. Dan Puji Tuhan klien puas dengan
hasil video buatan penulis yang juga dibantu oleh teman sekampus sehingga
membuat klien Unilever percaya untuk mengerjakan video report event mereka
di event-event Bandung

Berdasarkan landasan teori pendekatan dalam event marketing menurut Hoyle


(2006 : 45),pada prakteknya di lapangan event marketing yang dilakukan oleh Lifebuoy
ini sesuai dengan pendekatan melibatkan customer dalam kegiatan brand activation ini
sehingga customer yang sudah terlibat akan senang hati menyampaikan informasi
tentang kegiatan event kami kepada orang lain yang berujung pada banyaknya customer
yang teraih dan target selling yang tercapai. Kegiatan event marketing ini juga sekaligus
meningkatkan engagement antara brand dengan customer dimana pada saat event
customer bisa merasakan langsung in-touch experience dengan perwakilan brand di

22

venue yaitu SPG,MC,mini games,display produk,banner,dll yang diharapkan akan lebih


meningkatkan brand awareness produk kepada benak konsumen.
Lalu berdasarkan teori komunikasi pemasaran,kegiatan event marketing ini juga
berguna sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada
masa lalu pernah dilakukan transaksi pada produk itu. Konsumen diingatkan bahwa
produk yang dulu itu ada, sekarang juga ada dan tersedia di pasar.
.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang telah Penulis lakukan selama 30 hari kerja mulai
dari tanggal 1 Juni di Paramuda Radio berlangsung dengan lancar, baik, dan sesuai
peraturan serta etika yang berlaku di Divisi Marketing Paramuda Radio. Adapun
terdapat beberapa hal yang penulis dapatkan yang akan diajabarkan sebagai berikut:
1. Mengetahui lingkup kerja divisi marketing/offair di dunia radio
2. Mengetahui bagaimana bernegosiasi dengan klien dan menangani keluhan klien
dengan baik dan benar
3. Mendapatkan relasi baru baik di lingkup kerja maupun dengan klien Mindshare
dan Unilever
3.2 Saran
Berdasarkan dari pelaksanaan kegiatan magang di Paramuda Radio, saran yang dapat
penulis berikan kepada perusahaan di divisi marketing ini adalah sebagai berikut :

23

1. Kejelasan

informasi

dan

permintaan

untuk

event

di

lapangan

dari

pimpinan/direktur kepada divisi marketing/offair agar diperbaiki agar tidak


terjadi miskomunikasi antara yang berjalan di venue berbeda dengan permintaan
dari pimpinan/direktur utama
2. Penambahan staf di divisi marketing bagian markom untuk memperbarui konten
website sesuai event yang sedang berjalan juga untuk membantu pada saat
sounding acara/pra event
3. Menambah fasilitas untuk keperluan mobile/event seperti misal HT dan camera
digital yang akan berguna pada saat event juga bertahan lama dan lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Hermawan,Agus.(2012).Komunikasi Pemasaran.Jakarta.Erlangga
Kotler,Phillip

and

Armstrong.(2008).Prinsip-prinsip

Pemasaran

(Edisi

Kedua

Belas).Jakarta Erlangga
Hoyle,Leonard H.(2006).Event Marketing.Jakarta.Pustaka Binaman
Terence A Shimp.Integrated Marketing Communications in Advertising and Promotion.
International Edition. Eight Edition.
Wasi Haryanto.(2014). Effective Market Segmentation And Targeting. Marketeers (April
2014).

24

LAMPIRAN
Suasana Bekerja di Paramuda Radio

25

Suasana saat Event Lifebuoy soap

26

Anda mungkin juga menyukai