Anda di halaman 1dari 51

TATA CARA PENGADAAN

BARANG JASA DI GAMPONG


TAHUN 2015
Muhammad Ridha, S.Sos,
M.Si
PEMERINTAH KABUPATEN

UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa.


Janji pemerintah 1 desa 1 milyar
Sebagian dari angka diatas pasti digunakan
untuk pengadaan barang dan jasa yang
dibutuhkan di desa.
Bagaimanakah tata cara pengadaan barang
dan jasa di desa?
Apakah harus mengikuti aturan yang ada di
Perpres 54 tahun 2010?
Apakah harus semuanya dilakukan dengan
cara swakelola?

Peraturan Kepala LKPP nomor 13 tahun 2013,


Pengadaan barang dan jasa di desa yang
pembiayaannya besumber dari APBDes tidak
mengikuti aturan dalam Perpres 54 tahun 2010

Perpres 54/2010
Pengadan Barang dan Jasa

Penyedia
Swakelola

Pengadaan barang dan jasa di Desa


pada prinsipnya dilakukan secara SWAKELOLA

SWAKELOLA dengan KETENTUAN :

Memaksimalkan penggunaaan
material/bahan dari wilayah setempat
Dilaksanakan secara gotong royong dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat
Untuk memperluas kesempatan kerja
Untuk pemberdayaan masyarakat setempat

Prinsip-prinsip Pengadaan Barang/Jasa bagi


Pemerintah Gampong dilaksanakan sebagai
berikut berarti Pengadaan Barang/Jasa harus
efisien,
diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran
dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan
dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil
dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;
efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai
dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar
- besarnya;
transparan, berarti semua ketentuan dan informasi
mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas oleh masyarakat dan
Penyedia

pemberdayaan Masyarakat Gampong, berarti


upaya
mengembangkan
kemandirian
dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan
sikap,
keterampilan,
perilaku,
kemampuan,
kesadaran,
serta
memanfaatkan
sumber daya melalui penetapan kebijakan, program,
kegiatan, dan pedampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masayarakat
Gampong;
gotong royong, berarti penyediaan tenaga kerja
secara
cuma-cuma
oleh
masyarakat
dalam
pelaksanaan kegiatan pembagunan di gampong; dan
akuntabel,
ketentuan
Barang/Jasa

berarti harus sesuai dengan aturan dan


yang
terkait
dengan
Pengadaan
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Matrik perbandingan Prinsip Pengadaan


Barang/Jasa di Desa
Perpres 54 tahun 2010 dan Perka LKPP No 13 tahun 2013

Perpres 54/ 2010

Perka LKPP No 13/2013

Efisien

Efisien

Efektif

Efektif

Transparan

Transparan

Terbuka

Pemberdayaan masyarakat

Bersaing
Adil/tidak
diskriminatif

Gotong royong

Akuntabel

Akuntabel

Etika dalam pengadaan barang/jasa desa

Bertanggung jawab
Mencegah kebocoran dan pemborosan
keuangan desa
Patuh terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan

Jika dalam pengadan barang/jasa secara umum


memerlukan ULP/Pejabat pengadaan, maka
khusus untuk pengadaan barang/ jasa di desa
memerlukan Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Yaitu Tim yang ditetapkan oleh Geuchik
dengan surat keputusan, terdiri dari UNSUR
PEMERINTAH DESA dan UNSUR LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa.
TPK inilah yang akan melaksanakan kegiatan
pengadaan barang/jasa melalui Swakelola, yang
meliputi
kegiatan
persiapan,
pelaksanaan,
pengawasan,
penyerahan,
pelaporan
dan
pertangungjawaban hasil pekerjaan.

PERLU DIINGAT ......!


Walaupun secara garis besar PBJ desa dilaksanakan
dengan Swakelola, namun jika dalam kegiatan
tersebut membutuhkan material dan peralatan
yang mendukung pelaksanaan swakelola atau
untuk memenuhi kebutuhan barang/ jasa secara
langsung, maka tetap harus menggunakan
penyedia.

Misalnya:

kegiatan membangun gorong-gorong di lingkungan


desa.
Kegiatan membangun gorong-gorongnya itu adalah
SWAKELOLA,
namun dalam pengadaan material, tukang batu,
tukang kayu tetap memerlukan PENYEDIA.

ALUR SWAKELOLA DI GAMPONG

Sekian, Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai