Anda di halaman 1dari 6

CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan


ganggun pada neuromuscular
WAKTU
3
agustus
2015

IMPLEMENTASI
1. Mengkaji mobilisasi
pasien secara
komprehensif
2. Mengubah posisi pasien
setiap 2 jam sekali
3. Ajarkan pasien untuk
melakukan ROM aktif
dan pasif
4. Pelihara bentuk spinal
5. Pertahankan postur
tubuh pasien

PARA
F

EVALUASI
JAM:
S:
Pasien mengatakan hanya
bisa miring ke kiri, tidak
pernah miring ke kanan
karena tangan kanan sakit
dan terdapat infus
O:
Bahu tangan kanan
mengalami kelemahan,
Pasien dapat miring kanan
dan kiri dengan bantuan
orang lain untuk
memegang kepalanya,
Terpasang neckcoller pada
pasien,
Pasien mampu
menggerakkan tangan dan
kaki
A:
Masalah hambatan
mobilitas fisik teratasi
sebagian

4
Agustus
2015

1. Mengkaji mobilisasi
pasien secara
komprehensif
2. Mengubah posisi pasien
setiap 2 jam sekali
3. Ajarkan pasien untuk
melakukan ROM aktif
dan pasif

P:
Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan saat
miring kanan terasa sakit
jika terlalu lama
O:
Tangan kanan sudah mulai
bisa digerakkan, pasien

4. Pelihara bentuk spinal


5. Pertahankan postur
tubuh pasien

tampak menggerakkan jari


tangan yang mengalami
kekakuan,
Pasien dapat miring kanan
dan kiri dengan bantuan
orang lain untuk
memegang kepalanya,
Terpasang neckcoller pada
pasien,
Pasien mampu
menggerakkan tangan dan
kaki
A:
Masalah hambatan
mobilitas fisik teratasi
sebagian

5
Agustus
2015

1. Mengkaji mobilisasi
pasien secara
komprehensif
2. Mengubah posisi pasien
setiap 2 jam sekali
3. Ajarkan pasien untuk
melakukan ROM aktif
dan pasif
4. Pelihara bentuk spinal
5. Pertahankan postur
tubuh pasien

P:
Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan tangan
dan kaki sudah mulai bisa
digerakkan
O:
Pasien dapat miring kanan
dan kiri dengan bantuan
orang lain untuk
memegang kepalanya
Terpasang neckcoller pada
pasien
Pasien mampu
menggerakkan tangan dan
kaki
A:
Masalah hambatan
mobilitas fisik teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: nyeri akut berhubungan dengan perubahan
jaringan sekitar
WAKTU
IMPLEMENTASI
3
1. Kaji nyeri yang dirasakan
agustus
secara verbal dan
2015
nonverbal secara
komprehensif
2. Berikan informasi tentang
penyebab dan caa
mengatasi nyeri
3. Ciptakan lingkungan untuk
menghindari faktor risiko
yang dapat meningkatkan
nyeri pada pasien
4. Ajarkan teknik nafas dalam
dan distraksi pada klien

PARAF

EVALUASI
JAM:
S:
Pasien mengatakan jika
silau mata menjadi
nyeri dan merambat ke
kepala sehingga
selambu ruangan
ditutup dan mata diberi
penghalang agar
cahaya tidak terlalu
silau terkena mata
O:
Pasien tampak
meringis jika mata
terlalu silau
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian

4
Agustus
2015

1. Kaji nyeri yang dirasakan


secara verbal dan
nonverbal secara
komprehensif
2. Ciptakan lingkungan untuk
menghindari faktor risiko
yang dapat meningkatkan
nyeri pada pasien
3. Ajarkan teknik nafas dalam
dan distraksi pada klien

P:
Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan
nyeri sudah mulai
berkurang
O:
Pasien tampak lebih
tenang
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:

5
Agustus
2015

4. Kaji nyeri yang dirasakan


secara verbal dan
nonverbal secara
komprehensif
5. Ciptakan lingkungan untuk
menghindari faktor risiko
yang dapat meningkatkan
nyeri pada pasien
6. Menganjurkan klien untuk
melakukan teknik nafas
dalam dan distraksi

Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan
nyeri sudah mulai
berkurang, merasakan
gatal pada daerah luka
O:
Pasien tampak lebih
tenang
A:
Masalah nyeri akut
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi
WAKTU
IMPLEMENTASI
3
1. Monitor karakteristik kulit dan
kaji adanya luka
agustus
2. Bersihkan luka dengan normal
2015
salin sesuai indikasi
3. Instruksikan pasien dan keluarga
menjaga kebersihan kulit
4. Hindarkan faktor terjadinya luka
pada kulit
5. Informasikan kepada pasien dan
keluarga mengenai tanda-tanda
infeksi terutama pada area kulit
yang rusak

4
Agustus
2015

1. Monitor karakteristik kulit dan


kaji adanya luka
2. Bersihkan luka dengan normal
salin sesuai indikasi
3. Instruksikan pasien dan keluarga
menjaga kebersihan kulit
4. Hindarkan faktor terjadinya luka
pada kulit
5. Informasikan kepada pasien dan
keluarga mengenai tanda-tanda
infeksi terutama pada area kulit
yang rusak

PARAF

EVALUASI
JAM:
S:
Pasien mengatakan
sakit pada daerah
pantat
O:
Tampak luka dekubitus
di area gluteal
Grade dekubitus 1
A:
Masalah kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan
sakit di daerah pantat
mulai berkurang dan
terasa gatal
O:
Luka terlihat mulai
mengering
Luka tampak bersih
A:
Masalah kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

5
Agustus
2015

1. Monitor karakteristik kulit dan


kaji adanya luka
2. Bersihkan luka dengan normal
salin sesuai indikasi
3. Instruksikan pasien dan keluarga
menjaga kebersihan kulit
4. Hindarkan faktor terjadinya luka
pada kulit
5. Informasikan kepada pasien dan
keluarga mengenai tanda-tanda
infeksi terutama pada area kulit
yang rusak

S:
Pasien mengatakan
gatal pada area pantat
O:

Luka tampak
mengering
Luka tampak bersih
A:
Masalah kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai