Anda di halaman 1dari 2

RESUME PERMOHONAN PERKARA

Nomor 013/PUU-I/2003
I.

PEMOHON
Masykur Abdul Kadir
KUASA HUKUM
H.M. Mahendratta,S.H., M.A
A. Wirawan Adnan,S.H.

II.

PENGUJIAN UNDANG-UNDANG
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Peraturan
Pemerintah

Pengganti

Undang-undang

Nomor

Tahun

2002

tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-undang.


Bertentangan dengan UUD 1945:
1. Pasal 28 I ayat (1)
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun
III. ALASAN-ALASAN
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi
Undang-undang bertentangan dengan Pasal 28 I ayat (1) UUD 1945, karena:
a. Perpu Nomor 2 Tahun 2002 jo UU Nomor 16 Tahun 2003 secara materiil
bertentangan dengan UUD 1945 khususnya Pasal 28 I ayat (1) karena UUD
1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia menolak pemberlakuan
asas retroaktif dimana penolakan terhadap asas tersebut merupakan wujud
sebuah perlindungan terhadap HAM (hak dasar manusia) tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun juga dan oleh siapapun juga, termasuk lembaga
Eksekutif, Yudikatif maupun Legislatif di negara Republik Indonesia;

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI

b. Kata-kata ...dalam keadaan apapun yang tercantum pada pasal 28 I ayat (1)
UUD 1945 memiliki makna yang sangat jelas akan penolakan UUD 1945 atas
diberlakukannya asas retroaktif dan oleh karenanya tidak perlu dan tidak dapat
ditafsirkan lain;
c. Perpu Nomor 2 Tahun 2002 ditetapkan, diundangkan dan mulai diberlakukan
pada tanggal 18 Oktober 2002 yaitu 6 hari setelah terjadinya peristiwa bom di
Bali yang didakwakan dilakukan oleh Pemohon bersama-sama terdakwa lain.
Sedangkan UU Nomor 16 Tahun 2003 disahkan, diundangkan dan mulai
diberlakukan pada tanggal 4 April 2003, yaitu hampir 6 (enam) bulan setelah
peristiwa peledakan Bom di Bali yang didakwakan dilakukan oleh Pemohon
dan terdakwa lain. Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka ditetapkan, disahkan,
diundangkan dan diberlakukannya Perpu Nomor 2 Tahun 2002 jo. UU Nomor
16 Tahun 2003 jelas-jelas menganut asas retroaktif yang bertentangan dengan
UUD 1945 khususnya Pasal 28 I ayat (2) yang menolak dengan tegas
penggunaan asas retroaktif dalam bentuk, waktu dan peristiwa apapun juga
yang juga sekaligus sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia;
d. Ditetapkan dan diundangkannya Perpu Nomor 2 Tahun 2002 menjadi UU
Nomor 16 Tahun 2003 merupakan sebuah pelanggaran secara prinsipal
terhadap UUD 1945 serta prinsip-prinsip hukum pidana di Indonesia. Oleh
karena itu DPR dan dan Presiden telah melakukan kekeliruan yang nyata
dengan menetapkan undang-undang as quo tersebut. Hal itu juga menunjukkan
inkonsistensi dan sikap diskriminasi yang ditunjukan oleh DPR RI dan
Presiden RI terhadap penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM di
Indonesia;
IV. PETITUM
1. Menerima permohonan uji atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2003
terhadap UUD 1945 untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Undang-undang Nomor 16 tahun 2003 adalah tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;
3. Mencabut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2003 dan menyatakan tidak
berlaku;

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI

Anda mungkin juga menyukai