Bab 6 7 8
Bab 6 7 8
PSIKIATRI
Kelompok 4
Kerangka Pemeriksaan
1. pemeriksaan tak langsung, berupa auto/allo
anamnesa yang berisi tentang keluhan gangguan
sekarang, perkembangan keluhan, dan riwayat situasi
hidup pasien.
Riwayat Psikiatris
Merupakan catatan tentang riwayat penyakit, gangguan
jiwa, riwayat hidup pasien yang diperlukan untuk
mengenal pasien
Prosedur pemeriksaan
Hal yang perlu diperhatikan :
Memiliki pengertian terhadapa data-data yang
diperlukan
Pemeriksaan dilakukan berkesinambungan dan terarah
Keikhlasan dan minat menolong
Keluhan Utama
Pasien dibiarkan untuk menceritakan segalanya, sehingga
mampu menggambarkan keluhan yang dialami pasien.
namun perlu diwaspadai adanya keluhan yang bersifat
kabur.
Riwayat hidup
Riwayat prenatal dan perinatal : masa kehamilan,
proses kelahiran, cedera lahir, kesehatan ibu, emosi
ibu, penggunaan obat.
Masa kanak awal (< 3th) : pola interaksi, gangguan
perkembangan, kegiatan anak sehari-hari, gizi.
Masa kanak tengah (3-7 th): aktivitas pendidikan,
interaksi sosial, aktivitas harian.
Riwayat hidup
Masa kanak akhir dan remaja : aktivitas harian, interaksi
sosial, pendidikan, masa pubertas.
Masa dewasa: Pekerjaan, Perkawinan
Agama
Hukum
Psikoseksual
Keluarga
Mimpi dan fantasi
Pembicaraan
Pola bicara, kuantitas bicara, kualitas bicara, irama
bicara.
persepsi
Halusinasi dan ilusi, baik secara audio, visual,
olfactorik, dan taktil
pikiran
- Proses pikir
Flight of idea, block of idea, pikiran kosong.
- Isi pikir
waham, delusi, obsesi, kompulsi, fobia, keinginan, ide.
Lingkup Bahasan
1. Kesadaran dan Kognisi
2. Perasaan/Emosi
3. Perilaku motorik/Konasi
4. Pikiran
5. Persepsi/Penginderaan
6. Kemampuan Bahasa
7. Tilikan dan Nilai Sosial
Kesadaran
Definisi
Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam
menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kognisi
Adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui
benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan
pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang.
Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan
bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif,
abstraksi dan intelegensi.
Perhatian/Konsentrasi
Terdapat beberapa gangguan konsentrasi:
1. Distraktibilitas, ketidakmampuan individu untuk
memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering
ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakal
2. Inatensi Selektif, ketidakmampuan memusatkan
perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya
situasi yang membangkitkan kecemasan
Orientasi
Adalah kemampuan individu untuk mengenali objek
atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi
personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu.
Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan
organik pada otak
Memori/Daya Ingat
Jenis gangguan memori :
1. Amnesia
1.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
Emosi
Adalah suasana perasaan yang dihayati secara sadar,
bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan
perilaku individu. Secara deskriptif fenomatologis
dibedakan antara mood dan afek.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Afek
Adalah respon emosional saat sekarang, yang dapat
dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, dan
gerak gerik tubuhnya
1.
2.
3.
4.
Afek mendatar,suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek
menumpul
5.
6.
Afek tidak serasi, kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana
yang dihayatinya
7.
Perilaku motorik
Adalah ragam perbuatan manusia yang dilandasi motif
dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktifitas
mental individu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Proses Pikir
1.
2.
3.
Sirkumstantial
4.
Tangensial
Isi Pikir
1. Kemiskinan isi pikir
2. Waham/delusi
1.
2.
3.
Waham nihilistik
4.
5.
6.
7.
3.
4.
Persepsi
Sebuah proses mental yang merupakan pengiriman
stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga
stimulus sensorik dapat menerima secara sadar
Daya Nilai
1. Daya nilai sosial, Kemampuan seseorang untuk menilai
situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai
dengan situasi tersebut
2. Uji daya nilai, kemampuan untuk menilai situasi
secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi
imajiner yang diberikan
Tilikan
Jenis-jenis tilikan:
1. Tilikan derajat 1 : penyangkalan total terhadap penyakitnya
2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap penyakitnya
3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya
4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyakitnya
5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan
dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku
praktisnya
6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan
DIAGNOSIS
PSIKIATRIK
Kelompok 4
Pendahuluan
O Manifestasi fenomena perilaku manusia:
1.Perilaku
2.Pikiran
3.Perasaan
O Manifestasi perilaku sangat luas perlu empati dan
tidak praduga/menghakimi orang lain
O Terima orang lain sebagaimana adanya
(Narrow approach)
cont
O pendekatan narrow approach paradigma yg hanya
menggunakan standar penderitaan dan/atau disfungsi
seseorang .
O beda dgn pendekatan broad approach (pra tahun 1980-an)
menggunakan paradigma standar normalitas utk mengukur
perilaku manusia.
O Penggunaan standar normalitas pd manusia kini tidak lagi
digunakan sekarang digunakan pendekatan multikultural
atau pluralisme
O Multikultural/pluralisme: konsep yg menerima dan
menghargai adanya perbedaan dlm aspek perilaku manusia
berdasarkan tradisi, kepercayaan, agama, dan budaya.
Penerapan konsep
multikultural
Pendekatan Komprehensif
Gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal yg berdiri
sendiri.
Sbg dokter apabila kita memeriksa dan
mengobati harus juga menilai aspek perilaku,
pikiran dan perasaan pasien.
Berlaku utk sebaliknya juga jika keluhan utama
adalah keluhan mental jgn lupa menjajaki aspek
fisik yg mempengaruhi
Pendekatan Deskriptif
Fenomenologis
Evaluasi multiaksial
O Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh baik dari
segi:
1. Ada tidaknya gangguan jiwa
2. Kepribadian
3. Kondisi medik/fisikal
4. Problem psikososial-lingkungan
5. Fungsinya sebagai makhluk psikososial secara menyeluruh
O Dengan evaluasi ini terapi dpt dilakukan secara lebih
komprehensif
Aksis I
1. Semua gangguan jiwa yg terdapat dalam blok F0 F9
(kecuali F60 dan F61) Khusus blok F7 F9 adalah
gg.jiwa yg awitannya mulai masa kanak atau remaja.
Pd anak dan remaja dpt pula ditemukan gg.jiwa yg
terdapat dlm blok F0 F6 asalkan memenuhi kriteria
diagnostiknya.
2. Kode Z dan kode V : problem kehidupan yg tidak
memenuhi kriteria gg.jiwa tetapi membuat orang itu
datang untuk minta pertolongan atau kondisi medis yg
memerlukan perhatian/terapi
Aksis II
1. Gangguan Kepribadian (F60 dan F61) atau Ciri
Kepribadian (tidak menggunakan kode
diagnostik)
2. Retardasi mental (F7)
Aksis III
Kondisi medis umum
Aksis IV
problem psikososial dan lingkungan
Aksis V
O Penilaian fungsi secara global (menyeluruh) dalam fungsi
psikologis, sosial dan okupasional
O Untuk memastikan suatu diagnosis gg.jiwa perlu beberapa
syarat:
1. Kumpulkan gejala-gejala menjadi suatu kumpulan gejala
(sindrom) yg bermakna
2. Pikirkan secara urutan hierarkis mulai dari F0 sampai F5 dlm
upaya membedakan pelbagai DD.
3. Telusuri jangka waktu/berapa gejala itu sudah ada serta lama
perjalanan penyakit termasuk ada tidaknya serta sifat dari
awitan gejala
Urutan hierarkis
O Definisi: pada umumnya gangguan-gangguan jiwa yang
secara hierarkis terletak dalam urutan di atas
mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gg.jiwa yg
terletak dalam blok di bawahnya.
O Kumpulan gejala itu bisa terdapat pada beberapa dx dgn
gejala yg sama atau mirip upaya untuk memastikan
sebuah diagnosis sering sukar jika hanya didasarkan pd
kumpulan gejala
O Makin ke atas hierarki biasanya makin berat tingkat
keparahan atau kedaruratannya
Blok
Deskripsi
F0
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
Retardasi mental
F8
F9
Catatan
Delirium (F05) secara hierarkis berada pada urutan paling atas
karena hanya delirium yg mempunyai kelebihan satu gejala
Apabila ditemukan adanya gangguan fisik/ medis bersamaan dengan
gejala mental belum tentu adanya suatu gangguan mental organik
Apabila gejala mental yang ditemukan terbukti merupakan akibat
psikologis/ penyakit fisik bukan gangguan mental organik
Adanya riwayat terdapatnyagangguan / penyakit fisik belum tentu
memastikn bahwa gejala mental yang ditemukan sekarang
merupakan gangguan mental organik
Blok F0
- gg.jiwa (mentalnya) disebabkan oleh:
1.Penyakit yg secara primer mempengaruhi otak secara
fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak
2.Penyakit atau kondisi fisik diluar otak yang secara
sekunder atau secara sistemik mempengaruhi fungsi
otak secara fisiologis sehingga trjadi disfungsi otak
- Utk memastikan dx perlu bukti dari riw.penyakit,
pem.fisik, pem.lab yg menyokong
Blok F2
Gangguan dasarnya adalah gejala psikotik:
halusinasi, waham, perilaku katatonik, perilaku
kacau yg umumnya disertai oleh tilikan yg buruk
Gejala psikotik ini mendominasi gambaran
klinisnya Satu-satunya gg.mental yg tidak
mempunyai gejala psikotik gg. Skizotipal (telah
terbukti secara genetik bahwa gg.ini termasuk
dalam famili skizofrenia)
Blok F3
Gg. Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
Gejala dasar: gg.suasana perasaan/mood
(depresi/manik) yg pada umumnya bersifat
episodik
Perlu diingat bahwa lama/durasi waktu gejala
psikotik selalu lebih pendek dari lama waktu
episode gg.mood yg mendasarinya.
Blok F4
Gg. Neurotik, Gg. Somatoform
dan gangguan yg berkaitan stres
Gejala utama Kelompok gg.cemas dan fobik:
- Kecemasan yg dapat bersifat kronis atau episodik
atau
- Kecemasan timbul bila dihadapkan pd
situasi/objek fobik atau bila melawan pikiran
obsesif.
Blok F5
Sindrom perilaku yg berhubungan dgn faktor
fisiologis
dan
faktor
fisik
Blok F6
Gg. Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa
O Khusus untuk F60: gg.kepribadian dan F61: gg.kepribadian
campuran dan lainnya tercatat dalam aksis II
Axis II
F60 : Gangguan kepribadian khas
Usia 17 ke atas
Sifat dan perilaku tak serasi, berlangsung lama, jangka
panjang
Bersifat maladaptif
Menjurus pada penderitaan pribadi
Sering berhubungan dengan problem hubungan sosial &
prestasi pekerjaan
Dibagi lagi menjadi berbagai jenis seperti gangguan
kepribadian paanoid, skizoid, dissosial, tak stabil,
histrionik, anankastik, cemas, narsistik
Blok F7
F7 : Retardasi mental
Awitan usia < 18 tahun
Jika IQ dibawah 70 dan awitan baru timbul
setelah usia 18 tahun demensia
Perkembangan mental terhenti, ditandai
timbulnya hendaya (disfungsi) ketrampilan
Mempengaruhi semua tingkat intelegensia
Tes psikometrik : IQ < 70 (bervariasi dr ringan
sampai sangat berat)
Blok F8
Gangguan Perkembangan Psikologis
O Jenis:
- Gg. Perkembangan khas (F80-F83)
O Disfungsi pada 1 aspek perkembangan saja
O IQ normal
O Dibagi lagi menjadi gangguan berbicara & berbahasa, belajar,
motorik, campuran, pervasif, emosional
Blok F9
Gg. Perilaku dan Emosional dgn awitan
bisanya
pd masa kanak dan remaja
O Jenis:
- F90: Gg. Hiperkinetik
- F91: Gg. Tingkah laku
- F92: Gg. Campuran tingkah laku dan emosi
- F93: Gg. Emosional dgn awitan khas pada masa kanak jenis:
gg.ansietas perpisahan masa anak, dll
- F94: Gg. Fungsi sosial dgn awitan khas masa kanak dan remaja jenis:
mutisme elektif
- F95: Gg. Tik jenis: gg.tik sementara, dll
- F96: Gg. Perilaku dan emosional dgn awitan biasanya pd masa kanak dan
remaja jenis: enuresis non-organik, gagap, dll..
TERIMA KASIH