JADWAL
(MINGGU)
Pendahuluan
Latar Belakang, Definisi danTeori, Tata cara Pembelajaran, Tata Cara Penilaian
10
11
SINGLE IDEA
12
13
PRINSIP TEKTONIKA
14
15
16
PENILAIAN
Credit Score
RAMBU-RAMBU PERKULIAHAN
TOLERANSI KETERLAMBATAN
15 MENIT
Definisi
Menurut Buku Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa karya Mikke Susanto :
Apresiasi adalah :
syarat mengapresiasi
4 tingkatan
Apresiasi
Disick (dalam Herman J.
Waluyo, 2002: 45)
Tingkat Menggemari
Tingkat Menikmati
Tingkat Mereaksi
Tingkat Produktif
Tingkat Menggemari,
berarti keterlibatan batinnya belum kuat. Ia
baru terlibat dalam kegiatan yang berkaitan
dengan arsitektur.
Tingkat menikmati,
keterlibatan batin semakin mendalam.
Pengamat akan larut dalam suasana dan
menikmati keindahan yang ada dalam
arsitektur.
Tingkat Mereaksi,
sikap kritis terhadap aristektur semakin
menonjol karena ia telah mampu menafsirkan
dengan seksama dan mampu menilai baikburuknya sebuah arsitektur, Penafsir
arsitektur mampu menyatakan keindahan
arsitektur dan menunjukkan dimana letak
keindahan itu. Demikian juga jika ia
menyatakan kekurangan suatu arsitektur, ia
akan mampu menunjukkan dimana letak
kekurangan tersebut.
Tingkat Produktif,
apresiator arsitektur mampu menghasilkan
(menulis), mengkritik atau membuat resensi
terhadap sebuah arsitektur secara tertulis.
Imelda akmal
KRITIK ARSITEKTUR
Apakah kritik itu ?
Menurut kamus besar bahasa indonesia ,
kritik adalah : kecaman atau tanggapan,
kadang kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu
hasil karya, pendapat, dsb.
Kritikus adalah orang yang memberikan
pertimbangan (pembahasan) tentang baik
buruknya sesuatu.
Lingkup kerja :
Kadang hanya kritik saja
Hanya sampai pemilahan saja dan tidak
sampai pada pemecahan masalah
Seharusnya disertai dengan pemecahannya
[1] Dikembangkan dari buku Kritik Seni Rupa karya Sem C. Bangun
4.
COOP HIMMELB(L)AU
Prix, Wolf D. (1942) and Swiczinsky, Helmut (1944)
Untitled sketch, 2001, BMW Welt, Munich, Germany, 29.7 21cm, Black felt pen
5.
6.
Tadao Ando sering menggunakan filosofi Zen saat berkonsep dengan struktur nya. Ruang kapel
didefinisikan oleh cahaya, kontras yang kuat antara cahaya dan solid. Cahaya dari kapel diperoleh
dari salib yang terbuat dari potongan vertikal beton lantai hingga langit langit , sedang potongan
horizontal menyelaraskan sempurna dengan sendi dalam beton. Persimpangan cahaya atau salib
cahaya ini dimaksudkan agar penghuninya sadar akan pembagian yang mendalam antara spiritual
dan sekuler di dalam dirinya sendiri.
7. Seorang
Kritikus
harus
mampu
mengapresiasi secara obyektif dan arif.
Mampu melepasan diri dari perasaan
maupun kepentingan pribadinya. Mampu
untuk mengakui keunggulan seorang
arsitek/karya arsitektur walaupun arsitek
atau karya tersebut berbeda dengan
peminatannya. Seorang Kritikus harus
memiliki
sikap
demokratis.
netral
dan
8. Seorang Kritikus
harus memiliki
sensitifitas yang
tinggi. Hal ini
berkaitan dengan
perasaan dan
kemampuan bereaksi
atas karya arsitektur
yang berbeda-beda.
Arsitektur
Manusia
Lingkungan
Sosio-kultural
PROSES APRESIASI
Dalam mengapresiasi arsitektur kita memerlukan
bahan yang cukup. Untuk melihat dan merasakan
secara langsung ke lokasi tempat obyek arsitektur
berada memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang
tidak sedikit. Untuk itu pengumpulan bahan dapat
melalui penelusuran pustaka baik di perpustakaan
maupun melalui internet. Semakin lengkap data
yang diperoleh semakin memudahkan kita
melakukan apresiasi.
37 Kompetensi (pengetahuan)
13 Kompetensi (kemampuan)
1.Verbal
2. Grafis
3. Riset
4. Berfikir kritis
5. Dasar-dasar perancangan
6. Kolaborasi
7. Perilaku manusia
8. Keragaman manusia
9. Sejarah dan preseden
10. Tradisi nasional dan regional
11. Tradisi barat
12. Tradisi non-barat
13. Pelestarian lingkungan
14. Aksesibilitas
15. Kondisi tapak
16. Sistem keteraturan formal
17. Sistem struktur
18. Sistem penyelamatan dari bangunan
TERIMA KASIH
SEMOGA ANDA SEMAKIN
DAPAT MENGHARGAI KARYA
REKAN SEJAWAT ANDA.