Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan Kerja

Untuk
Konsultan Supervisi
( Term of Reference )
PEMBANGUNAN RUMAH BARU DAN PEMBANGUNAN SARANA
DAN PRASARANA DASAR PERMUKIMAN
I. PENDAHULUAN
Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi berskala sangat kuat ( 8,9 pada
skala Richter ) telah terjadi di Samudera Hindia di lepas pantai barat laut
Sumatera. Gempa yang kemudian menyebabkan gelombang tsunami
memporakporandakan sebagian besar wilayah Aceh dan Nias di wilayah
Indonesia. Di wilayah tersebut, bencana ini telah merusakan sebagian besar
wilayan pesisir Aceh dan menelan banyak korban jiwa, menghancurkan
sebagian besar infrastruktur, permukman, sarana social seperti bangunan
bangunan pendidikan, kesehatan, keamanan, social, dan ekonomi public dan
bangunan bangunan pemerintah. Bencana ini juga telah mempengaruhi
kondisi social dan ekonomi masyarakat, termasuk kondisi psikologis, dan
tingkat kesejahteraannya, yang harus segera dan mendesak ditangani melalui
usaha usaha rehabilitasi dan rekonstruksi khususnya di bidang pengadaan
perumahan perumahan.
II.

MAKSUD DAN TUJUAN


Di dalam proses melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di bidang
pembangunan perumahan dan permukiman maka BRR NAD NIAS
bermaksud untuk memilih Konsultan Supervisi untuk membantu BRR NAD
NIAS khususnya Satker Sementara BRR Bantuan Perumahan danPermukiman
NAD Regional Wilayah IV di dalam Pengawasan Pembangunan perumahan dan
permukiman.
Kerangka Acuan Kerja ini sebagai petunjuk bagi calon Konsultan Supervisi,
yang meliputi masukan, azas criteria dan proses yang harus dipenuhi ayau
diperhatikan untuk diimplementasikan dalam melaksanakan tugas.
Berpegang pada Kerangka Acuan Kerja ini, diharapkan Konsultan dapat
melakukan seluruh tugas dengan terarah serta mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Kosultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya sesuai
dengan semua ketentuan yang tertulis di dalam Kerangka Acuan Kerja ini.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pemberi Tugas akan menunjuk seorang
Pengawas Pekerjaan yang bertugas untuk mewakilinya, dimana konsultan dapat

berdiskusi dan memeriksa hasil pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan lebih


lanjut.
KAK KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH BARU
DAN PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DASAR
PERMUKIMAN dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang harus diikuti
bagi Konsultan Pengawasn Teknis dalam melaksanakan pekerjaannya; serta
ditujukan untuk mendapatkan proses pembangunan Perumahan dan
Permukiman beserta prasarannya yang efisien (baik fungsi dan terjangkau),
efektif (desain rumah yang sudah mempertimbangkan budaya dan pola hidup
calon penghuninya), serta bertanggung jawab terhadap pengendalian mutu
pelaksanaan sesuai spesifikasi teknis yang telah diisyaratkan dan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.
III LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Utama dari Konsultan Supervisi adalah melakukan pekerjaan
pengawasan dan bertanggung jawab terhadap pengendalian mutu, waktu,
administrasi & keuangan proyek di dalam pembangunan Perumahan, antara
lain.
a.
b.
c.
d.

e.

f.
g.
h.

Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan ketentuan


ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan dan
Dokumen dokumen pelaksanaan.
Memberi laporan dan saran kepada Pengguna Jasa sebagai usaha
mencegah kerugian dalam hal kejadian kontraktor terhalang pemutusan
pekerjaan.
Untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan perumahan
dapat terlaksana tepat waktu dan tepat mutu sesuai dengan persyaratan
teknis (RKS) dan sesuai dengan gambar perencanaan (bestek).
Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pemborong, yang meliputi program program pencapaian
sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan bangunan.
Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian di sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
Melakukan koordinasi antara pihak pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan di lapangan.
Mengawasi pelaksanaan bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

i.
j.
k.

l.
m.
n.

IV

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,


kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konsturksi.
Menyelenggarakan rapat rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan
hasil rapat rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama
dan kedua pekerjaan konstruksi.
Meneliti gambar gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh kontraktor.
Meneliti gambar gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan ( As Built Drawings) sebelum serah terima.

LOKASI PEKERJAAN
Kegiatan jasa konsultasi Paket BPP-08-IV ini dilaksanakan untuk Konsultan
Pengawasan Pembangunan Rumah Baru dan Pembangunan Prasarana dan
Sarana Dasar Permukiman dengan lokasi :
Kabupaten Aceh Barat :

TANGGUNG JAWAB KONSULTAN SUPERVISI


a.

Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara professional atas jasa


manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang
undang N0. 18 tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya,
serta kode tata laku profesi yang berlaku.
b.
Secara umum tanggung jawab Konsultan Supervisi adalah menjaga
proyek agar memiliki :
1.
Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai
batas waktu berlakunya anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
2.
Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang
tersedia / ditetapkan
3.
Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar /
peraturan yang berlaku sehingga proyek mencapai hasil dan daya guna
yang seoptimal mungkin, serta memenuhi syarat teknis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
4.
Tertib administrasi pembangunan dari aspek
perizinan, pelaporan dan dokumentasi.
VI

HASIL YANG DIHARAPKAN


Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai

kebutuhan proyek. Kelancaran proyek yang berhubungan dengan Pengawasan


Konstruksi sepenuhmya menjadi tanggung jawab Konsultan Supervisi. Selain
hal tersebut hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pembangunan Perumahan
adalah :
1. Tersedianya Time schedule lengkap dengan Curva S sebagai pedoman
dalam menilai kemajuan pelaksanaan proyek, time schedule dibuat dengan
menggunakan komputer sehingga jalur kritis dalam pelaksanaan
pembangunan dapat dilihat.
2. Konsultan Supervisi diwajubkan memberikan Standar Prosedur
Pengawasan Pelaksanaan Fisik di lapangan Kepala Satker pada tahapan
pelaksanaan pembangunan di lapangan.
3. Terawasinya pelaksanaan pembangunan Perumahan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi
pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan proyek.
4. Terawasinya pelaksanaan pembangunan Perumahan beserta hasil kerjanya
dan terkendalinya waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dan biaya
pembangunan sebagaimana tertera dalam kontrak.
5. Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemanjuan pembangunan
Perumahan pada setiap harinya beserta hambatan hambatan yang timbul.
6. Diterimanya laporan mingguan dan bulanan oleh Kepala Satker dari
Konsultan Supervisi mengenai kemajuan pelaksanaan pembangunan
Perumahan, termasuk kendala yang terjadi di lapangan berikut
rekomendasi yang diusulkan, sebagai alternatif pemecahan masalah.
Diterimanya hasil rapat di lokasi proyek, informasi tentang terjadinya
penyimpangan penyimpangan yang dilakukan oleh pemborong / rekanan
yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki dan informasi hal
hal lain yang terjadi di lokasi proyek.
7. Terusulkannya rencana perubahan perubahan serta penyesuaian
penyesuaian pekerjaan di lapangan Kepala Satker, sehingga dapat
terpecahkan persoalan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
pembangunan Perumahan.
8. Tersedianya gambar perubahan (As Built Drawing).
9. Terperiksa dan tertandatangani Barita Acara Bobot pekerjaan yang
diajukan oleh pemborong / rekanan sesuai prestasi pekerjaan yang telah
dicapai.
10. Terselenggaranya rapat rapat koordinasi teknis di lokasi proyek secara
berkala ( mingguan ) dan esidentil sesuai kebutuhan. Dengan hasil
keputusn rapat yang tercatat dalam Berita Acara Rapat.
11. Tercatatnya penyimpangan penyimpangan yang dilakukan oleh
pemborong / rekanan dalam Buku Harian Lapangan (BHL).
12. Tersusunya daftar kekurangan dan cacat cacat pekerjaan selama masa
pemeliharaan.
VII AZAS-AZAS PENGAWASAN

Selain kriteria umum di atas, Konsultan Pengawas harus memperhitungkan


pila azas azas pengawasan antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta fakta


tentang bagaimana kontraktor menjalankan tugasnya.
Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk
mencegah timbulnya penyimpangan penyimpangan dalam pelaksanaan
rencana.
Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa
pengawasan hanya ditujukan terhadap kegiatan kegiatan yang sedang
dilaksanakan.
Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi.
Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan.
Pengawasan harus lebih bersifat membimbing.

VIII JADWAL PELAKSANAAN DAN


PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN

TENAGA

AHLI

&

STAFF

a.

Waktu pelaksanaan pekerjaan jasa konsultasi Pembangunan


Perumahan ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan
b.
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyediakan tenaga
ahli yang dibutuhkan dengan jumlah, klasifikasi dan kualifikasi sesuai
kebutuhan, minimal terdiri dari :
1. Team Leader / Koordinator Tim
( satu ) orang ahli utama bidang manager Konstruksi / Team Leader ( Sipil
/ arsitektur pengalaman min 8-9 tahun (Strata 1)
2. Chief Inspector
( satu ) orang ahli muda bidang Teknik Sipil, pengalaman min. 4 tahun,
(Strata 1)
3. Quality / Quantity Engineer
( satu ) orang ahli muda bidang Teknik Sipil, pengalaman min. 4 tahun,
(Strata 1)
4. Surveyor
2 (dua) orang ahli muda bidang Teknik Sipil, pengalaman min. 2 tahun,
(Strata 1)
5. Inspector
19 (Sembilan Belas) orang ahli muda bidang, pengalaman min. 2 tahun,
(Strata 1 )

Anda mungkin juga menyukai