Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KELAYAKAN

PROYEK GIZI
DUDDY ROESMARA DONNA

KRITERIA INVESTASI
1. Payback Period
2. Net Present Value (NPV)
3. Gross Benefit Cost Ration (GBCR)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Sensitivity Analysis

Payback Period
Metode ini mengukur seberapa cepat

investasi bisa kembali. Satuan hasilnya


bukan presentase, tetapi satuah waktu
(bulan atau tahun). Jika periodenya lebih
pendek dari yang disyaratkan, maka proyek
layak dijalankan (menguntungkan) dan jika
sebaliknya tidak layak dijalankan.

Net Present Value (NPV)


Keuntungan bersih suatu usaha adalah pendapatan

bruto dikurangi biaya. NPV mendasarkan pada


keuntungan bersih sebuah usaha. NPV mempunyai
formula:

B = benefit sosial bruto


C = biaya sosial bruto
i = social opportunity cost of capital yang digunakan
sebagai social discount rate
t = urutan tahun (tahun ke-t)
Suatu proyek layak dijalankan (menguntungkan) jika
nilai NPV-nya lebih atau sama dengan nol.

Gross Benefit Cost Ratio


(GBCR)
Serupa dengan NPV, Gross Benefit Cost Ratio

mendasarkan pada pendapatan bruto dan biaya.


Formula GBCR adalah:

B = benefit sosial bruto


C = biaya sosial bruto
i = social opportunity cost of capital yang digunakan
sebagai social discount rate
t = urutan tahun (tahun ke-t)
Suatu proyek layak dijalankan (menguntungkan)
jika nilai NPV-nya lebih atau sama dengan satu.

Internal Rate of Return


(IRR)

Sebagai parameter kelayakan dapat digunakan analisis

Internal Rate of Return (IRR) dengan alasan bahwa


analisis IRR tersebut dapat mewakili analisis kelayakan
ekonomi lainnya seperti Net Present Value (NPV),
Benefit-Cost Ratio (BCR). Internal Rate of Return (IRR)
adalah tingkat profitabilitas modal yang ditanam, baik
modal sendiri maupun modal pinjaman atau bunga
maksimum seluruh modal yang masih dapat dibayar
oleh hasil proyek. IRR merupakan nilai discount rate i
yang menyebabkan nilai NPV sama dengan nol. IRR
juga dapat dianggap sebagai tingkat keuntungan dari
investasi bersih suatu proyek. IRR dapat dihitung
dengan cara:

NPV1
IRR i1 (i2 i1 )X
( NPV2 NPV1 )
IRR = nilai internal rate of return dalam persentase
NPV1 = Net Present Value pertama pada discount rete
pertama (terkecil)
NPV2 = Net Present Value kedua pada discount rate kedua
(terbesar)
i1 = tingkat suku bunga atau discount rate pertama
i2 = tingkat suku bunga atau discount rate kedua
Jika nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai
keuntungan yang disyaratkan, maka suatu proyek
dinyatakan layak dan sebaliknya. Pada umumnya
keuntungan yang disyaratkan (discount factor)
didasarkan pada tingkat suku bunga yang berlaku
sebagai social opportunity cost.

Sensitivity Analysis
Sensitivity analysis dilakukan untuk melihat
apakah suatu proyek sensitif terhadap
perubahan pendapatan dan perubahan
biaya. Analisis sensitivitas dilakukan
dengan 2 skenario, yaitu:
Pendapatan turun, biaya tetap.
Pendapatan tetap, biaya naik.
Naik turunnya pendapatan atau biaya yang
digunakan biasanya 5% atau 10%.

Anda mungkin juga menyukai