KEPALA SEKOLAH
PENDIDIKAN MENENGAH
PENGANTAR
berupaya
menyusun
naskah
materi
diklat
pembinaan
DAFTAR ISI
PENGANTAR ..............................................................................
ii
iv
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................
F. Skenario ...................................................................
A. Pengertian ................................................................
11
19
27
28
29
41
41
47
54
59
BAB II
ii
62
BAB IV RENCANA
PROGRAM
DAN
METODE
PEMBELAJARAN ........................................................
70
A. Pengembangan
Rencana
dan
Program
Pembelajaran ...........................................................
70
79
87
90
91
93
105
105
110
122
126
127
GLOSARIUM...............................................................................
141
145
BAB V
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model kurikulum reskonstruksi sosial ....................
19
24
37
71
105
109
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1.
110
Tabel 5.2.
113
114
116
116
121
Tabel 5.3.
Tabel 5.4.
Tabel 5.5.
Tabel 5.6.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
sebagai jantungnya pembelajaran, tidak hanya didasarkan kepada
kehendak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum
semata. Tetapi juga harus memperhatikan tujuan pendidikan nasional,
tujuan
pendidikan
di
provinsi,
dan
tujuan
pendidikan
lokal
yang
komprehensif
tentang
esensi
dan
tugas
Sumber
Daya
yang
memiliki
kemampuan
lulusan
yang
diharapkan,
menguasai
metode
B. Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir pendidikan
dan pelatihan ini adalah dimensi kompetensi Manajerial
dan
Pendidikan (KTSP)
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
tentang :
dan
Implementasi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
E. Alokasi Waktu
No.
Materi Diklat
Alokasi
1.
7 jam
2.
8 jam
3.
4.
7 jam
F. Skenario
Metode yang digunakan dalam penyampaian materi untuk setiap
mata diklat, sangat bervariasi disesuaikan dengan kepentingan
pemahaman materi tersebut. Sedangkan jenis metode yang akan
digunakan agar mencapai proses pembelajaran yang efektif
Secara tentatif (dapat dikembangkan lebih lanjut oleh fasilitator
pendidikan dan pelatihan), skenario pendidikan dan pelatihan materi
Manajemen Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Perkenalan
2. Penjelasan singkat tentang mekanisme diklat materi Manajemen
Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
3. Pre test
4. Eksplorasi
pemahaman
peserta
diklat
tentang
Manajemen
BAB II
SELUK BELUK KTSP
A. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu,
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan da potensi yang
ada di daerah masing- masing.
Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk: a. belajar untuk
bermain dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. belajar
untuk memahami dan menghayatai; c. belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif; d. belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain; dan e. belajar untuk
didasari
oleh
pemikiran-pemikiran
yang
terarah
pada
kelas
harus
memiliki
kesinambungan
dengan
sosial
budaya.
Alasannya
terkait
dengan
sifat
pokok
pengarahan
kehidupan
bermasyarakat,
dan
tempat
berdaya
jika
pengetahuan/ketrampilan
mereka
dalam
dibekali
penilaian
dengan:
(1)
kurikulum,
(2)
10
dasar
pengembangan
wawasan
kependidikan
untuk
11
menyeimbangkan
mengembangkan
etika,
pengalaman
estetika,
belajar
logika,
dan
yang
kinestika.
pemikiran
kreatif
dan
inovatif
dengan
12
harus
menanamkan
dan
mempertahankan
demikian,
kebenlanjutan
kurikulum
harus
mempertahankan
budaya
yang
bermanfaat
tradisi
mengembangkan
kesadaran,
semangat,
dan
dan
kesatuan
sikap
nonsektarian,
kemampuan
untuk
ideologi,
wilayah,
bahasa,
dan
jender
perlu
semakin
meningkatnya
fenomena
sosial,
dan
kredibilitas.
Pada
abad
dan
ketrampilan
yang
hams
dikuasai
13
situasi
yang
membingungkan
dan
penuh
ketidakpastian.
e. Menyongsong tantangan teknologi informasi dan komunikasi
Revolusi
dalam
teknologi
informasi
dan
komunikasi
pengetahuan.
berpotensi
Teknologi
untuk
informasi
menyediakan
dan
kemudahan
akses
ke
dalam
informasi
dan
ilmu
ketrampilan
hidup
untuk
menghadapi
bersikap
dan
14
berperilaku
adaptif
dalam
penangkalan
penyalahgunaan
narkoba,
dalam
rangka
mencapai
universahisasi
dan
jarak
jauh,
sistem
lain
yang
lentur
yang
15
langsung secara lebih efektif. Dalam hal ini, peran utama guru
adalah sebagal fasilitator belajar.
j.
transparan.
Penilaian
harus
dilakukan
secara
16
l.
Dengan
demikian,
kerusakan
dan
keusangan
masa
depan
dalam
era
otonomi,
merupakan
17
dihadapinya
dalam
masyarakat
menuju
pembentukan
tantangan,
ancaman,
hambatan-hambatan
atau
gangguan-gangguan yang dihadapi manusia. Tantangantangan tersebut merupakan garapan studi sosial yang perlu
didekati dan bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosiologi,
psikologi, estetika, IPA, dan matematika.
b. Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial
yang
mendesak.
Masalah
tersebut
dirumuskan
dalam
kekuatan
untuk menghadapi
18
b. Identifikasl sumber-sumber
Identifikasi sumber dapat dilakukan pada tiga bidang, yakni: (1)
sumber tercetak dan dari pandang-dengar, sebagai misal: buku-buku
teks, bahan-bahan mengajar, (2) manusia sumber, sebagal misal:
para konsultan, dan (3) sumber keuangan. Sebelum menerapkan
program baru di kelas, guru harus diberi kesempatan untuk menguji
materi-materi sumber dan merekomendasi kelayakannya untuk
dipakai. Di samping itu materi, manusia sumbet diperlukan untuk
membantu guru mengatasi persoalan yang mungkin timbul. Adapun
sumber keuangan diperlukan karena implementasi program baru
selalu memerlukan biaya sebagai missal : pemberian buku-buku teks,
bahan-bahan baru untuk pembelajaran, dan sebagainya.
20
c. Menetapkan peran
Penetapan peran perlu dilakukan agar tidak teajadl tumpangtindih tugas pada satu orang. Sebagai missal kepala sekolah dapat
diberi
tugas
mengkoordinasikan
kegiatan
implementasi
antara
Perlu
dicatat,
bahwa
kepala
sekolah
yang
sering
d. Pengembangan. profesional
Implementasi
program
baru
memiliki
dampak
pada
e. Penjadwalan
Penjadwalan diperlukan untuk menetapkan kapan kemajuan
implementasi
dapat
dinilai
Menyiapkan
jadwal
implementasi
21
mereka
bahwa
mereka
tidak
sendiran
dalam
apa
yang
akan
dlperlukan,
siapa
yang
kan
g. Pemantauan pelaksanaan
Tujuan dari pemantauan ialah untuk mengumpulkan informasi
yang terkait dengan implementasi dan menggunakan informasi itu
untuk menfasilitasi dan membantu upaya guru. Arus informasi,
didukung system komunikasi akan memberikan gambaran tentang
kemajuan Implementasi. Melalui pemantauan, keputusan tentang
kegiatan yang penting dapat dibuat, untuk mendukung implementasi
dan kemungkinan perubahan dalam program-program baru.
22
mi
dikembangkan
memungkinkan
guru
dan
oleh
pekerja
Leithwood
(1982),
kurikulum
untuk
Model
(Trust,
Openness,
Reallization
dan
Independency)
Model ini dikembangkan oleh Gibbs (1978) memusatkan
pada perubahan pribadi dan sosial. Model ini memberikan
satu skala untuk membantu guru mengidentifikasi sejauh
mana
sikap
reseptive
sekolah
terhadap
implementasi
23
24
di
ruang
kelas.
Tujuannya
ialah
untuk
menfasilitasi
berhadapan
dengan
beberapa
kendala.
Menurut
25
diteruskan
atau
dihentikan.
Sukmadinata
(1997:
180)
26
dikembangkan
berdasarkan
prinsip-prinsip:
(1)
27
prinsip-prinsip:
(1)
didasarkan
pada
potensi,
didik
dengan
tetap
memperhatikan
keterpaduan
mangun
karsa,
ing ngarsa
sung
tulada;
(5) dengan
28
H. Komponen-komponen KTSP
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan
pendidikan
tingkat
satuan
pendidikan
dirumuskan
dasar
adalah
meletakkan
dasar
kecerdasan,
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan,
tingkat
satuan
pendidikan
disusun
dengan
(11)
Kesetaraan
Jender;
pendidikan
29
(12)
Karakteristik
satuan
a. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing
tingkat satuan pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang
tercantum dalam Standar Isi.
b. Muatan Lokal
Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
30
guru. Pengembangan
didik
sesuai
dengan
kondisi
sekolah.
Kegiatan
diri
pribadi
dan
kehidupan
sosial,
belajar,
dan
standar
maupun
mandiri,
SMA/MA/SMALB
31
tidak
terstruktur
dalam
sistem
paket
untuk
yang
menggunakan
sistem
SKS
32
f.
SMK/SMAK
hidup,
dapat
yang
memasukkan
mencakup
pendidikan
kecakapan
pribadi,
33
b. Mekanisme Penyusunan
1) Tim penyusun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh sekolah dan komite sekolah
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK
terdiri atas: (1) Guru, (2) Konselor, (3) Kepala sekolah, (4)
Komite sekolah, dan (5) Nara sumber.
34
kegiatan
penyusunan
kurikulum
tingkat
satuan
tujuan
pendidikan
sekoloah
pada
dasarnya
35
dengan
memperhatikan
acuan
operasional
tujuan
menggambarkan
tujuan
institusional
standar
kompetensi.
Penetapan
standar
Kompetensi
dan
Kompetensi
Dasar
(SK-KD),
36
2006
tentang
Standar
Kompetensi
Lulusan.
dapat
menambahkan
kompetensi-kompetensi
37
kemungkinan
dilaksanakan
multi
entiy-multi
exit.
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
38
pendidikan
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
ketentuan
sebagai berikut:
(1)
ditetapkan
berdasarkan
39
Keputusan
Menteri
dengan
hari
raya
keagamaan,
Kepala
Daerah
hari
libur
khusus;
(3)
Pemenintah
ketentuan
dan
Pemerintah/pemerintah
daerah.
Latihan
1. Sebagaimana KTSP pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan
berdasarkan kepada berbagai prinsip. Sebutkan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP SMK.
2. Beberapa acuan yang harus diperhatikan dalam penyusunan
KTSP SMA diantaranya meliputi: keragaman potensi dan
karakteristik
daerah,
dinamika
perkembangan
global,
dan
40
BAB III
ARAH PENGEMBANGAN KTSP
dengan
meraba-raba
dalam
kegelapan.
Visi
dapat
motivasi
anggota
suatu
organisasi;
mendorong
41
sekolah
sebagai
wahana
penyemaian
benih
sekolah
dengan
semua
pemangku
(stakeholders)
42
kemauan
untuk
melayani
sekolah
dan
masyarakatnya.
Tujuan Sekolah
Rumusan visi dan misi sekolah masih terlalu umum dan masih
mengawang-awang untuk dilaksanakan, sehingga perlu dijabarkan ke
dalam
tujuan
yang
sudah
mulai
membumi.
Tujuan
sekolah
agar
dapat
terjun
di
masyarakat
atau
melajunkan
mengembangkan
kreativitas
untuk
memecahkan
kebutuhan
peserta
didik,
Kepala
sekolah
harus
43
didik,
peningkatan
kewarganegaraan
yang
baik,
Rumusan Tujuan
Rumusan tujuan merupakan pernyataan realistik (terukur) sesuai
dengan kemampuan yang tersedia dan dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Misalnya selama satu semester, satu tahun, atau
selama kurun waktu untuk setiap jenjang pendidikan dasar dan
menengah (SD/MI 6 tahun, SMP/MTs 3 tahun, SMA/SMK/MA/MAK 3
tahun, begitu pula untuk PLB).
44
sesuai
tuntutan
program
diklat
untuk
45
menunjang
kemampuan
siswa
untuk
dapat
j.
Melaksanakan
pendidikan
dan
pelatihan
berstandar
Tugas:
1. Acuan apa saja yang dapat digunakan dalam merumuskan tujuan
Sekolah?
2. Coba rumuskan tujuan Sekolah pada satuan pendidikan yang
saudara pimpin
3. Identifikasi SWOT tentang keterlaksanaan tujuan Sekolah pada
sekolah Saudara.
46
teori
menyebabkan
pemahaman
tentang
Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud (1917) mengatakan bahwa kepribadian memiliki 3
(tiga) struktur id, ego dan superego. Id adalah struktur dari Freud
tentang kepribadian yag terdiri dari naluri, yang merupakan sumber
psikis seseorang. Dalam pandangan Freud, Id sepenuhnya tidak
disadari; Id tidak mempunyai hubungan dengan realitas. Contoh,
tatkala seorang anak SD ditanya kalau sudah besar mau jadi apa?
dia menjawab dengan spontan tanpa realita Saya mau jadi presiden.
Tapi tatkala si anak tadi menghadapi tuntutan dari realitas, akan
muncul struk kepribadian lain yaitu EGO. Ego adalah struktur
kepribadian yang berfungsi menghadapi tuntutan realitas. Ego disebut
sebagai cabang eksekutif dari kepribadian, karena ego membuat
47
keputusan rasional. Contoh, Kalau nilai ujian kita mau baik, nyontek
saja punya si Pulan yang menjadi peringkat satu di sekolah. Namun
sama halnya dengan Id, Ego pun tidak memiliki moralitas. Keduanya
tidak mempertimbangkan apakah yang diputuskan itu benar atau
salah.
Oleh karena itu, Freud memperkenalkan struktur kepribadian
yang ke tiga, yaitu Superego, Sturktur kepribadian yang berfungsi
menghadapi tuntutan moral dari kepribadian. Superego akan
mempertimbangkan
apakah
keputusan
itu
benar
atau
salah.
1. Tinjauan Psikologis
Remaja memiliki pemikiran tentang siapakah diri mereka dan apa
yang
membuat
mereka
berbeda
dari
orang
lain.
Mereka
48
49
50
remaja
secra
bertahap
menyadari
bahwa
mereka
peran
dalam
dunia
kerja
merupakan
titik
pusat
dari
51
3. Layanan Pendidikan
52
sekolah
terhadap
anak-anak
dan
remaja
telah
53
Tugas :
1. Identifikasi aspek psikologis peserta didik yang ada di tingkat
satuan pendidikan yang di Sekolah Saudara.
2. Apa yang Anda ketahui dengan Eksperimentasi Kepribadian dan
peran?.
3. Bagaimana
langkah
pemecahan
masalah
psikologis
yang
muncul?
4. Bagaimana permasalahan remaja ini dihubungkan dengan
pengembangan kurikulum di sekolah Anda?
54
pendidikan
yang
sesuai,
sehingga
55
kemampuan
didasarkan
kepada
dan
keahlian
suatu
profesional
latar
belakang
pendidikan
yang
belakang
pendidikan
akadeinik
sesuai
dengan
56
pun
yang jelas,
yaitu
Oleh
karena
itu,
kegagalan
guru
dalam
57
misalnya
pemahaman
tentang
psikologi
perkembangan
dampak
terhadap
kehidupan
masyarakat.
Misalnya, semakin tinggi derajat keprofesionalan seseorang tingkat profesionalisme keguruan yang tinggi dari seseorang-,
maka akan semakin tinggi pula penghargaan yang diberikan
masyarakat.
e. Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis, tetapi
pekerjaan yang dinamis, yang selamanya harus sesuai dan
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu, pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS). Oleh karena itulah guru dituntut
peka terhadap dinamika perkembangan masyarakat, baik
perkembangan
perkembangan
kebutuhan
sosial,
58
yang
selamanya
berubah,
budaya,
politik,
termasuk
59
Mengembangkan
etos
kerja
atau
budaya
kerja
yang
profesi
secara
global,
dan
tuntutan
60
pelayanan
bermutu
tinggi
kepada
konstituen
61
guru
adalah
melalui
adopsi
inovasi
atau
guru
untuk
meningkatkan
profesionalismenya
62
peran
lain
yang
dianggap
lebih
penting?
Bagaimana
oleh
perilaku-perilaku
63
tertentu,
misalnya
teknik
sebagainya.
Melalui
pemetaan
semacam
mi
akan
memudahkan
peserta
didik
dalam
kegiatan
proses
belajar
mengandung
tercapai
makna
secara
kalau
optimal.
tujuan
Pertanyaan
tersebut
pembelajaran
adalah
beserta
fungsi
masing-masing
media
tersebut.
65
yang
harus
dimiliki
oleh
seorang
guru
pengelola
pembelajaran
(learning
manajer),
guru
66
yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk
terjadinya proses belajar seluruh peserta didik.
Di samping itu, sebagai pengelola guru dituntut untuk menyusun
rencana pembelajaran, melaksanakan rencana pembelajaran, dan
melaksakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran.
Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan peserta didik,
perkembangan tuntutan kurikulum dan tuntutan sekolah sebagai
bagian dari Negara kesatuan Republik Indonesia.
67
ia
tidak
berusaha
untuk
mengerahkan
segala
68
Tugas :
2. Identifikasi kompetensi yang sudah dimiliki para guru di sekolah
yang Saudara pimpin
3. Identifikasi kompetensi yang harus dan belum dimiliki para guru di
Sekolah saudara sebagai upaya pemenuhan tujuan Sekolah yang
telah Saudara rancang
4. Langkah-langkah apa saja yang harus di tempuh pihak sekolah
agar kompetensi-kompetensi tersebut dapat diperoleh oleh para
guru. Sertakan tantangan atau peluang dari tiap langkah yang
Saudara rancang !
5. Jelaskan
sesuai
dengan
yang
profesionalisme guru.
69
Anda
ketahui
tentang
BAB IV
RENCANA PROGRAM DAN METODE PEMBELAJARAN,
SERTA PEMBERDAYAAN SUMBER BELAJAR
rencana
dan
program
sekolah
yang
merupakah
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran,
indikator,
penilaian,
alokasi
waktu,
dan
dan
pokok/pembelajaran,
kompetensi
kegiatan
dasar
ke
dalam
pembelajaran,
dan
materi
indikator
mengembangkan
silabus
satuan
pendidikan,
70
para
ilmiah, relevan,
71
b. Merumuskan indikator
1) Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi
dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur
yang
mencakup
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan.
2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
3) Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
c. Penentuan jenis penilaian
Penilaian
pencapaian
kompetensi
dasar
peserta
didik
dan
penilaian
diri.
Penilaian
merupakan
yang
dilakukan
berkesinambungan,
secara
sehingga
menjadi
sistematis
dan
informasi
yang
diarahkan
untuk
mengukur
pencapaian
kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan
apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti
72
materi
pembelajaran
yang
menunjang
73
4) struktur keilmuan;
5) aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;
6) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan, khususnya dunia kerja;
7) alokasi waktu.
e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
dirancang
untuk
memberikan
dimaksud
dapat
terwujud
melalui
penggunaan
pembelajaran
disusun
untuk
memberikan
melaksanakan
proses
pembelajaran
secara
professional
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk
mencapai kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai
dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
4) Rumusan
minimal
pernyataan
mengandung
74
dalam
dua
kegiatan pembelajaran
unsur
penciri
yang
sumber
belajar
didasarkan
pada
standar
berdasarkan
disediakan
untuk
seluruh
mata
alokasi
waktu
pelajaran
yang
selama
75
kelompok
sekolah,
dengan
tetap
memperhatikan
harus
dikaji
dan
dikembangkan
secara
mata
pelajaran,
kode
kompetensi kejuruan).
76
kelas/semester,
kompetensi
(khusus
durasi
untuk
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas
atau pekerjaan yang mendukung tercapainya kualifikasi
peserta didik.
3. Kode kompetensi
Yang dimaksud dengan kode kompetensi adalah Kode
standar kompetensi yang merupakan identitas standar
kompetensi.
Kompetensi
kejuruan
menggunakan
dasar
tugas/kemampuan
untuk
merupakan
sejumlah
mendukung
ketercapaian
diukur,
dan
durumuskan
dalam
kata
kerja
operasional.
6. Materi pembelajaran
Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi
menunjang pencapaian kompetensi dasar, mencakup
keseluruhan
ranah
kompetensi
(pengetahuan,
77
7. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau
mental yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi
dengan sumber belajar untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar sesuai dengan indikator/kritena kinerja.
Kegiatan
pembelajaran
dirancang
secara
utuh
Kegiatan
pembelajaran
disusun
dengan
tes
disesualkan
dengan
karakteristik
indikator
78
dan
kompetensi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
dasar
serta
materi
pembelajaran,
dan
B. Metode Pembelajaran
Para desainer kurikulum dan para programmer pendidkan dan
pelatihan harus mengenal dengan baik dan menguasai, serta yang
paling penting mampu menggunakan dengan tepat berbagai metode
yang tersedia. Dalam mata diklat ini disajikan informasi penting
mengenai metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Metode-metode tersebut dapat dipilih dan digunakan metode: (1) Alur
Tindakan (action maze), (2) Curah Gagasan (Brainstorming), (3)
Kelompok sibuk (buzz groups), (4) Studi kasus (case study), (5)
Teknik Delphi (Delphi Technique), (6) Demonstrasi (demonstration),
(7) Diskusi (discussion), (8) Latihan (exercise), (9) Akuarium
(fishbowl), (10) Permainan (game), (11) Kotak surat masuk (inbasket), (12) Proses insiden (incident process), (13) Pemodelan
interaktif (interactive modeling), (14) Wawancara (interview), (15)
Kontrak pembelajaran (learning contracts), (16) Ceramah (lecture),
(17) Panel, (18) Pengajaran terprogram (programmed instruction),
(19) Pertanyaan
(questioning),
(20)
Membaca
(reading),
(21)
Masing
memiliki
kelebihan
dan
kelemahan..
Metode
79
Piaget
dipengaruhi
oleh
faktor,
yaitu
maturation,
physical
kooperatif
(cooperative
learning-MPK).
MPK
basil
penelitian
membuktikan
bahwa
penggunaan
dapat
meningkatkan
kemampuan
hubungan
sosial,
80
menunjukkan
prestasi
yang
dipersyaratkan.
Dengan
yang
sama
untuk
memberikan
kontribusi
deini
keberhasilan kelompok.
MPK mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas
kooperatif
(cooperative
task)
dan
kooperatif
(cooperative
incentive
komponen
structure).
struktur
Tugas
insentif
kooperatif
81
pembelajaran
kelompok,
keberhasilan
suatu
oleh
setiap
anggota
kelompok
keberhasilan
82
memberikan
yang
terbaik
untuk
keberhasilan
saling
memberikan
informasi
dan
saling
bekerja
memanfaatkan
mengisi
sama,
menghargai
kelebihan
kekurangan
setiap
masing-masing
masing-masing.
perbedaan,
anggota,
Kelompok
dan
belajar
83
sebagai
bekal
mereka
dalam
kehidupan
di
berbicara,
padahal
keberhasilan
kelompok
dan
ide-ide
yang
dianggapnya
baik
dan
berguna.
84
tanya
jawab,
bahkan
kalau
perlu
guru
dapat
guru
menjelaskan
gambaran
umum
tentang
pada
kelompoknya
masing-masing
yang
telah
artinya
kelompok
dibentuk
berdasarkan
perbedaan
kemampuan
akademik.
Dalam
hal
Lie
menjelaskan
beberapa
alasan
lebih
Terakhir,
kelompok
heterogen
memudahkan
85
setiap
siswa;
dan
tes
kelompok
akan
tim
membangkitkan
untuk
motivasi
terus
tim
86
berprestasi
lain
untuk
dan
lebih
juga
mampu
87
pengetahuan
(understanding
knowledge),
dan
yang
lain
tentang
pengetahuan
yang
pengetahuan
dan
pengalaman
tersebut
88
yang
sedang
berada
dalam
tahap-tahap
persoalan
yang
menantang.
89
Dengan
demikian,
agar
setiap
peserta
mampu
menemukan
(mempermudah)
agar
peserta
mampu
90
kepada
peserta
untuk
Pendahuluan
a. Instruktur menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta
manfaat dan proses pembelajaran dan pentingnya materi
pelajaran yang akan dipelajari.
91
2. Inti Di Lapangan
a. Peserta melakukan observasi ke Sekolah sesuai dengan
pembagian tugas kelompok.
b. Peserta mencatat hal-hal yang mereka temukan di Sekolah
sesuai dengan alat observasi yang telah mereka tentukan
sebelumnya.
3. Inti Di Dalam Kelas
a.
b.
c.
4. Penutup
a. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi
sekitar masalah Silabus dan RPP sesuai dengan indikator
hasil belajar yang harus dicapai.
92
bagaimana
seharusnya
guru
merancang/mendesain
93
merupakan
penilaian
akhir
untuk
Terkait
dengan
pelaksanaan
ujian
nasional,
pada
kompetensi
(competency
based
curriculum)
proses
pembelajaran,
dan
94
proses
pembelajaran
yang
penetapan
kriteria
keberhasilan,
kalau
kurikulum
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
dimana
95
kesadaran
keberhasilarmnya
pentingnya
sendin
dalam
evaluasi
untuk
proses
memantau
pembelajaran
(self
evaluasi
adalah
sesuatu
yang
wajar
yang
haruss
dilaksanakan.
Dalam implementasi KTSP evaluasi harus mengacu pada kelas
pembelajaran atau disebut penilaian berbasis kelas. Penilaian
berbasis kelas memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu :
Pertama, Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral
dalam proses pembelajaran, artinya bahwa penilaian ini dilakukan
secara terus-menerus dalam setiap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar kelas, seperti
laboratorium atau di lapangan ketika siswa sedang melakukan proses
pembelajaran. Dengan demikian kegiatan evaluasi bukan merupakan
kegiatan yang terpisah dan proses pembelajaran.
Kedua, penilaian berbasis kelas, merupakan proses pengurupulan
informasi yang menyeluruh, artinya dalam penilaian berbasis kelas,
guru dapat mengembangkan berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi
yang berkaitan dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif
siswa
seperti
menggunakan
tes,
maupun
evaluasi
terhadap
96
Ketiga,
basil
menetapkan
pengurupulan
tingkat
informasi
penguasaan
dimanfaatkan
kompetensi
baik
untuk
standar
basil
pengurupulan
informasi,
digunakan
untuk
kompetensi.
Hakikat
penilaian
berbasis
kelas
adalah
untuk
1.
Melalui
evidence
inilah,
peserta
didik
dapat
98
pembelajaran
diberikan
reinforcement,
dengan
99
(5)
kepuasan
dan
kesesuaian,
(6)
budaya
portofolio
itu
digunakan
untuk
memantau
100
menghasilkan
kompetensi
tersebut,
tentu
saja
proses
101
tugas,
motivasi
belajar,
ketepatan
waktu
belajar
disesuaikan
dengan
isi
yang
menggambarkan
kompetensi.
Portofolio
biasanya
hanya
memuat
evidence
yang
102
7. Latihan
a. Ada beberapa langkah dalam mengembangkan rencana dan
program pembelajaran yang dituangkan dalam silabus, coba
Anda berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan langkahlangkah tersebut.
b. Prinsip-prinsip
yang
harus
dipegang
teguh
dalam
103
104
BAB V
PENILAIAN DAN MONITORING KTSP
(2)
permasalahan
yang
dihadapi
(kelemahan
dan
tetapi
Kepala
Sekolah
dapat
mengembangkan
terpenuhi
atau
tidaknya
harapan
tersebut
dapat
106
dikaitkan
dengan
perkiraan
anggaran.
Namun,
dengan
107
perubahan
yang
terjadi
dalam
tahun
pelajaran.
Secara
serta
berapa
biaya
yang
diperlukan
untuk
108
2. Anailsis SWOT
Analisis
SWOT
(Strength/kekuatan,
Weakness/kelemahan,
Kriteria
Kesiapan
Kondisi
Nyata
a.................
b.................
c.................
a.................
b.................
c.................
2. Faktor Internal
a. .................
b. .................
c. .................
a.................
b.................
c.................
a.................
b.................
c.................
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Program tahunan
2)
Program semester
3)
Alokasi waktu
4)
5)
Rancangan mengajar
6)
j.
siswa,
(4)
Mutasi
siswa,
(5)
Pendataan
111
sarana
prasarana
pembelajaran
meliputi
laboratonium
IPA,
laboratorium
komputer,
112
Nama Program
Peningkatan layanan
pendidikan yang berorientasi
pada keunggulan
Peningkatan mutu guru dalam
media Interaktif
3
4
6
7
Waktu
Pelaksanaan
Sumber
Dana
Target/
Sasaran
Peningkatan mutu
pembelajaran
Guru menguasai
penggunaan
Multimedia
Menjuarai setiap
musabaqh
Guru menjadi
penelili dalam
bidang pendidikan
Guru dapat
membuat tulisan
113
No
Nama Program
Peningkatan Jenjang
pendidikan guru
Waktu
Pelaksanaan
Sumber
Dana
Target/
Sasaran
guru/pegawai
Peningkatan
Profesioanalisme
Guru
Peningkatan
Profesioanalisme
Guru
5
6
7
10
11
12
13
14
Kegiatan
Jl Ag Sep Ok No Des Jan Feb Mar Ap Me Jun
Peningkatan
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
= ==
layanan pendidikan
Peningkatan Nialai
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
UAN dan raport
Peningkatan mutu
=
guru
=
Peningkatan Iman
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
dan taqwa peserta
didik
=
Perluasan jaringan
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
internet
=
Peningkatan
=
=
=
=
=
=
=
=
kemampuan guru
=
Kemampuan
=
=
=
=
=
=
=
peserta didik
membuat KI
=
Peningkatan
=
=
=
=
=
kegiatan paresiasi
seni
=
Peningkatan
=
=
=
=
=
=
=
=
=
kesejahteraan guru
dan pegawai
Pengadaan AC bagi
=
ruang belajar
=
Peningkatan
=
=
=
=
=
=
=
=
=
jenjang pendidikan
guru
=
Peningkatan
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
layanan konseling
individu dan
kelompok
=
Peningkatan kerja
= =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Wakil Kepala
Sekolah
=
Peningkatan kinerja = =
=
=
=
=
=
=
=
=
=
114
No
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kegiatan
TAS
Pendalaman materi
UAN
Jl
Lomba Akademis
dan non Ak.
Studi Banding guru
ke sekolah lain
Studi tour siswa
tentang budaya
Studi tour sis
tentang IPTEK
Evalusi hasil belajar
Cawu I, II dan III
Evaluasi belajar
tahap akhir BETA
dan EBTANAS
Peningkatan
persentase siswa
masuk SLTA
unggulan
LDK OSIS dan MPK
Pembuatan taman
sekolah
Rapat Kerja Guru
dan Karwayan
=
=
=
=
=
=
=
=
3. Penyusunan RAPBS
Dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah perlu dibuat rencana pemasukkan, rencana pengeluaran dan
penetapan APBS oleh yang berwenang melalui rapat kerja sekolah. Semua
pemasukan dan pengeluaran dana sekolah dibukukan dalam buku kas yang
mencakup mata anggaran untuk kepentingan belanja pegawai, belanja
barang, belanja alat tulis kantor belanja barang inventaris serta biaya
pemakaian telepon dan listrik.
Dalam penyusunan RAPBS dapat digunakan format yang terdiri dan
rencana pendapatan dan rencana belanja sekolah.
115
PENERIMAAN
PARTISIPASI ORANG
TUA SISWA
a. Siswa Kelas 1 : 60
orang
Rp. 30.000 x 60siswa x
12 bulan
b. Siswa Kelas 2 : 42
orang
Rp. 30.000 x 42 siswa
x 12 bulan
c. Siswa Kelas 3 : 45
orang
Rp. 30.000 x 45 siswa
x 12 bulan
d. Siswa Kelas 4 : 39
orang
Rp. 30.000 x 39siswa x
12 bulan
e. Siswa Kelas 5 : 34
orang
Rp. 30.000 x 34 siswa
x 12 bulan
f. Siswa Kelas 6 : 34
orang
Rp. 50.000 x 34 siswa
x 12 bulan
BESARNYA
(Rp)
NO
I
36.000.000
1
25.200.000
1.1
PENGELUARAN /
BELANJA
Pemeliharaan dan
Pengadaan Sarana
dan
Prasarana
Pemeliharaan
1.2
Perbaikan ruang
belajar / kelas
Pengecatan
1.3
Perbaikan atap
1.4
Perbaikan WC /
Kamar Mandi
Perbaikan pintu /
jendela
Perbaikan Pagar
Sekolah
Perbaikan meubelair
BESARNYA
(Rp)
3.000.000
600.000
27.000.000
496.500
23.400.000
1.5
1.6
20.400.000
1.7
1.500.000
834.000
500.000
1.000.000
1.8
Penataan lingkungan,
taman sekolah dan
keamanan
1.500.000
30.600.000
9.430.500
2
116
Pengadaan
NO
PENERIMAAN
BESARNYA
(Rp)
NO
2.1
2.2
2.3
2.4
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
II
Peningkatan
Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)
Penyelenggaraan
ulangan harian, tes,
ujian
Tes Semester
Ulangan Harian
Uji Mutu Pendidikan /
UMP
Tes Kemampuan
Dasar / TKD
Latihan Ujian
Ujian Akhir Sekolah
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
2
2.1
2.1
2.3
117
PENGELUARAN /
BELANJA
Dokumentasi Sekolah
Pengadaan alat
kebersihan
Pengadaan meja dan
bangku muirid
Pengadaan
meja/kursi kepala
sekolah
pengadaan
meja/kursi guru
Pengadaan Lemari
kantor
Pengadaan lemari
kelas
Pengadaan rak buku
Pengadaan papan
tulis
Pengadaan
pendukung KBM
Pengadaan buku
pedoman Guru
Pengadaan buku
pelajaran pokok
Pengadaan buku
kurikulum
BESARNYA
(Rp)
300.000
600.000
3.000.000
1.000.000
500.000
400.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
8.800.000
8.340.000
1.688.000
612.000
322.500
1.224.000
6.120.000
18.306.500
1.168.000
9.369.000
1.000.000
NO
PENERIMAAN
BESARNYA
(Rp)
NO
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
IV
118
PENGELUARAN /
BELANJA
Pengadaan bahan,
buku perpustakaan
majalah / surat kabar
Pengadaan alat
peraga
Pengadaan alat
olahraga
Pengadaan alat seni
Pengadaan
Penghargaan siswa
berprestasi
Pembinaan
Kesiswaan
Penyelenggaraan
lomba mata pelajaran
Penyelenggaraan
siswa teladan
Penyelenggaraan
Olimpiade INIPA
Penyelenggaraan
lomba Calistung
Penyelenggaraan
PORSENI
Pembinaan tata
upacara
bendera/LTUB
Kegiatan pramuka
Pembinaan
keagamaan
Kegiatan sanggar
belajar
Kegiatan UKS/ Dokter
kecil
Karyawisata/kegiatan
akhir tahun pelajaran
Kegiatan/kunjungan
sosial
Peringatan hari
bersejarah nasional
Pembinaan
Peningkatan
Kegiatan Personil
BESARNYA
(Rp)
1.948.000
500.000
434.000
434.000
3.336.000
18.189.000
1.668.000
1.264.000
1.168.000
2.336.000
1.668.000
834.000
1.668.000
4.170.000
834.000
1.168.000
1.468.000
834.000
834.000
19.914.000
NO
PENERIMAAN
BESARNYA
(Rp)
NO
1
5
6
V
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
BESARNYA
(Rp)
55.800.000
1.500.000
3.000.000
Penyelenggaraan
K3S,KKG,KKG PAI,
KKG OR
2.000.000
Penyelenggaraan /
kegiatan Gugus
Rekreasi
Rumah Tangga
Sekolah
Langganan daya
dan jasa
Langganan listrik
Langganan telepon
Biaya
penyelenggaraan
rapat-rapat
Biaya dapur sekolah
Biaya penanganan
sampah
972.000
3.300.000
66.572.000
1.500.000
1.200.000
1.400.000
2.200.000
240.000
6.540.000
Pengadaan
2.1
2.2
3.200.000
Pemotretan
Penjaringan/ suntikan
1.380.000
1.080.000
11.518.000
2.3
2.4
2.5
2.6
119
PENGELUARAN /
BELANJA
Honorarium guru dan
tenaga kependidikan
honorer / wiyata
bhakti
Transportasi
penyelenggaraan
seininar,rapat
rapat dinas
1.600.000
1.200.000
3.300.000
NO
PENERIMAAN
BESARNYA
(Rp)
TOTAL PENERIMAAN
162.600.000
NO
PENGELUARAN /
BELANJA
BESARNYA
(Rp)
TOTAL
PENGELUARAN
159.270.000
Mengetahui :
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kecamatan
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
..
4. Kalender Pendidikan
Setiap satuan pendidikan dapat menyusun dan menetapkan
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
pendidikan, pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut.
a. Kalender pendidikan/kalender akadeinik mencakup permulaan
tahun ajaran, ininggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
b. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
c. Hari libur dapat berbentuk jeda tengah semester selamalamanya satu ininggu dan jeda antar semester
d. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait
dengan
hari
raya
keagamaan,
Kepala
Daerah
120
e. Pemerintah
menetapkan
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
hari
libur
serentak
untuk
dapat
satuan-satuan
pendidikan.
f.
memperhatikan
ketentuan
dari
Pemenintah/pemerintah daerah.
Alokasi waktu minggu efektit belajar, waktu libur dan kegiatan
lainnya tertera pada tabel berikut
Tabel 5.6. Alokasi Waktu
121
peserta
didik
dari
satuan
pendidikan;
(2)
standar
menengah
umum
pengetahuan,
bertujuan
kepribadian,
untuk
ahklak
meningkatkan
mulia,
serta
122
hasil
berkesinambungan
belajar
untuk
oleh
pendidik
memantau
dilakukan
proses,
secara
kemajuan,
dan
Penilaian
hasil
belajar
kelompok
mata
pelajaran
ilmu
hasil
belajar
kelompok
mata
pelajaran
estetika
123
mulia,
(2)
kelompok
mata
pelajaran
kewarganegaraan
dan
standar
kompetensi
lulusan
untuk
semua
mata
kewarganegaraan
dan
kepribadian,
kelompok
mata
124
Hasil
ujian
nasional
digunakan
sebagai
salah
satu
pertimbangan untuk:
o
ujian
nasional
dan
berhak
mengulanginya
125
D. Ujian Nasional
Bahasa
Inggris,
Matematika,
dan
Ilmu
126
2. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah :
-
127
maupun
yang
non-akadeinis
dalam
suasana
yang
128
kemampuan
akadeinik
atau
"kognitif"
dapat
dilakukan
sarana
pendidikan,
pelatihan
guru
dan
tenaga
129
untuk
mengupayakan
peningkatan
kualitas/mutu
dikenal
dengan
berbasis
manajemen
sekolah
130
peningkatan
(School
Based
mutu
Quality
ini,
berkembang
didasarkan
kepada
suatu
keinginan
kebutuhan
siswa
akan
belajar,
beragamnya
131
terutama
pimpinan
kelompok
harus
mampu
merespon
dan
Ini
memberi
keyakinan
bahwa
di
dalam
proses
pusat
berperan
sebagai
pendukung
dalam
hal
kebutuhan
dilaksanakan
Fenomena
di
sekolah
dalam
pemberian
dengan
kebijakan
proses peningkatan
kemandirian
yang
mutu
kepada
harus
pendidikan.
sekolah
ini
132
dengan
perencanaan,
inisiatif
tujuan
keseluruhan,
kurikulum
yang
kebijakan,
telah
strategi
ditentukan
oleh
133
pengimplementasian
jawab
untuk
konsep
mengelola
ini,
dirinya
sekolah
memiliki
berkaitan
dengan
harus
membuat
keputusan,
mengatur
skala
prioritas
kepada
proses
dengan
terus
menerus
134
sikap
arief
bijaksana,
karakter,
dan
memiliki
menjamin
tujuan-tujuan
yang
bersifat
nasional
dan
rangka
mengimplementasikan
konsep
manajemen
sekolah,
kinerja
dalam
mengembangkan
dan
135
Berdasarkan
analisis
tersebut
sekolah
harus
bagi
siswanya
sesuai
dengan
konsep
yang
perlu
diperhatikan
sehubungan
dengan
bersama-sama
dengan
masyarakatnya
pendidikan
136
yang
telah
ditetapkan,
langkah
untuk
kepada
program-program
pembelajaran
bagi
siswa.
berdasarkan
pertimbangan
keuangan
melainkan
harus
137
sementara
urutan
dan
logika
maka
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
harus
138
139
140
GLOSARIUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
143
144
DAFTAR PUSTAKA
145