Anda di halaman 1dari 40

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Keaktifan Belajar Siswa.....................
2.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar........................................
2.1.2 Pentingnya Upaya Guru dalam Mengembangkan
Keaktifan Belajar Siswa .....................................................
2.1.3 Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan
Keaktifan Belajar Siswa......................................................
2.2 Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPA di SD ...................
2.2.1 Pengertian IPA ..............................................................
2.2.2 Sains dalam kurikulum Sekolah Dasar.........................
2.3 Tinjauan Tentang Metode
Kerja Kelompok yang Bermakna........................................
2.4 Kerangka Berpikir............................................................
2.5 Hipotesis Tindakan...........................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian ............................................................
3.2 Prosedur Penelitian .........................................................
3.2.1 Perencanaan .....................................................
3.2.2 Pelaksanaan.......................................................
3.2.3 Observasi ..........................................................
3.2.4 Refleksi.............................................................
3.2.5 Matriks Metode Penelitian................................
3.2.6 Jadwal Penelitian .............................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
Lampiran - lampiran

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 05


SAWAHAN MELALUI METODE KERJA KELOMPOK YANG
BERMAKNA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia
yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan masa
datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang
cerdas serta mempunyai kompetensi dan skill untuk dikembangankan ditengahtengah masyarakat.Untuk mewujudkan hal demikian tidak terlepas dari faktor
penentu dalam keberhasilan peserta didik dalam pendidikan. Salah satu faktor
utamanya adalah kemampuan guru mengunakan metode

dalam proses

pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di SDN 05 Sawahan, guru menggunakan
metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab. Guru mengajar mengacu
pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, menggunakan bahan ajar yang sesuai
dengan materi pelajaran dan media yang menunjang proses pembelajaran.
Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut, siswa dapat berperan aktif dan
indikator yang diharapkan dalam KTSP dapat tercapai.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kelas V mengikuti
pelajaran dengan baik, tetapi siswa kurang merespon materi yang diberikan oleh
guru. Siswa mempelajari materi pelajaran hanya di sekkolah saja dan tidak
diulang ketika di rumah, siswa juga tidak memahami konsep pembelajaran
sehingga ketika diujikan kembali jawaban siswa tersebut rancu. Selain itu siswa
kurang mau terlibat dalam proses pembelajaran, contohnya tidak menjawab
pertanyaan yang diajukan guru saat proses pembelajaran berlangsung.
Permasalahan tersebut mengganggu jalannya proses pembelajaran dan terkesan
siswa pasif serta kurang mau berpikir kritis dan tidak kreatif.

Berdasarkan

pengamatan

yang

dilakukan

ditemukan

berbagai

permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran yaitu siswa tidak


mengerjakan tugas/ PR , siswa kurang aktif saat proses pembelajaran, siswa
keluar masuk selama proses pembelajaran, dan siswa kurang bersemangat dalam
KBM serta siswa rebut saat proses pembelajaran.
Masalah yang dipilih untuk diteliti adalah siswa kurang aktif saat proses
pembelajaran. Ditemukan masalah ternyata 10 orang siswa kelaas V SDN 05
Sawahan kurang aktif selama proses pembelajaran. Indikator masalah tersebut
adalah siswa tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa tidak
mau bertanya tentang materi yang belum dipahami dan saat diberi kesempatan
bertanya, dan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat proses
pembelajaran. serta siswa sering tidak tuntas mengerjakan tugas/ latihan
sedangkan jam pelajaran telah habis. Tindakan yang akan dilakukan adalah
menggunakan metode kerja kelompok yang bermakna saat proses pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan :
Bagaimana meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa Kelas V SDN 05
Sawahan melalui metode kerja kelompok yang bermakna?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode kerja kelompok
yang bermakna, keaktifan belajar siswa di kelas V SDN 05 Sawahan dapat
ditingkatkan.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan di SDN 05 Sawahan memiliki beberapa
manfaat,yaitu :

1. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi pengalaman, sebagai masukan


sekaligus sebagai pengetahuan untuk mengetahui upaya meningkatkan
keaktifan siswa di kelas melalui metode kerja kelompok yang bermakna.
2. Bagi Guru, jika hasil penelitian dirasakan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan para guru agar dapat menerapkan metode kerja kelompok
sebagai usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Bagi Siswa, dengan penelitian ini diharapkan keaktifan belajar siswa di
kelas meningkat.
4. Bagi Pembaca, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Keaktifan Belajar Siswa
1. Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata belajar. Keaktifan
memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha (Ratmi,
2004). Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat
dalam belajar.
Ciri-ciri Keaktifan Belajar
Ada empat ciri keaktifan belajar siswa yaitu
1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan,
2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan
baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar,
3) Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam
menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai
mencapai keberhasilannya,
4) Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa
tekanan guru atau pihak lain
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar, Nana
Sudjana (dalam Ratmi,04) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi
keaktifan belajar, yakni:
1)
2)
3)
4)
5)

stimulus belajar,
perhatian dan motivasi,
respon yang dipelajarinya,
penguatan,
pemakaian dan pemindahan (I Wayan Gde Wiradana,S.Pd)

2. Pentingnya Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa


Guru merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di
dalam kelas. Sebab gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi para
siswa belajar dengan efektif melalui pembelajaran yang dikelolanya. Dalam
konteks ini Nana Sudjana yang dikutip Cece Wijaya dan A. Tabrani
mengemukakan sebagai berikut: Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar
atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam

proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder
ataupun komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur
manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan lain-lain
yang merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat
tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru memegang peranan penting
terhadap proses belajar siswa melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu
guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi
yang baik dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar
dengan efektif.
Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan
tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta
mengembangkan keaktifan belajar siswa. Sebab segala keaktifan siswa dalam
belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa proses belajar yang
bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa.
Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar
tersebut.
Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran
juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Mengenai hal
ini E. Mulyasa mengatakan bahwa: Pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta
didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses
pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat
belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendir. Agar siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk
dapat membangkitkan keaktifan mereka.
Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam membangkitkan
keaktifan siswa dalam belajar, R. Ibrahim dan Nana Syaodih mengemukakan
bahwa: Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar.

Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar.
Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru
merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas
belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugastugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam
perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam pembelajaran upaya guru
dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting. Sebab
keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang
dilaksanakan.
3. Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar.
Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, jadi siswalah yang menjadi
pelaku kegiatan belajar. Demikian pula dalam pembelajaran, agar siswa berperan
sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya mengondisikan
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan
keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan
meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip
individualitas siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran.
a. Meningkatkan minat siswa
Kondisi pembelajaran yang efektif adalah dengan adanya minat
dan perhatian siswa dalam belajar. Minat sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu
yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang tidak
mungkin akan melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar
terhadap suatu pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan
sebaliknya, siswa akan kurang keaktifannya dalam mempelajari pelajaran
yang kurang diminatinya. Oleh karena itu, William Jams, seperti di
kemukakan Moh. Uzer Usman, yang melihat bahwa minat siswa
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.

jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara


aktif dalam belajar.
Selanjutnya minat siswa juga berhubungan dengan perhatian
siswa.Perbedaannya adalah minat sifatnya lebih menetap sedangkan
perhatian sifatnya lebih sementara dan adakalanya menghilang. Dalam
proses belajar siswa, perhatian memegang peranan penting.
Thomas M. Risk yang dikutip Zakiah Daradjat mengemukakan no
learning takes place without attention. Dari pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa suatu pelajaran tidak akan berlangsung tanpa adanya
perhatian dari siswa.
Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan lancar bila
siswa memiliki minat yang besar yang menimbulkan perhatiannya dalam
belajar. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa-siswanya
agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami sehingga mereka terlibat
aktif dalam pembelajaran.
B. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPA di SD
1. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan
diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan
life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu
astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life
science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau
meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh
dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam
itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains
semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun
dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan "
Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali

dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi
budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer),
ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of
Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of
technology).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis
yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh
manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra,
1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala
alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum
yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.Mata pelajaran ini pula
di gunakan dalam UN dan UASBN
2. Sains dalam Kurikulum Sekolah Dasar
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Obyek, menggunakan
metode Ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus
paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai
alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum
suatu sekolah. Usman Samatowa (2006) menegemukakan empat Alasan sains
dimasukan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:

Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu


dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak
sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang sains, sebab
sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang
punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains.
Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang
baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu
mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya
sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan
ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan

suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak


diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri


oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat
hafalan belaka.

Mata pelajaran ini mempunyai: nilai nilai pendidikan yaitu mempunyai


potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/ MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru. ( Wikipedia.com )
C. Tinjauan Tentang Metode Kerja Kelompok Yang Bermakna
Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.

Fungsi

metode

berarti

sebagai

alat

untuk

mencapai

tujuan.Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para


pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat
atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.( Oemar Hamalik :
2001 ).
Salah satu bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah
metode kerja kelompok. Kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar
yang diterapkan pada hampir semua bentuk pembelajaran. Kerja kelompok
dilakukan sebagai pendekatan pembelajaran, karena:
1. Melatih bekerja dalam kelompok (teamwork)
2. Melatih keterampilan berkomunikasi
3. Pembagian kerja

4. Melatih kemampuan bertanggung jawab


5. Melatih keterampilan sosial (kepemimpinan, sikap positif)
Untuk menjadikan kerja kelompok bermakna dan bukan hanya sekedar
sebagai metode yang diharapkan dilaksanakan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1. Pengelolaan Kerja Kelompok
1. Anggota kelompok tidak boleh lebih dari 6 karena dapat mengganggu
komunikasi.
2. Untuk SD sebaiknya setiap kelompok diberi nama (misalnya nama
binatang, bintang, ilmuwan)
3. Setiap kelompok harus mempunyai pembicara, penulis, yang diatur
secara bergantian
4. Anggota kelompok harus saling mengenal satu sama lain
5. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa sendiri namun guru dapat
mengubah sesuai dengan situasi kelas.
6. Kelompok-kelompok harus mengetahui apa yang akan dilakukan dan
dapat mengatur posisi kerja kelompok.
7. Perintah harus diberikan kepada siswa dalam bentuk tertulis sebelum
siswa bekerja sehingga setiap anggota kelompok mengetahui apa yang
menjadi tugasnya.
8. Guru harus menentukan waktu untuk kegiatan kerja kelompok.
9. Pembicara kelompok harus melaporkan hasil kelompok kepada kelas.
Hasil observasi serta hasil lain harus ditulis di papan tulis.
10. Sementara siswa bekerja guru berkeliling untuk membantu siswa yang
menemui kesulitan. Harus diingat bahwa guru hanya membantu bila
diperlukan.

2. Memformulasi petunjuk untuk bekerja kelompok


Untuk memperoleh hasil kerja kelompok seperti yang diharapkan maka
petunjuk-petunjuk harus dirumuskan secara cermat dan dengan memperhatikan
tingkat kesukaran serta disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, terutama
jika di SD.
a.

Petunjuk tentang peraga, alat-alat, bahan eksperimen, dan lain-lain


harus sederhana. Ini untuk menjaga supaya setiap orang berbicara
tentang

hal

yang

sama.

Petunjuk

ini

dapat

berupa:

Amatilah..., Deskripsikan/Uraikan..., Apa yang kamu temukan.?..., dll.


b.

Berikan pertanyaan yang menantang, yang memerlukan aktivitas


keterampilan proses, komunikasi, serta kerja sama antar anggota
kelompok.

c.

Formulasikan petunjuk yang mendorong pemecahan masalah

d.

Menurut pengalaman seharusnya instruksi tidak boleh lebih dari 3


hal. (Hadi Suwono : 2004)

D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat secara teori hubungan langsung
sebab akibat antara variabel dependent dan variabel independent, bahwa metode
kerja kelompok yang bermakna diperkirakan dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hubungan antara variabel dependen dan
independent dapat digambarkan dengan diagram berikut ini :

Kurangnya keaktifan belajar siswa


Penerapan
pada mata
Metode
pelajaran
Kerja Kelompok
IPA
Meningkatnya
yang Bermakna
keak

E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis penelitian
ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dalam pembelajaran IPA
akan meningkat dengan menggunakan metode kerja kelompok yang bermakna.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 05 Sawahan. Subjek penelitian
adalah siswa kelas 5. Kelas lima berjumlah 32 orang; dua puluh orang siswa lakilaki dan dua belas orang siswa peremuan. Siswa kelas lima berumur rata-rata
antara 10 tahun sampai 12 tahun. Siswa kelas lima SDN 05 Sawahan memiliki
kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 6 untuk pelajaran IPA. Siswa
kelas 5 berasal dari keluarga prasejahtera. Pendidikan orang tua siswa rata rata
hanya lulusan SD.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat fase; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama;
meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian,
mentukan tindakan, membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran
Perbaikan, membuat lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian,
dan membuat matrik metodologi penelitian.
a. Meneliti kelas
Dalam tahapan pertama ini, peneliti menemukan beberapa masalah;
1. siswa tidak mengerjakan tugas/PR ,
2. siswa kurang aktif saat proses pembelajaran,

3. siswa keluar masuk selama proses pembelajaran,


4. siswa kurang bersemangat dalam KBM
5. siswa ribut saat proses pembelajaran.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mengambil salah
satu masalah yaitu ; 10 orang siswa kelas 5 dari 32 orang siswa SDN 05
Sawhan tidak aktif selama proses pembelajaran IPA.
b. Menentukan tindakan
1. Metode mengajar yang digunakan adalah metode kerja kelompok
yang bermakna.
2. Memberikan latihan-latihan
c. Membuat RPP Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 3 siklus.
RPP tindakan atau perbaikan terlampir.
d. Membuat lembaran observasi
Masalah yang diteliti adalah keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA.
Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA akan dilihat dalam hal
faktor; (1)perhatian siswa sewaktu guru menerangkan materi,
(2)keberanian dalam bertanya sewaktu guru menerangkan pelajaran,
(3)kehadiran siswa, (4) keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
guru, (5) jawaban siswa pada buku tugas,(6)siswa mengerjakan tugas
yang diberikan guru, ( 7) ketuntasan siswa dalam melakukan tugas
dengan waktu yang diberikan guru.
Lembaran observasi yang disiapkan dapat dilihat pada lampiran 2.
e. Membuat jadwal penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan jadwal
pelajaran IPA.
f. Membuat matriks penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan di SDN No.208/IV Telanai Pura
semester I tahun ajaran 2010/2011.

3.2.3 OBSERVASI
Observasi dilaksanakan waktu penelitian,teknik yang dilakukan adalah
tekhnik obervasi terstruktur.Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan
pedoman berupa angket siswa dan lembaran obervasi.
Observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung agar data yang
didapatkan valid.
3.2.4 REFLEKSI
Kegiatan penelitian dilaksanakan secara sistematis, yaitu penelitian
dilakukan tahap demi tahap untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah
perbaikan dilakukan
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Menganalisa data.
Untuk data tentang aktivitas siswa dianalis dengan cara penilaian setiap
siswa diberikan penilaian 1 untuk yang memenuhi/sesuai dengan indikator
sedangkan yang tidak memenuhi indikator diberikan skor nol, selanjutnya skor
masing-masing siswa dicari melalui jumlah skor yang didapat siswa dibagi
dengan jumlah skor maksimal yaitu 20 dikalikan dengan 100, selanjutnya
dikonversi kedalan pedoman konversi berikut.
A = Sangat baik ( 80 100 )B = Baik ( 70 79 )C = Cukup ( 60 69 )
D = Kurang ( 50 59 )E = Sangat kurang ( 50 kebawah )
Untuk data tentang prestasi belajar siswa dianalisis dengan memberikan
skor 5 pada setiap item soal, sedangkan prestasi masing-masing siswa di dapat

dari jumlah item soal benar dikalikan dengan 5, selanjunya baru dibandingkan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA kelas V
yaitu 60 untuk menentukan apakah siswa tersebut sudah tuntas atau belum.

Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian ini dapat ditetapkan


sebagai berikut.
Aktivitas siswa dikatakan berhasil jika kualifikasinya berkatagori baik atau
dengan nilai paling rendah 70.
Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang diperoleh siswa
lebih besar dari KKM yaitu 60.
Tanggapan siswa dikatakan positif jika 75% siswa setuju dengan penerapan
metode kerja kelompok yang bermakna
b. Menyajikan hasil analisis.
Setelah dilakukan analisis data, maka peneliti menyajikan hasil penelitian
dalam bentuk proposal yang dibuat secara sitematis.
c. Menginterprestasikan hasil analisis.
Apabila hasil siklus I belum seperti yang diharapkan,berdasarkan hasil refleksi
peneliti mengadakan perbaikan pada Daur 2.

3.2.5 MATRIKS METODE PENELITIAN


Judul

: Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa SDN No.208/


IV Telanai Pura melalui metode kerja kelompok yang
bermakna.

Nama Peneliti :

No

HARTINA

Rumusan

Variabel

Defenisi

Instr

Sumbe Cara

Anal

Masalah

yang

di operasional

ume

r data

isis

amati

variabel

pengam
bilan
data

1.

Siswa
Bagaimana

Keaktifa

kelas

meningkatk

n belajar

an keaktifan siswa
belajar IPA
siswa Kelas
V

SDN

No.208/IV
Telanai Pura
melalui
metode
kerja
kelompok
yang
bermakna?

3.2.6 JADWAL PENELITIAN

No

Kegiatan

Minggu ke
1

Perencanaan

Proses pembelajaran

Evaluasi

Pengumpulan data

Analisis Data

Penyusunan Hasil

Pelaporan Hasil

2 3

1 2

4 1

DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara


Ratna Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta

Ratmi, Ni Wayan, 2004. Implementasi metode demonstrasi dan beberapa media


belajar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran matematika
pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2003/2004 di sekolah dasar nomor
13 sesetan kecamatan denpasar selatan. Skripsi (tidak diterbitkan) IKIP Negeri
Singaraja.
Sugiono. 2009 .Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D ) . Bandung : CV.Alfabeta.
Wardhani,IGAK.& Wihardit,Kuswaya. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas .
Jakarta : Universitas Terbuka.

http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalammengembangkan-keaktifan-belajar-siswa/
www.Wikipedia.com
www.disdikklungkung.net

Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS V SDN 208/IV
TELANAI PURA DALAM MATA PELAJARAN IPA KEAKTIFAN
SISWA KELAS V SDN 208/IV TELANAI PURA DALAM MATA
PELAJARAN IPA

Faktor faktor yang di observasi


No

Nama Siswa
1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Faktor faktor yang di observasi :


1.Perhatian siswa sewaktu guru menerangkan materi
2.Keberanian dalam bertanya sewaktu guru menerangkan pelajaran,
3.Kehadiran siswa,
4.Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru

5.Jawaban siswa pada buku tugas


6.Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
7.Ketuntasan siswa dalam melakukan tugas dengan waktu yang sudah
ditentukan
Keterangan :
A = Sangat baik ( 80 100 )
B = Baik ( 70 79 )
C = Cukup ( 60 69 )
D = Kurang ( 50 59 )
E = Sangat kurang ( 50 kebawah )

Lampiran 2
LEMBAR OBERVASI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Kelas/Sekolah
Nama Pengajar
TAHAP/ASPEK

INDIKATOR
1.Apa yang

dilakukan

guru

menggali

untuk

HASIL OBSERVASI

pengetahuan awal atau


memotivasi siswa?
KEGIATAN AWAL

2.Bagaimana

Apersepsi dan motivasi

siswa?Apakah

respons
siswa

bertanya tentang sesuatu


masalah terkait dengan
apa yang disajikan guru
KEGIATAN INTI

pada kegiatan awal?


3.Apakah
guru

Materi Ajar

memberikan

penjelasan

umum tentang bahan ajar


atau prosedur kegiatan
yang

harus

dilakukan

siswa?
4.Bagaiman
antara

ketarkaitan
pembelajaran

dengan

realita

kehidupan

,lingkungan

dan pengetahuan lainnya?


5.Apakah
guru
terampildalam
memanfaatkan
Pengelolaan

sumber mampu

belajar/media

dan

memanipulasi

media pembelajaran?
6.Bagaimana
siswa

interaksi

dengan

belajar/media?
7.Apakah

sumber
proses

embelajaran dilaksanakan
dengan
Strategi Pembelajaran

strategi

yang

sesuai dengan lancar?


8.Apakah

siswa

dapat

mengikuti alur kegiatan


belajar?
9.Bagaimana cara guru
memberikan arahan yang
mendorong siswa untuk
bertanya,berpikir

dan

berkegiatan?
10.Apakah siswa aktif
melakukan kegiatan fisik
dan
Berapa

mental(berpikir)?
banyak

siswa

yang aktif belajar?


11.Bagaimana cara guru
memberikan

penguatan

dengan
KEGIATAN PENUTUP
Penguatan/konsolidasi

mereview,merangkum
atau menyimpulkan?
12.Apakah

guru

memberikan tugas rumah


untuk

remidi

atau

penguatan?
13.Bagaimana cara guru
melakukan
Evaluasi

evaluasi

pembelajaran?
14.Bagaimana ketuntasan
belajar siswa?
Kerterlaksanaa scenario pembelajaran ( berdasarkan

Komentar Pengamat

RPP):
Pelajaran Berharga yang data dietik oleh pengamat:
Lain-lain:

.,..
Observer

Jabatan/posisi:

Lampiran 3
ANGKET KEAKTIFAN SISWA KELAS V SDN 208/IV TELANAI PURA
DALAM MATA PELAJARAN IPA
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : V / I
Hari/tanggal :
Petunjuk
3. Pada angket ini terdapat 34 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai
kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar
cocok dengan pilihanmu..
4. Pertimbangkan

setiap

pernyataan

secara

terpisah

dan

tentukan

kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap


pernyataan lain.

5.

Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjukpetunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban.
Terima kasih.

Keterangan Pilihan jawaban:


1. = sangat tidak setuju
2. = tidak setuju
3. = ragu-ragu
4. = setuju
5. = sangat setuju
N
O
1
2
3
4
5
6
7

PILIHAN JAWABAN
1
2
3
4
5

PERNYATAAN
Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat
kami menjadi antuasias terhadap materi pelajaran.
Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini
akan bermanfaat bagi saya
Saya yakin bahwa saya

akan

berhasil

dalam

pembelajaran ini
Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya.
Guru membuat materi pelajaran ini menjadi penting.
Saya perlu beruntung agar mendapat nilai yang baik
dalam pembelajaran ini.
Saya harus bekerja sangat keras agar berhasil dalam
pembelajaran ini.
Saya tidak melihat bagaimana hubungan antara isi
pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya ketahui.
Guru membuat suasana menjadi tegang apabila
membangun sesuatu pengertian.

9.

12345

10. Materi pembelajaran ini terlalu sulit bagi saya

12345

11. Apakah saya akan berhasil/tidak berhasil dalam

12345

pembelajaran ini, hal itu tergantung pada saya.


12. Saya merasa bahwa pembelajaran ini memberikan

12345

banyak kepuasan kepada saya.


13. Dalam pembelajaran ini, saya mencoba menentukan
standar keberhasilan yang sempurna.

12345

14. Saya berpendapat bahwa nilai dan penghargaan lain yang 1 2 3 4 5


saya terima adalah adil jika dibandingkan dengan yang
diterima oleh siswa lain.
15. Siswa di dalam pembelajaran ini tampak rasa ingin

12345

tahunya terhadap materi pelajaran.


16. Saya senang bekerja dalam pembelajaran ini.

12345

17. Sulit untuk memprediksi berapa nilai yang akan

12345

diberikan oleh guru untuk tugas-tugas yang diberikan


kepada saya.
18. Saya puas dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru

12345

dibandingkan dengan penilaian saya sendiri terhadap


kinerja saya.
19. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari

12345

pembelajaran ini.
20. Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan

12345

saya.
21. Guru melakukan hal-hal yang tidak lazim dan

12345

menakjubkan yang menarik.


22. Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran.

12345

23. Untuk mencapai tujuan saya, penting bagi saya untuk

12345

berhasil dalam pembelajaran ini.


24. Guru menggunakan bermacam-macam teknik mengajar 1 2 3 4 5
yang menarik.
25. Saya tidak berpendapat bahwa saya akan memperoleh

12345

banyak keuntungan dari pembelajaran ini.


26. Saya sering melamun di dalam kelas.

12345

27. Pada saat saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya


bahwa saya dapat berhasil jika saya berupaya cukup

12345

keras.
28. Manfaat pribadi dari pembelajaran ini jelas bagi saya.

12345

29. Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak oleh pertanyaan
yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru

12345

pada materi pembelajaran ini.


30. Saya berpendapat bahwa tingkat tantangan dalam
pembelajaran ini tepat, tidak terlalu gampang dan tidak

12345

terlalu sulit.
31. Saya merasa agak kecewa dengan pembelajaran ini.

12345

32. Saya merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap


hasil kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam

12345

bentuk nilai, komentar atau masukan lain.


33. Jumlah tugas yang harus saya lakukan adalah memadai

12345

untuk pembelajaran semacam ini.


34. Saya memperoleh masukan yang cukup untuk

12345

mengetahui tingkat keberhasilan kinerja saya

Lampiran 4
RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hari/tanggal

Mata pelajaran

: IPA

Pertemuan ke

:1

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit

Kelas/semester

: V/I

A. Standar Kompetensi
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator

- Menyebutkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis


D.

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat : Menyebutkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan dalam proses
fotosintesis
E. Materi Pokok
Tumbuhan hijau
F. Metode Pembelajaran
Ceramah,tanya jawab,latihan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (15 menit).
a.

Apersepsi
Menyiapkan kelas
Absensi
Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan
materi yang akan dipelajari ).
2. Kegiatan inti ( 40 menit )
-

Tanya jawab tentang zat-zat yang dibutuhkan dalam peroses


fotosintesis

Siswa mengerjakan latihan yang diberikan

Guru dan siswa membahas latihan yang dikerjakan

3. Kegiatan akhir ( 15 menit )


-

Guru memberikan penugasan pekerjaan

Guru menginformasikan kepada siswa agar membawa alat-alat yang


diperlukan pada percobaan pertemuan mendatang dan membagi
kelompok kerja siswa.

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar


Buku IPA untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga
I.

Penilaian
Tes tertulis.
Soal.
1.Aakah yang dimaksud dengan fotosintesis?

2.Zat-zat apa saja yang diperlukan dalan proses fotosintesis?


3.Bagaimana bila salah satu zat itu tidak ada dalam proses fotosintesis?
Jawaban
1.fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan.
2.Jawaban siswa: cahaya,klorofil
3.jawaban siswa : tumbuhan hijau tidak bisa membuat makanannya

Mengetahui,

Jambi,

Kepala SDN No.208/IV

2010

Guru Kelas

Telanai Pura

HJ.ZUHARNI

HARTINA, A.Ma.

NIP.19520808 197210 2 002

NIP.19880627 201001 002

Lampiran 5
RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A.Standar Kompetensi

Hari/tanggal

Mata pelajaran

: IPA

Pertemuan ke

:2

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit

Kelas/semester

: V/I

Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan


B.Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator
- Menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan
D.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat : melakukan percobaan tentang cara tumbuhan hijau memasak
makanannya.
E. Materi Pokok
Tumbuhan hijau
FMetode Pembelajaran
Ceramah,kerja kelompok,dan diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1.Kegiatan awal (15 menit).
b.

Apersepsi
Menyiapkan kelas
Absensi
Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan
materi yang akan dipelajari ).
2.Kegiatan inti ( 40 menit )

1.

Siswa duduk sesuai kelompok yang telah dibagi,dan menyiapkan bahan-

bahan yang telah disediakan dan yang telah diberitahukan pada pertemuan
sebelunmya.
2.

Siswa mengerjakan percobaan tersebut sesuai dengan LKS yang telah

dibagikan ( LKS terlampir ).


3.

Guru membimbing siswa dan mengarahkan pada pembuatan kesimpulan

percobaan
3. Kegiatan akhir ( 15 menit )
-

Guru bersama-sama siswa menyimpulkan percobaan yang telah


dikerjakan

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar


Buku IPA untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga

I.Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat kerja kelompok
Nama
Kelompok

Aspek yang dinilai


Kerjasama

Ketepatan

Waktu

kelompok

jawaban

ditentukan

yang

A = Sangat baik ( 80 100 ),B = Baik ( 70 79 ),C = Cukup ( 60 69 ),D =


Kurang( 50 59 ),E = Sangat kurang ( 50 kebawah)

Mengetahui,

Jambi,

Kepala SDN No.208/IV

2010

Guru Kelas

Telanai Pura

HJ.ZUHARNI

HARTINA, A.Ma.

NIP.19520808 197210 2 002

NIP.19880627 201001 002

Lampiran 6
RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hari/tanggal

Mata pelajaran

: IPA

Pertemuan ke

:3

Alokasi waktu

: 2 x 35 menit

Kelas/semester

: V/I

A.Standar Kompetensi
Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B.Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator
- Membuktikan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan gas
- Mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi mempengaruhi jumlah
gas yang dihasilkan.
D.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat : melakukan percobaan tentang fotosintesis akan menghasilkan
gas dan cahaya langsung mempengaruhi mempengaruhi jumlah gas yang
dihasilkan.
E. Materi Pokok
Tumbuhan hijau
F.Metode Pembelajaran
Ceramah,kerja kelompok dan diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1.Kegiatan awal (15 menit).
c.

Apersepsi
Menyiapkan kelas
Absensi
Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan
materi yang akan dipelajari ).
2.Kegiatan inti ( 40 menit )
1.Siswa duduk sesuai kelompok yang telah dibagi,dan menyiapkan bahanbahan yang telah disediakan dan diberitahukan pada pertemuan sebelunmya.
2.Siswa mengerjakan percobaan tersebut sesuai dengan LKS yang telah
dibagikan ( LKS terlampir ).
3.Guru membimbing siswa dan mengarahkan pada pembuatan kesimpulan
percobaan

3. Kegiatan akhir ( 15 menit )


-

Guru bersama-sama siswa menyimpulkan percobaan yang telah


dikerjakan

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar


Buku IPA untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga
I. Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat kerja kelompok
Nama

Aspek yang dinilai


Kerjasama

Ketepatan

Waktu

Kelompok

kelompok

jawaban

ditentukan

yang

A = Sangat baik ( 80 100 ),B = Baik ( 70 79 ),C = Cukup ( 60 69 ),D =


Kurang( 50 59 ),E = Sangat kurang ( 50 kebawah)

Mengetahui,
Kepala SDN No.208/IV

Jambi,

2010

Guru Kelas

Telanai Pura

HJ.ZUHARNI
NIP.19520808 197210 2 002

Lampiran 7
LKS
LEMBAR KERJA SISWA

HARTINA, A.Ma.
NIP.19880627 201001 002

Tujuan : siswa terampil melakukan percobaan untuk mengetahui proses tumbuhan


hijau membuat makanannya.
Alat ban bahan:
1.Iodium/lugol

7. daun hijau

2.air

8. pita isolasi hitam

3.kertas timah /kertas karbon/aluminium foil

9. alkohol

4.penjepit kertas

10.cawan petri

5.panci/gelas beaker

11. pemanas

6.pipet

12. pinsetmenit
13.tepung kanji

Langkah Kegiatan
1.Rebus daun yang telah ditutup dalam air yang mendidih agar sel- selnya mati
kira-kira 3-4 menit.
2.Angkat daun dari air mendidih kemudian masukkan ke dalam alkohol yang
dipanaskan ,agar kolrofil larut dalam alkohol kira-kira 3 4 menit
3.Tetesi daun dengan iodium untuk menarik kesimpulan.
Soal
1.Ketika daun di angkat dari air mendidih kemudian dimasukan ke dalam alcohol
agar klorofil larut,Apakah daun sudah berwarna pucat ?
2.Bagaimanakah warna daun pada bagian yang ditutup setelah ditetesi dengan
iodium ?
3.Bagaimanakah warna daun pada bagian yang tidak ditututp setelah ditetesi
dengan iodium ?
4.Apakah ada kesamaan warna dengan tepung kanji yang ditetesi iodium ?

Kesimpulan :

Jika warna daun berubah menjadi warna ..dan warna tepung kanji manjadi
warna setelah ditetesi iodium,dapat dipastikan bahwa diperlukannya
dan dalam fotosintesis.

Lampiran 8

LKS
LEMBAR KERJA SISWA
Tujuan : 1. membuktikan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan gas
2. mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi jumlah gas yang
dihasilkan
Alat ban bahan:
1.buah gelas erlemenyer
2.Corong bening
3.tabung reaksi
4.air
5.tumbuhan air,misalnya hydrilla
6.pengait
Langkah Kegiatan
1.Buat dua set rangkaian alat yang masing-masing terdiri dari erlemenyer yang
berisi air,hydrilla dan tabung reaksi penuh air
2.Letakkanlah kedua rangkaian tersebut di temat yang berbeda,satu didalam kelas
dan yang lainnya diluar kelas yang terkena cahaya matahari langsung.
3.Hitunglah gelembung udara yang keluar dan bandingkan jumlah gelembung gas
yang dihasilkan tumbuhan hydrilla yang berada di dalam kelas dengan yang
terkena cahaya matahari langsung pada waktu rentang yang sama
Soal
1.Manakah yang lebih banyak menghasilkan gelembung gas

Rangkaian yang diletakkan di luar atau

Rangkaian yang diletakkan dalam kelas?

2.Rangkaian yang diletakkan di manakah yang paling banyak memperoleh cahaya


matahari?

Kesimpulan:
Bahwa yang menghasilkan gelembung udara paling banyak adalah rangkaian yang
berada di ..hal itu membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan..

Anda mungkin juga menyukai