Anda di halaman 1dari 8

Sistem Utilitas Pabrik : Kelas D

Dosen : Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja, M.Eng.


Kelompok 2: Yeremia Erwin S
(2310100122)
Indi Raisa G
(2310100119)
Edwin Kurnia
(2310100090)
Melvina Eliana
(2310100161)
Viktor Purnomo
(2310100155)
KOAGULASI, FLOKULASI DAN SEDIMENTASI

Jenis proses pengolahan air bersih:

Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia (aditif), contoh: pengendapan, filtrasi,
adsorpsi, dll Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga terjadi reaksi kimia.
Contoh penyisihan logam berat, pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi, UV, dsb.

Secara biologi : memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Contoh saringan pasir


lambat

Tujuan utama pengolahan air ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam
air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi dan sebagainya. Padatan tersuspensi
adalah padatan yang tidak dapat melewati kertas sering, sementara padatan tersuspensi juga
masih dapat dibedakan atas padatan yang dapat mengalami sedimentasi dan yang tidak dapat
sedimentasi.
Proses Pengolahan Air

Sum
ber
Air
Demin
Air
Umpa
n
Boiler

Koagu
Pre
lasi Treat
Flokul
ment
asi
Pelun
Pena
akan /
mpun
Soften
g Air
Air Bersih
ing
Air
Pros
Pendi
es Air
Sanit
ngin
asi

Sedim
entasi
Filtrasi
Kapor
it

DEFINISI KOAGULASI DAN FLOKULASI


Koagulasi merupakan proses destabilisasi koloid dan partikel dalam air sebagai akibat dari
pengadukan cepat dan penambahan bahan kimia ( koagulan ). Akibat pengadukan cepat
,koloid dan partikel yang stabil berubah menjadi tidak stabil karena terurai menjadi partikel
yang bermuatan ( + ) & ( - ).
Flokulasi yaitu penggabungan flok menjadi flok berukuran lebih besar yang memungkinkan
partikel dapat mengendap. Penggabungan flok kecil menjadi flok besar terjadi karena adanya
tumbukan antar flok.
PROSES KOAGULASI
Pada proses koagulasi biasanya digunakan berbagai macam koagulan untuk membentuk flokflok yang akan dihilangkan. Koagulan yang biasa digunakan untuk proses koagulasi, antara
lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tawas (Al2(SO4)3)
Fero Sulfat (FeSO4)
Natrium Aluminat (NaAlO2)
Feri Sulfat (Fe2(SO4)3)
Fero Chlorida (FeCl2)
Feri Chlorida (FeCl3).

Diagram proses koagulasi ditunjukan pada gambar 1 berikut ini.

h
i
l
o
K
k
u
t
b
m
P
p
a
d
g
n
e
C
f
r
M
Gambar 1. Diagram Proses Koagulasi

PROSES FLOKULASI

Pada proses flokulasi, biasanya digunakan bantuan bahan kimia (flokulan) untuk membantu
membentuk flok-flok yang lebih besar setelah mengalami proses koagulasi. Flokulan yang
biasa digunakan, antara lain dibagi menjadi dua tipe yaitu flokulan organik dan anorganik.
Flokulan organik dibagi menjadi dua jenis yaitu flokulan sintetik dan flokulan alami.
Flokulan sintetik biasanya berupa polimer linear yang larut dalam air seperti polyacrylamide,
poly(acrylic acid), poly(diallyl dimethil ammonium chloride) (DADMAC), poly(styrenic
sulfonic acid), dan sebagainya. Flokulan alami biasanya berupa polisakarida yang bersifat
biodegradable, murah, stable, dan mudah diperoleh. Contohnya: pati, selulosa, alginic acid,
guar gum. Flokulan anorganik biasanya berupa garam-garam logam seperti alumunium.
Berikut adalah diagram proses flokulasi yang ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Diagram Proses Flokulasi


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses koagulasi:
1. Kualitas air meliputi gas-gas terlarut, warna, kekeruhan, rasa, bau, dan
kesadahan;
2. Jumlah dan karakteristik koloid;
3. Derajat keasaman air (pH);
4. Pengadukan cepat, dan kecepatan paddle;
5. Temperatur air;
6. Alkalinitas air, bila terlalu rendah ditambah dengan pembubuhan kapur;
7. Karakteristik ion-ion dalam air
JENIS-JENIS PEGADUKAN
Jenis-jenis pengadukan yang digunakan dalam proses koagulasi dan flokulasi ada tiga yaitu
pengadukan cepat, pengadukan lambat, pengadukan mekanis, pengadukan hidrolisis, dan
pengadukan pneumatis dimana pengadukan cepat digunakan dalam proses koagulasi dan
pengadukan lambat digunakan dalam proses flokulasi. Pengadukan cepat berfungsi untuk
menghasilkan turbulensi air sehingga dapat mendispersikan bahan kimia (koagulan) yang
akan dilarutkan dalam air. Berikut ini adalah gambar proses pengadukan cepat dengan alat
pengaduk serta nilai gradien kecepatan dan lama waktu pengadukan.

Pengadukan lambat digunakan dalam proses flokulasi bertujuan untuk menghasilkan gerakan
air secara perlahan sehingga terjadi kontak antar partikel untuk membentuk gabungan partikel
hingga berukuran besar. Gradien kecepatan pengadukan lambat relatif kecil (20 sampai
100/detik) slama 10-60 menit atau nilai Gtd berkisar 48000 hingga 210000. Berikut ini adalah
gambar pengadukan lambat dengan alat pengaduk.

Jenis pengadukan yang terakhir adalah pengadukan mekanis. Pengadukan mekanis dapat
dilakukan menggunakan turbine impeller, propeller, atau paddle impeller. Berikut adalah
jenis-jenis turbin yang digunakan:
a.
b.
c.
d.
e.

Turbin blade lurus


Turbin blade dengan piringan
Turbin dengan blade menyerong
Propeller 2 blade
Propeller 3 blade

Gambar dari jenis-jenis turbin diatas adalah sebagai berikut:

Jenis pengadukan selanjutnya adalah pengadukan hidrolisis dimana pengadukan ini


memanfaatkan tenaga air untuk pengadukan. Tenaga pengadukan berasal dari tenaga hidrolik(
gesekan, potensial, lompatan hidrolik) yang dihasilkan dari suatu aliran hidrolik. Berikut
adalah gambar contoh pengadukan hidrolisis.

Selanjutnya kita akan membahas pendaukan pneumatis. Pengadukan pneumatis merupakan


pengadukan dengan udara sebagai gelembung sebagai tenaga pengadukan. Injeksi udara
bertekanan akan menyebabkan turbulensi,tekanan harus cukup besar sehingga mampu
menekan & menggerakkan air. Gambar berikut merupakan contoh dari pengadukan
pneumatis.

PROSES SEDIMENTASI

Sedimentasi adalah pemisahan solid liquid dengan menggunakan gaya gravitasi untuk
menyisihkan suspended solid.
Empat tipe sedimentasi :
1. Diskret
Merupakan pengendapan bebas, di mana antar partikel tidak mengalami interaksi.
Menggunakan grift chamber.

Gambar Grift Chamber


2. Flokulan
Pengendapan dengan flokulan, terjadi interaksi antar partikel sehingga ukuran
meningkat dan kecepatan pengendapan bertambah.
Menggunakan clarifier pertama dan zona bagian atas dari clarifier kedua.
3. Hindered
Merupakan pengendapan terhalang karena antar partikel saling menghalangi
pengendapan partikel lain.
Menggunakan clarifier kedua.

4. Kompresi
Terjadi pemampatan partikel yang terendapakan karena massa partikel yang besar.
Menggunakan sludge thickening tank.

Gambar Sludge Thickening Tank

Anda mungkin juga menyukai