Anda di halaman 1dari 1

400 Nelayan Asing Diduga Gunakan "Potassium" dan

Dinamit untuk Tangkap Ikan


Jumat, 21 November 2014 | 20:26

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menemukan 400 manusia perahu atau nelayan asing
di Derawan, Kalimantan Timur. Manusia perahu ini teridentifikasi sebagai Suku Bajou yang berasal
dari kawasan Samporna, Malaysia dan Bunggau, Filipina.
"Mereka ini banyaknya tinggal di pulau yang tidak dihuni. Padahal Kabupaten Berau menetapkan
beberapa pulau memang tidak boleh dihuni karena untuk konservasi dan wisata bahari," ungkap
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti saat jumpa pers di Kantor KKP, Jumat
(21/11).
Penelusuran KKP ini bermula dari banyaknya laporan masyarakat yang mengeluh volume
tangkapannya semakin berkurang dari hari ke hari. Diduga manusia perahu ini sengaja datang untuk
mengambil hasil laut dan ikan secara ilegal. Parahnya lagi, dalam praktek illegal fishingmuncul
asumsi bahwa manusia perahu menggunakan postasium dan dinamit.
"Kita menangkap 59 perahu dan 73 sampan berarti jumlahnya 132 kapal kayu. Tapi hanya
ditemukan tombak dan jaring, bukan postasium dan dinamit seperti laporan masyarakat. Kita masih
investigasi kebenarannya," papar Menteri Susi.
Meski asumsi ini belum terbukti, Menteri Susi tetap melihat ini adalah sebuah pelanggaran teritorial.
"Kan menurut UU kelautan jelas dia sudah melanggar teritorial laut kita. Kalau dari UU perikanan
mereka mau pakai alat tangkap apa juga tetap salah karena mereka kan WNA," tegas Susi.
Menteri Koordinator Maritim (Menko Maritim) Indroyono Soesilo menyatakan hal ini patut diwaspadai
karena mengancam kedaulatan NKRI. Ia juga mengingatkan agar kasus Sipadan dan Legitan tidak
terulang kembali.
"Harusnya kita belajar dari kasus Sipadan dan Legitan, untuk kasus Suku Bajou ini wajib waspada
kalau tidak mau diklaim menjadi milik mereka," ujarnya.
Temuan ini sudah dilaporkan oleh KKP kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk
ditindaklanjuti bersama Kedutaan Besar Malaysia dan Filipina. Langkah awal yang akan ditempuh
adalah deportasi atau pemulangan ke negara asal.

http://palingaktual.com/1218490/400-nelayan-asing-diduga-gunakan-potassiumdan-dinamit-untuk-tangkap-ikan/read/

Anda mungkin juga menyukai