Berita Tol Laut Dan Poros Maritim
Berita Tol Laut Dan Poros Maritim
Maka dari itu, menurut dia, penting bagi pemerintah mendorong investor
mau membangun industri di kawasan timur atau wilayah yang sulit
terjangkau angkutan darat. Salah satunya dengan memberi intensif. Dengan
begitu, biaya logistik bisa ditekan ke bawah karena pembangunan ekonomi
merata di seluruh wilayah Indonesia. "Cuma masalahnya tidak ada yang mau
investasi, pengusaha kapal ya jebol," katanya pula.
http://politik.rmol.co/read/2014/09/14/171919/Pangoanan:-Ingat-PengusahaKapal-Tak-Mau-Merugi,-Tol-Laut-Bukan-Solusi==============
Tol Laut Diandalkan Untuk Pemerataan Pembangunan
Minggu, 14 September 2014, 09:22:00 WIB
Harian Rakyat Merdeka
Janji pemerintahan Jokowi-JK akan menjadikan Indonesia sebagai poros
maritim dunia harus didukung berbagai pihak. Pembangunan tol laut menjadi
sarana yang wajib dibangun guna menopang Indonesia sebagai negara
maritim yang hebat. Hal itu disampaikan bekas Menteri Kelautan dan
Perikanan Rokhmin Dahuri dalam diskusi Dialog Maritim-Arah Dan Startegi
Kelembagaan Maritim di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat (Jumat, 12/11),
malam, kemarin.
Pembangunan tol laut itu jangan dikira seperti membangun jalan tol di
darat. Tol laut itu adalah jalur utama pelayaran ke seluruh wilayah Indonesia
dan pulau-pulau terluar. Dengan tol laut itu, maka ekonomi, budaya
Indonesia berbasiskan laut akan maju dan kuat. Tentu sektor Hankam, Iptek,
dan lingkungan laut juga tidak luput dari pengadaan tol laut itu, ujarnya.
Menurutnya, tol laut juga berfungsi sebagai upaya pemerataan
pembangunan ke wilayah-wilayah Indonesia. Sebab dua per tiga wilayah
Indonesia adalah laut, yang terdiri dari pulau-pulau terluar, pulau-pulau kecil
yang potensial, dan juga pulau-pulau yang belum maju alias tertinggal.
Perekonomian dan juga pemerataan, nantinya tidak berpusat di Pulau Jawa
lagi, tetapi juga ke wilayah pesisir, pulau-pulau terluar, termasuk pulau-pulau
kecil, ujarnya.
Dia juga menjelaskan, sebagai negara poros maritim dunia, Indonesia harus
membangun kawasan industri lelautan terpadu. Konsepnya terpadu.
Pelabuhan itu ditandemkan dengan Industri kelautan, supaya efisien,
ujarnya.
Untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Rokhmin
mengusulkan empat model pengelolaan laut. Pertama, memperkuat
Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) dengan menambah Tugas Pokok
dan Fungsi (Tupoksi) ekonom. Kedua, Deep Sea Industry; KKP diperkuat
bersama-sama Kementerian lainnya untuk perekonomian dan kelautan.
Ketiga, dibentuk Kementerian Maritim untuk mengelola Perikanan Tangkap,
Perikanan Budidaya laut dan pesisir, sebagai sumber pangan dan ekspor,
mengembangkan ekonomi kelautan. Keempat, Kementerian Maritim dengan
semua ekonomi kelautan. Nah, silakan yang mana yang paling pas,
ucapnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Kementerian
Kelautan Dan Perikanan, Sudirman Saad menyampaikan, selama ini
Indonesia sudah melakukan upaya-upaya pembangunan laut di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil. Paling tidak, sekarang ini sudah ada 60 kota
pantai yang sedang bertumbuh. Dan itu sebagai kota-kota yang indah
sebagai lokasi pariwisata, juga pengembangan perekonomian laut, ujarnya.
Memang, di banyak daerah pesisir, sebanyak 70 persen masyarakatnya
masih miskin. Sebab pertumbuhan penduduk di wilayah pesisir juga masih
besar, ujarnya.
Selain itu, dia mengingatkan, bahwa dalam pembangunan wilayah pesisir,
tidak boleh asal-asalan, sebab harus menjaga dan melindungi lingkungan
dan biota laut. Saat ini, lanjut Sudirman, paling tidak ada 700-an desa pesisir
yang rentan terhadap bencana.
Pakar Kelautan dari Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa
menyampaikan, untuk membangun tol laut, rasanya tidak mungkin
mengandalkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) semua.
Membangun sektor kelautan dan perikanan seperti itu juga harus
melibatkan sektor swasta, tidak mungkin semua anggarannya dari APBN
kita. Tinggal pemerintah menjadi katalisator, dan sektor swasta turut
membantu pembiayaan, ujarnya. ***
http://politik.rmol.co/read/2014/09/14/171893/Tol-Laut-Diandalkan-UntukPemerataan-Pembangunan-