Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi pada anak memerlukan penanganan yang cepat dan adekuat.
Keterlambatan dalam tata laksana hipertensi dapat berakibat fatal bagi pasien. Berbeda
dengan dewasa, hipertensi pada anak mempunyai kekhususan dalam hal cara pengukuran
tekanan darah, criteria diagnosis hipertensi dan penyebab hipertensi. Prevalensi hipertensi
pada anak diperkirakan 1 3 %.
Hipertensi pada anak dapat dibedakan menjadi hipertensi krisis dan non krisis.
Hipertensi krisis dapat timbul mendadak tanpa diketahui penyakit sebelumnya atau
merupakan akibat hipertensi yang sudah ada sebelumnya. Hipertensi krisis dapat
menyebabkan ensefalopathi, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, dan retinopati.
Penanggulangan hipertensi krisis harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan
organ target. Umumnya, untuk menanggulangi hipertensi krisis diberikan obat parenteral
dengan onset yang cepat, terutama bagi pasien yang tidak kooperatif, disamping terapi
suportif lainnya. Namun akhir-akhir ini, obat antihipertensi oral terbukti memberikan
hasil yang efektif dan baik dalam penanggulangan hipertensi krisis.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa memahami hipertensi pada
anak.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa memahami :
1. Pengertian hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Pengukuran tekanan darah pada anak
5. Penatalaksanaan hipertensi

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Hipertensi krisis merupakan peninggian tekanan darah secara akut yang
mengganggu fungsi organ vital tubuh yang dapat mengancam jiwa.
Hipertensi krisis didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >180 mmHg dan
atau diastolik >120 mmHg atau setiap tingkat hipertensi (sistolik <180 mmHg dan atau
<diastolic<120 mmHg) yang disertai komplikasi ensefalopati hipertensi, gagal jantung,
dan edema papil. Pada bayi dan anak berumur <5 tahun, digunakan definisi hipertensi
krisis jika tekanan darah meningkat 50% dari nilai tekanan darah normal atau > 1 kali
batas atas tekanan darah normal berdasarkan umur da jenis kelamin. (bulletin IDAI 2008)
Hipertensi adalah terdapatnya tekanan darah di atas persentil 95 menurut the task
force on blood pressure control ini children (1987) dengan pemeriksaan 3 kali berturutturut. (Panduan pelayanan medis Dep.IKA RSCM, 2007)

B. ETILOGI
Umumnya hipertensi pada anak merupakan hipertensi sekunder yang perlu dicari
penyebabnya dan sebagian besar dapat ditanggulangi sehingga pemberian obat seumur
hidup dapat dihindari. Secara umum, penyebab hipertensi pada anak dapat disebabkan
oleh factor renal, vaskuler, endokrin, dan lain-lain. Hipertensi pada anak terutama
disebabkan

oleh

kelainan

renoparenkim

dengan

penyebab

terbanyak

adalah

glomerulonefritis akut pasca streptokokus. Beberapa penyebab hipertensi pada anak :


1. Renal
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
Sindrom hemolitik uremik
Gagal ginjal akut dan kronik
Glomerulonefritis kronik
Pielonefritis akut dan kronik

Tumor ginjal
Kelainan congenital
Uropati okstruktif
Trauma ginjal
2. Vaskular
Coartasio aorta
Penyakit takayashu
Kelainan arteri ginjal (stenosis, trombosis dan lain-lain)
3. Endokrin
Sindroma cushing
Hiperaldosteronisme
Hipertiroidisme
Neuroblastoma
Penyakit adrenogenital
4. Lain-lain
Pemberian obat kortikosteroid
Pemberian obat simpatomimetik (epinefrin, efedrin, isoproterenol)
Peningkatan tekanan intracranial
Peningkatan volume intravaskuler

C. KLASIFIKASI HIPERTENSI

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir


PEDOMAN UMUMM:
1. Beri ruang pemriksaan y hangat, nyaman & tdk menstimulus:
Lepaskan pakaian pd area y dipriksa, u mencegah kehilangan panas, kecuali pd BBL
telah berada pd sumber panas (radian warmer)
2. Lakukan dr kepala kekaki dg pengecualian: lakukan semua prosedur yg memerlukan
_observasi ketat (posisi, sikap), lanjutkan prosedur ringan sep mengauskultasi paru,
jantung & abd.
_Lakukan prosedur y mengganggu sep: menguji repleks, tahap akhir.
_Ukur kepala, dada & panjang U membandingkan hasil
3.Lakukan dg cepat menghindari setres bayi (periksa peralatan & suplai bekerja baik)
4. Beri kenyamanan pd bayi selama & setelah pemeriksaan: Bicara lembut, pegang
tangan bayi diatas dada, bedung &peluk, berikan dot.
PENGKAJIAN FISIK PADA BAYI
1. Penngukuran umum.
2. TTV
3. Penampilan umum

Anda mungkin juga menyukai