Anda di halaman 1dari 3

BAB I

KOLORIMETRI
1.1. Latar Belakang
Variasi warna suatu sistem pada dengan berubahnya konsentrasi suatu komponen,
membentuk dasar apa yang lazim disebut analisa kolorimetrik oleh alih kimia. Warna
itu biasanya disebakkan oleh pembentukan suatu senyawa berwarna dengan
ditanbahkannya reagensia yang tepat, atau warna itu dapat melekat pada penyusun yang
diinginkan itu sendiri. Intensitas warna kemudian dapata dibandingkan dengan yang
diperoleh dengan menangani kuwantitas yang diketahui dari zat itu dengan cara yang
sama.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
Kolorimetri merupakan suatu teknik analisis kuantitatif untuk sampel berwarna, yang

digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan intensitas cahaya warna
larutan. Pesatnya kemajuan teknologi mendorong ditemukannya instrumentasi
instrumentasi yang semakin canggih untuk analisis kolorimetri. Alat yang digunakan dalam
analisis kolorimetri diantaranya spektrofotometer UV-Vis.Konsep konsep yang dapat
dijelaskan dalam analisis kolorimetri, antara lain : perhitungan stoikiometri, warna
komplementer, reaksi asam basa, dan pembentukan senyawa kompleks.
Keuntunagn utama metode kolorimertri dan spektrofotometri adalah bahwa metode
ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Batasbatas metode kolorimertri pada umumnya adalah penetapan konstituen yang ada dalam
kuantitas kurang dari satu atau dua persen. Pengembangan kolorimeter fotolistrik yang
tidak mahal menyebabkan cabang analisis kimia instrumental ini bahkan dapat dilakukan
dalam tembaga pendiikan yang kecil sakalipun.
Dalam bab ini akan dibahas metode analisis yang didasarkan pada absorbsi radiasi
elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang
dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya dengan warna berlainan sedangkan
campuran cahaya dengan panjang-panjang gelombang ini akan menyunsun cahaya putih.
Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm. Jangka panjang gelombang
kasar diberikan pada tabel 2.1

Batas kasar panjang gelombang dan frekuensi bermacam-macam radisai, yang


menjangka frekuensi gelombang suara, ditunjukkan dalam gambar 2.1 (skala tidak
linier);ini dinanggap sebagai spektro ktromagnet. Akan nampak bahwa sinar gamma dan
sinar x mempunyai gelombang yang sangat pendek, sedangkan gelombang ultraviolet,
nampak, inframerah dan radio mempunyai panjang yang semakin besar. Untuk kolorimetri
dan spektrofotometi, daerah nampak dan daerah ultraviolet didektnya merupakan daerah
utama.
Gelombang elektromagnet baiasanya diuraikan dalam ( a) panjang gelombang (jarak
anatar puncak-puncak gelombang dalm cm, kecuali bila dinyatakan lain), (b)

Gambar 2.1.
Bilangan gelombang (banyaknya gelombang per cm), dan (c) frekuensi
(banyaknya gelombang per detik).
Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen,
sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium dan sisanya
diteruskan. Jika intensitas sinar masuk dinyatakan oleh I o, Ia intensitas sinar terserap, It
intensitas sinar terterukan, Ir intensitas sinar terpantulkan, maka:
Untuk antar muka udara kaca sebagai akibat penggunaan sel kaca, dapatlah
dinyatakan bahwa sekitar 4 persen cahaya masuk dipantulkan I r biasanya terhapus dengan
suatu kontrol, seperti misalnya sel pembanding, jadi :
Pengembangan teknik analisis kolorimetri dengan menggunakan alat yang sederhana
dan relatif mudah penggunaannya telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya telah
melakukan penelitian dengan menggunakan alat scanner dan teknik pencitraan digital dari
sampel larutan pewarna makanan.
Syarat metode kolorimetri adalah

Anda mungkin juga menyukai