Anda di halaman 1dari 29

UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE 4

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia Semester Ganjil

Oleh :
Kelompok 6 Kelas XII IPA 4 :
Arbaldo
Kumara Manggarani
Lala Latifah Wiyandi
M. Hariz Fauzan
M. Luthfi Zulfikar
Ria Astuti
Syifa Nur Avicenna AM

SMA NEGERI 24 BANDUNG


Jln. A. H. Nasution No. 27 Ujungberung Bandung
Tahun 2010

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, Puji serta syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas
berkat rahmat dan limpahan rezekinya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa, shalawat

serta salam, tercurah ruah kepada junjunan kita, Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya,
sahabatnya, lalu sampailah kepada kita, selaku umatnya sampai akhir jaman.
Penulis menyusun makalah ini, dengan maksud ingin memberitahukan kepada para pembaca,
mengenai unsur-unsur transisi periode 4.
Tidak lupa juga, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
-

Bapak Enceng Sanjaya, selaku guru pembimbing yang mengarahkan dan memberi

penjelasan kepada penulis, mengenai pembuatan makalah ini.


Teman - teman yang telah membantu untuk tersusunnya makalah ini.

Penulis sadar, bahwa dalam makalah ini, masih banyak kekurangan, maka dari itu, penulis
sangat mengharapkan sumbangsi dari para pembaca yang berupa saran atau kritik yang membangun,
yang berguna untuk dikemudian hari.

Bandung, November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....... i


DAFTAR ISI .....ii

UNSUR-UNSUR TRANSISI

A. Pengertian ....................................................................................................... 1
B. Sifat-sifat Unsur Periode 4 ..1
C. Unsur-unsur .5
1. Skandium ...5
2. Titanium 7
3. Vanadium ..9
4. Khrom ..11
5. Mangan 12
6. Besi ..14
7. Kobal ...16
8. Nikel 18
9. Tembaga ..19
10. Seng .20
D. Kegunaan Unsur-unsur Transisi 22

Unsur-unsur Transisi Periode 4


A. Pengertian
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok D di dalam sistem periodik
unsur. Berdasarkan pengertian ini unsur transisi periode ke-4 terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti),
vanadium (V), kromium (Cr) , mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu) dan zink
(Zn).
Unsur transisi juga adalah sekelompok unsur yang mempunyai sekurang-kurangnya sebuah ion
dengan orbital d belum penuh dan mempunyai sifat sifat yang khas, misalnya ionnya berwarna, dapat
membentuk senyawa kompleks, titik didih dan titik leburnya rendah. Berdasarkan pengertian ini, ada
pendapat bahwa zink tidak termasuk unsur transisi, sebab orbital d dari atom zink baik sebagai unsur

bebas, maupun sebagai ion sudah terisi penuh, ion zink (II) tidak berwarna, serta titik lebur dan titik
didihnya relatif rendah.

B. Sifat-sifat Unsur Transisi Periode ke 4


Adanya susunan elektron yang khas pada 3d dan 4s menyebabkan unsur transisi periode ke 4
mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dengan sifat keperiodikan pada logam logam golongan
utama (A). Sifat sifat umum unsur transisi perioda ke 4 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Beberapa Sifat Umum Unsur Transisi
Sifat-Sifat

Unsur
Sc

Ti

Cr

Mn

Fe

Co

Ni

Cu

Zn

Nomor Atom

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Titik lebur (K)

1814

1933

2163

2130

1517

1808

1768

1728

135
6

693

Titik didih (K)

3104

3560

3563

2943

2235

3023

3143

3003

284
0

1180

Jari-jari atom
()

1,62

1,47

1,34

1,25

1,29

1,26

1,25

1,24

1,28

1,38

Energi IonisasiI (kJ/mol)

631

658

650

653

717

759

758

737

746

906

-1,20

-0,91

-1,19

-0,44

-0,28

+0,3

-1,20

-0,86

-0,74

-0,28

+0,44

+0,04

0,25

0,76

8,90

8,90

E0 (volt)
M2+ + 2e
M

-2,10

3+

M + 3e
M
Kerapatan
(g/mL)

2,99

4,50

5,96

7,20

7,20

7,86

8,90

7,14

1. Konfigurasi Elektron
Kecuali Cr dan Cu, semua unsur transisi periode ke 4 mempunyai susunan elektron pada kulit
terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s1. Ada atom Cr dan atom Cu, sebuah elektron pada 4s
berpindah pada elektron 3d, hal ini terjadi karena keadaan tersebut lebih stabil.

2. Jari-jari Atom

Dari tabel 1.1, terlihat bahwa perubahan jari-jari atom dari Sc ke Zn tidak terlalu besar. Hal ini
disebabkan karena pengisian elektron dar Sc sampai Zn masuk pada sub kulit 3d yang merupakan
bagian dari kulit ke3 padahal kulit ke 4 (4s) sudah terisi, sehingga pengaruhnya terhadap perubahan
jari-jari elektron sangat kecil dan bahkan kadang-kadang tidak berpengaruh sama sekali.
Tabel 1.2 Konfigurasi Elektron Transisi
Unsur
Nomor Atom
Sc
Ti
V
Cr
Mn

21
22
23
24
25

Konfigurasi
Elektron
[Ar] 4s2 3d1
[Ar] 4s2 3d2
[Ar] 4s2 3d3
[Ar] 4s2 3d5
[Ar] 4s2 3d5

Unsur Atom

Nomor Elektron

Fe
Co
Ni
Cu
Zn

26
27
28
29
30

Konfigurasi
Elektron
[Ar] 4s2 3d6
[Ar] 4s2 3d7
[Ar] 4s2 3d8
[Ar] 4s2 3d10
[Ar] 4s2 3d10

3. Energi Ionisasi
Perubahan energi ionisasi dari Sc sampai ke Zn tidak terlalu besr sperti halnya pada unsurunsur golongan utama (golongan A). Kecilnya perubahan tersebut, juga disebabkan oleh konfigurasi
elektronnya, yaitu bahwa penambahan elektron dari Sc samapai ke Zn masuk pada kulit ke-3.

4. Bilangan Oksidasi
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur perioda ke 4 mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu
tingkat. Vanadium mempunyai 4 tingkat bilangan oksidasi, yaitu +2, +3, +4, dan +5 masing-masing
pasda senyawa V2+ , V3+, VO2, dan V2O5. Bervariasinya bilangan oksidasi dari unsur transisi
disebabkan oleh adanya sub kulit 3d yang belum penuh. Tingkat energi dari 5 orbital 3d relatif sama,
sehingga perubahan konfigurasi yang terjadi pada subkulit 3d akan mempunyai tingkat kestabilan
yang relatif sama pula. Umumnya bilangan subkulit 3d berisi lebih dari 6 elektron, maka hanya
sebuah elektron dari 3d yang dapat dilepaskan, bahkan pada Zn elektron subkulit 3d tidak dapat
dilepaskan sama sekali. Akibatnya, unsur Zn hanya dapat mempunyai bilangan oksidasi +2.

5. Warna Unsur Transisi


Umumnya unsur transisi dapat membentuk senyawa dengan berbagai warna. Warna yang
terjadi pada senyawa unsur transisi berhubungan dengan blangan oksidasinya. Terjadinya variasi
warna unsur transisi disebabkan orbital 3d dapat terpisah (mengalami pemisahan) menjadi dua
kelompok tingkat energi, yaitu kelompok orbital (d x2

dan dz2) dan orbital diantara sumbu (d xy, dxz,

dan dyz). Adanya pemisahan ini mengakibatkan terjadinya celah energi yang dapat menyrerap energi
pada panjang gelombang sinar tampak.

Perubahan bilangan oksidasi mengakibatkan perubahan besarnya celah energi ini, sehingga
warna yang dihaslkan juga mengalami perubahan.
Tabel 1.3 Warna Senyawa Unsur Transisi
Unsur

Bilangan
Oksidasi yang
Dikenal

Warna pada Bilangan Oksidasi


+2

+3

+4

Sc

+3

Tidak
berwarna

Ti

+3, +4

ungu

Tidak
berwarna

+2, +3, +4, +5

ungu

hijau

biru

Cr

+2, +3, +6

biru

hijau

Mn

+2, +3, +4, +6,


+7

Merah
muda

coklat

Fe

+2, +3

hijau

Kuning

Co

+2, +3

Merah
muda

Ungu

Ni

+2, +3

Hijau

Cu

+1, +2

Biru

Zn

+2

Tidak
berwarna

+5

+6

+7

Merah
Jingga

Coklat tua

biru

hijau

Ungu

6. Keaktifan Katalitik
Salah satu sifat dari unsure transisi dan senyawa dan senyawanya adalah kemampuannya
untuk dapat menjadi katalisator reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh atau di dalam industri. Di dalam
tubuh terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat
bekerja bila terdapat ion Cu2+, bila tidak ada ion Cu2+ maka enzim tidak bekerja dan tubuh tidak
dapat melakukan metabolism makanan. Beberapa logam transisi telah digunakan secara komersial
untuk katalisator pada proses industri. Kemampuan unsur transisi mengkatalisasi suatu reaksi karena
unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi.

7. Sifat Kemagnetan
Sifat kemagnetan dibedakan menjadi dua, yaitu sifat paragmanetik dan diamagnetic. Sifat
diamagnetik terjadi bila di dalam atom unsur tersebut terdapat electron yang belum berpasangan.
Unsur-unsur transisi selain Zn akan bersifat paramagnetic, sebab pada orbital d terdapat electron yang

belum berpasangan. Semakin banyak electron yang belum berpasangan maka semakin kuat sifat
paramagnetiknya.

KETERANG
AN UNSUR:

C. Unsur-Unsur
1. Skandium
Sejarah
(Latin: scandia, Scandinavia). Mendeleev
telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron
berdasarkan prinsip sistim periodik yang
ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki
berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium).

Simbol: Sc

Radius Atom: 1.62

Volume Atom: 15 cm3/mol

Massa Atom: 44.9559

Titik Didih: 3109 K

Radius Kovalensi: 1.44

Struktur Kristal: Heksagonal

Massa Jenis: 2.99 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 1.36

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d1 4s2

Formasi Entalpi: 16.11 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 15.8 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 6.54 V

Titik Lebur: 1814 K

Bilangan Oksidasi: 3

Kapasitas Panas: 0.568 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 304.8 kJ/mol

Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineralmineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia.
Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson
berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian
menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.
Sumber-sumber
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya
(terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar banyak di bumi,
terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral (sekitar 800an spesies mineral).
Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan karena mengandung skandium. Ia
juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan
Malagasi. Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald
wolframite dan di dalam wiikitedan bazzite.
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil
produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer,
Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida
pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai
elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi
skandium florida dengan kalsium metal.
Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.
Sifat-sifat
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau
kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan
metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih
yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perangcang
pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1 HNO 3 dan 48% HF.
Penanganan
Tingkat keracunan skandium masih belum diketahui, oleh karena itu harus ditangani secara
hati-hati.

2.

Titanium
Sejarah
(Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791
dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan
Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter
dengan cara memanaskan TiCl4dengan natrium dalam bom baja.
Sumber
Titanium ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo
17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Garis-garis titanium oksida sangat jelas terlihat di
spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi.
Titanium selalu ada dalam igneous rocks(bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan
tersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapat dalam titanate dan
bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.
Logam ini hanya dikutak-kutik di laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara
memproduksi titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium.
Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan
cara medekomposisikan iodanya.
Sifat-sifat
Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki berat jenis rendah,
kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi korosi yang baik. Jika logam ini tidak
mengandung oksigen, ia ductile. Titanium merupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam
nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida
yang larut, kebanyakan asam organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni diberitakan
dapat menjadi radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah
positrons dan sinar gamama. Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk
beta kubus secara perlahan-lahan pada suhu 880 derajat Celcius. Logam ini terkombinasi dengan
oksigen pada suhu panas merah dan dengan klor pada suhu 550 derajat Celcius. Logam titanium tidak
bereaksi dengan fisiologi tubuh manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni memiliki
indeks refraksi yang tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.
Isotop
Titanium alami memiliki lima isotop dengan masa atom dari 46 sampai 50. Semuanya stabil.
Ada delapan isotop titanium yang labil.

KETERANGAN UNSUR:

Simbol: V

Radius Atom: 1.34

Volume Atom: 8.35 cm3/mol

Massa Atom: 50.9415

Titik Didih: 3650 K

Radius Kovalensi: 1.22

Struktur Kristal: bcc

Massa Jenis: 6.11 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 4 x 106 ohmcm-1

3. Vanadium
Sejarah

Elektronegativitas: 1.63

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d3 4s2

Formasi Entalpi: 22.8 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 30.7 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 6.74 V

Titik Lebur: 2163 K

Bilangan Oksidasi: 5,4,3,2

Kapasitas Panas: 0.489 Jg-1K-1

Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli
kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni.
Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.
Unsur ini akhirnya ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang menamakan unsur
itu untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka warna senyawa yang dimilikinya.
Vanadium berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi
garam kloridanya dengan hidrogen.
Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar 99.3% 99.8% hingga tahun 1922.
Sumber
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,
vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah sebagai
senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang
sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida
dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium
dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.

Isotop
Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50 sebanyak 0.24% dan
Vanadium -51 sebanyak 99.76%. Vanadium-50 sedikit radioaktif, memiliki masa paruh lebih dari 3.9
x 1017 tahun. Ada sembilan isotop lainnya yang tidak stabil
Sifat-sifat Vanadium murni adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak. Tahan korosi terhadap
larutan basa, asam sulfat, dan asam klorida, juga air garam. Tetapi logam ini teroksidasi di atas 660 oC
Vanadium memiliki kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi neutron yang rendah ,
membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir .

Penanganan
Vanadium dan semua senyawanya adalah beracun dan harus ditangani dengan hati-hati.
Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat di udara adalah 0.05 (selama 8 jam kerja
rata-rata selama 40 jam per minggu)

4. Khrom
Sejarah
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin,
yang membuat logam khrom pada tahun berikutnya.
Khrom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau, keras
sehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup
tinggi.
Sumber
Bijih utama khrom adalah khromit, yang

KETERANGAN UNSUR:

ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki,

Simbol: Cr

Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi

Radius Atom: 1.3

Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya

Volume Atom: 7.23 cm3/mol

dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan

Massa Atom: 51.996

Titik Didih: 2945 K

Radius Kovalensi: 1.18

Struktur Kristal: bcc

Massa Jenis: 7.19 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 7.9 x 106 ohm-

aluminum.
Senyawa
Senyawa komponen khrom berwarna.
Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah

cm-1

natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan

Elektronegativitas: 1.66

ammonium dari campuran aluminum dengan khrom .

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d5 4s1

Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis

Formasi Entalpi: 20 kJ/mol

kuantitatif, juga dalam proses pemucatan kulit.

Konduktivitas Panas: 93.7 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 6.766 V

Titik Lebur: 2130 K

timbal khromat berwarna kuning khrom, merupakan

Bilangan Oksidasi: 6,3,2

pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom

Kapasitas Panas: 0.449 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 339.5 kJ/mol

Senyawa lainnya banyak digunakan di industri;

digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau

penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi
aluminum.
Penanganan
Senyawa Khrom beracun dan harus ditangani dengan peralatan keselamatan kerja yang layak.

5. Mangan
Sejarah
Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman
dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn
pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida
dengan karbon.
Sumber
Mineral mangan tersebar secara luas dalam

KETERANGAN UNSUR:

banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah

Simbol: Mn

senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah

Radius Atom: 1.35

besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan

Volume Atom: 7.39 cm3/mol

sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan

Massa Atom: 54.938

dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih

Titik Didih: 2235 K

sedikit.

Radius Kovalensi: 1.17

Struktur Kristal: bcc

Kebanyakan senyawa mangan saat ini

Massa Jenis: 7.44 g/cm3

ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika sSelatan,

Konduktivitas Listrik: 0.5 x 106 ohm-

Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah

cm-1

mineral mangan yang paling banyak dijumpai.

Elektronegativitas: 1.55

Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d5 4s2

mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau

Formasi Entalpi: 14.64 kJ/mol

dengan proses elektrolisis.

Konduktivitas Panas: 7.82 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 7.435 V

Titik Lebur: 1518 K

Bilangan Oksidasi: 7,6,4,2,3

Kapasitas Panas: 0.48 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 219.74 kJ/mol

Sifat-sifat
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan
sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif

secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk
banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi
kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy
yang bersifat ferromagnetik.

Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat
sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa
tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan
fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
Penanganan
Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi angka 5 ppm
bahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.

6. Besi
Sejarah
Besi telah digunakan sejak zaman nenek
moyang. Genesis menyebutkan bahwa Tubal-Cain,
generas Adam ke tujuh, merupakan guru dari setiap
kecerdasan pembuatan kuningan dan besi.
Pembuatan pilar besi yang luar biasa, tercatat
sekitar 400 SM, masih berdiri saat ini di Delhi, India.
Merupakan batang besi tempaan dengan tinggi 7,25

KETERANGAN UNSUR:

Simbol: Fe

Radius Atom: 1.26

Volume Atom: 7.1 cm3/mol

Massa Atom: 55.847

Titik Didih: 3023 K

Radius Kovalensi: 1.17

Struktur Kristal: bcc

berlimpah di alam. Juga ditemukan di matahari dan

Massa Jenis: 7.674 g/cm3

bintang lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti

Konduktivitas Listrik: 11.2 x 106 ohm-

meter dan berdiameter 40 cm. Korosi pada pilar tersebut


sangat sedikit meski telah terpapar dengan cuaca sejak
ia dibuat.
Sumber
Besi merupakan unsur yang ditemukan

cm-1

atomnya sangat stabil. Besi adalah unsur dasar dari


meteorit jenis siderite dan sangat sedikit terdapat dalam
2 jenis meteorit lainnya. Inti bumi dengan radius 2150
mil, terdiri dari besi dengan 10 persen hidrogen
teroklusi. Besi merupakan unsur keempat yang
berlimpah ditemukan di kerak bumi.
Bijih besi yang umum adalah hematit, yang
sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan
muara aliran.

Elektronegativitas: 1.83

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d6 4s2

Formasi Entalpi: 13.8 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 80.2 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 7.87 V

Titik Lebur: 1808 K

Bilangan Oksidasi: 2,3

Kapasitas Panas: 0.449 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 349.5 kJ/mol

Isotop
Besi merupakan campuran dari 4 isotop. Ada pula sepuluh isotop lainnya yang tidak stabil.
Sifat-sifat

Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara
yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu. Memiliki 4 bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta,
gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi
ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak
berubah. Hubungan antara bentuk-bentuk ini sangat aneh. Besi pig adalah alloy dengan 3% karbon
dan sedikit tambahan sulfur, silikon, mangan dan fosfor.
Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah dicampur, dan digunakan untuk
menghasilkan alloy lainnya, termasuk baja. Besi tempa yang mengandung kurang dari 0.1% karbon,
sangat kuat, dapat dibentuk, tidak mudah campur dan biasanya memiliki struktur berserat.
Baja karbon adalah alloy besi dengan sedikit Mn, S, P, dan Si. Alloy baja adalah baja karbon
dnegan tambahan seperti nikel, khrom, vanadium dan lain-lain. Besi relatif murah, mudah didapat,
sangat berguna dan merupakan logam yang sangat penting.

7. Kobal
Sejarah
Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735.
Sumber
Kobal terdapat dalam mineral kobaltit,
smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan
nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang
mana umum didapatkan sebagai hasil samping
produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

KETERANGAN UNSUR:

Simbol: Co

Radius Atom: 1.25

Volume Atom: 6.7 cm3/mol

di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan

Massa Atom: 58.9332

geologis Amerika Serikat telah mengumumkan

Titik Didih: 3143 K

bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik

Radius Kovalensi: 1.16

kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang

Struktur Kristal: Heksagonal

relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai

Massa Jenis: 8.9 g/cm3

dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

Konduktivitas Listrik: 17.9 x 106 ohm-

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan

cm-1

Sifat-sifat

Elektronegativitas: 1.88

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d7 4s2

Formasi Entalpi: 16.19 kJ/mol

menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal

Konduktivitas Panas: 100 Wm-1K-1

memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga

Potensial Ionisasi: 7.86 V

daripada besi. Kobal cenderung terdapat sebagai

Titik Lebur: 1768 K

campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang

Bilangan Oksidasi: 2,3

sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini

Kapasitas Panas: 0.421 Jg-1K-1

bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi

Entalpi Penguapan: 373.3 kJ/mol

Kobal bersifat rapuh, logam keras,

sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.


Isotop
Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma yang penting dan digunakan
secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi.

Biaya
Sumber kobal tunggal kobal-60 berharga dari $1 hingga $10 per curie, tergantung pada
kuantitas dan aktivitas jenis.

Penanganan
Terpapar dengan kobal (baik uap logam maupun debu)tidak boleh lebih dari 0.05 mg/m 3 (8
jam kerja per hari-40 jam seminggu)

8. Nikel
Sejarah
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751
dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit)
Sumber
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak
dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang
membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi

KETERANGAN UNSUR:

atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel


berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari
pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah
daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan
nikel.
Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia
Baru, Australia, Cuba, Indonesia.
Sifat-sifat

Simbol: Ni

Radius Atom: 1.24

Volume Atom: 6.6 cm3/mol

Massa Atom: 58.6934

Titik Didih: 3005 K

Radius Kovalensi: 1.15

Struktur Kristal: fcc

Massa Jenis: 8.9 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 14.6 x


106 ohm-1cm-1

Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan

Elektronegativitas: 1.91

pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa,

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d8 4s2

sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang

Formasi Entalpi: 17.2 kJ/mol

agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong

Konduktivitas Panas: 90.7 Wm-1K-1

dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan

Potensial Ionisasi: 7.635 V

Titik Lebur: 1726 K

Bilangan Oksidasi: 2,3

Kapasitas Panas: 0.444 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 377.5 kJ/mol

alloy yang sangat berharga.


Isotop.
Nikel sulfat dan nikel oksida adalah senyawa

yang penting. Nikel alam adalah camuran dari lima isotop stabil, ada pula sembilan isotop lainnya
yang tidak stabil.
Penanganan

Terpapar dengan logam nikel dan senyawa nikel yang mudah larut tidak boleh melebih 0.05
mg/cm3 (selama 8 jam kerja perhari- 40 jam seminggu). Uap dan debu nikel sulfida beresiko
karsinogenik.

9. Tembaga
Sejarah
(Latin, cuprum, dari pulau Cyprus). Tembaga
dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun.
Sifat-sifat
Tembaga memiliki warna kemerah-merahan.
Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan
merupakan konduktor yang bagus untuk aliran
elektron (kedua setelah perak dalam hal ini).
KETERANGAN UNSUR:

Sumber-sumber

Simbol: Cu

Radius Atom: 1.28

alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral

Volume Atom: 7.1 cm3/mol

seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite,

Massa Atom: 63.546

dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak

Titik Didih: 2840 K

ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan

Radius Kovalensi: 1.17

Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah

Struktur Kristal: fcc

sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka,

Massa Jenis: 8.96 g/cm3

tembaga diambil dengan cara smelting, leaching, dan

Konduktivitas Listrik: 60.7 x 106 ohm-

Tembaga kadang-kadang ditemukan secara

cm-1

elektrolisis.
Ketersediaan
Tembaga murni (99.999+ %) tersedia secara
komersil.

Elektronegativitas: 1.9

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s1

Formasi Entalpi: 13.14 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 401 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 7.726 V

Titik Lebur: 1356.6 K

Bilangan Oksidasi: 2,1

Kapasitas Panas: 0.385 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 300.5 kJ/mol

10.

Seng

Sejarah
(Jerman: zink) Berabad-abad sebelum seng
dikenal sebagai unsur tersendiri yang unik, bijih seng
telah digunakan dalam pembuatan kuningan.
Campuran logam yang mengandung 87% seng telah
ditemukan di reruntuhan daerah Transylvania purba.
Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di
Indina dengan mereduksi calamine dengan bahanbahan organik seperti kapas. Logam ini ditemukan
kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang

KETERANGAN UNSUR:

Simbol: Zn

menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan

Radius Atom: 1.38

cara mereduksi calamine dengan arang.

Volume Atom: 9.2 cm3/mol

Massa Atom: 65.39

Titik Didih: 1180 K

Sumber
Bijih-bijih seng yang utama

Radius Kovalensi: 1.25

adalah sphalerita (sulfida), smithsonite(karbonat), cal

Struktur Kristal: Heksagonal

amine (silikat) dan franklinite (zine, manganese, besi

Massa Jenis: 7.13 g/cm3

oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari

Konduktivitas Listrik: 16.9 x 106 ohm-

bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng

cm-1

untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya

Elektronegativitas: 1.65

dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2

proses distilasi.

Formasi Entalpi: 7.38 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 116 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 9.394 V

Titik Lebur: 692.73 K

Bilangan Oksidasi: 2

Kapasitas Panas: 0.388 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 115.3 kJ/mol

Isotop
Seng alami mengandung 5 isotop. Ada 16
isotop seng lainnya yang labil.

Sifat-sifat
Seng memiliki warna putih kebiruan. Logam ini rapuh pada suhu biasa tetapi mudah dibentuk
pada 100-150 derajat Celcius. Ia dapat mengalirkan listrik walau tidak seefektif tembaga dan terbakar
di udara pada suhu tinggi merah menyala dengan evolusi awan putih oksida.
Unsur ini juga menunjukkan sifat yang sangat mudah dibentuk (superplasticity). Seng
maupun zirkonium tidak memiliki sifat magnet. Tetapi ZrZn 2 menunjukkan sifat kemagnetan pada
suhu dibawah 35 derajat Kelvin. Senyawa ini memiliki sifat-sifat kelistrikan, panas, optik dan solidstate yang unik tetapi belum sepenuhnya dimengerti.

Penanganan
Seng tidak dianggap beracun, tetapi jika senyawa ZnO yang baru dibentuk terhirup, penyakit
yang disebut oxide shakes atau zinc chills kadang-kadang bisa muncul. Perlu ventilasi yang cukup
untuk ruangan yang menyimpan seng oksida untuk menghindari konsentrasi yang lebih dari 5
gram/m3 (dirata-ratakan berdasarkan berat untuk 8 jam pengeksposan, 40 jam per minggu).

D. Kegunaan Unsur-Unsur Transisi

1. Skandium
Sekitar 20 kg skandium (Sc2O3) sekarang ini digunakan setiap tahun di Amerika untuk
memproduksi lampu intensitas tinggi, dan isotop radioaktif 46Sc digunakan sebagi agen pelacak dalam
kilang minyak mentah. Skandium ioda yang ditambahkan ke lampu uap merkuri memberikan
pancaran sinar mirip matahari yang efisien, yang penting untuk penerangan ruangan atau TV bewarna
malam hari.
2. Titanium
Titanium sangat penting sebagai agen campuran logam dengan aluminium, molibdenum,
manggan, besi dan beberapa logam lainnya. Campuran logam titanium digunakan terutama untuk
bahan pesawat terbang dan misil, dimana logam ringan, kuat dan tahan suhu tinggi diperlukan.
Titanium sekuat baja, tetapi 45% lebih ringan. Ia 60% lebih berat daripada aluminium, tetapi dua kali
lebih kuat. Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut
menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air laut dan digunakan untuk
baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin. Anoda titanium yang
dilapisi platinum telah digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi air garam. Titanium
diproduksi secara buatan untuk permata. Safir dan rubi menunjukkan asterism sebagai hasil
keberadaan TiO2. Titanium dioksida sangat banyak digunakan untuk cat rumah dan cat lukisan karena
permanen dan memilki sifat penutup yang baik. Pigmen titanium oksida merupakan aplikasi yang
terbanyak untuk unsur ini. Cat titanium merupakan reflektor sinar infra yang sangat bagus dan banyak
digunakan pada tempat-tempat pengamatan matahari (solar observatories) dimana panas dapat
mengganggu pengamatan. Titanium tetraklorida digunakan untuk mengiridasi gelas. Senyawa ini
mengeluarkan asap tebal di udara.
3. vanadium

Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja.
Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium
atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi
titanium pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis.

Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktif dengan


medan magnet sebesar 175000 Gauss.
4. Khrom
Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk
banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam
untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom
memberikan warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas digunakan sebagai katalis.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kstabilan struktur kristal.
5. Mangan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai
dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan
sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan
khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.
Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B1.
6. Besi
Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa
oksigen dalam hemoglobin.
7. Kobal
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy
dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal,

khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu
tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy,
digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena
sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru
brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah
komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan
sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat,
nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada
binatang.
Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.
8. nikel
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain
yang bersifat tahan korosi, seperti Invar, Monel , Inconel , dan Hastelloys . Alloy tembaganikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam
untuk mengubah air laut menjadi air segar.
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan
ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk
menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik,
pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison .
9. Tembaga
Industri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini. Campuran logam besi yang
memakai tembaga seperti brass dan perunggu sangat penting. Semua koin-koin di Amerika dan
logam-logam senjata mengandung tembaga. Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun
pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling
banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula.
10. seng

Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain.
Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah beberapa
contoh campuran logam tersebut. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam
industri otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya. Campuran logam Prestal, yang mengandung
78% seng dan 22% aluminium dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti
plastik. Prestal sangat mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen. Seng juga
digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik seperti besi untuk
menghindari karatan. Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik, farmasi, alas
lantai, plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat listrik dan produk-produk lainnya. Lithopone,
campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting. Seng sulfida digunakan
dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV, dan bola-bola lampu fluorescent. Klorida
dan kromat unsur ini juga merupakan senyawa yang banyak gunanya. Seng juga merupakan unsur
penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang. Banyak tes menunjukkan bahwa binatang
memerlukan 50% makanan tambahan untuk mencapai berat yang sama dibanding binatang yang
disuplemen dengan zat seng yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai