Artinya Tidak beriman seorang diantara kamu sebelum hawa nafsunya tunduk kepada
apa yang aku bawa dengannya Al-Quran & As-sunnah. (Alhadits)
I. Pengertian Hidup :
Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya
menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu,
sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh
doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk
mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat
(surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. 9 : 98 99 )
III. Maksud dan Tujuan Hidup.
Setiap orang, sekali waktu dalam kehidupan ini, pasti pernah mempertanyakan dalam
dirinya tentang dari mana ia berasal, akan kemana, dan apa tujuan sebenarnya dari
kehidupan ini
. Oleh sebab itu satu-satunya cara adalah mengubah pola pikir manusia itu sendiri dengan
memberikan penjelasan tentang pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta,
manusia dan kehidupan (di dunia dan akhirat). Penjelasan ini hanya di dapat didalam AlQuran sebagai petunjuk bagi manusia.
Pada saat Alloh menciptakan manusia, Ia tidak pernah meminta pendapat kita, apa perlu
penciptaan itu atau tidak. Artinya Alloh Maha Berkehendak. Dia telah memiliki tujuan yang
mutlak berkenaan dengan penciptaan manusia.
Jadi, sekiranya kita yang dilahirkan ke bumi ini mencari dan menciptakan tujuan hidup
sendiri, berarti kita telah mengkhianati Alloh yang menciptakan kita. Tujuan hidup yang
harus dicapai manusia adalah tujuan yang telah ditetapkan Alloh. Ada nggak manusia
yang usul agar dirinya diciptakan Alloh karena ia mempunyai cita-cita yang hendak
TUJUAN adalah sesuatu yang ingin dicapai manusia sesuai dengan fitrah dan keinginankeinginan manusia.
Sedangkan KEHIDUPAN menurut pandangan Al-Quran :
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah sebagai air
hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan
di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh
angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs.18/45 dan 10/24).
IV. Bangunan, Sifat dan Cara Hidup Manusia : Di dalam riwayat perjalanan manusia
kita mengenal hidup manusia bermacam-macam. Menurut bangunan, sifat dan cara
yang terdapat di dalamnya, maka hidup manusia dibagi menjadi 3 bagian :
1. Hidup Hissi
Adalah hidup hanya untuk keperluan dirinya sendiri. Yang dikejar-kejar ialah hanya
kepentingan yang berkenaan dengan dirinya, dengan rumah tangganya. Kadang-kadang
ia bergerak juga di medan umum tetapi bergeraknya itu hanyalah untuk keperluan diri,
keperluan materi belaka. Orang yang demikian itu sesungguhnya memiliki sifat Diam.
Bukan Diam karena ia tak kuasa berjalan, bukan pula Diam karena ia tak pandai
bergerak. Tetapi ia disebut Diam karena tak pandai menjalankan hukum-hukum Alloh.
Hidup yang demikian itu boleh diibaratkan hidup secara tumbuh-tumbuhan dan binatang,
hidup dengan tidak sadar dan insaf akan arti dan harga hidupnya. Maka hidup inilah yang
dinamakan Hidup Hissy, hidup hanya karena tak mati belaka.
2. Hidup Ma'nawi
3. HIDUP Ma'anni
Hidup yang dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan dan kebajikan yang
sebanyak-banyaknya dan sesempurna-sempurnanya; amal yang timbul dari keyakinan
yang kuat dan iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan
Rahmat dan Ridho Alloh SWT belaka. Dan tidak karena ataupun harapan yang diluarnya.
Hidup sadar dan hidup insaf ini tak mudah tercapai kecuali dengan kemurahan dan
karunia Alloh semata-mata. Lebih-lebih sukar lagi mencapai hidup yang demikian itu,
karena si amil itu harus pandai menyatukan ketiga pendirian amal. (Istianah, istiqomah,
istithoah). Orang yang duduk dalam kehidupan maanni itu, tak lagi mengenal sukar dan
sulit, berat dan susah, takut dan was-was dan lain-lain yang boleh mencegah manusia
bisa melakukan amal yang sempurna.
1. VISI HIDUP
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ( QS.30:30 ) Dan
siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan iamengikuti agama Ibrahim
yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. ( QS. 4 :125 ) Dan di
antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak,
dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. ( QS. 7 : 181 )
2. MISI HIDUP
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui." ( QS. 2 : 30 )
3. CITA-CITA HIDUP
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. ( QS. 2 : 207 )
4. PEDOMAN HIDUP
Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini. ( QS. 45 : 20 )
5. IDEOLOGI/FALSAFAH HIDUP
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu. ( . QS. 2 : 208 )
6. TUGAS HIDUP
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu. ( QS. 51 : 56 )
7. TAULADAN HIDUP
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah ( QS. 33 : 21 )
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. ( QS. 4 : 59 )
Alloh / Al-Quran
Rosul / As-Sunnah
Ulil Amri / Nizhom
9. TEMAN HIDUP
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata:
"Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul."Kecelakaan besarlah
bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). ( QS. 25 : 27 - 28 )
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan
kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk
kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang
menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya
kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami."
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita
disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, dan agar mendirikan
sembahyang serta bertakwa kepadaNya." Dan Dialah Tuhan yang kepadaNyalah kamu
akan dihimpunkan ( QS. 6 : 71 - 72 )
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar. ( QS. 9 : 119 )
- Orang yang mau mendengar kita disaat tak ada lagi orang yang mau mendengar kita
- Orang yang mau menopang tubuh kita di saat kita lemah tak berdaya apa-apa.
- Orang yang mau membantu kita di saat orang lain menjauhi kita.
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu
supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri;
kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada
kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum
(menghadapi) azab yang keras. ( QS. 34 : 46 )
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu' ( QS. 2 : 238 )
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah
(orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepitepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat
menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. ( 13 : 41 )
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). ( QS. 42 : 13 )
Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah
kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini
benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Berfirman Allah: "Karena
itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)." ( QS. 6 : 30 )
- ISTITHOAH
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada
jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan). ( QS. 8 : 60 )
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta
taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. ( QS. 64 : 16 )
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah?
Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan
yang besar ( QS. 9 :111 )
Sumber : iqraku