Case Ridnia
Case Ridnia
Nama
Nim
: 1102009245
I. IDENTITAS PASIEN
: xx-xx-xx
Ruang Perawatan
: Elang II
Nama Lengkap
Nama Panggilan
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
: SMP
Pekerjaan
:-
Bangsa/ Suku
: Indonesia, Sunda
Agama
: Islam
Alamat
: Tanggerang
: Np
: Np
: 21 tahun
: Laki-laki
SpKJ (K)
: 28 Januari 2015
Riwayat Perawatan
Tanggal masuk 28 Januari 2015 dirawat di RSJSH di ruangan Elang. Saat ini terhitung
tanggal 1 September 2014 pasien dirawat di ruang Elang II.
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis
Tanggal 10 Februari 2015, pukul 10.00, di ruang Elang II RSJSH.
Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan Ny. A (kakak ipar pasien) pada hari Kamis, 4 September
2014 melalui telepon.
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan mengamuk-ngamuk sejak 2 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
A. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke RS. Jiwa Soeharto Heerdjan (RSJSH) pada tanggal 28 Januari 2015,
diantar oleh keluarga dengan keluhan mengamuk-ngamuk sejak 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Selain itu, pasien terkadang terlihat sedang berbicara sendiri. Tetapi pasien
menyangkalnya.
Saat di anamnesis, pasien menyangkal bahwa dirinya sedang sakit. Pasien mengatakan
dibawa ke RSJSH karena dipaksa oleh kakak iparnya. Pasien merasa dirinya sedang di gunaguna oleh seorang pendatang dari Jawa Timur yang iri kepada dirinya, tetapi pasien tidak
mengetahui penyebabnya. Pasien merasa pendatang tersebut merupakan seorang perempuan
yang sering berada di depan rumahnya. Pasien terkadang mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruhnya untuk membaca yasin, pasien mengaku bisikan tersebut berasal dari murid
pasien yang telah meninggal. Setelah membaca yasin, bisikan tersebut menghilang. Pasien
mengatakan merasa ada sesuatu yang menempel pada badannya dan sering dikirimi sesuatu,
contohnya telur yang sudah busuk, ke rumahnya. Selain itu, pasien mengatakan terkadang
mendengar bisikan hai saat sedang shalat malam.
Menurut kakak ipar pasien, pasien mengamuk-ngamuk dengan melempar barangbarang sejak 2 minggu terakhir dan sering berbicara sendiri dengan ucapan jangan ganggu
Ardi lagi. Pasien terkadang naik mimbar di masjid depan rumah dan seolah-olah pasien
menajadi seorang ustadz yang memberikan ceramah. Tetangga-tetangga pasien merasa takut
dengan pasien, karena takut pasien mengamuk-ngamuk lagi.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatrik
Pada tahun 2013 pasien mengalami keluhan yang sama yaitu pasien mengamukngamuk. Saat mengamuk pasien merasa ada yang mengendalikan untuk melempar barang
dan tidak dapat melawannya. Pasien dibawa ke IGD RSJSH dan dirawat selama 3 minggu,
setelah pulang dari dirawat pasien pernah kontrol lalu diberikan obat tetapi setelah obat habis
pasien tidak mau kontrol kembali karena merasa sudah tidak sakit lagi.
Riwayat Gangguan Medik
Riwayat epilepsi maupun kecelakaan yanmkll,g menyebabkan luka di kepala atau
gangguan pada fungsi otak yang ada hubungannya dengan gangguan kejiwaan saat ini dan
adanya gangguan medik lain yang menyebabkan disangkal.
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah merokok dan tidak mengkonsumsi obat obatan terlarang
sebelumnya.
Riwayat Perjalanan Penyakit
2013
2014
Mengamuk-ngamuk
Mengamuk-ngamuk
Bicara sendiri
Bicara sendiri
- Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pasien sering bergaul dengan teman-temannya dan bekerja
di sebuah PT sebagai office boy selama 3 tahun dilanjutkan dengan bekerja
sebagai pelayan restauran.
b. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah SD di daerah Kelapa Dua, Tangerang sampai dengan kelas 6
SD dan dilanjutkan ke SMP di Bojong Naga, Tangerang sampai dengan kelas 3
dan tidak melanjutkannya ke SMA.
3. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai office boy di Puspitek selama 3 tahun lalu pindah ke
sebuah rumah makan ACK di daerah Paramount sebagai pelayan rumah makan
selama 1 tahun.
4. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam, pasien mengaku rajin beribadah solat dan sering mengaji.
GENOGRAM KELUARGA
Keterangan :
= Perempuan
= Perkawinan
= Laki-laki
= Keturunan
= Meninggal
= Tinggal serumah
-
ayahnya baik. Biaya untuk kebutuhan sehari-hari pasien berasal dari hasil kerja ayah,
kakaknya, dan dirinya sendiri. Kesan kondisi sosial ekonomi keluarga adalah keluarga
yang cukup.
D. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien tidak menyadari dirinya sakit
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (tanggal 4 September 2014 pukul 10.30 WIB)
A. Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis: Compos Mentis
Kesadaran Psikiatri : Tidak tampak terganggu (perilaku,sikap dan gerak
gerik tenang, tidak gelisah)
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88x/ menit
Suhu
: 36,5 oC
Pernafasan
: 24 x/ menit
1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki-laki, berumur 21 tahun, berpenampilan fisik sesusai usianya,
postur tubuh agak gemuk, berkulit sawo matang, berambut hitam, pada saat
wawancara pasien mengguankan baju kaos berwarna merah dengan celana pendek
berwarna coklat dan memakai sandal. Pasien duduk tenang dihadapan
pewawancara dengan kontak mata dan konsenterasi yang cukup.
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara : Pasien sedang duduk di kursi ruangan Elang II.
Selama Wawancara
Sesudah Wawancara :
: Luas
3. Keserasian
: Serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
-
Halusinasi visual (+) karena pasien mengakui melihat pendatang yang iri
kepada dirinya.
b) Ilusi
: Tidak ada
c) Depersonalisasi
: Tidak ada
d) Derealisasi
: Tidak ada
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
: Cukup
b. Kontinuitas
: Cukup
c. Hendaya Berbahasa
: Tidak ada
d. Artikulasi
: Jelas
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
: Tidak ada
b. Waham
Waham kejar (+) pasien merasa ada seseorang yang iri terhadap dirinya.
c. Obsesi
: Tidak ada
d. Fobia
: Tidak ada
8
E. Fungsi Intelektual
1.
2.
3.
4.
Taraf Pendidikan
Pengetahuan Umum
Kecerdasan
Konsentrasi dan
Perhatian
Orientasi
selama wawancara
5.
Waktu
Tempat
Orang
Situasi
9.
Daya Ingat
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Segera
12.
Pikiran Abstrak
13.
Visuospasial
14.
15.
Tidak ada.
Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Diri
F. Pengendalian Impuls
G. Daya Nilai
H. Tilikan
Derajat 1 (pasien menyangkal dirinya sakit)
I. Reliabilitas
IV.
STATUS FISIK
(Pemeriksaan dilakukan pada 4 September 2014, pukul 10.00 WIB)
A. Status Internus
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88x/ menit
Suhu
: 36,5 oC
Pernafasan
: 24 x/ menit
TB/BB
: 152cm / 75 kg
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
: tidak dilakukan
Mulut
Lidah
Gigi geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
87654321 12345678
87654321 12345678
: Letak di tengah, hiperemis (-)
:T1/T1, tidak hiperemis
: Faring tidak hiperemis
: KGB supra klavikular teraba membesar, kelenjar tiroid tidak
teraba membesar, trakea letak normal
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII)
: Baik
: Tidak ada
3. Refleks fisiologis
: (+) Normal
4. Refleks patologis
: Tidak ada
5. Motorik
: Baik
6. Sensorik
: Baik
7. Fungsi luhur
: Baik
8. Gangguan khusus
: Tidak ada
9. Gejala EPS
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 29 Agustus 2014
Hb
: 15.3
LED
: 23
Eritrosit
: 5.6
Leukosit
: 10200
b) Hasil pemeriksan radiologi foto thorax:
Deskripsi
Cor dan aorta : Besar dan bentuk normal.
Pulmo :
Corakan bronkovaskular meningkat
Kedua hilus normal
Tidak tampak kelainan pada lapangan paru.
Sinus dan diafragma normal
Jaringan tulang dan lunak normal.
Kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal.
V.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
1.Gangguan kejiwaan karena adanya :
*
2. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
12
dengan adanya :
3. Halusinasi :
*
Halusinasi visual (+) karena pasien melihat pendatang yang iri kepada dirinya
5.
Pasien masih mempunyai halusinasi auditorik dan mempunyai keyakinan jika ada
seseorang yang iri kepadanya. Memenuhi kriteria skizofrenia paranoid.
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ada diagnosis.
Aksis III:Kondisi Medis Umum
Tidak ada diagnosis.
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Tidak ada pekerjaan.
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current
GAF HLPY
Aksis I
: Skizofrenia paranoid
Aksis II
Aksis V
: GAF current
: 60-51
: 70 - 61
organik maupun
faktor herediter
B. Psikologik
: Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
C. Sosiobudaya
: Ada
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
2. Psikoterapi
Dilakukan melalui:
a) Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok. Hal ini
dilakukan mengingat kemampuan pasien menghadapi stres rendah. Selain itu
pasien mudah marah. Perlu diadakannya terapi untuk meningkatkan kemampuan
pengendalian diri dan menghadapi masalah. Pada terapi kelompok adalah
kesempatan untuk menilai dan mengamati respon pasien dalam menghadapi
berbagai sifat, perilaku orang lain dan masalah yang timbul.
b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
dideritanya,
gejala-gejala,
dampak,
faktor-faktor
penyebab,
Mengajarkan terapi relaksasi pada pasien saat pasien marah dan gelisah
ataupun akan marah sehingga diharapkan pasien dapat mengontrol
marahnya
15
3. Sosioterapi
a) Pelatihan Ketrampilan Sosial
Melibatkan pasien dalam kegiatan aktivitas kelompok di RSJSH dan
mengembangkan hobi memasak pasien
16