Anda di halaman 1dari 59

Palpebra dan sistem Lakrimalis

Dr. Saskia N Mokoginta,SpM

Anatomi
Terdiri atas :
Kulit :

Paling tipis
Longgar
Tidak ada lemak subkutan

Otot Protraksi:

M.orbicularis oculi

Septum Orbita, Jar lemak orbita


Otot Retraksi :

M. levator

Tarsus
Conjunctiva
Cilia
Glandula:
Zeis
Moll
Meibom

Tarsus :
kaku, jaringan ikat --> kerangka dari
palpebra
Tarsus palpebra superior : 10-12 mm
Tarsus palpebra inferior :
4,5 mm
Lebar : 29 mm

Vaskularisasi :
A/V Ophthalmica
A/V Lacrimalis

Persyarafan sensoris : N V

Otot otot :
M.Orbicularis oculi
sirkular
fungsi : membuka atau
menutup palpebra
inervasi : N VII

M.Levator palebra :
Menempel pada batas atas
tarsus dan bagian medial
kulit.
inervasi : N III

M. Muller :
Otot tampak halus
Insersi pada bagian
proksimal tarsus.

Fungsi palpebra adalah:


Untuk melindungi bola mata dari gangguan
faktor external atau kimia dan trauma
Untuk mempertahankan permukaan bola mata
tetap lembab dan licin dengan distribusi airmata
yang merata dari Glandula Lacrimal.

Penyakit penyakit pada palpebra


I.Infeksi
1.Hordeolum
Infeksi supuratif akut pada kelenjar
di palpebra yang disebabkan oleh
Staphylococcus
Hordeolum internum : pada kelenjar
meibom.

Hordeolum eksternum : pada kel Zeis, Moll.

Terapi:
Antibiotika lokal & sistemik
Insisi :
Paling sering pada hordeolum externum
Insisi kulit :
margo
Insisi Conjuctival : margo

Komplikasi : abses pada palpebra

2. Chalazion
Inflamasi lipogranulomatosa khronis pada kel
Meibom.
Nodul berwarna merah keunguan dan tidak
nyeri pada conjunctiva
Terapi: insisi.

3. Abses pada palpebra


Berasal dari hordeolum atau infeksi berat pada
cilia.
Terapi:
Antibiotika sistemik dan lokal.
Insisi sesuai garis kulit.

4. Blepharitis
bilateral
Infeksi khronis pada margo palpebra.
Squamous blepharitis (seborrhea) :
Tanda klinis: gatal, rasa terbakar, squamous seborrhoic pada
bulu mata.
Terapi : bersihkan dengan cotton buds lembab, corticosteroid
ointment

Blepharitis Ulserativa:
Infeksi margo palpebra yang disebabkan
oleh staphylococci pada anak-anak
dengan keadaan umum tidak baik.
(contoh :gizi buruk).
Tanda klinis : palpebra kemerahan,
squamous seborrhoic, ulserasi sepanjang
margo yang tertutup oleh krusta.
Kehilangan bulu mata, distorsi margo
(bila khronik and berat).
T/ : perbaiki keadaan umum,bersihkan
krustanya dengan kapas basah, antibiotic
ointment

5. Herpes Zoster Ophtalmica


E/ : Virus herpes zoster
Tanda klinis: sangat nyeri dan rasa terbakar
(terganggunya cabang pertama nervus V)
Th/ : analgetik, antiviral (acyclovir), antibiotik
(untuk mencegah infeksi sekunder) dan
corticosteroid lokal.

II.Alergi;
Tanda klinis : edema palpebra
Tipe :
Anafilaktik dan atopik (urtikaria dan angioneurotik
edema)
contact allergy (kosmetik)

Th/ :
Menghilangkan etiologi
Steroid lokal dan sistemik

III.Tumor
1.Benign ( Jinak ):
naevus

verucca

Xanthelasma :
Plak kekuningan, irregular terutama di
bagian medial
Th/ : eksisi (alasan kosmetik).

Milium :
Papil putih dan kecil (lenticular)
Disebabkan oleh retensi glandula sebacea.

Haemangiom (vascular tumor)


Cavernous haemangiom :
Cabang vena yang membesar di daerah
subkutan.
Kebiruan
Perubahan vaso dilatasi --> membesar
bila menangis (Valsava test +)

Capilary haemangiom :
superfisial
Terdiri atas kapiler yang membesar.
Warna kemerahan.

Th/ :
cryocoagulation (bila membesar dan mengganggu)
Injeksi steroid.

Neurofibromatosis (von Recklinghausen


disease)
Biasanya terjadi di temporal

2.Malignant ( Ganas )
Basal Cell Ca pada geriatri
Keganasan pada palpebra yang terbanyak (90-95%) di
palpebra inferior (dekat canthus medialis)
Tanda klinis : nodu ulserativa, irregular, pigmentasi, jarang
metastation.
Th/ : excision dan radio th/

Nodular basal cell Ca


kaku, menonjol, nodul mengkilap seperti mutiara
central ulceration

Squamous Cell Ca (Epithelioma)


Terjadi pada geriatri
Terutama pada palpebra superior
Metastasi ke nodus preauricular
melalui sistem lymphatis.
Th/ : eksisi luas.

Malignant Melanoma
Berhubungan dengan melanoma conjuntiva.
Th/ : operasi radikal --> excenteration

Sebaceous Cell Ca

Pada glandula Meibom


Chalazion rekuren
multifokal
Metastase : jarang
Th/ :excision luas.

Malposisi Palpebra
I. Entropion
Margo palpebra ke arah dalam --> bulu mata
menyentuh cornea (Trichiasis) --> iritasi cornea
--> ulkus cornea.
unilateral atau bilateral

1.Congenital entropion

2.Senile Entropion
Th/ : blepharoplasty (rekonstruksi)

3. Acute spastic
Inflamasi ocular
Iritasi ocular

4. Cicatricial entropion
Disebabkan oleh sikatrisasi/pemendekan tarsus
E/ :
trauma thermal, trauma kimia dan trauma palpebra
infeksi : trachoma, herpes zoster

Th/
rekonstruksi palpebra
trachoma --> tarsotomy Sie Boen Lian technique (SBL)

II. Ectropion
Margo palpebra mengarah ke luar--> konjunctivatidak
tertutup dengan sempurna --> tebal, hiperemis, conjunctivitis
khronis.

1. Congenital ectropion
2. Senile ectropion :
Penyebab : relaksasi jaringan --->eversi margo palpebra
Seringkali terjadi pada palpebra inferior

3. Paralytic ectropion :
Penyebab : N.VII palsy--> sulit berkedip & lagophthalmos

4. Cicatrical ectropion

Th/ : blepharoplasty/reconstruction

5. Mekanikal
Disebabkan oleh:
massa tumor di palpebra
Akumulasi cairan

III. Simblepharon
Menempelnya palpebra ke bola mata ( biasanya
dengan kornea).
Th/ : simblepharectomy

IV.Lagophthalmos
Palpebra tidak dapat menutup dengan
sempurna.
E/ : paralise N.VII, cicatrix, proptosis, tumor
Komplikasi : xerosis (dry eye)

V.Ptosis

Palpebra superior tidak dapat membuka dengan sempurna.


unilateral/bilateral
congenital ptosis
acquired ptosis

senile
myogenic
neurogenic (paralyze of N.III)
trauma
mechanik (tumor)

Th/ :

fasanela servat

Bila sebagian M Levator masih berfungsi dengan baik.

levator shortening

Melalui kulit atau conjunctiva.

SISTEM LAKRIMAL
Secretory apparatus
Glandula Lacrimalis :
Letak : kuadran superolateral orbit
Kelenjar eksokrin.

Accesoryexocrine glands :
Krause & Wolfring
Letak : superior fornix dan diatas batas superior tarsus

Excretion section
Pengaliran air mata ke dalam cavum nasi.

Air mata
Sedikit basa
Mengandung NaCl, serupa dengan enzim lyzozym
yang bersifat bakteriostatik
Normal : air mata membasahi bola mata -->
sebagian akan mengalami evaporasi dan sebagian
besar mengalir akibat pompa aktif oleh M
Orbicularis / berkedip.
Pengukuran volume : Schirmer Test
5mm

25 mm
Normal 10 - 15 mm dalam 5

Kelainan kongenital sistem


nasolakrimalis
Obstruksi duktus Nasolakrimalis.
Tidak terdapat duktus ataupun puncta
Fistula lacrimal cutaneus
Obstruksi dibagian distal ( valve of Hasner)
---> paling banyak

Anomali punctum.
Tidak ada punctum
Eversi punctum
loose palpebra -----> paralisis facial
cicatrix -----> usia tua

Th/ : rekonstruksi

Dry eye
Penyebab : menurunnya produksi air mata
Terjadi pada :
Cicatrix conjunctiva akibat trachoma/trauma
Sjorgen syndrome
Steven Johnson syndrome

defisiensi Vit A
lagophthalmos

Epiphora
Gangguan ekskresi air mata
Terjadi pada :
Gangguan posisi punctum lacrimalis
paralise M. orbicularis --> melemahnya efek pompa
dari canaliculi.
Obstruksi sakus danduktus nasolakrimal

Pemeriksaan
Inspeksi punctum
Palpasi sakus area
- penekanan --> discharge reflux

Dye Disappereance Test (Jones test)


Anel test ( test irigasi)
probing dengan Bowmans probe
dacryosistography dengan kontras
Dacryoscintilography radionuclides
(technetium-99)

Tata laksana
The upper system
dilation ----> probing
ampullotomy
intubasi silikon

Lower system
dacryocystorrhinostomy (DCR)

Infeksi Nasolakrimal
Dacrioadenitis Akut
signs :
Hiperemis,nyeri dan bengkak kadang kadang
disertai pseudoptosis

E/ :
dewasa : gonorrhoica
Anak-anak : menyertai penyakit lain --> parotitis

Dacrioadenitis khronis

edema sedikit
tidak nyeri
seringkali menyertai TB, leukemia, trachoma
Th/ : bergantung pada etiologinya.

Chronic dacriosistitis

more common
attributed to the nasolacrimal obstruction
children and adult
symptom :

epiphora
swelling at the site of the sac (distended sac)
on pressure over the sac --> muco-pus or pus regurgitates
trough the puncta

Th/ :

topical and systemic antibiotic


if obstruction --> dacriosistorinostomi

Tumor pada sistem Nasolacrimal


Tumor glandula Lakrimalis
Benign/jinak
adenoma
limphangioma

Malignant/ganas
mixed tumor
sarcoma

Th/
bedah
radiasi

Tumor sakus Lakrimalis


Benign/jinak
squamous papiloma

Malignant/ganas
epidermoid Ca

Th/
Tindakan bedah (cystectomy)
Radiasi.

Anda mungkin juga menyukai