6-Palpebra .PPTIndon Version
6-Palpebra .PPTIndon Version
Anatomi
Terdiri atas :
Kulit :
Paling tipis
Longgar
Tidak ada lemak subkutan
Otot Protraksi:
M.orbicularis oculi
M. levator
Tarsus
Conjunctiva
Cilia
Glandula:
Zeis
Moll
Meibom
Tarsus :
kaku, jaringan ikat --> kerangka dari
palpebra
Tarsus palpebra superior : 10-12 mm
Tarsus palpebra inferior :
4,5 mm
Lebar : 29 mm
Vaskularisasi :
A/V Ophthalmica
A/V Lacrimalis
Persyarafan sensoris : N V
Otot otot :
M.Orbicularis oculi
sirkular
fungsi : membuka atau
menutup palpebra
inervasi : N VII
M.Levator palebra :
Menempel pada batas atas
tarsus dan bagian medial
kulit.
inervasi : N III
M. Muller :
Otot tampak halus
Insersi pada bagian
proksimal tarsus.
Terapi:
Antibiotika lokal & sistemik
Insisi :
Paling sering pada hordeolum externum
Insisi kulit :
margo
Insisi Conjuctival : margo
2. Chalazion
Inflamasi lipogranulomatosa khronis pada kel
Meibom.
Nodul berwarna merah keunguan dan tidak
nyeri pada conjunctiva
Terapi: insisi.
4. Blepharitis
bilateral
Infeksi khronis pada margo palpebra.
Squamous blepharitis (seborrhea) :
Tanda klinis: gatal, rasa terbakar, squamous seborrhoic pada
bulu mata.
Terapi : bersihkan dengan cotton buds lembab, corticosteroid
ointment
Blepharitis Ulserativa:
Infeksi margo palpebra yang disebabkan
oleh staphylococci pada anak-anak
dengan keadaan umum tidak baik.
(contoh :gizi buruk).
Tanda klinis : palpebra kemerahan,
squamous seborrhoic, ulserasi sepanjang
margo yang tertutup oleh krusta.
Kehilangan bulu mata, distorsi margo
(bila khronik and berat).
T/ : perbaiki keadaan umum,bersihkan
krustanya dengan kapas basah, antibiotic
ointment
II.Alergi;
Tanda klinis : edema palpebra
Tipe :
Anafilaktik dan atopik (urtikaria dan angioneurotik
edema)
contact allergy (kosmetik)
Th/ :
Menghilangkan etiologi
Steroid lokal dan sistemik
III.Tumor
1.Benign ( Jinak ):
naevus
verucca
Xanthelasma :
Plak kekuningan, irregular terutama di
bagian medial
Th/ : eksisi (alasan kosmetik).
Milium :
Papil putih dan kecil (lenticular)
Disebabkan oleh retensi glandula sebacea.
Capilary haemangiom :
superfisial
Terdiri atas kapiler yang membesar.
Warna kemerahan.
Th/ :
cryocoagulation (bila membesar dan mengganggu)
Injeksi steroid.
2.Malignant ( Ganas )
Basal Cell Ca pada geriatri
Keganasan pada palpebra yang terbanyak (90-95%) di
palpebra inferior (dekat canthus medialis)
Tanda klinis : nodu ulserativa, irregular, pigmentasi, jarang
metastation.
Th/ : excision dan radio th/
Malignant Melanoma
Berhubungan dengan melanoma conjuntiva.
Th/ : operasi radikal --> excenteration
Sebaceous Cell Ca
Malposisi Palpebra
I. Entropion
Margo palpebra ke arah dalam --> bulu mata
menyentuh cornea (Trichiasis) --> iritasi cornea
--> ulkus cornea.
unilateral atau bilateral
1.Congenital entropion
2.Senile Entropion
Th/ : blepharoplasty (rekonstruksi)
3. Acute spastic
Inflamasi ocular
Iritasi ocular
4. Cicatricial entropion
Disebabkan oleh sikatrisasi/pemendekan tarsus
E/ :
trauma thermal, trauma kimia dan trauma palpebra
infeksi : trachoma, herpes zoster
Th/
rekonstruksi palpebra
trachoma --> tarsotomy Sie Boen Lian technique (SBL)
II. Ectropion
Margo palpebra mengarah ke luar--> konjunctivatidak
tertutup dengan sempurna --> tebal, hiperemis, conjunctivitis
khronis.
1. Congenital ectropion
2. Senile ectropion :
Penyebab : relaksasi jaringan --->eversi margo palpebra
Seringkali terjadi pada palpebra inferior
3. Paralytic ectropion :
Penyebab : N.VII palsy--> sulit berkedip & lagophthalmos
4. Cicatrical ectropion
Th/ : blepharoplasty/reconstruction
5. Mekanikal
Disebabkan oleh:
massa tumor di palpebra
Akumulasi cairan
III. Simblepharon
Menempelnya palpebra ke bola mata ( biasanya
dengan kornea).
Th/ : simblepharectomy
IV.Lagophthalmos
Palpebra tidak dapat menutup dengan
sempurna.
E/ : paralise N.VII, cicatrix, proptosis, tumor
Komplikasi : xerosis (dry eye)
V.Ptosis
senile
myogenic
neurogenic (paralyze of N.III)
trauma
mechanik (tumor)
Th/ :
fasanela servat
levator shortening
SISTEM LAKRIMAL
Secretory apparatus
Glandula Lacrimalis :
Letak : kuadran superolateral orbit
Kelenjar eksokrin.
Accesoryexocrine glands :
Krause & Wolfring
Letak : superior fornix dan diatas batas superior tarsus
Excretion section
Pengaliran air mata ke dalam cavum nasi.
Air mata
Sedikit basa
Mengandung NaCl, serupa dengan enzim lyzozym
yang bersifat bakteriostatik
Normal : air mata membasahi bola mata -->
sebagian akan mengalami evaporasi dan sebagian
besar mengalir akibat pompa aktif oleh M
Orbicularis / berkedip.
Pengukuran volume : Schirmer Test
5mm
25 mm
Normal 10 - 15 mm dalam 5
Anomali punctum.
Tidak ada punctum
Eversi punctum
loose palpebra -----> paralisis facial
cicatrix -----> usia tua
Th/ : rekonstruksi
Dry eye
Penyebab : menurunnya produksi air mata
Terjadi pada :
Cicatrix conjunctiva akibat trachoma/trauma
Sjorgen syndrome
Steven Johnson syndrome
defisiensi Vit A
lagophthalmos
Epiphora
Gangguan ekskresi air mata
Terjadi pada :
Gangguan posisi punctum lacrimalis
paralise M. orbicularis --> melemahnya efek pompa
dari canaliculi.
Obstruksi sakus danduktus nasolakrimal
Pemeriksaan
Inspeksi punctum
Palpasi sakus area
- penekanan --> discharge reflux
Tata laksana
The upper system
dilation ----> probing
ampullotomy
intubasi silikon
Lower system
dacryocystorrhinostomy (DCR)
Infeksi Nasolakrimal
Dacrioadenitis Akut
signs :
Hiperemis,nyeri dan bengkak kadang kadang
disertai pseudoptosis
E/ :
dewasa : gonorrhoica
Anak-anak : menyertai penyakit lain --> parotitis
Dacrioadenitis khronis
edema sedikit
tidak nyeri
seringkali menyertai TB, leukemia, trachoma
Th/ : bergantung pada etiologinya.
Chronic dacriosistitis
more common
attributed to the nasolacrimal obstruction
children and adult
symptom :
epiphora
swelling at the site of the sac (distended sac)
on pressure over the sac --> muco-pus or pus regurgitates
trough the puncta
Th/ :
Malignant/ganas
mixed tumor
sarcoma
Th/
bedah
radiasi
Malignant/ganas
epidermoid Ca
Th/
Tindakan bedah (cystectomy)
Radiasi.