Anda di halaman 1dari 36

Tugas Penjas

Oleh:
Nama: Chelsy Nepa
Kelas: VIIIQ

Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Kota


Kupang

Tugas Penjas

Oleh:
Nama: Margareth T Appah
Kelas: VIIIQ

Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Kota


Kupang

Tugas Penjas

Oleh:
Nama: Marlyn nDUN
Kelas: VIIIQ

Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Kota


Kupang

Rangkuman Mengenai Bola Voli


Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Mens Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk
mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda. Olahraga
permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan 4 jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball).
Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak
berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola
basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896,
pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada
awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan memintanya untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing
tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa
permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini
dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang
menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini
adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu
wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Alat Permainan

1. Ukuran lapangan bola voli adalah sebagai berikut :


Panjang lapangan bola voli : 18 meter
Lebar lapangan bola voli : 9 meter
Lebar garis serang : 3 meter
2. Ukuran tiang dan net bola voli adalah sebagai berikut :
Tinggi net bola voli untuk putra : 2,43 meter
Tinggi net bola voli untuk putri : 2,24 meter
Lebar net bola voli : 1 meter
Mata jala net bola voli : 10 centimeter
Pita tepian atas net bola voli : 5 centimeter
Pita tepian samping net bola voli : 5 centimeter sepanjang 1 meter
Tinggi antena pada net bola voli : 80 centimeter
Tinggi tiang net bola voli : 2,55 meter
Jarak tiang net dengan garis samping lapangan bola voli : 0,5 1 meter
3. Ukuran bola voli adalah sebagai berikut :
Berat bola voli : 200 - 280 gram
Keliling lingkaran bola voli : 65 67 cm
4. Jumlah pemain dalam bola voli adalah :
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.

Cara Permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4
peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain
bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan
bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk
memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan
yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smashbola ke seberang
net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima,
terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus
memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu
dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang
permainan.

Aturan Permainan

o Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4
(empat) tim.
o Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
o Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
o Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
o Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
o Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
o Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
o Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
o Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
o Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh akan mendapat nilai
Pelanggaran dalam permainan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.

Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu
juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin
bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai
terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka
13. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
Teknik Dasar

SERVIS
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari
daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan
bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola,
jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis
belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa
macam antara lain:
1.

Service atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.

Kemudian Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.


2.

Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak

memukul bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul
bola dengan ayunan tangan dari bawah.
3.

Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang

hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak
terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap
di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

PASING
Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain
bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka
sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pasing
adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan
dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pasing yang baik,
maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang
akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara
maksimal.
Dengan kata lain, pasing juga biasa dikenal dengan sebutan reception, yaitu
sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau
segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah
pasing yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area
timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta
dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker
akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Teknik pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.

Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain dengan

menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian
dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.
1.Cara-cara melakukan pasing bawah
Pemain melakukan sikap siap.
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut
45 dengan badan.
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135 menjadi 45.
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati
bahu.
Kembali kepada sikap siap.
2. Jenis-jenis Pasing Bawah

Pass Bawah dua Tangan


Pass Bawah Satu Tangan
Pass Bawah Bergulir Kesamping
Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
Pass Bawah Meluncur Kedepan
3. Keguanaan Teknik Passing Bawah
Untuk penerimaan bola servis
Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
b.

Pasing atas

Pasing atas adalah tehnik pasing yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari
tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1.

Cara melakukan pasing atas:

Pemain melakukan sikap siap.

Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan

menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135, posisi lengan ditekuk

didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari tangan.

Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan

atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

2.

Kembali kepada sikap siap


Jenis-jenis pasing atas

Pass Atas Normal

Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

Pass Atas Bergulir Kesamping

Pass Atas Meloncat

3.

Kegunaan pasing atas

Pasing atas selain berguna untuk pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk
membuat serangan yang di umpankan kepada Smasher.
SMASH (PENYERANGAN)
a.

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain :

1.

Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain
yang baik, dapat mengambil ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai
bergerak kebelakang, berat badan berangsur merendah untuk membantu tolakan.
2.

Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan,
kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut 110, badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3.

Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan
tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang
sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4.

Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola
dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan
bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan

yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras &
cepat turun kelantai
5.

Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari kaki (telapak kaki bagian depan)
dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
b.
1.

Jenis-jenis Smash.
Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2.

Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul
meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada
smash dengan bola Open
3.

Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan
jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul
melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan
tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepatnya, gerakan pergelangan tangan
yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan
badan pada saat melayang.
4.

Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar
lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini
lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5.

Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal.
Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan
tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum
jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan
bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan
pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot perut, samping dan
bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net,
bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6.

Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi
pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari
tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan
bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.
7.

Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau
melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.

Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki
kiri.
9.

Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan
untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru
kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

BLOCK
Block adalah pertahana di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus
dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan
akan memukul bola, berikut cara-cara melakukan block.
a.

Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,

b.

Kedua tangan didepan dada,

c.

Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.

d.

Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,

e.

Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas

dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas
secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang
luas.
f.

Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan

dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.


g.

Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara

aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
h.

Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari

cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras.


i.

Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah

benar-benar dapat mengurung bola tersebut.


j.

Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua

kaki dan lentur.


DIG
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka
biasanya seorang pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan
dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan
tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah
yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig
digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya.

Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan
menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain
biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke
arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan
dadanya.
Seorang pemain biasanya akan memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan
dengan segala cara yang tidak melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan.
Sekali waktu, seorang pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat
hanya untuk menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun
cidera pada tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga
melakukan tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan tehnik yang disebut dengan
pancake untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini,
seorang pemain akan meluncur dan mendorongkan tangannya ke arah depan.

Rangkuman Mengenai Bola Voli


Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Mens Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk
mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda. Olahraga

permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan


dengan mengkombinasikan 4 jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball).
Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak
berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola
basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896,
pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada
awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan memintanya untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing
tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa
permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini
dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang
menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini
adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu
wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Alat Permainan

1. Ukuran lapangan bola voli adalah sebagai berikut :


Panjang lapangan bola voli : 18 meter
Lebar lapangan bola voli : 9 meter
Lebar garis serang : 3 meter
2. Ukuran tiang dan net bola voli adalah sebagai berikut :
Tinggi net bola voli untuk putra : 2,43 meter
Tinggi net bola voli untuk putri : 2,24 meter
Lebar net bola voli : 1 meter
Mata jala net bola voli : 10 centimeter
Pita tepian atas net bola voli : 5 centimeter
Pita tepian samping net bola voli : 5 centimeter sepanjang 1 meter
Tinggi antena pada net bola voli : 80 centimeter
Tinggi tiang net bola voli : 2,55 meter
Jarak tiang net dengan garis samping lapangan bola voli : 0,5 1 meter
3. Ukuran bola voli adalah sebagai berikut :
Berat bola voli : 200 - 280 gram
Keliling lingkaran bola voli : 65 67 cm
4. Jumlah pemain dalam bola voli adalah :
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.

Cara Permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4
peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain
bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan
bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk
memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan
yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smashbola ke seberang
net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima,
terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus
memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu
dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang
permainan.

Aturan Permainan

o Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4
(empat) tim.
o Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
o Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
o Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
o Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
o Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
o Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
o Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
o Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
o Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh akan mendapat nilai
Pelanggaran dalam permainan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.

Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu
juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin
bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai
terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka
13. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
Teknik Dasar

SERVIS
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari
daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan
bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola,
jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis
belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa
macam antara lain:
1.

Service atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.

Kemudian Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.


2.

Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak

memukul bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul
bola dengan ayunan tangan dari bawah.
3.

Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang

hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak
terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap
di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

PASING
Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain
bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka
sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pasing
adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan
dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pasing yang baik,
maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang
akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara
maksimal.
Dengan kata lain, pasing juga biasa dikenal dengan sebutan reception, yaitu
sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau
segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah
pasing yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area
timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta
dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker
akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Teknik pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.

Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain dengan

menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian
dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.
1.Cara-cara melakukan pasing bawah
Pemain melakukan sikap siap.
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut
45 dengan badan.
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135 menjadi 45.
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati
bahu.
Kembali kepada sikap siap.
2. Jenis-jenis Pasing Bawah

Pass Bawah dua Tangan


Pass Bawah Satu Tangan
Pass Bawah Bergulir Kesamping
Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
Pass Bawah Meluncur Kedepan
3. Keguanaan Teknik Passing Bawah
Untuk penerimaan bola servis
Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
b.

Pasing atas

Pasing atas adalah tehnik pasing yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari
tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1.

Cara melakukan pasing atas:

Pemain melakukan sikap siap.

Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan

menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135, posisi lengan ditekuk

didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari tangan.

Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan

atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

2.

Kembali kepada sikap siap


Jenis-jenis pasing atas

Pass Atas Normal

Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

Pass Atas Bergulir Kesamping

Pass Atas Meloncat

3.

Kegunaan pasing atas

Pasing atas selain berguna untuk pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk
membuat serangan yang di umpankan kepada Smasher.
SMASH (PENYERANGAN)
a.

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain :

1.

Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain
yang baik, dapat mengambil ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai
bergerak kebelakang, berat badan berangsur merendah untuk membantu tolakan.
2.

Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan,
kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut 110, badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3.

Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan
tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang
sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4.

Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola
dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan
bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan

yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras &
cepat turun kelantai
5.

Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari kaki (telapak kaki bagian depan)
dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
b.
1.

Jenis-jenis Smash.
Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2.

Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul
meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada
smash dengan bola Open
3.

Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan
jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul
melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan
tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepatnya, gerakan pergelangan tangan
yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan
badan pada saat melayang.
4.

Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar
lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini
lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5.

Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal.
Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan
tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum
jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan
bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan
pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot perut, samping dan
bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net,
bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6.

Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi
pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari
tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan
bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.
7.

Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau
melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.

Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki
kiri.
9.

Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan
untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru
kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

BLOCK
Block adalah pertahana di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus
dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan
akan memukul bola, berikut cara-cara melakukan block.
a.

Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,

b.

Kedua tangan didepan dada,

c.

Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.

d.

Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,

e.

Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas

dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas
secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang
luas.
f.

Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan

dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.


g.

Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara

aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
h.

Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari

cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras.


i.

Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah

benar-benar dapat mengurung bola tersebut.


j.

Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua

kaki dan lentur.


DIG
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka
biasanya seorang pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan
dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan
tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah
yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig
digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya.

Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan
menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain
biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke
arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan
dadanya.
Seorang pemain biasanya akan memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan
dengan segala cara yang tidak melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan.
Sekali waktu, seorang pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat
hanya untuk menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun
cidera pada tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga
melakukan tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan tehnik yang disebut dengan
pancake untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini,
seorang pemain akan meluncur dan mendorongkan tangannya ke arah depan

Rangkuman Mengenai Bola Voli


Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young
Mens Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk
mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda. Olahraga
permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan
dengan mengkombinasikan 4 jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette
diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi
satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball).
Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak

berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola
basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896,
pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada
awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan memintanya untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing
tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa
permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini
dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang
menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini
adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu
wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Alat Permainan

1. Ukuran lapangan bola voli adalah sebagai berikut :


Panjang lapangan bola voli : 18 meter
Lebar lapangan bola voli : 9 meter
Lebar garis serang : 3 meter
2. Ukuran tiang dan net bola voli adalah sebagai berikut :
Tinggi net bola voli untuk putra : 2,43 meter
Tinggi net bola voli untuk putri : 2,24 meter
Lebar net bola voli : 1 meter
Mata jala net bola voli : 10 centimeter
Pita tepian atas net bola voli : 5 centimeter
Pita tepian samping net bola voli : 5 centimeter sepanjang 1 meter
Tinggi antena pada net bola voli : 80 centimeter
Tinggi tiang net bola voli : 2,55 meter
Jarak tiang net dengan garis samping lapangan bola voli : 0,5 1 meter
3. Ukuran bola voli adalah sebagai berikut :
Berat bola voli : 200 - 280 gram
Keliling lingkaran bola voli : 65 67 cm
4. Jumlah pemain dalam bola voli adalah :
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.

Cara Permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4
peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain
bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan
bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk
memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan
yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smashbola ke seberang
net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima,
terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus
memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu
dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang
permainan.

Aturan Permainan

o Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4
(empat) tim.
o Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
o Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
o Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
o Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
o Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
o Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
o Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
o Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
o Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh akan mendapat nilai
Pelanggaran dalam permainan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.

Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu
juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin
bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak
berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai
terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka
13. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
Teknik Dasar

SERVIS
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari
daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan
bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola,
jalan dan putaran bola serta penempatan bola ke tempat kosong, kepada pemain garis
belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa
macam antara lain:
1.

Service atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.

Kemudian Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.


2.

Service bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak

memukul bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul
bola dengan ayunan tangan dari bawah.
3.

Service mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang

hampir sama. awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak
terlalu tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola bersiap
di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

PASING
Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain
bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang baik, maka
sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pasing
adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan
dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pasing yang baik,
maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang
akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara
maksimal.
Dengan kata lain, pasing juga biasa dikenal dengan sebutan reception, yaitu
sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau
segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah
pasing yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area
timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta
dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker
akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Teknik pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.

Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain dengan

menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan sisi bagian
dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan dilapangan sendiri.
1.Cara-cara melakukan pasing bawah
Pemain melakukan sikap siap.
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut
45 dengan badan.
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135 menjadi 45.
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati
bahu.
Kembali kepada sikap siap.
2. Jenis-jenis Pasing Bawah

Pass Bawah dua Tangan


Pass Bawah Satu Tangan
Pass Bawah Bergulir Kesamping
Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
Pass Bawah Meluncur Kedepan
3. Keguanaan Teknik Passing Bawah
Untuk penerimaan bola servis
Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
b.

Pasing atas

Pasing atas adalah tehnik pasing yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari
tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1.

Cara melakukan pasing atas:

Pemain melakukan sikap siap.

Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan

menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.

Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135, posisi lengan ditekuk

didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari tangan.

Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan

atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

2.

Kembali kepada sikap siap


Jenis-jenis pasing atas

Pass Atas Normal

Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang

Pass Atas Bergulir Kesamping

Pass Atas Meloncat

3.

Kegunaan pasing atas

Pasing atas selain berguna untuk pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk
membuat serangan yang di umpankan kepada Smasher.
SMASH (PENYERANGAN)
a.

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain :

1.

Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain
yang baik, dapat mengambil ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai
bergerak kebelakang, berat badan berangsur merendah untuk membantu tolakan.
2.

Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan,
kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut 110, badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3.

Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan
tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang
sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4.

Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola
dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan
bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan

yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras &
cepat turun kelantai
5.

Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari kaki (telapak kaki bagian depan)
dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
b.
1.

Jenis-jenis Smash.
Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2.

Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul
meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada
smash dengan bola Open
3.

Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan
jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul
melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan
tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepatnya, gerakan pergelangan tangan
yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan
badan pada saat melayang.
4.

Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar
lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini
lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5.

Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal.
Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan
tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum
jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan
bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan
pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot perut, samping dan
bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net,
bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6.

Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi
pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari
tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan
bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.
7.

Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau
melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.

Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki
kiri.
9.

Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan
untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru
kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

BLOCK
Block adalah pertahana di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus
dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan
akan memukul bola, berikut cara-cara melakukan block.
a.

Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,

b.

Kedua tangan didepan dada,

c.

Telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.

d.

Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam,

e.

Posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas

dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas
secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang
luas.
f.

Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan

dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.


g.

Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara

aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
h.

Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari

cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras.


i.

Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah

benar-benar dapat mengurung bola tersebut.


j.

Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua

kaki dan lentur.


DIG
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka
biasanya seorang pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan
dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan
tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah
yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig
digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya.

Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan
menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain
biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke
arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan
dadanya.
Seorang pemain biasanya akan memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan
dengan segala cara yang tidak melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan.
Sekali waktu, seorang pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat
hanya untuk menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun
cidera pada tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga
melakukan tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan tehnik yang disebut dengan
pancake untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini,
seorang pemain akan meluncur dan mendorongkan tangannya ke arah depan

Anda mungkin juga menyukai