Anda di halaman 1dari 5

MANUAL MATERIAL HANDLING

A. MANUAL MATERIAL HANDLING


MANUAL MATERIAL HANDLING atau Penanganan Material Secara Manual
adalah salah satu teori dasar dalam teknik pemesinan yang berisi tentang
bagaimana cara bekerja dengan berbagai material teknik seperti Logam, NonLogam, Polimer, Plastik, Gelas, Keramik, dan material logam yang lain.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah UU No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan
dan kesehatan kerja.
MANUAL MATERIAL HANDLING ini di berikan dengan tujuan untuk menekan
angka kecelakaan kerja ketika melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
material teknik diatas. Berapa beban angkat untuk berbagai usia, bagaimana cara
melakukan pekerjaan dengan material teknik baik secara konvesional atau dengan
otomasi. Serta berbagai macam pengetahuan yang berhubungan dengan
penanganan material secara manual.
Dibawah ini adalah beberapa prinsip MANUAL MATERIAL HANDLING
1. Right Material : Material yang disediakan sesuai dengan yang dipesan oleh
bagian produksi, akan lebih akurat jika menggunakan peralatan otomatis.
2. Right Mount : Jumlah yang disediakan oleh bagian material handling sesuai
jumlah kebutuhan.
3. Right Condition : Sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak,
kondisi barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dlan lain-lain).
4. Right Place : Menempatkan material langsung dilokasi akhir siap untuk
digunakan, tidak di tengah-tengah perjalanan (misal di gang).
5. Right Sequence : Urutan penanganan material yang efisien misalnya
dengan penyederhanaan kerja, efisiensi manufakturing.
6. Right Cost : Mendesain bentuk yang efisien sehingga biaya menjadi efisien
Not the lowest cost.
7. Right time : On time delivery, jika proses material handling di dalam pabrik
dilakukan dengan peralatan otomatis syarat ini akan lebih mudah dicapai.
(Sumber : Artikel Material Handling oleh : Nurul Ummi, S.T)

Sedangkan untuk Prinsip Desain dari Material Handling adalah seperti dibawah
ini :
1. Planning principle, perencanaan dibuat dengan menjawab pertanyaan
what (materialnya), where
dan when (pergerakanya), how dan who (metodanya).

2. Standardization principle, adanya standard metoda kerja dan alat yang


digunakan.
3. Work principle, yaitu meminimalkan kerja. Ukuran kerja (work) adalah aliran
material (volume, jarak, jumlah) dikali jarak perpindahan.
4. Ergonomic principle, Pekerjaan dan kondisi kerja sesuai dengan operator.
5. Unit Load principle, unit load adalah satuan atau kemasan pemindahan
barang untuk sekali pemindahan misalnya pallet, tote pans, kontainer, dan
lain-lain.
6. Space Utilisation, pemanfaatan ruang semaksimal mungkin.
7. System principle, yaitu interaksi antara entity yang membentuk pekerjaan
secara keseluruhan.
8. Automation principle, yaitu penggunaan sistem otomatisasi yang dikontrol
melalui komputer.
9. Environmental principle, memperhatikan kondisi lingkungan dan tidak
merusak lingkungan. Life cycle cost principle, yaitu berfikir bagaimana cash
flow akan terjadi terhadap suatu sistem material handling yang akan
diterapkan mulai dari investasi peralatan maupun lokasi yang dipakai sampai
dilakukan penggantian dengan metode yang baru.
(Sumber : Artikel Material Handling oleh : Nurul Ummi, S.T)

B. POSISI ERGONOMIS DALAM SETIAP PEKERJAAN

Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, sangat penting untuk mengetahui


bagaimana posisi tubuh yang benar dan sesuai (Ergonomis). Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah cedera dini pada setiap pekerjaan. Berbagai macam posisi tubuh
yang benar dan ergonomis seperti dibawah ini.

1. Posisi tubuh pada saat melakukan pekerjaan dengan posisi Jongkok

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

2. Posisi tubuh pada saat melakukan pekerjaan dengan posisi Berlutut

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

3. Posisi tubuh pada saat melakukan pekerjaan dengan posisi Membungkuk

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

4. Posisi Kepala saat melakukan pekerjaan dengan posisi menunduk

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

4. Posisi tubuh pada saat melakukan pekerjaan dengan posisi Menjangkau

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

5. Posisi jari tangan saat melakukan pekerjaan Meremas dan Mencabut (Mengambil)

(Sumber : Bambang Suhardi ; Perancangan Sitem Kerja dan Ergonomi Industri)

Anda mungkin juga menyukai