Anda di halaman 1dari 11

c c



  
  

 

Konstruksi bagian bangunan bawah tanah (`  `  J yang


direncanakan untuk Gedung Dinas Bina Marga dan Cipta Karya ini adalah pondasi
dangkal (pondasi tapakJ yang berbentuk bujur sangkar. Desain pondasi yang
meliputi kedalaman perletakan tapak pondasi (J dan lebar tapak ( J
disesuaikan dengan beban yang bekerja di atas pondasi tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan dari konstruksi tersebut,
maka pondasi tapak ini direncanakan terdiri dari tiga buah ukuran, sesuai dengan
beban yang akan dipikul oleh masing-masing pondasi tersebut. Untuk titik
pondasi yang memikul beban kecil (13,2-54,3 tonJ diambil pada titik A3 yaitu
54,3 ton, pondasi tapak diletakkan pada kedalaman 1,00 meter dari permukaan
tanah dan lebar direncanakan 1,20 meter. Untuk titik pondasi yang memikul
beban sedang (54,3-69,3 tonJ diambil pada titik D2 yaitu 69,3 ton, pondasi tapak
diletakkan pada kedalaman 1,10 meter dari permukaan tanah dan lebar
direncanakan 1,30 meter. Dan untuk beban terbesar (69,3-91,4tonJ diambil pada
titik E3 yaitu 100,6 ton, pondasi tapak diletakkan pada kedalaman 1,20 meter
dari permukaan tanah dan lebar direncanakan 1,40 meter.


Data yang diperlukan dalam perhitungan pondasi meliputi data tanah,
yaitu data Sondir atau CPT 
   `. Data tanah ini dapat dilihat
pada lampiran.

  !"#$ 
Berdasarkan grafik data sondir atau CPT terlampir, maka dapat
digambarkan suatu profil lapisan tanah yang memperlihatkan keadaan lapisan
tanah di bawah permukaan atau menunjukkan karakteristik dari setiap lapisan
tanah.

4.2.1 Lapisan Tanah Permukaan 


Kedalaman tanah tanah 0,00 0,40 meter diasumsikan sebagai
lapisan tanah permukaan, dengan nilai :
qc rata-rata =

  
  


4.2.2 Lapisan Tanah 1 


Kedalaman tanah 0,4 2,00 meter diasumsikan sebagai lapisan tanah
I, dengan nilai :
qc1 =

     


  

  

4.2.3 Lapisan Tanah 2 


Kedalaman tanah 2,00 2,60 meter diasumsikan sebagai lapisan
tanah II, dengan nilai :
qc2 =


  

   


4.2.4 Lapisan Tanah 3 


Kedalaman tanah 2,60 3,00 meter diasumsikan sebagai lapisan
tanah III, dengan nilai :


  


  


 #%
Dari hasil uji CPT terlampir, jenis

tanah ditentukan dengan

menggunakan bagan klasifikasi perilaku tanah (Robertson dkk, 1986J


terlampir. Bagan tersebut menunjukkan hubungan antara tahanan konus
(CRJ dan rasio friksi (f RJ, dimana:





 , qs merupakan gesekan selongsong (SFJ


 
 

qc



2

qc1
2

qc2
2

qc3
2

qs
2

qs1
2

qs2
2

qs3
2

fR fR1 fR2 fR3


2

(kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (kg/cm J (%J (%J (%J (%J



















 

 

 

 

 

 

 























 









 

 

 



















 

 

 



















 

 

 



















  

 

 



















  

 

  



















  

 

  





















  

 

  



 

 

 



 

























  

  

 

  



















  

 

  



















  

  



  





  





 



  

  
 

 

  



















 

  

















  


 
  
  
   
   

 

  

qc
(MPaJ

fR
(%J

Jenis tanah

 
  
 
  

 
 
 
 

lempung lanauan sampai lempung


lanau pasiran sampai lanau lempungan
pasir lanauan sampai lanau pasiran
pasir sampai pasir lanauan





Setelah mendapatkan jenis tanah, perlu diketahui pula berat jenis

(J tanah. Menurut Bowles,1984, berat jenis tanah ditentukan dengan


menggunakan korelasi SPT (NJ, di mana nilai N diperoleh dari hubungan
antara butir pertengahan (D 50J dan rasio q c/N.   

 


 

rc
 





   


  

 

  


 


  




 

 



 






 


 


 







 
    







 






 





  !&# !& 




431 erec odi  Ut Beb di iti A3


ec 


e     s! B =1"20=120c




e   s!   =1"00=100c

Wkonst = 59,6 ton

-0,00 m
Lapisan Permukaan

0.50

-0,40 m

Df=1,10
0,50

Lapisan 1
qc1 = 35 kg/cm2

 t/m3

B=L=1,20

Lapisan 2
qc2 = 83,75 kg/cm2

 t/m3
Lapisan 3
qc3 = 135 kg/cm2

1,692 t/m3


' &#
# Be  s$  
Bejese e

=2%43

-2,00 m

-2,60 m
-3,00 m

Volume pondasi tapak

= (0,5 1,2 1,2J + (0,5 x 0,5 x 0,5J


= 0,845 m3

= 0,845 m3 2,4 t/m3

Berat pondasi tapak (WpJ

= 2,028 ton
bJ Beban total di titik A3
Wkonst

= 54,3 ton

Pult

= Wtotal

= Wkonst + Wp

= 54,3 + 2,028
= 56,328 tonng
Kapasitas Daya DukUltimit (qultJ
&

c  ( 
Df

= 1,00 m = 100 cm

= 1,20 m = 120 cm

Pult

= 56,328 ton = 56328 kg


c 

Keterangan :
Untuk pondasi tapak yang berbentuk bujur sangkar B = L

Jadi :
=



   
  

q  dirata ratakan sepanjang selang kedalaman mulai dari sekitar B/2 di


atas sampai 1,1 B di bawah alas telapak.
B

= 1,20 m B/2 = 0,60 m

1,1B = 1,32 m

Sehingga nilai qc dihitung dari 0,60 m di atas alas telapak sampai 1,32 m di
bawah alas telapak.

Nilai q c : 0,60 m 2,60 m


qc =

   

   
  


qc = 52,273 kg/cm2

Daya dukung:
q  = 48 0,009( 300 - q  J  
q  = 48 0,009( 300 52,273 J  
q  = 12,908 kg/cm2
Dengan demikian diperoleh konstruksi pondasi dengan angka keamanan:
SF =

 


 




   (konstruksi amanJ

4.3.2 Peren'anaan P(n asi Tapak ntuk Be an i Titik D2


Data rencana :
Lebar tapak pondasi : B = 1,30 m = 130 cm
Kedalaman pondasi : Df = 1,20 m = 120 cm

















Wkonst = 76,3 ton

-0,00 m
0.50

Lapisan Permukaan
-0,40 m

Df=1,20
0,50
B=L=1,30

Lapisan 1
qc1 = 35 kg/cm2

t/m3

Lapisan 2
qc2 = 83,75 kg/cm2

t/m3

-2,00 m

-2,60 m
Lapisan 3
qc3 = 135 kg/cm2

1,692 t/m3

-3,00 m

 ,#
aJ Berat pondasi tapak
Berat jenis beton bertulang

= 2,4 t/m3

Volume pondasi tapak

= (0,5 1,3 1,3J + (0,5 0,5 x 0,7J


= 1,020 m3

Berat pondasi tapak (WpJ

= 1,020 m3 2,4 t/m3


= 2,448 ton

bJ Beban total di titik D2


Wkonst

= 76,3 ton

Pult

= Wtotal

= Wkonst + Wp

= 76,3 + 2,448
= 78,748 tonDukapasitas Daya DukUltimit (qultJ

c  ( 
Df

= 1,20 m = 120 cm

= 1,30 m = 130 cm

Pult

= 78,748 ton = 78748 kg


c 

Keterangan :
Untuk pondasi tapak yang berbentuk bujur sangkar B = L

Jadi :
=




  kg/cm2
  

q  dirata ratakan sepanjang selang kedalaman mulai dari sekitar B/2 di


atas sampai 1,1 B di bawah alas telapak.
= 1,30 m B/2 = 0,65 m

1,1B = 1,43 m
Sehingga nilai qc dihitung dari 0,65 m di atas alas telapak sampai 1,43 m di
bawah alas telapak.

Nilai q c : 0,60 m 2,80 m


qc =

       
   


qc = 60,417 kg/cm2

Daya dukung:
q  = 48 0,009( 300 - q  J  
q  = 48 0,009( 300 60,417 J  
q  = 14,625 kg/cm2

Dengan demikian diperoleh konstruksi pondasi dengan angka keamanan:


SF =

 


 
 

   ( konstruksi amanJ

4.3.3 Peren.anaan P/n asi Tapak ntuk Be an i Titik E3


Data rencana :
Lebar tapak pondasi : B = 1,40 m = 140 cm
Kedalaman pondasi : Df = 1,30 m = 130 cm
8

k st 9 1::,; t 

<

. 

 is  4 r67k

-, 6

-,= 6

FG9 ?

1, 

<

. 
1,=

 is  1
@A1 9 ?< kB/A6>
?

 t/6

>
@A> 9 C?,D< kB/A6>
?

 t/6
?
 is 
@A? 9 1?< kB/A6>
> ?

1,;E t/6

 is 

>

- , 6

>

- ,; 6

- , 6

 3#
cJ Berat pondasi tapak
Berat jenis beton bertulang

= 2,4 t/m3

Volume pondasi tapak

=(0,5 1,40 1,40J + (0,5 0,5 x 0,8J


= 1,180 m3

Berat pondasi tapak (WpJ

= 1,180 m3 2,4 t/m3


= 2,832 ton

dJ Beban total di titik E3


Wkonst

= 100,6 ton

Pult

= Wtotal

= Wkonst + Wp

= 100,6 + 2,832
= 103,432 tonun
gKapasitas Daya DukUltimit (q ultJ
H

 ( 
Df

= 1,30 m = 130 cm

= 1,40 m = 140 cm

Pult

= 103,432 ton = 103432 kg


c 

Keterangan :
Untuk pondasi tapak yang berbentuk bujur sangkar B = L

Jadi :


  kg/cm2
  

q  dirata ratakan sepanjang selang kedalaman mulai dari sekitar B/2 di


atas sampai 1,1 B di bawah alas telapak.
B

= 1,40 m B/2 = 0,70 m

1,1B = 1,54 m
Sehingga nilai qc dihitung dari 0,70 m di atas alas telapak sampai 1,54 m di
bawah alas telapak.

Nilai qc : 0,6 m 3,0 m


qc =

       
    


qc = 67,308 kg/cm2
Daya dukung:
q  = 48 0,009( 300 - q  J  
q  = 48 0,009( 300 67,308 J  
q  = 16,054 kg/cm2

Dengan demikian diperoleh konstruksi pondasi dengan angka keamanan:


SF =

 


 
 

   ( konstruksi amanJ

Anda mungkin juga menyukai