Disusun oleh,
Omay Komarudin
NIS. 1302473
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fungsi kurikulum adalah pewaris budaya, artinya dengan
adanya lembaga pendidikan / sekolah diharapkan dapat mewarisi hal-hal yang
baik yang tersusun dan terencana dengan sistematis dalam kurikulum sekolah
tersebut.Warisan budaya itu bisa berbentuk adat istiadat, bahasa, materi
keagamaan ataupun keterampilan yang sudah menjadi kebiasaan atau cirri khas
daerah tersebut.
Dalam hal warisan dari para nenek moyang atau leluhurnya, salah
satunya adalah faham Ahlussunah Wal Jamaah atau aswaja yang mempunyai
ciri khusus yaitu sumber pengambilan ilmu dan sumber-sumber pengambilan
yang haq, baik dalam aqidah, ibadah muamalah, prilaku maupun akhlak di
ambil dari kitabullah dan hadits shohih dari rasul, maka tidak ada dari mereka
yang berkata mendahului kitabullah, dan tiada mengambil petunjuk sebelum
petunjuk Rasulullah ( Al-Quran :Terjemahan Depag RI ) Dalam kaitan ini
Aswaja menetapkan al-Quran, Ijma dan Qiyas sebagai sumber ajaran Islam
yang menjadi rujukan bagi pemahaman keagamaan.
Aswaja dalam tinjauan historis muncul sebagai golongan netral atas
terjadinya fitnah kubro, juga merupakan kelompok yang tidak memihak salah
satu partai pada masa itu, aswaja lebih berorientasi pada kegiatan ilmiyah dan
moderat. (Hadi : 95 ). Dalam kajiannya aswaja menyeimbangkan antara dalil
naqli dan aqli, Permendiknas: 2006 ), hal ini kemudian menjadi pola dasar yang
memunculkan tiga prinsip aswaja yang kita kenal dengan istilah al-Tawasuth
(tengah-tengah),
al-Tawazun
(seimbang),
al-Itidal
http://darussholah.net/?pilih=news&aksi=lihat&id=184
(tengah-tengah).
agama
cenderung
fanatik
dan
mengharamkan
budaya-budaya
dimasyarakat, disisi lain mereka yang unggul dalam bidang sosial jauh dari nilainilai agama. Masing-masing dari mereka cenderung fanatik pada budaya dan
keyakinan sendiri tanpa mempertimbangkan unsur-unsur budaya lain yang ada
disekitarnya.
Hal tersebut dikhawatirkan menjadi stimulus terjadinya dikotomi budaya
yang berdampak pada perpecahan di tengah masyarakat yang memiliki ragam
budaya
majemuk
seperti
masyarakat
di
sekitar
SMK
AL-FALAH
masyarakat muslim di satu sisi dan di sisi lain sebagian masyarakatnya masih
kental dengan budaya-budaya leluhur seperti bersihan, sesaji, megengan dan
lain sebagainya yang dilakukan tiap tahun. Selain itu budaya-budaya keislaman
juga banyak sekali kita temukan di sini seperti halaqoh yasinan, sewelasan,
selasan, ritual rebo wekasan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu perlu adanya lembaga pendidikan (dalam hal ini sebagai
tempat pencetak kader penerus) yang dalam proses pembelajarannya
SMK
AL-FALAH
TANJUNGJAYA
untuk
bisa
memetakan
yang dalam kajiannya merujuk pada al-Quran dan sunah serta memiliki karakter
menjaga konsep lama yang maslahah dan mengadopsi konsep baru yang lebih
maslahah.( Mahfudz: :2003) . Dalam tahap pemahamannya menggunakan cara
logis dan rasional, karena mengaitkan materi dengan pengalaman-pengalaman
siswa dalam kehidupan sehari-hari bukan dengan menggunakan dogmatis dan
doktrin tertentu. Dengan demikian Aswaja adalah salah satu unsur penting
untuk mewujudkan tujuan pembelajaan di SMK Al-Falah Tanjungjaya tersebut
secara moderat.
Diterapkannya pembelajaran Aswaja ini juga mendukung semangat
pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabad dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
BAB II
TEORI DAN KONSEP MUATAN LOKAL
1. Konsep Muatan Lokal
kegiatan
belajar
mengajar. Dalam
peraturan
Menteri
yang
dianggap
perlu
untuk
pengembangan
potensi
daerah
yang
bersangkutan.
BAB III
A.Profil SMK Al-Falah Tanjungjaya
IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah
2. Alamat Sekolah
: 2008
: 40 2 02 12 16 036
6. Kepemilikan Tanah
: Yayasan
a.
Status Tanah
: Wakaf
b.
Luas Tanah
: 6,245 m2
7. Status Bangunan
: Milik Yayasan
8. Kepala Sekolah
a.
Nama
: AsepImanRuyani,S.Ag
b.
NIP
:-
c.
d.
Status
e.
f.
Konsentrasi
g.
Surat Keputusan
: 07/YAF/Kd.01/VII/2012
BADAN PENYELENGGARA
1. Nama Yayasan / Penyelenggara
3. Susunan Pengurus
Ketua
Sekretaris
Bendahara
4. Akta Notaris
Kondisi Siswa
NO
Tahun
Pembelajaran
Pendaftar
Diterima
Jumlah
Siswa
Seluruhnya
Keterangan
2010/2011
100
100
100
2011/2012
102
102
102
2012/2013
104
104
104
306
306
306
Jumlah
1. Disiplin dan kerjasama seluruh unsur sekolah dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik
kepada siswa
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang optimal
3.Jalinan kerjasama yang sinergis, dinamis dan harmonis antara lingkungan Sekolah dengan
lingkungan masyarakat sekitar
4. Team work yang cerdas dan pemberdayaan seluruh personal Sekolah
Visi, Misi, Tujuan Sekolah
1. Visi Sekolah
Menjadi SMK yang Unggul se-Kabupaten Tasikmalaya sesuai bidang keahlianya
disertai penguasaan bahasa asing yang didasari ahklak mulia sehingga dapat
diterima didunia kerja dan dapat berwirausaha pada tahun 2014
2. Misi SMK Al-Falah Tanjungjaya
a) Membuat kurikulum yang up to date sesuai dengan perkembangan jaman sehingga dapat
mengantisipasi permasalahan yang timbul disekelilingnya;
b) Menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan;
c) Menghasilkantamatan
yang
memilikikekuatanaqidahdanibadah
yang
benar
yang
dibuktikandenganprilakusholehdalamkehidupansehari-hari;
d) Menghasilkantamatanberkompetensitinggisesuaikeahlianya,
mampubersaing
di
pasartenagakerjanasionaldaninternasional;
e) Mengkondisikan tenaga pendidik dan kependidikan yang professional, ikhlas dan amanah;
f)
g) Menguasai salah satu keterampilan bahasa asing( BahasaArab dan Inggris ) baik standar
conversation maupun TOEIC /TOEFL
h) Menyalurkanbakat dan minat sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
i)
j)
diraihnyaprestasiakademikdan
non
akademikoleh
para
yang
religius
di
lingkungansekolah
yang
3. MelaksanakansholatdluhadanTahajjud
4. Dapatmempraktekkanibadahpraktissesuaidenganbukupanduanpraktekibadah
5. MempunyaiperilakuIkhlas, tawadlu, tasammuh, sabar,hanifdansemangatruhul jihad yang
tinggi.
6. Hormatpada orang tua, temandan guru
2. KeterampilanBahasaAsing
- Menguasaipercakapansehari-haribaikuntukbidangpekerjaanmaupunpergaulanantarteman
- Menguasaibahasainggrisstandarinternasionalterutama TOEIC ataupun TOEFL.
3.KeterampilanKomputer
- Menguasaidasar computer office ( word, excel, acces, power point )
- Menguasai computer aplikasipercetakan
- Menguasaiperbaikankomponen computer
- MenguasaiStandarkompetensidanKompetensiDasar yang ditetapkankurikulum SMK
- Menguasaikompetensi yang ditetapkanduniausahadandunia industry seperti CISCO,
Microsoft dll.
4.BidangPekerjaan
- Padatahunpertama,keduadanketigasiswa SMK Al-Falahditerimasebanyak 10 %,20 dan 30%
terserap di instansidanduniausaha.
5. BIdangWirausaha
- Terciptanyalulusan SMK Al-Falah yang dapatmembukalapanganusahapadatahunpertama,
keduadanketigaadalah 5%, 10% dan 15 %
- Semua siswa menguasai dasar-dasar kewirausahaan dan bermental wirausaha
BAB IV
PEMBAHASAN
suatu
faham
yang
moderat,
supaya
siswa
menyikapi
Artinya:Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orangorang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Ayat tersebut sesuai dengan semangat yang ada dalam ajaran
Aswaja yang menempatkan agama Islam sebagai agama rahmatan
lilalamin yang tidak menginginkan perpecahan diantara umat. Mata
pelajaran Aswaja sanagt penting karena metode berfikir Ahlussunah
wal Jamaah dalam memetakan masalah selalu mengedepankan sikap
moderat sesuai dengan kondisi masyarakat kita yang majemuk.
Konsep ini selaras dengan idiologi kebangsaan Indonesia yang mana
budaya masyarakatnya yang beragam ras, suku, dan adat istiadat
dituntut menjunjung persatuan dan kesatuan demi kejayaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Saling menghargai antara satu dengan
lainnya tanpa harus mempermasalahkan perbedaan sesuai dengan
amanat Bhineka Tunggal Ika.
Tujuan
Suatu keharusan
dari Lembaga
sistem pendidkan
Maarif dapat
menerapkan ajaran-
pusat ( Lembaga
meningkatkan
Yang bergerak di
keimanan dan
dalam fahamnya
NU )
Hadits
mencerdaskan
kehidupan bangsa
Banyaknya
kebiasaan-
kebiasaan atau
menjunjung tinggi
adat istiadat di
kesatuan bangsa
di masyarakat akibat
masyaakat yang
membutuhkan
dasar hukum
Menurunnya
Meningkatnya sumber
Menciptakan Sumber
kepedulian kaum
terpelajar
peduli terhadap
terhadap
masyarakat
kebudayaan
terhadap lingkungan
keagamaan
mencintai persatuan
dan kesatuan
yang
dalam
kajiannya
memandang
perbedaan
dan
jelas
bagaiman
Tanjungjayamenempatkan
Aswaja
kemampuan
di
akal
SMK
manusia
Al-Falah
dalam
Dengan
hanya
mengikuti
salah
satu
dari
empat
diri
dengan
akhlakul
karimah
secara
nyata
dengan
segi
evaluasi
pembelajaran
di
SMK
Al-Falah
teori
pengukuran
evaluasi
ranah
pembelajaran
kognitif
harus
(pengetahuan),
mencakup
afektif
(sikap),
pada
dan
di
SMK
Al-Falah
Tanjungjayaadalah
ceramah
sebagai
digunakan
sebagai
penguat pemahaman
individu
fungsi
sebagai
pengelola
kegiatan
pembelajaran
individu
peserta
didik
mampu
memahami
materi
mata
pelajaran.
mengenai
hasil-hasil
Kompetensi
harus
pendidikan
yang
mengandung
diinginkan
di
terhadap
siswa.
Yang
menjadi
kunci
dalam
rangka
mereka hidup sehingga dapat dipetakan apa yang hendak dicapai dan
dikembangkan serta diapresiasikan.
Untuk mengetahui kompetensi yang ingin dicapai dalam
pembelajaran Aswaja di SMK Al-Falah Tanjungjaya terlebih dahulu
tentunya penulis identifikasi pola budaya masyarakat dimana siswa
hidup. Masyarakat di lingkungan SMK Al-Falah Tanjungjayamerupakan
masyaratat yang masih kental dengan budaya-budaya leluhur seperti
bersihan, sesaji, megengan dan lain sebagainya yang dilakukan tiap
tahun. Selain itu budaya-budaya keislaman juga banyak sekali kita
temukan di sini seperti halaqoh yasinan, sewelasan, selasan, ritual
rebo wekasan dan lain sebagainya. Dari sekian banyak masyarakat
yang hidup ditengah-tengah budaya tersebut sebagian dari mereka
ada yang menganggap budaya-budaya tersebut tabu untuk dicermati
secara mendalam, sebagian lagi meyakini budaya tersebut bagian
dari ajaran Islam yang harus dipertahankan keberaadaanya tanpa
harus mencari akar dan dalil kebenarannya, dan ada juga yang
menganggap itu sebagai budaya bidah yang harus dihilangkan
karena menyimpang dari ajaran-ajaran Islam. Keadaan seperti ini
akan menimbulkan kebingungan masyarakat sehingga akan muncul
anggapan-anggapan tentang benar-salah pada kelompok tertentu
yang nantinya bisa mengakibatkan perpecahan.
Aswaja sebagai manhaj al-fikr menetapkan al-Quran, Hadits,
Ijma, dan Qiyas sebagai sumber ajaran Islam bagi pemahaman
keagamaan yang berkembang di masyarakat sosial dengan sikap
moderat. Hal ini membuat para guru SMK Al_falah Tanjungjaya
pandangan,
yang
pokok
Aswaja
ditambah
dengan
prinsip
Keadilan
dan
toleran
terhadap
perbedaan
pandangan
dengan
tidak
subyektif
sehingga
(Ukhuwah Islamiyah).
tercipta
persaudaraan
yang
Islami
anggapan-anggapan
tentang
benar-salah
yang
di SMK Al-Falah
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: AsySifa), 93.
Muhammad Abdul Hadi al-Misri, Manhaj dan Aqidah Ahlli Sunah wal Jamaah
menurut pemahaman Ulamak Salaf (Jakarta: gema Insani Press, 1994), 95.
Departemen Pendidkan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, (Jakarta: Depdiknas, 2006), 1.Idi, Abdullah, 2011,