Anda di halaman 1dari 3

2.

Metode Pembuatan Krim Anti Aging

1)

Buat dan homogenkan fase minyak.

2)

Buat dan homogenkan fase air

3)

Larutkan bahan tambahan dengan pelarut yang sesuai

4)

Campurkan semua zat dalam satu wadah kecuali pewangi.

5)

Aduk hingga homogen.

6)

Lalu tambahkan pewangi sesuai kebutuhan.

7)

Lakukan evaluasi.

2.8

Evaluasi

1.

Uji mikrobiologi

Angka lempeng total

Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM tidak boleh lebih dari
5x102 koloni per ml.

Mikroba pathogen

Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM mikroba patogen


(Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans) harus
negatif.
2.

Uji isi minimum

Organoleptis

Dilakukan secara visual dengan menggunakan panca indera, yang meliputi


warna, bau dan bentuk sediaan.

Homogenitas

Pada pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat apakah kadar atau ukuran
partikel zat aktif sama di seluruh bagian krim. Untuk zat aktif yang larut dalam
fase internalnya dilihat apakah ukuran partikel minyak sama di seluruh bagian
krim.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan alat metalograf. Adapun
caranya adalah sebagai berikut :
a.
Sejumlah krim yang akan diamati dioleskan pada kaca objek yang bersih
dan kering sehingga membentuk suatu lapisan yang tipis, kemuian ditutup
dengan kaca preparat (cover glass).

b.

Preparat krim diletakkan pada tempat yang tersedia pada metalograf.

Pengamatan dilakukan dengan pembesaran 400 kali. Krim dinyatakan homogen


apabila krim mempunyai fase dalam yang tampak rata dan tidak menggumpal.

3.

Uji viskositas

Secara umum kenaikan viskositas akan meningkatkan stabilitas sediaan.


Walaupun viskositas merupakan kriteria penampilan pokok, penggunaannya
untuk pengkajian shelf-life tidak berkenaan dengan harga viskositas absolut,
tetapi dengan perubahan dalam viskositas selama penyimpanan. Pada saat
menguji viskositas dapat diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya
creaming dan breaking.

4.

Uji pH

Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan Ph kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika
krim memiliki pH yang terlalu basa dapat menyebabkan kulit bersisik, sedangkan
pH yang terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit.
Untuk membantu kulit mempertahankan pH, beberapa sediaan topikal
disesuaikan dengan pH kulit. pH krim dapat dengan mudah diketahui dengan
menggunakan pH meter (dengan metode standar) atau dengan test Paper
(kertas indikator).

5.

Uji pemisahan Fase

Becher menyatakan bahwa sentrifugasi pada 3750 rpm dalam suatu radius
sentrifugasi 10 cm untuk waktu 5 jam setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira
satu tahun, sedangkan hukum stokes menunjukkan bahwa pembentukkan krim
merupakan suatu fungsi gravitasi dan karenanya kenaikan dalam garvitasi
mempercepat pemisahan.
Dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugator, yaitu dengan cara sebagai
berikut :
a.

Sejumlah krim dimasukkan kedalam tabung sentifus berukuran 10 cm dan


ukur tingi krim tersebut sebelum disentrifuse.

b.

Tabung sentrifuse yang berisi krim dimasukkan kedalam sentrifusgator

5.500 rpm selama 15 menit.


c.

Setelah 15 menit, tinggi diukur kembali setelah disentrifuse.

Tinggi krim awal dengan krim akhir dibandingkan.

6.

Uji penentuan tipe emulsi

Terdapat sejumlah cara penentuan tipe emulsi, yaitu dengan metode warna,
metode pengenceran, metode pencucian, percobaan cincin dan pengukuran
daya hantar.
Penentuan tipe emulsi dilakukan terhadap setiap formula selama 6 minggu,
dengan pengamatan sebanyak 7 kali (selang waktu 1 minggu). Pengujian
dilakukan dengan cara mencampur krim dengan beberapa tetes larutan bahan
pewarna larut air (Metilen biru) dan bahan pewarna larut lemak (Sudan III) di
atas kaca objek. Amati dengan mikroskop. Hasilnya :
a.

Emulsi minyak dalam air

Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam) tidak berwarna,
sedangkan dasar emulsi (fase luar) berwarna biru. Atau pada penambahan
Sudan III, tetesan cairan (Fase dalam) berwarna merah, sedangkan fase luarnya
tidak berwarna.
b.

Emulsi air dalam minyak

Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam) berwarna biru,
sedangkan dasar emulsi (fase luar) tidak berwarna. Atau paa penambahan Sudan
III, tetesan cairan (fase dalam) tidak berwarna, sedangkan fase luarnya berwarna
merah.

7.

Uji stabilitas ( FI edisi IV )

Anda mungkin juga menyukai