Anda di halaman 1dari 10

10

BAB III
METODE PROMOSI
3.1.
Materi
3.1.1 Promosi Kesehatan Komunitas
3.1.1.1 Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak
usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes
RI, 2006). MP-ASI adalah makanan bergizi yang diberikan mendampingi
ASI kepada bayi berusia 6 bulan ke atas atau berdasarkam indikasi
medis, sampai anak berusia 24 bulan untuk mencapai kecukupan gizinya
(WHO, 2003). Zat gizi pada ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi
sampai usia 6 bulan, untuk itu ketika bayi berusia 6 bulan perlu diberi
makanan pendamping ASI dan ASI tetap diberikan sampai usia 24 bulan
atau lebih.
3.1.1.2 Syarat MP-ASI
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak balita harus
memenuhi syarat- syarat berikut (Asad, 2002) yaitu memenuhi
kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai usia, macam makanan yang
diberikan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan
yang digunakan tersedia di daerah setempat. Kebiasaan makan, bentuk
dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faali anak, dengan selalu memperhatikan higienitas makanan
maupun lingkungan. MP ASI untuk bayi sebaiknya mempunyai nilai
energi, kandungan protein, vitamin dan mineral yang sesuai kebutuhan
(Muchtadi, 2004). Rata rata angka kecukupan gizi setiap hari untuk
anak usia 0 36 bulan dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 3.1 Angka Kecukupan Gizi per Hari untuk Anak Usia 0-36 Bulan
(WNPG, 2012)
Komponen
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Energi (kkal)
Protein (g)

0-6 bulan
6
61
550
12

Golongan Umur
7-11 bulan
9
71
725
18

1-3 tahun
13
91
1125
26

11

Karbohidrat (g)
Lemak (g)
Serat (g)
Air (ml)
Vitamin A (RE)
Vitamin D (mg)
Vitamin E (mg)
Vitamin K (mg)
Vitamin C (mg)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B12 (mg)
Fe/Zat besi (mg)

58
31
0
375
5
4
5
40
0.3
0.3
3
0.4
0.25

82
36
10
800
400
5
5
10
40
0.4
0.4
4
0.5
10

155
44
16
1200
400
15
6
15
40
0.6
0.7
6
0.9
7

Berdasar petunjuk WHO, kebutuhan energi dari makanan


pelengkap untuk bayi dengan rata-rata asupan ASI di negara berkembang
adalah sekitar 200 kkal / hari pada usia 6 - 8 bulan, 300 kkal / hari pada
usia 9 - 11 bulan, dan 550 kkal / hari pada usia 12 - 23 bulan (WHO,
2003).
3.1.1.3 Pemberian MP-ASI
Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24
bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP ASI harus bertahap
dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari
buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya
makanan padat (Soenardi, 2006). MP ASI sebaiknya diberikan secara
bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsurangsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat (Arisman, 2004). Halhal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP ASI secara tepat
dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 3.2
Prinsip Pemberian MP-ASI (WHO, 2003)
Komponen
Jenis

Tekstur

6-8 bulan
1 jenis bahan dasar (6

Usia
9-11 bulan
3-4 jenis bahan dasar

bulan), 2 jenis bahan

(sajikan secara

dasar (7-8 bulan)

terpisah atau

Semi cair

dicampur)
Makanan yang

(dihaluskan), secara

dicincang halus atau

bertahap kurangi

lunak (disaring kasar),

campuran air

ditingkatkan sampai

sehingga menjadi

semakin kasar

12-24 bulan
Makanan keluarga

Padat

12

semi padat

sehingga bisa

Makanan utama 2-3

digenggam
Makanan utama 3-4

Makanan utama 3-4

kali sehari, camilan 1-

kali sehari, camilan 1-

kali sehari, camilan

Porsi setiap

2 kali sehari
Dimulai dengan 2-3

2 kali sehari
mangkok kecil atau

1-2 kali sehari


sampai 1 mangkok

makan

sendok makan dan

setara 125 ml

kecil atau setara

Frekuensi

ditingkatkan bertahap

dengan 175-250 ml

sampai mangkok
kecil atau setara
ASI

dengan 125 ml
Sesuka bayi

Sesuka bayi

Sesuka bayi

Anak yang tidak mendapatkan ASI, bisa diberikan tambahan susu


formula 1 2 gelas / hari dan 1 2 makanan camilan / hari (WHO, 2005).
3.1.1.4 Akibat MP-ASI yang Salah
MP ASI sebaiknya diberikan pada bayi yang telah berusia enam
bulan karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi dan
produksi ASI dan bayi dapat mengalami gangguan pencernaan seperti
diare dan juga dehidrasi. Risiko pemberian MP ASI sebelum usia enam
bulan adalah kenaikan berat badan yang terlalu cepat (risiko obesitas),
alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan
tersebut, mendapat zat-zat tambahan seperti garam dan nitrat yang dapat
merugikan. Asupan makanan / minuman selain ASI kepada bayi sebelum
usia 6 bulan juga dapat mengakibatkan bayi sering sakit dan memacu
timbulnya alergi karena imunitas yang menurun. Akibat - akibat tersebut
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi (Pudjiadi,
2005).
Keterlambatan dalam pemberian MP ASI juga akan menghambat
pertumbuhan bayi. Energi dan zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak
mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan. Akibat yang
dapat ditimbulkan apabila pemberian MP ASI terlambat adalah terjadinya
gagal tumbuh, defisiensi zat besi dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan (Pudjiadi, 2005).
3.1.1.5 Cara Pemberian MP-ASI
a. Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24
bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan

13

mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan


dengan berbagai tekstur dan rasa.
b. Pemberian MP ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk
bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan
lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan padat.
c. MP ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit
dalam bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih
kental sampai padat.
d. Minuman bersoda, minuman buah yang manis, permen, biskuit manis
adalah makanan selingan yang tidak baik diberikan kepada anak
karena banyak mengandung gula tetapi kurang zat gizi lainnya.
3.1.1.6 Jenis MP-ASI
1. Membuat MP-ASI Sendiri
Walaupun saat ini makanan bayi komersial banyak dijual di
pasar, sebaiknya dapat menyiapkan sendiri makanan untuk bayi
menggunakan makanan lokal, dengan harga yang murah dan mudah
didapat dan bentuknya bervariasi. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi dirumah, yaitu:
a. Menyiapkan makanan bayi harus bersih (bebas dari kotoran)
dan saniter (bebas dari mikroba penyakit).
b. Gunakan bahan makanan yang segar.
c. Apabila akan menambahkan gula, tambahkan sedikit saja.
d. Haluskan buah segar yang telah dicuci bersih dan dikupas
seperti pisang, pepaya dan lainnya.
e. Makanan bayi yang dimasak dapat segera disimpan dalam
wada tertutup.
2. Bahan MP-ASI
Bahan campuran untuk makanan bayi terdiri dari:
a. Campuran dasar, terdiri dari biji-bijian atau umbi-umbian dan
kacang-kacangan.
b. Campuran ganda, terdiri dari empat kelompok bahan pangan
yaitu:
1) Makanan pokok, merupakan bahan dasar yang sangat
baik untuk membuat makanan pendamping ASI, dan juga
merupakan sumber utama karbohidrat. Seperti beras,
jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan lainnya.

14

2) Lauk pauk (hewani maupun nabati), sebagai sumber


protein misalnya susu, daging sapi, daging ayam, ikan,
telur dan nabati (kacang- kacangan).
3) Sumber vitamin dan mineral, berupa sayuran dan buahbuahan.
4) Tambahan energi berupa lemak, minyak atau gula yang
berfungsi untuk meningkatkan kandungan energi makanan
campuran.
3.1.2 Dokter Keluarga
3.1.2.1 Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak
usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes
RI, 2006). MP-ASI adalah makanan bergizi yang diberikan mendampingi
ASI kepada bayi berusia 6 bulan ke atas atau berdasarkam indikasi
medis, sampai anak berusia 24 bulan untuk mencapai kecukupan gizinya
(WHO, 2003). Zat gizi pada ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi
sampai usia 6 bulan, untuk itu ketika bayi berusia 6 bulan perlu diberi
makanan pendamping ASI dan ASI tetap diberikan sampai usia 24 bulan
atau lebih.
3.1.2.2 Syarat MP-ASI
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak balita harus
memenuhi syarat- syarat berikut (Asad, 2002) yaitu memenuhi
kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai usia, macam makanan yang
diberikan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan
yang digunakan tersedia di daerah setempat. Kebiasaan makan, bentuk
dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faali anak, dengan selalu memperhatikan higienitas makanan
maupun lingkungan. MP ASI untuk bayi sebaiknya mempunyai nilai
energi, kandungan protein, vitamin dan mineral yang sesuai kebutuhan
(Muchtadi, 2004). Rata rata angka kecukupan gizi setiap hari untuk
anak usia 0 36 bulan dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi per Hari untuk Anak Usia 0-36 Bulan
(WNPG, 2012)

15

Komponen
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)
Energi (kkal)
Protein (g)
Karbohidrat (g)
Lemak (g)
Serat (g)
Air (ml)
Vitamin A (RE)
Vitamin D (mg)
Vitamin E (mg)
Vitamin K (mg)
Vitamin C (mg)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B12 (mg)
Fe/Zat besi (mg)

0-6 bulan
6
61
550
12
58
31
0
375
5
4
5
40
0.3
0.3
3
0.4
0.25

Golongan Umur
7-11 bulan
9
71
725
18
82
36
10
800
400
5
5
10
40
0.4
0.4
4
0.5
10

1-3 tahun
13
91
1125
26
155
44
16
1200
400
15
6
15
40
0.6
0.7
6
0.9
7

Berdasar petunjuk WHO, kebutuhan energi dari makanan


pelengkap untuk bayi dengan rata-rata asupan ASI di negara berkembang
adalah sekitar 200 kkal / hari pada usia 6 - 8 bulan, 300 kkal / hari pada
usia 9 - 11 bulan, dan 550 kkal / hari pada usia 12 - 23 bulan (WHO,
2003).
3.1.2.3 Pemberian MP-ASI
Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24
bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP ASI harus bertahap
dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari
buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya
makanan padat (Soenardi, 2006). MP ASI sebaiknya diberikan secara
bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsurangsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat (Arisman, 2004). Halhal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP ASI secara tepat
dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.2
Prinsip Pemberian MP-ASI (WHO, 2003)
Komponen
Jenis

6-8 bulan
1 jenis bahan dasar (6

Usia
9-11 bulan
3-4 jenis bahan dasar

bulan), 2 jenis bahan

(sajikan secara

dasar (7-8 bulan)

terpisah atau
dicampur)

12-24 bulan
Makanan keluarga

16

Tekstur

Semi cair

Makanan yang

(dihaluskan), secara

dicincang halus atau

bertahap kurangi

lunak (disaring kasar),

campuran air

ditingkatkan sampai

sehingga menjadi

semakin kasar

semi padat

sehingga bisa

Makanan utama 2-3

digenggam
Makanan utama 3-4

Makanan utama 3-4

kali sehari, camilan 1-

kali sehari, camilan 1-

kali sehari, camilan

Porsi setiap

2 kali sehari
Dimulai dengan 2-3

2 kali sehari
mangkok kecil atau

1-2 kali sehari


sampai 1 mangkok

makan

sendok makan dan

setara 125 ml

kecil atau setara

Frekuensi

ditingkatkan bertahap

Padat

dengan 175-250 ml

sampai mangkok
kecil atau setara
ASI

dengan 125 ml
Sesuka bayi

Sesuka bayi

Sesuka bayi

Anak yang tidak mendapatkan ASI, bisa diberikan tambahan susu


formula 1 2 gelas / hari dan 1 2 makanan camilan / hari (WHO, 2005).
3.1.2.4 Akibat MP-ASI yang Salah
MP ASI sebaiknya diberikan pada bayi yang telah berusia enam
bulan karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi dan
produksi ASI dan bayi dapat mengalami gangguan pencernaan seperti
diare dan juga dehidrasi. Risiko pemberian MP ASI sebelum usia enam
bulan adalah kenaikan berat badan yang terlalu cepat (risiko obesitas),
alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan
tersebut, mendapat zat-zat tambahan seperti garam dan nitrat yang dapat
merugikan. Asupan makanan / minuman selain ASI kepada bayi sebelum
usia 6 bulan juga dapat mengakibatkan bayi sering sakit dan memacu
timbulnya alergi karena imunitas yang menurun. Akibat - akibat tersebut
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi (Pudjiadi,
2005).
Keterlambatan dalam pemberian MP ASI juga akan menghambat
pertumbuhan bayi. Energi dan zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak
mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan. Akibat yang
dapat ditimbulkan apabila pemberian MP ASI terlambat adalah terjadinya
gagal tumbuh, defisiensi zat besi dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan (Pudjiadi, 2005).

17

3.1.2.5 Cara Pemberian MP-ASI


e. Pemberian MP ASI diberikan pada anak yang berusia 6 sampai 24
bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan
mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa.
f. Pemberian MP ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk
bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan
lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan padat.
g. MP ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit
dalam bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih
kental sampai padat.
h. Minuman bersoda, minuman buah yang manis, permen, biskuit manis
adalah makanan selingan yang tidak baik diberikan kepada anak
karena banyak mengandung gula tetapi kurang zat gizi lainnya.
3.1.2.6 Jenis MP-ASI
1. Membuat MP-ASI Sendiri
Walaupun saat ini makanan bayi komersial banyak dijual di
pasar, sebaiknya dapat menyiapkan sendiri makanan untuk bayi
menggunakan makanan lokal, dengan harga yang murah dan mudah
didapat dan bentuknya bervariasi. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi dirumah, yaitu:
f. Menyiapkan makanan bayi harus bersih (bebas dari kotoran)
dan saniter (bebas dari mikroba penyakit).
g. Gunakan bahan makanan yang segar.
h. Apabila akan menambahkan gula, tambahkan sedikit saja.
i. Haluskan buah segar yang telah dicuci bersih dan dikupas
j.

seperti pisang, pepaya dan lainnya.


Makanan bayi yang dimasak dapat segera disimpan dalam

wada tertutup.
2. Bahan MP-ASI
Bahan campuran untuk makanan bayi terdiri dari:
c. Campuran dasar, terdiri dari biji-bijian atau umbi-umbian dan
kacang-kacangan.
d. Campuran ganda, terdiri dari empat kelompok bahan pangan
yaitu:
5) Makanan pokok, merupakan bahan dasar yang sangat
baik untuk membuat makanan pendamping ASI, dan juga

18

merupakan sumber utama karbohidrat. Seperti beras,


jagung, singkong, ubi jalar, sagu dan lainnya.
6) Lauk pauk (hewani maupun nabati), sebagai sumber
protein misalnya susu, daging sapi, daging ayam, ikan,
telur dan nabati (kacang- kacangan).
7) Sumber vitamin dan mineral, berupa sayuran dan buahbuahan.
8) Tambahan energi berupa lemak, minyak atau gula yang
berfungsi untuk meningkatkan kandungan energi makanan
campuran.
3.2.

Alat dan Bahan

3.2.1 Promosi Kesehatan Komunitas


1. Pencerahan Kader Kesehatan Balita di Desa Sutojayan tentang
MP-ASI
a. Alat dan Bahan:

Poster

Absensi

Phantom

Sikat gigi

Kamera
2. Penyuluhan oleh Kader Kesehatan Balita tentang MP-ASI
a. Alat dan Bahan

Poster

Leaflet

Kamera

Absensi

Doorprize dan hadiah (sembako)


3. Demo Masak ToWeR
a. Alat dan Bahan

Bahan Makanan (Tomat,wortel, nasi, kaldu ceker, bumbu)

Peralatan memasak (panic, sendok sayur)


3.2.2 Dokter Keluarga
1. Penyuluhan tentang MP-ASI dan Kesehatan Gigi Mulut
Penyuluhan tentang MP-ASI dan Kesehatan Gigi Mulut dilakukan
dengan menggunakan poster sebagai alat bantu peraga.
2. Demo Masak TangSuTel dan ToWeR:
Alat dan Bahan

Kentang, susu, wortel

19

3.3

Tomat, wortel, ceker kaldu


Panci
Pisau
Mangkuk
Sendok
Kompor
Spatula
Piring
Cobek dan ulegan
Air
Garam

Sasaran dan Target

3.3.1 Promosi Kesehatan Komunitas


1. Sasaran
Warga Dusun Sutojayan, Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji.
2. Target
Warga Dusun Sutojayan, Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, yang
memiliki BADUTA
3.3.2 Dokter Keluarga
1. Sasaran
Bayi usia 6 24 bulan di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji.
2. Target
Salah satu keluarga yang Bayi usia 6 24 bulan di Rt 4 Rw 01 Dusun
Sutojayan Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji.
3.4

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

3.4.1 Promosi Kesehatan Komunitas


Waktu

: Kamis, 20 agustus 2015


Kamis 27 agustus 2015

Tempat: Balai Desa, Desa Sutojayan


3.4.2 Dokter Keluarga
Waktu

: Senin, 17 agustus 2015


Selasa, 18 agustus 2015
Rabu, 19 agustus 2015

Tempat

: Rumah Ibu H, Dusun Sutojayan Desa Sutojayan RT 4


RW 01, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai