Anda di halaman 1dari 55

VISI MISI PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2010

Posted on 31 Mei 2010 by uptpuskesmasplayenii


VISI DAN MISI UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2010
VISI :
Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Playen II untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri
MISI :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta untuk tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
STRATEGI :
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di puskesmas
dan masyarakat
Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu.
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab
BENTUK KEGIATAN :
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan melalui
kerja sama lintas program dan lintas sektoral
Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program di tingkat
kecamatan
Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka implementasi program
kesehatan.
Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di masyarakat
Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat
Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun pondok pesantren
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang tersedia
Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada
Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai perkembangan
jaman
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik sehat, dengan
tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai standar.

Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan


Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang ada di puskesmas
dan masyarakat
Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan yang bersumber dari
masyarakat
Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan yang ada
di masyarakat
Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) melalui dana yang ada.
Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu.
Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti pelatihan kepada rekanrekan lainnya.
Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada
Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan kesehatan
Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan kesehatan
Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes
Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab
Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan
Melaksanakan lokmin tribulanan secara rutin
Filed under: Uncategorized | Ditandai: PUSKESMAS, PUSKESMAS PLAYEN II, visi misi, visi misi
puskesmas | Tinggalkan sebuah Komentar
DANA BOK
Posted on 28 Mei 2010 by uptpuskesmasplayenii
Apa itu dana BOK ?
BOK adalah singkatan dari Bantuan Operasional Kesehatan. Untuk tahun 2010 ini adalah tahap
uji coba. Tahun 2011 semua puskesmas mendapatkan anggaran 100 juta rupiah, dana BOK
untuk promotif preventif. Sehingga pada akhirnya, di tahun 2011, dana Jamkesmas khusus untuk
pelayanan kesehatan, dana BOK khusus untuk promotif dan preventif. Dengan adanya dan BOK,
diharapkan kinerja puskesmas meningkat, dan Standar Pelayanan Minimal tercapai.
Yang jadi pertanyaan, apakah dengan adanya dan BOK, maka untuk tahun 2011 alokasi dana
Jamkesmas ke Puskesmas menurun? Secara logika untuk puskesmas yang hanya melayani
rawat jalan maka setoran klaim rawat jalan dari jamkesmas hanya sedikit, berbeda dengan yang
rawat inap, kadang sampai kurang. Selama ini untuk puskesmas rawat jalan, dana lebih kesedot
ke kesehatan masyarakat. Sehingga di tahun 2011 kemungkinan jika dana Jamkesmas khusus
pelayanan kesehatan saja, maka untuk puskesmas rawat jalan akan bersisa. Sedangkan dana
BOK yang 100 juta untuk promotif preventif, mungkin saja, bisa saja kurang. Apakah ada
solusinya ? Bisakah untuk 2011 jamkesmas dan BOK saling mengisi kekurangan dan kelebihan?
Filed under: Uncategorized | Ditandai: Bantuan Operasional Kesehatan, dana BOK | Tinggalkan
sebuah Komentar
PENILAIAN KINERJA 2010
Posted on 28 Mei 2010 by uptpuskesmasplayenii
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
Perencanaan tingkat Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan
dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara
lain melalui penerapan quality assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik
daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan
secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi
Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat
menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada
setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat
kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat
diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Tujuan
Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.

b.

Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun
yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai.
Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010, sebagaimana
berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun
2009 ( Januari s.d Desember 2009 ) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam
formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2009.
2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana


berikut di bawah ini :
Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target
sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (SV ) kemudian
dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja
cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 90 %
Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas

dikelompokkan menjadi empat kelompok :

Manajemen Operasional Puskesmas


Manajemen alat dan obat
Manajemen keuangan
Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing
kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai.
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir
manajemen
Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik
Cukup
Kurang

: Nilai rata rata > 8,5


: Nilai 5,5 8,4
: Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan


Cara Penilaian :
Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam
kolom yang sesuai.
Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik
* Cukup
* Kurang

: Nilai rata rata > 8,5


: Nilai 5,5 8,4
: Nilai < 5,

BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II
TAHUN 2010
Hasil Kinerja Puskesmas Playen II Tahun 2010 berdasarkan data tahun 2009 dapat kami sajikan
sebagaimana berikut ini:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPT Puskesmas Playen II Tahun
2010
NO
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB HASIL CAKUPAN (%)
TINGKAT KINERJA
KETERANGAN
1
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
79%
Kurang Baik 91 %
2
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
92%
Baik
Cukup 81-90 %
3
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 96%
Baik
Kurang 80%
4
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
93%
Baik
5
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
80%
Kurang
6
UPAYA PENGOBATAN 97,45%
Baik
Rata-rata Kinerja
90%
Cukup
Upaya Kesehatan Pengembangan
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2010
NO
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
HASIL
CAKUPAN (%) TINGKAT KINERJA
KETERANGAN
1
Upaya Kesehatan Usia Lanjut 83%
CUkup Baik 91 %
2
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
100% Baik
Cukup 81-90
%
3
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan pendengaran
100% Baik
Kurang 80%
4
Kesehatan Jiwa
40%
Kurang
5
Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 83%
Cukup

6
Perawatan Kesehatan Masyarakat
Rata-rata Kinerja
84%
Cukup

100%

Baik

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan wajib
+ pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Playen II adalah : 85,5 %
(cukup)
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Playen II
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
NO.
KOMPONEN MANAJEMEN PUSKESMAS
CAKUPAN KEGIATAN TINGKAT
KINERJA
KETERANGAN
1
MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
8,71
baik

Baik 8,5

2
MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
7,6
sedang Cukup 5,5 8,4
3
MANAJEMEN KEUANGAN
10
baik

Kurang < 5,5

4
MANAJEMEN KETENAGAAN
9,25
baik
Rata-rata
8,89
baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Playen II tahun 2009 adalah : 8,89 (Kinerja
Baik )
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Playen II
Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2010
No
1
0%

JENIS KEGIATAN
Cakupan
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

Nilai

Tingkat Kinerja

10
Baik
Persalinan oleh tenaga kesehatan

2
98,97%
10

Baik
Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi

3
100%
10

Baik
Kepatuhan terhadap standar ANC

4
100%
10

Baik
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru

5
100%
10

Baik
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas

6
96%
10

Baik
Rata-rata nilai
10
Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Playen II tahun
2009 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik )
Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
No.

Komponen Kegiatan

Pencapaian

Pelayanan Kesehatan

85,5 % Cukup

Tingkat Kinerja Keterangan

2
Manajemen
8,89
Baik
3
Mutu
10
Baik
Rata-rata Kinerja
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2009 dengan Tahun 2010
Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2009 menggunakan penilaian kinerja dengan
CMI tool.
Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan Pengembangan)
UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk kurang yaitu :
upaya promosi kesehatan (79 %) dan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
(80 %).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya
mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 90 %.
Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat umum.
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan pengawasan sanitasi
tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 55 %.
Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 89%, pemeriksaan
penyehatan lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah seharusnya diperiksa.
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%), Upaya
Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
(100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk Upaya Kesehatan Bayi dan Anak
Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti 82 %.
Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat badannya (60%).

Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk DBD
dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung dalam tahun
2009 hanya 91 %
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 % adalah
Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila yang dibina, dipantau
kesehatannya oleh nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa
dijabarkan pada grafik di bawah ini :
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional puskesmas,
manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen ketenagaan. Berikut ini
gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010.
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada yang sedang
yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak semua ruangan terdapat daftar inventaris
barang, dan updating data alat tidak rutin dilaksanakan.
Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan kurang terlaksana, dan
pengiriman laporan masih kurang cepat.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah
inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang di ruangan,
kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.
Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat rencana kerja bulanan.
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.
Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010
Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Playen II
NO
Jenis Kegiatan
Pencapaian

Trend
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Cakupan Pelayanan Kesehatan
85,5 %
2
Manajemen Puskesmas
8,89
3
Mutu Pelayanan Kesehatan
10
Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Playen II tahun 2010
dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
- Upaya Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
- Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
- Upaya Pengobatan
- Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
- Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
- Promosi Kesehatan

- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


- Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup & kurang.
Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
Penilaian Kinerja Cukup
Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %
Permasalahan :
Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII kebidanan, sehingga
kegiatan posyandu lansia kurang terpantau
Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada
Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore hari, sehingga petugas usila
tidak dapat rutin hadir untuk ikut pembinaan
Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke posyandu, sehingga seakanakan posyandu usila hanya untuk berobat saya.
Pemecahan :
Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di
masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara mandiri
melaksanakan kegiatan posyandu usila
Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu usila, dan kegiatan
apa saja yang ada di dalamnya
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %. Disebabkan oleh :
pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada SD/MI 31 %.
Permasalahan :
Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah, sedangkan petugas UKS juga
bertugas di Poli Gigi Puskesmas.
Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI
Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing teman-temannya
untuk berPHBS
Pemecahan :
Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di
masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil
Penilaian Kinerja Kurang
Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi mendapatkan ASI
Eksklusif 20 %.
Permasalahan :
Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang mempromosikan
penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan, maupun penyalur (petugas kesehatan) yang
memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang wanita adalah
pekerja sehingga kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan
Pemecahan :
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat
menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi Eksklusif.

Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif


Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 80 %. Untuk
program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah dalam kondisi buruk,
tidak dibawa lewat puskesmas
Pendanaan program ISPA tidak ada
Pemecahan ISPA :
Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan masyarakat.
Dibuat protap diagnosis Pneumonia
Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di
masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Permasalahan ABJ :
Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus
Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
Pemecahan ABJ :
Menggalakkan kembali gerakan PSN
Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %
Permasalahan :
Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih kurang
Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan jiwa
Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.
Pemecahan :
Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat melakukan
penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat.
Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi.
Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar segera
memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan obat.
Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada, updating
barang masih kurang.
Permasalahan :
Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :
Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan

UPT Puskesmas Playen II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2010 dengan hasil
sebagai berikut :
Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai
8,89 termasuk kategori kinerja Baik
Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk
kategori kinerja Baik
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
Kategori Kinerja Baik
- Upaya Kesehatan Lingkungan
- Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
- Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
- Upaya Pengobatan
- Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
Kategori Kinerja Cukup
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
Kategori Kinerja Kurang
- Promosi Kesehatan
- Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah manajemen alat
dan obat.
B.Saran dan Usul
Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta
berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat
Diharapkan untuk tahun tahun ke depan, masing masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya, terutama untuk program program yang hasil pencapaian kegiatannya masih di
bawah target sasaran.
Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak

pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah
masalah yang timbul.
Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: PENILAIAN KINERJA, penilaian kinerja 2010,
penilaian kinerja puskesmas, puskesmas gunungkidul, PUSKESMAS PLAYEN II | 3 Komentar
Profil 2010
Posted on 23 Februari 2010 by uptpuskesmasplayenii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2010
Profil UPT Puskesmas Playen II adalah gambaran situasi kesehatan di UPT Puskesmas Playen II
yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini memuat berbagai data tentang kesehatan,
yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil
kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti
data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis
dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Penerbitan profil UPT Puskesmas Playen II tahun 2010 ini adalah agar diperoleh gambaran
keadaan kesehatan di UPT Puskesmas Playen II khususnya tahun 2009 dalam bentuk narasi,
tabel, dan gambar.
Profil UPT Puskesmas Playen II tahun 2010 diharapkan dapat memberikan data yang akurat,
untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat digunakan sebagai
penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian Program kegiatan
di UPT Puskesmas Playen II tahun 2009 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010 .
2.TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL
2.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPT Puskesmas Playen II ini adalah untuk memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan
sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan
sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya
2.2. Tujuan Khusus
Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat UPT Puskesmas Playen II, yang menyangkut
data-data sebagai berikut : 1. data/informasi derajat kesehatan masyarakat 2. data/informasi
perilaku masyarakat di bidang kesehatan 3. data/informasi kesehatan lingkungan 4.
data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
3. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya khususnya
pembangunan di bidang kesehatan.Juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten.
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini dikemukakan

gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil, adapun isi profil masing-masing bab
adalah sebagai berikut ini :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan, manfaat serta sistematika
penyajian.
Bab II GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan gambaran umum UPT Puskesmas Playen II yang meliputi keadaan geografi,
keadaan penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi
Bab III PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi UPT Puskesamas Playen II.
Selain itu juga diuraikan Program-program Kegiatan UPT Puskesmas Playen II yang
dilaksanakan dalam tahun 2009.
Bab IV PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh UPT Puskesmas Playen II yang
meliputi derajat kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan
uraian hasil pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan serta
upaya pelayanan kesehatan lain yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Playen II.
Bab V. KESIMPULAN
Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil UPT Puskesmas Playen II di
tahun 2010. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga mengemukakan halhal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai Indikator Indonesia Sehat 2010.
LAMPIRAN
Lampiran berisi seluruh tabel induk yang digunakan dalam penyusunan Profil UPT Puskesmas
Playen II
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS PLAYEN II
KEADAAN GEOGRAFIS
UPT Puskesmas Playen II merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Playen, terletak di sebelah Barat Kota Kecamatan Playen kurang lebih berjarak 3,5 km tepatnya
berada di Padukuhan Sawahan I, Desa Bleberan. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 6 desa, 50
dusun, namun hanya 2 desa yang paling strategis mengakses ke UPT Puskesmas Playen II yaitu
Desa Bleberan dan Dengok, sedangkan 4 wilayah desa lainnya yaitu Plembutan, Banyusoca,
Ngleri dan Getas selain ke Pustu terdekat (4 pustu) secara geografis lebih mudah mendapatkan
pelayanan ke luar wilayah, baik di Puskesmas Playen I, Paliyan, Patuk I, Wonosari II maupun
RSUD Wonosari, dengan batasannya :

Gambar.1. Peta wilayah Kerja UPT Puskesmas Playen II

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Patuk


Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panggang dan Paliyan
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Wonosari dan Wilayah kerja UPT Puskesmas
Playen I
Gambar. 2. Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
gambar 1
Sumber data : Kecamatan Playen Dalam Angka 2008
Diagram di atas memperlihatkan bahwa wilayah terluas adalah Desa Banyusoca, lalu Desa
Bleberan, Ngleri, Getas, Plembutan dan terakhir Desa Dengok. Dengan total wilayah seluas
63,83 km2
KEADAAN PENDUDUK
Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga merupakan beban
dalam pebangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
Gambar.3. Jumlah Penduduk Menurut Desa di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
Sumber Data : Profil Kecamatan Playen tahun 2009
Diagram di atas memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah di desa Banyusoca (5711
jiwa), paling sedikit Desa Dengok (1307 jiwa)
Gambar.4. Kepadatan Penduduk Di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
Sumber Data : Profil Kecamatan Playen 2009
Gambar di atas memperlihatkan Desa Plembutan merupakan Desa yang terpadat
penduduknya( 802 jiwa), dan Desa Terjarang adalah Ngleri. Wilayah UPT Puskesmas Playen II
dengan total Penduduk 21002 jiwa, 6695 KK, kepadatan rata-rata 329 jiwa/km2, rata-rata 3
jiwa /KK
Keadaan Ekonomi
Gambar. 5. Mata Pencaharian Masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009

Sumber data : Kecamatan Playen dalam Angka 2008


Dari Diagram di atas terlihat bahwa mata pencaharian sebagian besar masyarakat di wilayah
UPT Puskesmas Playen II adalah pertanian 5843 orang, pertambangan 146 orang, industry 85
orang dan bangunan 6 orang.

Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Ratio ini
merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah
tertentu.
Dari gambar 6 di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Untuk
Desa Banyusoco sex ratio 92,6, Bleberan 91,3, Dengok 91,4, Getas 85,3, Ngleri 105,2,
Plembutan 91,8. Untuk Desa Ngleri jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Dependency Ratio
Pendidikan
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1.VISI, MISI DAN STRATEGI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1.1. Visi : sebagai promotor untuk mewujudkan masyarakat sehat 2010 di wilayah kerja
Puskesmas Playen II
1.2.Misi :
Menyelenggarakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang komprehensif berdasar standar
kualitas
menyelenggarakan upaya promotif dan preventif untuk memperkokoh derajad kesehatan
masyarakat
Menyelenggarakan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan sebagai pilar
tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
1.3.Strategi
Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas induk
Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling.
Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
2. BENTUK KEGIATAN
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di
Puskesmas induk
Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang
tersedia
Pelayanan registrasi
Pelayanan BP
Pelayanan KIA KB
Pelayanan gigi
Pelayanan imunisasi
Pelayanan laboratorium
Pelayanan farmasi
Pelayanan klinik sehat
Mengoptimalkan pelayanan UGD (setelah pukul 12.00 hingga 13.30)

Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada


Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
Mengoptimalkan pelayanan : secara tepat waktu, standar mutu, efisien dan dengan keramah
tamahan
Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horisontal (antar lini pelayanan di
puskesmas) dalam rangka mendorong optimaliasi pelayanan klinik sehat, dengan tetap
mengoptimalkan pelayanan rujukan vertikal.
Mengoptimalkan koordinasi pada semua lini pelayanan puskesmas.
Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
Mengoptimalkan petugas jaga layanan klinik sehat meliputi :
Konsultasi gizi
Konsultasi sanitasi
Konsultasi PHBS
Konsultasi medis
Konsultasi gigi
Konsultasi KIA dan KB dll.
Mengupayakan dan mengoptimalkan rujukan kasus dari klinik BP, KIA/KB dan Gigi ke klinik
Sehat.
Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan di klinik sanitasi.
Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling.
Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang
tersedia di Pustu
Pelayanan registrasi
Pelayanan BP
Pelayanan KIA KB
Pelayanan gigi
Mengoptimalkan peranan SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
Mengoptimalkan pelayanan di Pustu secara tepat waktu, peningkatan mutu, efisien dan
dengan keramah tamahan
Mengoptimalkan pelayanan Puskesmas keliling terutama pada dusun yang kesulitan
mengakses pelayanan kesehatan ke Puskesmas induk/Pustu
Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan , secara aktif maupun pasif
Membangun komunikasi dengan aparat dan lembaga tingkat desa dalam rangka
memperoleh dukungan untuk implementasi program kesehatan di tingkat desa.
Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan puskesmas pada
masyarakat melalui tokoh masyarakat
Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
Membangun komunikasi dan koordinasi dengan kader sebagai jaringan program dan
layanan kesehatan pada masyarakat.
Mengoptimalkan pembinaan petugas puskesmas ke posyandu
Mengoptimalkan peran petugas pembina wilayah desa
Mengoptimalkan kerja sama lintas program dalam memberdayakan masyarakat
Mengoptimalkan jaringan komunikasi dan koordinasi serta pelayanan kesehatan pada
institusi pendidikan dan pondok pesantren
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009

DERAJAT KESEHATAN
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas, Morbiditas dan status gizi.
Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian
Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari indikator angka kesakitan Malaria per 1000
penduduk, angka kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP)
dan angka kesakitan Demam Berdarah dengue (DBD) per 100000 penduduk. Sedangkan status
Gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis Merah pada KMS,
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Pada tahun 2009 terdapat 2 kasus kematian bayi, tidak terdapat kematian ibu hamil, dan tidak
terdapat kematian Balita.
Gambar.11. Jumlah Kasus Kematian Bayi, Lahir Mati Dan Kematian Ibu Di Wilayah UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


Dari gambaran di atas terdapat penurunan kasus bayi mati yang disebabkan oleh Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR),
1.1.1.Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengukur
keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian bayi berkaitan erat
dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target AKB tahun 2010 adalah 40 per
seribu kelahiran hidup.Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup di wilayah UPT
Puskesmas Playen II sangat bervariasi.Pada tahun 2006 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 309
kelahiran hidup, tahun 2007 terdapat 5 kasus kematian bayi dari 268 kelahiran hidup, pada tahun
2008 terdapat 3 kasus kematian bayi dari 284 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 terdapat 2
kasus kematian bayi dari 289 kelahiran hidup. Bila dituangkan ke dalam rumus maka AKB tahun
2006 adalah 3,24 ; tahun 2007 18,66, tahun 2008 10,56, dan tahun 2009 6,92. Ada
kecenderungan penurunan kasus. Tetapi ini pun sudah mencapai target 2010.
Gambar.12. Angka Kematian Bayi Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.1.2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur<5 tahun per 1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan.

Adapun target Angka Kematian Balita pada tahun 2010 adalah 58 per 1000 kelahiran hidup.
Sementara berdasarkan data, dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 ini tidak terdapat
kematian Balita di wilayah UPT Puskesmas Playen II.
1.1.3. Angka Kematian IBu (AKI)
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per
100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah UPT Puskesmas Playen II, tahun 2006 dan 2007 tidak
terdapat kasus kematian ibu, tetapi pada tahun 2008 terdapat 1 kasus kematian ibu karena
eklampsia dari 284 kelahiran hidup (352 per 100000 kelahiran hidup), dan pada tahun 2009 tidak
terdapat kasus kematian ibu.
Angka Kesakitan (Morbiditas)
Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SIMPUS, SP2TP (Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah Incidence Rate (IR) dan Prevalence
Rate (PR)
Gambaran Pola penyakit terbesar di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009 menunjukkan bahwa
ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar penyakit di UPT Puskesmas Playen II
tahun 2009.
Tabel.1. Sepuluh Besar Penyakit Di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
No.
ICD X Diagnosa
Jumlah Kasus
1
J06
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas
4978
2

M25

Gangguan sendi

985
3

M62

Penyakit lain pada jaringan otot dan jaringan pengikat

901
4

K29

Gastritis

825
5

R51

pusing

790
6

A09

diare

769
7

K30

Dyspepsia

J45

asma

582
9

R50

Demam yang tidak diketahui sebabnya

559
10

R05

batuk

651
8

475

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009


1.2.1.Malaria
Tidak ditemukan adanya kasus malaria di wilayah UPT Puskesmas Playen II. Wilayah UPT
Puskesmas Playen II bukan termasuk daerah endemis malaria.
1.2.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Playen II pada tahun 2009 sebesar 3 kasus
dari 21002 jiwa (14,28 per 100000 penduduk), tahun 2008 sebesar 7 kasus dari 25410 jiwa
(27,55 per 100000 penduduk), tahun 2007 terdapat 12 kasus dari 27790 jiwa (43,18 per 100000
penduduk). Sedangkan tahun 2006 terdapat 3 kasus dari 25008 jiwa (12 per 100000 penduduk).
Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya 7 kasus. Perlunya menggerakkan kegiatan
PSN dan penyuluhan, ditambah jumlah rumah yang bebas jentik hanya 84 %.
Gambar.13. Angka Kesakitan DBD Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.2.3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif
Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2009 terdapat 1 kasus, tahun 2008 sebanyak 3
kasus Angka kesembuhan ini mencapai 100 % (standar SPM untuk tahun 2010 sebesar 85%).
Gambar.14. Jumlah Penderita TBC Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.2.4.Angka Kesakitan Diare
Kasus Penyakit Diare sebesar 537 kasus dengan191 kasus pada balita. Dari gambar di bawah
dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kasus diare pada bulan Maret, dan bulan Oktober.
Gambar. 15. Kasus Diare di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.2.5. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Hasil survailans terhadap kasus AFP , tidak ditemukan adanya kasus.
1.2.6. Kasus HIV
Tidak ditemukan adanya kasus HIV
1.3.Status Gizi.
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemberian Kapsul vit. A,

Pemberian tablet Fe. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
1.3.1.Bayi dengan BBLR
Terdapat 4 kasus bayi BBLR, tetapi semua sudah dirujuk ke sarana yang lebih lengkap dari 292
bayi yang dilahirkan (1,37%). Desa yang terbanyak kasus BBLRnya adalah Ngleri 9,09%,
Bleberan 1,59 % dan empat desa lainnya tidak ada kasus. Dibandingkan tahun 2008, terjadi
penurunan kasus. Pada tahun 2008 terdapat 8 kasus (2,7 %) di Getas 7,4 %, Dengok (4,2%),
Plembutan (2 %), dan Banyusoca (1,6 %)
Gambar.16. Kasus BBLR di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.3.2. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
Pada tahun 2009 terdapat 45 balita BGM dari 1618 balita (2,78%), tahun 2008 terdapat 45 balita
BGM dari 1576 balita (4,01%), tahun 2007 terdapat 40 balita BGM dari 1463 balita (3,31%),
tahun 2006 terdapat 52 balita BGM dari 1396 balita (3,72%)..Jumlah Balita gizi buruk (BB/U)
tahun 2009 8 dari 1618 balita (0,49 %), tahun 2008 adalah 8 dari 1475 balita (0,54%), 1,74 %
tahun 2007. Balita gizi kurang 4,61 % (2009),17,15% (2008), 21,85%(2007). Balita gizi baik
85,4%(2009), 76%(2008), 82,1%(2007). Balita gizi lebih 9,98 % (2009), 0,34 % (2008),
0,36%(2007). Terlihat ada peningkatan pencapaian program gizi 2009 dibanding tahun 2008.
Gambar.17. Presentase Balita BGM, gizi kurang, gizi baik, gizi lebih dan gizi buruk di Wilayah
UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


1.3.3. Cakupan Ditribusi Vitamin A
Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih terus dilaksanakan, melalui
posyandu dan puskesmas. Cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2009 100 %.
1.3.4.Presentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (Fe)
Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup besi diprioritaskan
pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita. Pada tahun 2009 Fe3 95,7 %, Fe1 109,6 %.
Tabel.2. Distribusi Fe 1 dan Fe 3 di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009
No.
Tahun Jumlah bumil Fe 1
% Fe 1 Fe 3
% Fe 3
1
2006 405
280
69.14 282
69.63
2
2007 363
289
79.61 257
70.80
3
2008 359
245
68.25 257
71.59
4
2009 303
332
109,6 290
95,7
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009
Gambar.18. Distribusi Fe 1 dan Fe 3 di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


KESEHATAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator presentasi
rumah sehat dan tempat-tempat umum
Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah
yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2006 terdapat rumah sehat 28.08 %, 2007
29.46 %, 2008 28.08 %, dan tahun 2009 63,53 %.
Tempat-tempat Umum sehat
Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak orang, dan
dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU yang sehat adalah tempat umum
yang memnuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana oembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dan pencahayaan
yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat beberapa TTU yang masih belum
sehat yaitu dari 4 RM hanya 1 yang sehat, TUPM 50 % sehat.
PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase rumah tangga berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), presentase penduduk yang terlindungi Jaminan Kesehatan.
3.1.Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
paling dikenal yaitu Posyandu. Posyandu menyelenggarakan beberapa kegiatan. Posyandu
dikelompokkan menjadi 4 tingkat perkembangan yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri.
Dari 50 posyandu yang ada di wilayah UPT Puskesmas Playen II, 0 Pratama (0 %), 21 Madya
(42%), 28 Purnama(56%), 1 Mandiri (2%)
3.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah tangga
yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga 5982 diperiksa. Berdasarkan hasil
pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa rumah yang sehat adalah
sebesar 65,53% . Kemudian yang menjadi masalahah pokok adalah kebiasaan merokok.
3.3. Penduduk yang Terlindungi Jaminan Kesehatan
Masyarakat terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), Jaminan
Kesehatan Sosial (JAMKESOS), ASKES PNS dan juga Program Keluarga Harapan.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Jumlah penduduk yang memanfaatkan UPT Puskesmas Playen II sebesar 23165 orang,
24388 orang (2008), 16977 orang (2007). .Jumlah pengunjung pasien gangguan jiwa di

Puskemas pada tahun 2009 adalah 136 orang Terdapat 4 pustu, 6 poskesdes, 1 BP, 4 BPS.
Gambar. 19.Kunjungan Pasien di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II


PELAYANAN KESEHATAN
5.1.Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat kunjungan
pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan K1 menggambarkan
tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan tahun 2009 327 kunjungan (103,55%) , K4 297
kunjungan(105,32%) dari 282 bumil yang ada Tahun 2008 284 kunjungan (79,11%), K4 279
kunjungan (77.12%) dari 359 bumil yang ada. Telah mencapai target.
5.2. Pertolongan Persalinan
Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes tahun 2009 mengacu
pada SPM adalah 80% . Persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan data tahun 2009
sebesar 98,97% sehingga sudah mencapai target, tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2006
93,87%, 2007 98,14 %, 2008 97,59 % terjadi peningkatan.
Tabel. 3.Presentase Linakes Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
JUMLAH
PERTOLONGAN PERSALINAN
NO DESA PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
JUMLAH
%
1
3
4
5
6
1
Banyusoca
57
56
98,25%
2
Bleberan
63
61
96,83%
3
Dengok
30
30
100,00%
4
Getas 60
60
100,00%
5
Ngleri 33
33
100,00%
6
Plembutan
49
49
100,00%
JUMLAH
292
289
98,97%
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009
5.3. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)
Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan pelayanan
kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan
terhadap bayi umur kurang dari 1 bulan.
Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonates pertama (KN 1) dengan
sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN 2 dengan sasaran bayi umur 8-28 hari. Ini ditujukan untuk
melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan KN tahun 2009 284 bayi
dari 289 bayi (98,27 %)dan 2008 adalah 266 bayi dari 294 bayi (90.48%). Terdapat peningkatan.
5.4.Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok beresiko tinggi
terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka kesakitan bayi dan ibu

serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya menurunkan angka kematian bayi dan ibu.
Cakupan pelayanan imunisasi dapat diukur dengan presentase desa yang telah UCI dengan
indikator seluruh bayi yang ada 90 % mendapatkan imunisasi lengkap. Semua Desa telah UCI.
5.4.1.Cakupan Imunisasi Bumil (TT1 dan TT2)
Cakupan pemberian imunisasi TT1 pada bumil tahun 2009 68,3 %, 2008 70.47%, 2007
76.86%, 2006 49.88%. Terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya. Cakupan pemberian
imunisasi TT2 pada bumil tahun 2009 69 %, 2008 68.25%, 2007 71.35% dan 2006 43.95 %.
Terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Gambar.20. Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun
2006 s.d 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009


5.5.Bayi dengan ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah ASIyang diberikan kepada bayi secara terus menerus selama 6
bulan. Untuk Wilayah UPT Puskesmas Playen II didapatkan data ada 19,58 %yang diberi ASI
Eksklusif, menurun dibanding tahun 2008 (44%).
Tabel.4. Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
NO DESA JUMLAH BAYI (0-11 bulan)
jumlah bayi 0-6 bulan JUMLAH BAYI YANG
DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
1
Banyusoca
56
31
5
16,13%
2
Bleberan
61
28
6
21,43%
3
Dengok
30

27
6
22,22%
4
Getas
60
13
2
15,38%
5
Ngleri
33
15
3
20,00%
6
Plembutan
51
29
6
20,69%
JUMLAH
291
143
28

19,58%
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009
SUMBER DAYA KESEHATAN
Indikator sumberdaya kesehatan terdiri atas rasio dokter, dokter spesialis, dokter keluarga,
dokter gigi, apoteker, perawat ahli, ahli sanitasi, dan ahli kesehatan masyarakat per 100000
penduduk. Kecukupan tenaga kesehatan merupakan hal yang perlu menjadi perhatian
Tabel.5. Ratio Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009
No.
Indikator
Pembilang
Penyebut
Ratio
Target 2010
1
Ratio dokter per 100000 penduduk
2
21002
9,52
40
2
Ratio dokter gigi per 100000 penduduk
1
21002

4,76
3
Rasio bidan per 100000 penduduk
8
21002
38,09
100
4
Rasio perawat per 100000 penduduk
4
21002
19,05
117
5
Rasio ahli gizi per 100000 penduduk
1
21002
4,76
6

Rasio ahli sanitasi per 100000 penduduk


1
21002
4,76
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecukupan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Playen
II masih belum memenuhi syarat/standar.Tetapi apabila dilihat berdasarkan analisa jabatan sudah
mencukupi, tetapi untuk tenaga administrasi dan cleaning service masih kurang.
Total anggaran kesehatan di UPT Puskesmas Playen II tahun 2009 terdiri dari anggaran
kesehatan Kabupaten/Kota yang bersumber dari anggaran APBD, APBN, Hanya saja semenjak
Kepala Puskesmas menjadi Kuasa Pengguna Anggaran, serapan dana dari APBD menurun,
dikarenakan ketrampilan teknis dari tenaga yang ada di puskesmas kurang.
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indicator, di antaranya proporsi peserta KB
baru menurut metode kontrasepsi, presentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS, dan
persentase peserta KB baru metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Tahun 2009 terdapat PUS sebanyak 4566 terdiri dari peserta KB baru 537 (98,9 %) , peserta
KB aktif 3483 (76,28 %) ,
Gambar.21. Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi Tahun 2009

Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009


Filed under: Profil UPT Puskesmas Playen II | Ditandai: PROFIL 2010, PROFIL PUSKESMAS,
profil puskesmas 2010, puskesmas playen, PUSKESMAS PLAYEN II | Tinggalkan sebuah
Komentar
Sosialisasi bansos posyandu
Posted on 5 Februari 2010 by uptpuskesmasplayenii
SOSIALISASI BANSOS OPERASIONAL POSYANDU
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat). Dalam pelaksanaannya peran dari kader posyandu sangat penting, juga
membutuhkan dana untuk operasionalnya. Bersyukur pemerintah pusat dalam hal ini
Departemen Kesehatan (Depkes) memberikan dana operasional posyandu senilai lima puluh ribu
rupiah per posyandu, selama 6 bulan di tahun 2009. Dengan harapan dana tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan di posyandu.
Bertempat di aula Puskesmas Playen II, Jumat, 5 Februari 2010, dilaksanakan sosialisasi bansos
operasional posyandu, dihadiri oleh 50 kader posyandu. Bersamaan dengan ini disampaikan juga
rencana kegiatan skrining jiwa di puskesmas Playen II, sekaligus pengobatan jiwa. Pembagian

paket gizi kepada 50 posyandu.


Filed under: Rakor Kader Bulanan Puskesmas | Ditandai: bansos posyandu, PUSKESMAS
PLAYEN II | Tinggalkan sebuah Komentar
KEGIATAN GERTAK JUMANTIK
Posted on 3 Februari 2010 by uptpuskesmasplayenii
KEGIATAN GERAKAN SERENTAK PEMANTAUAN JENTIK MANDIRI
Di bulan Januari 2010 ini, terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) merata di
seluruh Indonesia. Termasuk salah satunya di wilayah Kecamatan Playen, Kabupaten
Gunungkidul. Apalagi sekarang masuk siklus lima tahunan, sehingga kemungkinan jumlah kasus
DBD lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Nyamuk penyebar virus DBD, ternyata sekarang dapat hidup di air yang kotor juga. Perubahan
iklim global, cuaca yang tidak menentu juga berperan dalam perkembangbiakan nyamuk
tersebut. Kegiatan pencegahan lebih baik daripada mengobati. Siklus hidup nyamuk yang mulai
dari telur sampai menetas satu minggu. Sehingga dirasakan perlu kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) minimal 1 minggu sekali. Ada baiknya bila PSN dilakukan serentak,
sehingga benar-benar efektif untuk mematikan siklus nyamuk tersebut.
Hari Selasa, tanggal 2 Februari 2010, di aula kecamatan Playen dilaksanakan pencanangan
gerakan serentak pemantauan jentik secara mandiri di tingkat keluarga oleh Bapak Bupati
Gunungkidul. Dihadiri oleh Dinas Kesehatan Gunungkidul, lintas sektoral kecamatan Playen,
Desa siaga se kecamatan Playen, PKK , Perangkat Desa dan tamu undangan lainnya. Pada
acara ini diserahkan secara simbolis stiker kartu pemantauan jentik kepada desa Siaga se
kecamatan Playen.
Filed under: Uncategorized | Ditandai: DBD, jumantik, kecamatan playen, puskesmas playen |
Tinggalkan sebuah Komentar
Posted on 1 Februari 2010 by uptpuskesmasplayenii
PENGHITUNGAN SDM PUSKESMAS PLAYEN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TOTAL JAM KERJA/TAHUN :

1440

JENIS KEGIATAN
WAKTU (MENIT)
WAKTU (JAM) STANDAR BEBAN KERJA
KUNJ/TH atau FREK/TH
KEBUTUHAN SDM
A. DOKTER (2 ORANG)
1
Melakukan Pelayanan Umum 8
0,13
10.800 11560 1,0704
2
Melakukan Tindakan Medik dan UGD 60
1,00
1440 288
0,2000
3
Melakukan pemulihan pasien 5
0,08
17280 0
0,0000
4
Melakukan pelayanan konsul KB/KIA
15
0,25
5760 312
0,0542
5
Melakukan dan Menerima konsultasi pasien dan masyarakat
30
0,50
2880
300
0,1042
6
Menerima dan Melakukan rujukan
5
0,08
17280 288
0,0167
7
Melakukan pengujian kesehatan, otopsi dan visum
15
0,25
5760 100
0,0174
8
Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui PKMD
60
1,00
1440 12
0,0083
9
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
2
0,0028
10
Melakukan tugas diluar tugas rutin (Rapat Rutin, LS)
120
2,00
720
12
0,0167
11
Melakukan pembinaan tehnis kepada pelaksana kesehatan
60
1,00
1440
12
0,0083
12
Melakukan catatan medik
2
0,03
43200 11560 0,2676

13
14
15
16
17
18
19
20

Membuat rencana tahunan


120
Melakukan pembinaan Posyandu Balita
Melakukan pembinaan Posyandu Usila
Melakukan kegiatan Skrening 180
Melakukan kegiatan BIAS
180
Melakukan pembinaan UKS
120
pelatihan
480
8,00
180
seminar / simposium
300
5,00

2,00
120
120
3,00
3,00
2,00
3
288
2,0359

720
2,00
2,00
480
480
720
0,0167
6

2
720
720
36
2
12

0,0028
60
0,0833
36
0,0500
0,0750
0,0042
0,0167

0,0208

B. DOKTER GIGI (1 ORANG)


Melakukan pelayana/tindakan medik gigi dan mulut
15
0,25
5760 2304
0,4000
2
Melakukan penambalan gigi
15
0,25
5760 864
0,1500
3
Melakukan pencabutan gigi
20
0,33
4320 1440 0,3333
4
Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut
20
0,33
4320 120
0,0278
5
Menerima dan melakukan rujukan
5
0,08
17280 36
0,0021
6
Menerima kosultasi pasien
10
0,17
8640 60
0,0069
7
Melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan anak
sekolah
120
2,00
720
24
0,0333
8
Membuat rencana kerja tahunan
60
1,00
1440 2
0,0014
9
Melakukan tidak lanjut UKGS 30
0,50
2880 3
0,0010
10
Membuat laporan bulan 120
2,00
720
12
0,0167
11
Menghadiri pertemuan 120
2,00
720
24
0,0333
12
Melakukan monev managemen Puskesmas
120
2,00
720
12
0,0167
13
Melakukan koordinasi LS
120
2,00
720
24
0,0333
14
Melakukakan pembinaan Dokter Kecil/UKS
180
3,00
480
2
0,0042
15
Melakukan pelatihan
180
3,00
480
12
0,0250
16
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
36
0,0500
17
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
36
0,0500
18
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
13
0,0271
19
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
13
0,0271
20
Membuat angka kredit jabatan fungsional
180
3,00
480
12
0,0250
21
Membuat POA Jamkesmas
240
4,00
360
1
0,0028
22
Membuat POA Jamkesos
240
4,00
360
1
0,0028
1,2698
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

C. BIDAN
Melaksanakan pelayanan KIA 20
0,33
4320
Melaksanakan pelayanan KB 25
0,42
3456
Melaksanakan perawatan nifas/PNC
20
0,33
Melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak
1,5000
Mencatat kegiatan pada register
5
0,08
Mencatat register kunjungan kohort KIA dan KB 15
Menghadiri rapat
120
2,00
720
60
Melakukan monev
120
2,00
720
60
Melakukan pertemuan LS
120
2,00
720
Membuat laporan bulanan
240
4,00
360
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
20
Membuat rencana kerja tahunan
420
7,00
Melakukan kosultasi dan pelayanan KIA/KB
10
Melakukan rujukan
30
0,50
2880 20
Melakukan pelatihan
300
5,00
288
12
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00

3456
2880
4320
30

0,8000
0,8333
576
0,1333
0,50
2880 4320

17280
0,25
0,0833
0,0833
60
60
0,0278
206
0,17
0,0069
0,0417
720

9216
5760

0,5333
6336 1,1000

0,0833
0,1667
6
8640

0,0292
3456 0,4000

60

0,0833

17
18
19
20
21
22
23

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120


2,00
720
60
Melakukan kegiatan Skrening anak sekolah
180
3,00
480
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
30
0,0625
Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui PKMD
1440 60
0,0417
Melakukan pembinaan dukun bayi
120
2,00
720
60
DTKB 10
0,17
8640 1400 0,1620
Kunjungan TK / APRAS 120
2,00
720
30
0,0417
6,4738

0,0833
45
0,0938
60

1,00

0,0833

D. PERAWAT (2 di induk, 1 di pustu)


Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik 20
0,33
4320 576
Mengkaji kebutuhan pasien dan melaksanakan anamnesa
3
0,05
8640 0,3000
Melakukan tindakan darurat
4
0,07
21600 576
0,0267
Membantu pasien selama pemeriksaan 3
0,05
28800 576
0,0200
melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
5
0,08
17280
0,5000
Memberikan penyuluhan kesehatan secara perorangan 2
0,03
43200
0,0133
Membantu pasien yang akan dirujuk kepada tim kesehatan lain 5
0,08
288
0,0167
Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan di poliklinik
7
0,12
576
0,0467
Memelihara peralatan medis dan perawatan
10
0,17
8640 576
Melakukan kunjungan rumah
120
2,00
720
360
0,5000
Menyiapkan fasilitas dan lingkungan instalasi rawat darurat
20
0,33
288
0,0667
Menerima pasien baru 6
0,10
14400 108
0,0075
Melaksanakan program orientasi kepada pasien 4
0,07
21600 108
Melaksanakan tindakan keperawatan
5
0,08
17280 108
0,0063
Melakukan pertolongan pertama kepada pasien 10
0,17
8640 108
Melaksanakan evaluasi, memantau, dan kondisi pasien 7
0,12
12343
0,0088
Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan di UGD
10
0,17
288
0,0333
Melaksanakan serah terima
20
0,33
4320 288
0,0667
Membuat POA tahunan 180
3,00
480
3
0,0063
Membuat POA bulanan 120
2,00
720
36
0,0500
Menghadiri pertemuan 120
2,00
720
36
0,0500
Melaksanakan pertemuan lintas sektoral
120
2,00
720
36
Melaksanakan skrining 180
3,00
480
30
0,0625
Melaksanakan BIAS
180
3,00
480
30
0,0625
Melaksanakan pusling dan posyandu
120
2,00
720
72
0,1000
Mengikuti Lokmin
120
2,00
720
36
0,0500
Melaksanakan pembinaan kader
120
2,00
720
24
0,0333
Melaksanakan PE penyakit
180
3,00
480
10
0,0208
merencanakan penyuluhan kepada masyarakat 60
1,00
1440 36
melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat 120
2,00
720
36
melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil penyuluhan
120
2,00
36
0,0500
melaksanakan survey kesehatan haji
120
2,00
720
18
0,0250
melaksanakan pencatatan dan pelaporan W2 (laporan mingguan dan KLB)
1,00
1440 52
0,0361
melaksanakan pencatatan dan pelaporan STP 180
3,00
480
12
melaksanakan pencatatan dan pelaporan P2 Ispa
180
3,00
480

0,1333
28800

8640
576
17280
12343
0,0667
4320
0,0050
0,0125
108
8640

0,0500

0,0250
0,0500
720
60
0,0250
12

36
37
38
39

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

0,0250
mengikuti pelatihan
300
5,00
288
4
0,0139
melakukan tugas P3K 120
2,00
720
28
0,0389
melakukan skrining jiwa
60
1,00
1440 50
0,0347
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Penyakit Tidak Menular
180
480
12
0,0250
2,6640
E. PERAWAT GIGI (1 ORANG)
Membantu Dokter Gigi dalam melakukan pelayanan
20
0,33
4320
0,5333
Melakukan desinfeksi/sterilisasi alat
45
0,75
1920 288
0,1500
Membantu dokter gigi dalam melakukan penyuluhan pada masy dan sekolah
1,00
1440 24
0,0167
Membantu Dokter Gigi melakukan penambalan gigi
10
0,17
8640
0,0181
Mmbantu Dokter Gigi melakukan pencabutan gigi
10
0,17
8640
0,1000
Membantu Dokter Gigi melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut 15
5760 120
0,0208
Menerima dan melakukan rujukan
5
0,08
17280 24
0,0014
Menerima kosultasi pasien
5
0,08
17280 2304 0,1333
Melakukan pembersihan karang gigi dan memoleskan flour
30
0,50
864
0,3000
Mengatur dan memelihara alat dan hygiene ruang praktek
20
0,33
12
0,0028
Mencatat register kunjungan pasien
5
0,08
17280 2304 0,1333
Membuat laporan kegiatan bulanan
120
2,00
720
12
0,0167
Menghadiri pertemuan 120
2,00
720
24
0,0333
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
36
0,0500
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
36
0,0500
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
13
0,0271
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
10
0,0208
Melakukan pembinaan UKS /UKGS
120
2,00
720
24
0,0333
1,6410
F. SANITARIAN (1 ORANG)
Melakukan pengamatan penyakit
900
15,00 96
Melakukan pencegahan KLB dan Wabah
150
2,50
Melakukan penyuluhan 90
1,50
960
6
0,0063
Melakukan foging
90
1,50
960
4
0,0042
Melakukan analisis dampak lingkungan 90
1,50
960
Melakukan pengamatan vektor 90
1,50
960
4
Melakukan pengambilan sampel dan specimen 360
6,00
Memberikan konsultasi atas hasil pemeriksaan laboratorium
20
0,0139
Melakukan pengukuran kebisingan
1440 24,00 60
Melakukan PSN
90
1,50
960
4
0,0042
Melakukan pembinaan dan pengawasan TTU<TPM<TTI
20
0,0278
Melakukan pengawasan TPS 120
2,00
720
6
Melakukan koordinasi dengan jumantik 60
1,00
1440
Melakukan monev
360
6,00
240
6
0,0250
Membuat laporan bulanan
120
2,00
720
1
Menghadiri pertemuan 120
2,00
720
7
0,0097
Melakukan kegiatan integrasi 120
2,00
720
4

1
576

3,00

2304
60
156
864
0,25

2880
4320

0,0104
1
0,0017

1
0,0010
0,0042
240
20
0,0833
60
1,00
1440
0

0,0000

120

2,00

0,0083
6
0,0042
0,0014
0,0056

720

18
19
20
21
22
23

Melakukan managemen sanitasi kit


Melakukan pembinaan Posyandu Balita
Melakukan pembinaan Posyandu Usila
Melakukan kegiatan Skrening 180
Melakukan kegiatan BIAS
180
Melakukan tugas P3K 120
2,00

90
120
120
3,00
3,00
720
0,2816

1,50
2,00
2,00
480
480
2

960
720
720
4
4
0,0028

1
0,0010
24
0,0333
12
0,0167
0,0083
0,0083

G. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN & PETUGAS TB (1 ORANG)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

1
2
3
4
5
6

Merencanakan dan mempersiapkan


15
Melakukan Pemeriksaan :
HB
10
0,17
8640 120
0,0139
AL
10
0,17
8640 24
0,0028
AE
10
0,17
8640 0
0,0000
HJL
15
0,25
5760 12
0,0021
LED
60
1,00
1440 0
0,0000
Golongan Darah
10
0,17
8640
Gula Darah
10
0,17
8640 180
AT
30
0,50
2880 72
0,0250
HMT 15
0,25
5760 84
0,0146
Kolesterol
15
0,25
5760 24
Trigleserid
15
0,25
5760 12
Urine 15
0,25
5760 120
0,0208
Urine Lengkap 30
0,50
2880 36
BTA
30
0,50
2880 60
0,0208
Asam Urat
15
0,25
5760 300
Membuat pencatatan 2
0,03
43200
Membuat pelaporan bulanan
30
0,50
Mengikuti rapat 120
2,00
720
12
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
Membuat perencanaan kegiatan TB
180
Melakukan pencatatan dan pelaporan P2TB
Melakukan monev TB 180
3,00
480
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
Jaga UGD
120
2,00
720
36
PHN 120
2,00
720
48
0,0667
DTKB 120
2,00
720
5
0,0069
Membuat laporan Jamkesmas 60
1,00
Membuat laporan Jamkesos
60
1,00
Rapat tingkat kabupaten
180
3,00
0,5351

0,25

5760

300

0,0521

36
0,0042
0,0208
0,0042
0,0021
0,0125
0,0521
288
2880
0,0167
2,00
2,00
480
480
3,00
120
12
2
0,0500
1440
1440
480

0,0067
12
0,0042
720
720
4
2
480
2,00
0,0250
0,0028

24
0
0,0083
0,0042
2
720

12
12
12

0,0083
0,0083
0,0250

H. ASISTEN APOTEKER
Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan
28800 8640 0,3000
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemakaian obat 2
8640 0,2000
Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin
120
2,00
720
Membuat list permintaan obat ke gudang farmasi
90
1,50
0,0021
Mencatat pemakaian obat
160
2,67
540
288
0,5333
Mengelola pemasukan dan pengeluaran obat
120
2,00
720

0,0333
0,0000
0,0042
12
0,0167

0,05

0,03

43200

1
960

0,0014
2

12

0,0167

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Mencatat dan menghitung pengeluaran obat


2
0,03
43200 8640 0,2000
Mengarsip resep obat harian
1
0,02
86400 8640 0,1000
Menyiapkan dan mengevaluasi data pengadaan sediaan farmasi, alat kes dan PKRT
5
0,08
17280 52
0,0030
Membuat laporan bulanan
240
4,00
360
12
0,0333
Mengikuti pertemuan intern
120
2,00
720
12
0,0167
Mengikuti pertemuan ekstern
240
4,00
360
2
0,0056
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
24
0,0333
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
24
0,0333
Mencatat pemasukan dan pengeluaran obat
120
2,00
720
2
0,0028
Mencatat obat narkotika dan psikotropika
30
0,50
2880 12
0,0042
membuat laporan induk dari pustu menjadi LPLPO
120
2,00
720
2
0,0028
Mengambil dan menerima obat di Gudang farmasi kabupaten
120
2,00
720
12
0,0167
Membuat monitoring kefarmasian
120
2,00
720
12
0,0167
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
2
0,0028
1,5245

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

I. NUTRISIONIS
Melaksanakan persiapan pelayanan
Melaksanakan Konsultasi Gizi 30
Melaksanakan penimbangan balita
Melakukan KIE gizi
10
0,17
Distribusi PMT Balita
15
0,25
Distribusi PMT Bumil
10
0,17
Distirbusi Kapsul Vit. A/Obat-obat Gizi
Melaksanakan DDTKB 20
0,33
Melaksanakan pelatihan Kader 540
Penyusunan POA Gizi 260
4,33
Bimbingan teknis Gizi 720
12,00
Sosialisasi PMT AS
60
1,00
Sosialisasi PUGS
240
4,00
Pemantauan Status Gizi Balita 30
PHN Gizi buruk 60
1,00
1440
Pemantauan PMT Balita
10
Pemantauan Kadarsi 30
0,50
Mengikuti rapat 120
2,00
720
Melakukan pembinaan Posyandu Balita
Melakukan pembinaan Posyandu Usila
Melakukan kegiatan Skrening 180
Melakukan kegiatan BIAS
180
Melakukan tugas P3K 120
2,00

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

J. PROMOSI KESEHATAN (1 ORANG)


Membantu dalam pelayanan kesehatan 2
0,03
membina desa siaga
120
2,00
720,00 72
mengevaluasi desa siaga
120
2,00
720
Membina PSM pada masyarakat
90
1,50
Melaksanakan penyuluhan
120
2,00
720
Pencatatan dan pelaporan
150
2,50
576
Pendataan kemandirian UKBM 360
6,00
240
Melakukan telaahan kemandirian UKBM
360
Melakukan evaluasi PHBS
10
0,17
8640
Membuat profil UKBM 420
7,00
205,7142857

15
0,25
0,50
2880
5
0,08
8640 292
5760 630
8640 1980
10
0,17
4320 1000
9,00
160
332,3076923
120
1
1440 1
360
6
0,50
2880
14
0,0097
0,17
8640
2880 150
12
0,0167
120
2,00
120
2,00
3,00
480
3,00
480
720
2
0,9921

5760
240
17280
0,0338
0,1094
0,2292
8640
0,2315
1
1
0,0083
0,0007
0,0167
50

288
0,0500
0,0833
225
0,0130

120

0,0139

0,0063
0,0030

0,0174

150
0,0174
0,0521
720
720
6
3
0,0028

36
0,0500
6
0,0083
0,0125
0,0063

43200
0,1000
72
960
72
12
1
6,00
6000
1

0,0000

0,1000
72
0,0750
0,1000
0,0208
0,0042
240
1
0,0042
0,6944
0,0049

11
12
13
14
15
16
17
18
19

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Melatih kader kesehatan


120
2,00
720
Melakukan koordinasi LS
120
2,00
720
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480,00
mempersiapkan klinik sehat
5
0,08
17280
memberi penyuluhan / promosi kesehatan di klinik sehat
0,0083
Membuat pencatatan dan pelaporan klinik sehat 5
1,4521

72
12
720
720
1
1
288
15

0,1000
0,0167
72
0,1000
72
0,1000
0,0021
0,0021
0,0167
0,25
5760 48

0,08

17280 48

K. JURU IMUNISASI (1 ORANG)


Mempersiapkan tempat pelayanan
10
0,17
8640
memberikan pelayanan imunisasi
15
0,25
5760
melakukan entre data 10
0,17
8640 52
0,0060
membuat pencatatan dan pelaporan vaksin masuk dan keluar
52
0,0361
mencatat suhu cold cain
10
0,17
8640 288
mendistribusikan vaksin
120
2,00
720
52
melakukan imunisasi anak sekola rutin, BIAS
120
2,00
melakukan sweepeng imunisasi 120
2,00
720
48
memberikan penyuluhan imunisasi
120
2,00
720
pelacakan kasus Do imunisasi 120
2,00
720
48
mengikuti rapat 180
3,00
480
2
0,0042
mengikuti Lokmin
180
3,00
480
12
0,0250
Mengikuti posyandu balita
120
2,00
720
36
mengikuti posyandu usila
120
2,00
720
36
melakukan skrining
120
2,00
720
8
0,0111
mengikuti pertemuan bulanan jurim
120
2,00
720
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
3
0,0042
0,9206

288
52

0,0333
0,0090

60

1,00

0,0028

1440

0,0333
0,0722
720
26
0,0361
0,0667
288
0,4000
0,0667
0,0500
0,0500
12

0,0167

L. PETUGAS PENDAFTARAN DI PUSKESMAS INDUK


Melaksanakan persiapan pelayanan
10
0,17
8640 10500 1,2153
Pemanggilan dan pemberian no. Urut pasien
1
0,02
86400 10500 0,1215
Pemberian retribusi dan pencatatan register buku bantu 2
0,03
43.200,00
10500 0,2431
Meminta tanda tangan pasien dgn kartu Jamkesos, Jamkesmas, Askes PNS dan PKH
3
0,05
28800 6000 0,2083
Mencatat No.Kartu Jamkesos, Jankesmas, Askes PNS & PKH 3
0,05
28800
1500 0,0521
Pembuatan status pasien baru 3
0,05
28800 10500 0,3646
Pencarian status pasien di rak 3
0,05
28800 10500 0,3646
Entry Data
3
0,05
28800 10500 0,3646
Pendistribusian status ke Poli 5
0,08
17280 10500 0,6076
Mengembalikan, mengurutkan dan merapikan status di rak
3
0,05
28800
10500 0,3646
Pemberian nomor Rujukan dan Stempel
3
0,05
28800 1200 0,0417
merekap kunjungan harian
30
0,50
2880 288
0,1000
Mengikuti rapat 180
3,00
480
12
0,0250
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
48
0,0667
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
48
0,0667
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
2
0,0042
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
1
0,0021
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
2
0,0028

4,2153
M. PETUGAS PENDAFTARAN DI PUSTU / TU PUSTU (4 ORANG)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
2

Melaksanakan persiapan pelayanan


10
0,17
8640 11351 1,3138
Pemanggilan dan pemberian no. Urut pasien
1
0,02
86400 11351 0,1314
Pemberian retribusi dan pencatatan register buku bantu 2
0,03
43.200,00
11351 0,2628
Meminta tanda tangan pasien dgn kartu Jamkesos, Jamkesmas, Askes PNS dan PKH
2
0,03
43200 800
0,0185
Mencatat No.Kartu Jamkesos, Jankesmas, Askes PNS & PKH 3
0,05
28800
800
0,0278
Pembuatan status pasien baru 3
0,05
28800 750
0,0260
Pencarian status pasien di rak 3
0,05
28800 11351 0,3941
Entry Data
3
0,05
28800 11351 0,3941
Pendistribusian status ke Poli 2
0,03
43200 11351 0,2628
Mengembalikan, mengurutkan dan merapikan status di rak
2
0,03
43200
11351 0,2628
Pemberian nomor Rujukan
2
0,03
43200 1200 0,0278
Pelayanan KIR 2
0,03
43200 15
0,0003
Mengikuti rapat 180
3,00
480
48
0,1000
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
48
0,0667
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
48
0,0667
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
16
0,0333
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
16
0,0333
Menyapu
10
0,17
8640 1152 0,1333
Mengepel
10
0,17
8640 1152 0,1333
Lap. Kaca jendela
10
0,17
8640 208
0,0241
Lap meja kursi 5
0,08
17280 208
0,0120
Membersih kamar mandi
30
0,50
2880 208
0,0722
Mengumpulkan sampah medis 20
0,33
4320 208
0,0481
Buang sampah non medis
20
0,33
4320 208
0,0481
Buka + tutup pintu
15
0,25
5760 1152 0,2000
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
8
0,0111
4,1045
N. PETUGAS SIMFOMAS DAN SP2TP
Membuat format data utk programer
360
6,00
240
Pengumpulan data-data utk profil
360
6,00
240
Membuat profil Puskesmas
360
6,00
240
1
Menyusun rencana tahunan
240
4,00
360,00 1
Mengkoordinasikan sistem pemasukan data SIMFOMAS
1.440,00
12
0,0083
Membuat laporan bulanan LB 240
4,00
360,00 12
Membuat laporan tahunan puskesmas 360
6,00
240,00
Mengikuti rapat 180
3,00
480
12
0,0250
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
18
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
18
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
4
0,0056
0,4750
O. BENDAHARA PENERIMAAN
Merekap Setoran Harian
30
Membuat Laporan/SPJ 120
2,00

0,50
720

2880
288

22
0,0917
22
0,0917
0,0042
0,0028
60
1,00
0,0333
1
0,0042
48
0,0667
48
0,0667
0,0375
0,0375

288
0,1000
0,4000

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
8
9
10
11
12
13

1
2
3
4
5

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Membuat rekapan Klaim Jamkesmas , Jamkesos, Askes PNS dan PKH


720
52
0,0722
Menyetor Retribusi ke Dinas Kesehatan 60
1,00
1440 52
Menyusun rencana tahunan
30
0,50
2880 2
0,0007
Pembukuan administrasi keuangan
30
0,50
2880 288
Menarik retribusi dari pasien
5
0,08
17280 10500 0,6076
Mengikuti rapat 180
3,00
480
2
0,0042
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
24
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
24
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
5
0,0104
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
5
0,0104
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
2
0,0028
1,4111
P. BENDAHARA PENGELUARAN +DRIVER
Belanja kebutuhan Puskesmas 180
3,00
480
Membuat SPJ 360
6,00
240
24
0,1000
Membuat laporan bulanan
360
6,00
240
Penyusunan rencana keuangan 360
6,00
240
Pembukuan administari keuangan
360
6,00
Mempersiapkan mobil 30
0,50
2880 4
Membersihkan mobil
60
1,00
1440 4
Mengantar rapat dinas 240
4,00
360
4
Mengantar Rapat lintas sektoral dan lintas program
0,0042
perpanjangan pajak kendaraan 120
2,00
720
Melakukan servis rutin 240
4,00
360
4
Mengikuti rapat 180
3,00
480
12
0,0250
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
Melakukan kegiatan Skrening 180
3,00
480
Melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
Melakukan tugas P3K 120
2,00
720
2
1,6222
Q. BENDAHARA BARANG (dirangkap petugas kesling)
Membuat laporan barang
360
6,00
240
Mencatat barang yang masuk/keluar
30
0,50
menyusun rencana kegiatan logistik barang tahunan
0,0014
membuat kartu inventaris ruangan
360
6,00
mengikuti rapat 120
2,00
720
12
0,0167
0,1347

120
0,0361
0,1000
0,0333
0,0333

36

0,0750

12
12
240
0,0014
0,0028
0,0111
120

0,0500
0,0500
288
1,2000

2,00

2,00

720

1
0,0014
0,0111
720
720
5
5
0,0028

24
0,0333
24
0,0333
0,0104
0,0104

4
2880
120

0,0167
276
0,0958
2,00
720
1

240

R. SUBBAG TATA USAHA


Mencatat surat masuk 2
0,03
43200 1440 0,0333
Mencatat dlm daftar pengendali surat masuk
2
0,03
43200
Mencatat Kartu disposisi surat masuk 2
0,03
43200 1440
Mencatar dlam kartu kendali surat masuk
2
0,03
43200
Mengantar ke Kepala Puskesmas
1
0,02
86400 1440
Mengkonsep surat
15
0,25
5760 1140 0,1979
Mencatat dlm kartu pengendali surat keluar/memberi nomor surat
28800 1140 0,0396
Menulis dalam buku ekspedisi 1
0,02
86400 1140 0,0132
Memisahkan surat masuk, undangan bersifat biasa/penting
2
1140 0,0264

0,0042

1440 0,0333
0,0333
1440 0,0333
0,0167
3

0,05

0,03

43200

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Pendistribusian surat kpd yang bersangkutan


5
0,08
17280 2880
Penataan surat/penyimpanan surat
3
0,05
28800 276
0,0096
Membuat Daftar Urut Kepangkatan
240
4,00
360
1
0,0028
Membuat Daftar Nominatif
180
3,00
480
1
0,0021
Pengusulan Kenaikan Pangkat 60
1,00
1440 12
0,0083
Pengusulan Kenaikan Gaji Berkala
10
0,17
8640 36
0,0042
Membuat usulan Karis/Karsu, penghargaan Karpeg, Jabatan Fungsional dll
2,00
720
3
0,0042
Membuat surat cuti karyawan 10
0,17
8640 12
0,0014
Membuat blangko absensi dan laporan absensi bulanan 60
1,00
1440
0,0083
Membuat pengusulan TPP
180
3,00
480
2
0,0042
Pengecekan absensi jam kehadiran dan kepulangan karyawan 20
0,33
288
0,0667
Melayani Mahasiswa PKL, penelitian dll 15
0,25
5760 5
0,0009
Pengecekan file kepegawaian 15
0,25
5760 12
0,0021
Menghadiri rapat puskesmas
120
2,00
720
12
0,0167
Melakukan pembinaan Posyandu Balita 120
2,00
720
24
0,0333
Melakukan pembinaan Posyandu Usila 120
2,00
720
24
0,0333
menghadiri rapat dinas 120
2,00
720
3
0,0042
menghadiri rapat jamkesmas
120
2,00
720
6
0,0083
mewakili kepala
120
2,00
720
24
0,0333
melakukan kegiatan skrining
180
3,00
480
4
0,0083
melakukan kegiatan BIAS
180
3,00
480
4
0,0083
melakukan kegiatan P3K
360
6,00
240
4
0,0167
melayani tamu 20
0,33
4320 120
0,0278
membuat SPJ Pusling 180
3,00
480
12
0,0250
Membuat SPJ lokmin 240
4,00
360
12
0,0333
membuat SPJ persalinan Jamkesmas 120
2,00
720
12
0,0167
membuat jadwal piket P3K
30
0,50
2880 3
0,0010
membuat SPJ lainnya 120
2,00
720
12
0,0167
Membuat pembukuan Jamkesmas
10
0,17
8640 12
0,0014
Membuat pembukuan Jamkesos
10
0,17
8640 12
0,0014
Membuat DP3 staf
20
0,33
4320 30
0,0069
1,0011
S. CLEANING SERVICE, PEMB. UMUM & PENJAGA MALAM

1
2
3
2
3
4
3
4
5
4
5
6
5
6

Menyapu
90
1,50
Mengepel
120
2,00
Lap. Kaca jendela
60
Lap meja kursi 60
1,00
Membersih kamar mandi
Mengumpulkan sampah medis
Buang sampah non medis
Membersihkan taman 15
Mencuci handuk
15
Menyiapkan minum
90
Mencuci gelas 30
0,50
Buka + tutup pintu
25
Mencuci alat KIA
20
jaga malam
360
6,00

960
720
1,00
1440
225
45
30
0,25
0,25
1,50
2880
0,42
0,33
240

276
276
1440
52
3,75
0,75
0,50
5760
5760
960
288
3456
4320
365
4,3352

0,2875
0,3833
52
0,0361
384
1920
2880
52
52
288
0,1000
288
52
1,5208

37,0897

0,0361
52
0,1354
52
0,0271
52
0,0181
0,0090
0,0090
0,3000
0,0833
0,0120

0,1667

120
12
4320

38
REKAPITULASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
10

12
13

Dokter 2,0359
Dokter Gigi
1,2698
Bidan 6,4738
Perawat
2,6640
Perawat gigi
1,6410
Sanitarian
0,2816
Pranata Laboratorium Kesehatan
0,5351
Asisten Apoteker
1,5245
Nutrisionis
0,9921
Promosi Kesehatan
1,4521
Juru Imunisasi 0,9206
Tenaga umum 11,9629
Petugas pendaftaran di induk
4,2153
petugas TU di pustu
4,1045
Petugas SIMFOMAS dan SP2TP
0,4750
Bendahara penerimaan
1,4111
Bendahara pengeluaran + driver
1,6222
Bendahara Barang
0,1347
Subbag Tata Usaha
1,0011
Cleaning Service & Penjaga malam
4,3352
37,0897

Filed under: Analisa jabatan | Ditandai: Analisa jabatan, PUSKESMAS PLAYEN II | Tinggalkan
sebuah Komentar
SURVEY KEPUASAN PELANGGAN 2009
Posted on 4 Desember 2009 by uptpuskesmasplayenii
HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
UPT PUSKESMAS PLAYEN II
TAHUN 2009
Survey dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 4 Desember 2009. Respondennya adalah pasien yang
datang berobat di Puskesmas induk Playen II, tanpa memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan,
ataupun pendidikan. Responden diberikan formulir survey dan dipersilahkan mengisi.
Jumlah responden 50 orang, yang menyatakan puas 48 orang (96 %), tidak puas 2 orang ( 4 % )
Alasan menyatakan puas, karena :
cepat sembuh dan murah, obat bagus, memuaskan
cantik, ramah, cepat, teliti, tidak berbelit-belit, antri cepat, tidak diskriminasi
sarana prasarana memadai, bersih, rapi, nyaman
dekat
Alasan tidak puas, karena : kekurangan karyawan, sehingga lama menunggu
Kesimpulan survey :
Masyarakat yang berkunjung ke UPT Puskesmas Playen II puas dengan pelayanan di UPT

Puskesmas Playen II.


Playen, 5 Desember 200 9
Kepala UPT Puskesmas Playen II
dr. Damayanti Mustikarini
NIP. 197602102005012010
Filed under: survey kepuasan pelanggan | Ditandai: PLAYEN, PUSKESMAS PLAYEN II, survey
kepuasan pelanggan | Tinggalkan sebuah Komentar
PENILAIAN KINERJA 2009
Posted on 10 Agustus 2009 by uptpuskesmasplayenii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
Perencanaan tingkat Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan
dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara
lain melalui penerapan quality assurance ).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi
Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, Penilaian kinerja ini
menggunakan Change Management and Innovations (CMI) Tools dari Kemitraan Partnership,
Adapun aspek penilaian meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas
TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Tujuan
Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b.

Tujuan Khusus
Untuk melakukan evaluasi sendiri (secara mandiri) tentang kualitas pelayanan yang

diberikan.
Hasil evaluasi menjadi dasar terhadap perbaikan pelayanan.
Perbaikan pela-yanan dapat dilakukan dengan jalan perbaikan kebijakan tentang
pelayanan atau intervensi program/kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
Puskesmas mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang telah dilakukan
Puskesmas dapat melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang masih belum sempurna,
dan dapat digunakan sebagai dasar melakukan perbaikan pelayanan
Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
puskesmas dalam hal peningkatan kinerja pelayanan.
RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi, partisipasi,
dan akuntabilitas
Transparansi,
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan yang diberikan dilakukan secara
tranSparan; dalam arti prosedur layanan, pembiayaan, dan proses pemberian layanan diketahui
secara terbuka oleh pengguna layanan sebelum mereka memperoleh layanan yang dibutuhkan
Partisipasi,
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah dalam memberikan pelayanan, penyedia layanan
telah melibatkan masyarakat; baik di dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi kinerja
layanan yang diberikan.
Akuntabilitas.
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia
layanan telah sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat. Akuntabilitas
dapat dilihat dari sisi administratif (keuangan), legal, profesional dan moral.
=========================================================================
====
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah data dasar pelayanan publik,
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari
pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Bahan Training CMI Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang
dilaksanakan oleh Kemitraan Partnership Desember 2008.
TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Gunungkidul tahun 2009, sebagai
berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas th 2008
( Jan s/d Des 2008 ) dalam instrument evaluasi internal kualitas pelayanan bidang kesehatan
(puskesmas).
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan input instrument data ke software
CMI Tools, sehingga didapatkan hasil penilaian kinerja puskesmas.
=========================================================================
===
BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009
Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009 dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini
TRANSPARANSI
Total Skor Transparansi : 21 > TRANSPARANSI BAGUS Dalam memberikan pelayanan,
institusi ini telah menunjukkan adanya kesungguhan praktek transparansi pelayanan publik.
Artinya, masyarakat pengguna layanan telah mendapatkan informasi dalam hal-hal yang
menyangkut: pengetahuan mengenai prosedur pelayanan, biaya layanan atau identitas petugas
pelayanan publik. Namun demikian praktek transparansi masih bisa ditingkatkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
PARTISIPASI
Total Skor Partisipasi : 44 > PARTISIPASI SANGAT BAGUS Dalam memberikan pelayanan,
institusi ini telah menjalankan praktek keterlibatan masyarakat dalam pelayanan publik.
Artinya, masyarakat pengguna layanan telah dilibatkan dalam hal-hal yang menyangkut:
perencanaan, proses atau evaluasi. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk
menjalankan Good Governance.
AKUNTABILITAS
Total Skor Akuntabilitas : 61 > AKUNTABILITAS SANGAT BAGUS Dalam memberikan
pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek akuntabiltas pelayanan publik.
Artinya, masyarakat pengguna layanan telah merasa sesuai dengan standar norma dan nilai
yang dianut oleh masyarakat yang menyangkut: sisi administratif (keuangan), legal, profesional
dan moral. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk menjalankan Good
Governance.
KUALITAS PELAYANAN
Total Skor Kualitas Pelayanan : 126 > KUALITAS PELAYANAN SANGAT BAGUS

Dalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan pelayanan berkualitas dalam
pelayanan publik.
Artinya, masyarakat pengguna layanan telah diberikan pelayanan berkualitas dalam hal-hal yang
menyangkut: transparansi, partisipasi atau akuntabilitas. Dengan kesadaran penuh dari para
karyawannya untuk menjalankan Good Governance.
=========================================================================
=========
BAB IV
KESIMPULAN
Transparansi dari UPT Puskesmas Playen II adalah bagus
Partisipasi dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
Akuntabilitas dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
Kualitas pelayanan dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: CMI TOOLS, GUNUNGKIDUL, PENILAIAN
KINERJA, PUSKESMAS PLAYEN II | Tinggalkan sebuah Komentar
Tidur Yang Baik Mempengaruhi Penurunan Tekanan Darah
Posted on 13 Juni 2009 by uptpuskesmasplayenii
TIDUR YANG BAIK BERHUBUNGAN DENGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH
Diterjemahkan dari Medscape CME oleh dr. Damayanti Mustikarini
Berdasarkan penelitian oleh Dr. Kristen Knutson yang diterbitkan 8 Juni 2009, pada Archives of
Internal Medicine didapatkan hasil bahwa tidur malan yang baik dapat menurunkan tekanan
darah. Knutson menerangkan bahwa ada hubungan tidur kurang dengan peningkatan tekanan
darah. Penelitian ini menilai lamanya tidur dan kualitasnya dengan melihat grafik pergelangan
tangan.
Grafik ini disebut Actiwatch-16 wrist-activity monitor, berisi sensor yang menghitung gerakan
pergelangan tangan dalam 30 detik, yang memperlihatkan apakah subjek tidur atau bangun. Dan
divalidasi dengan polysomnography sebagai penilaian lam dan kualitas tidur.
Dari penelitian itu didapatkan orang yang sedikit tidur mempunyai peningkatan tekanan darah
yang lebih besar dalam 5 tahun, daripada yang tidurnya lebih lama. Saat kita tidur, sangat
penting bagi tubuh kita, termasuk fungsi imun dan metabolisme glukosa, penurunan tekanan
darah.
Sangat penting lamanya tidur, 5 -6 jam di malam hari masih belum cukup. Tujuh jam adalah
minimum.
Penelitian ini diikuti oleh 578 orang yang diukur tekanan darahnya pada tahun 2000-2001, dan
pada 2005-2006. Dan diperiksa dengan wrist actigraphy pada 2003 dan 2005. Hasil
memperlihatkan bahwa tidur yang pendek dan kualitas tidur yang kurang berhubungan significan
dengan tekanan darah yang lebihtinggi daripada 5 tahun sebelumnya.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh tidur yang kurang akan meningkatkan aktifitas syaraf
simpatis, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah jika berlangsung kronik.
Dapat disimpulkan bahwa dengan tidur yang cukup minimal 7 jam sehari, maka tidak terjadi
peningkatan tekanan darah.

Filed under: Uncategorized | Ditandai: dr. Damayanti Mustikarini, tekanan darah, tidur |
Tinggalkan sebuah Komentar
BAB III PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Posted on 2 Juni 2009 by uptpuskesmasplayenii
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
A. Visi, Misi dan Strategi UPT Puskesmas Playen II
VISI : sebagai promotor untuk mewujudkan masyarakat sehat 2010 di wilayah kerja Puskesmas
Playen II
MISI :
Menyelenggarakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang komprehensif berdasar standar
kualitas
menyelenggarakan upaya promotif dan preventif untuk memperkokoh derajad kesehatan
masyarakat
Menyelenggarakan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan sebagai pilar
tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
STRATEGI
Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas induk
Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
Meningkatkan pelayanan kesehatan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling.
Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
BENTUK KEGIATAN
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di
Puskesmas induk
Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang
tersedia
1)

Pelayanan regristasi

2)

Pelayanan BP

3)

Pelayanan KIA KB

4)

Pelayanan gigi

5)

Pelayanan imunisasi

6)

Pelayanan laboratorium

7)

Pelayanan farmasi

8)

Pelayanan klinik sehat

Mengoptimalkan pelayanan UGD (setelah pukul 11 hingga 13.30)


Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap
Mengoptimalkan pelayanan : secara tepat waktu, standar mutu, efisien dan dengan keramah
tamahan
Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horisontal (antar lini pelayanan di
puskesmas) dalam rangka mendorong optimaliasi pelayanan klinik sehat, dengan tetap
mengoptimalkan pelayanan rujukan vertikal.
Mengoptimalkan koordinasi pada semua lini pelayanan puskesmas.
Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif dalam bentuk klinik sehat
Mengoptimalkan petugas jaga layanan klinik sehat meliputi :
1)

Konsultasi gizi

2)

Konsultasi sanitasi

3)

Konsultasi PHBS

4)

Konsultasi medis

5)

Konsultasi gigi

6)

Konsultasi KIA dan KB dll.

Mengupayakan dan mengoptimalkan rujukan kasus dari klinik BP, KIA/KB dan Gigi ke klinik
Sehat.
Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan di klnik sanitasi.
Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling.
Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang
tersedia di Pustu

Pelayanan regristasi

Pelayanan BP

Pelayanan KIA KB

Pelayanan gigi

Mengoptimalkan peranan SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada


Mengoptimalkan pelayanan di Pustu secara tepat waktu, peningkatan mutu, efisien dan
dengan keramah tamahan
Mengoptimalkan pelayanan Puskesmas keliling terutama pada dusun yang kesulitan
mengakses pelayanan kesehatan ke Puskesmas induk/Pustu
Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasidengan stake holder
Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan , secara aktif maupun pasif
Membangun komunikasi dengan aparat dan lembaga tingkat desa dalam rangka
memperoleh dukungan untuk implementasi program kesehatan di tingkat desa.
Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan puskesmas pada
masyarakat melalui tokoh masyarakat

Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan


Membangun komunikasi dan koordinasi dengan kader sebagai jaringan program dan
layanan kesehatan pada masyarakat.
Mengoptimalkan pembinaan petugas puskesmas ke posyandu
Mengoptimalkan peran petugas pembina wilayah desa
Mengoptimalkan kerja sama lintas program dalam memberdayakan masyarakat
Mengoptimalkan jaringan komunikasi dan koordinasi serta pelayanan kesehatan pada
institusi pendidikan dan pondok pesantren
Filed under: Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas | Ditandai: GUNUNGKIDUL, PROFIL,
PUSKESMAS PLAYEN II, UPT PUSKESMAS | Tinggalkan sebuah Komentar
BAB II PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Posted on 2 Juni 2009 by uptpuskesmasplayenii
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1. KEADAAN GEOGRAFIS
UPT Puskesmas Playen II merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Playen, terletak di sebelah Barat kota Kecamatan Playen kurang lebih berjarak 3,5 km tepatnya
berada di Pedukuhan Sawahan I, Desa Bleberan. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 6 desa, 50
dusun, namun hanya 2 desa yang paling strategis mengakses ke UPT Puskesmas Playen II yaitu
Desa Bleberan dan Dengok, sedangkan 4 wilayah desa lainnya yaitu Plembutan, Banyusoca,
Ngleri dang Getas, secara geografis lebih mudah mendapatkan pelayanan ke luar wilayah, baik
di Puskesmas Playen I, Paliyan, Patuk I , Wonosari II maupun RSU Wonosari, dengan
batasannya:
Gambar 1.Peta Puskesmas Playen II
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Patuk
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul
Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Playen I
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panggang dan Paliyan
Gambar.2. Luas Wilayah Desa (km2)yang Ada Di UPT Puskesmas Playen II
Sumber : Kecamatan Playen Dalam Angka 2008
Dari gambar di atas terlihat bahwa wilayah terluas adalah Desa Banyusoca, lalu Desa Bleberan,
Ngleri, Getas, Plembutan, dan terakhir Desa Dengok. Dengan total wilayah seluas 63,83 km2.
2. KEADAAN PENDUDUK
2.1. Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar bukan hanya merupakan modal tetapi juga merupakan beban di
dalam pembangunan, karenanya pembangunan di arahkan kepada peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
Gambar.3. Jumlah Penduduk Menurut Desa Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2008
Sumber : Data Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Playen tahun 2008
Dari gambar di atas terlihat penduduk terbanyak adalah di Desa Banyusoco (5.700 jiwa), paling

sedikit di Desa Dengok (2345 jiwa).


Gambar.4. Kepadatan Penduduk Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2008
Sumber : Data PenyuluhLapangan Keluarga Berencana Tahun 2008
Dari Gambar 4,. terlihat bahwa Desa terpadat penduduknya adalah Plembutan, dan terjarang
Desa Ngleri. Wilayah UPT Puskesmas Playen II dengan total jumlah penduduk 25.410 jiwa, 7480
KK, kepadatan penduduk 398/km2, Rata-rata 3 jiwa /RT.
2.2 .Keadaaan Ekonomi
Gambar. 5. Mata Pencaharian Masyarakat Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2008
Sumber : Kecamatan Playen dalam Angka 2008
Dari diagram diatas terlihat bahwa mata pencaharian sebagian besar masyarakat di wilayah UPT
Puskesmas Playen II adalah pertanian 5843 orang, pertambangan 146 orang, industry 85 orang
dan bangunan 6 orang.
2.3.Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Ratio ini
merupakan perbandingan antara banyaknnya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah
tertentu.
Dari Gambar.6. di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Untuk
Desa Banyusoco sex ratio 92,6 , Bleberan 91,3 , Dengok 91,4 , Getas 85,3 , Ngleri 105,2 ,
plembutan 91,8. Rata-rata 91,8. Untuk Desa Ngleri jumlah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan
Gambar 6.Sex Ratio Masyarakat Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2008
Sumber : Kecamatan Playen dalam Angka 2008
2.4.Dependency Ratio
Gambar. 7.Dependency Ratio Untuk Masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun
2008
Sumber : Data Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana kecamatan Playen tahun 2008
Dari diagram di atas terlihat bahwa dependency ratio berkisar antara 27,3 % di Desa Dengok dan
tertinggi 46,09 % di Desa Banyusoco. Rata-rata 43,07 %. Tingginya rasio beban tanggungan
merupakan penghambat ekonomi suatu negara, karena sebagian pendapatan yang diperoleh
oleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
tidak produktif. Sehingga apabila penduduk usia tidak produktif semakin besar maka beban
tanggungan ekonomi penduduk usia produktif semakin tinggi.
Gambar.8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2008
Sumber : Data Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Playen Tahun 2008
Dari gambar di atas terlihat penduduk yang berusia 22-59 tahun ada sekitar 13400 orang,
merupakan jumlah terbesar.

2.5.Pendidikan
Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tingginya permintaan jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggaran pendidikan yang
makin bermutu baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Tingkat pendidikan
penduduk suatu negara menunjukkan kualitas penduduknya, Dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, pemerintah mencanangkan wajar 9 tahun
Gambar. 9.Tingkat Pendidikan Masyarakat Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2008
Dari diagram di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk berpendidikan SD/MI yaitu
sebanyak 2050 orang.
Gambar. 10.Sekolah yang Ada Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2007
Hampir di setiap desa ada sekolah, sehingga akses pendidikan mudah di dapatkan.
Filed under: Profil UPT Puskesmas Playen II | Ditandai: GUNUNGKIDUL, PROFIL, PUSKESMAS
PLAYEN II, UPT, UPT PUSKESMAS | Tinggalkan sebuah Komentar
BAB IV PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Posted on 2 Juni 2009 by uptpuskesmasplayenii
Filed under: Profil UPT Puskesmas Playen II | Ditandai: PLAYEN II, PROFIL, PUSKESMAS,
PUSKESMAS PLAYEN II, UPT | Tinggalkan sebuah Komentar
BAB I PROFIL PUSKESMAS
Posted on 30 Mei 2009 by uptpuskesmasplayenii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009
Profil UPT Puskesmas Playen II adalah gambaran situasi kesehatan di UPT Puskesmas Playen II
yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini memuat berbagai data tentang kesehatan,
yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil
kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti
data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis
dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Penerbitan profil UPT Puskesmas Playen II tahun 2009 ini adalah agar diperoleh gambaran
keadaan kesehatan di UPT Puskesmas Playen II khususnya tahun 2008 dalambentuk narasi,
tabel, dan gambar.
Profil UPT Puskesmas Playen II tahun 2009 diharapkan dapat memberikan data yang akurat,
untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat digunakan sebagai
penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian Program kegiatan
di UPT Puskesmas Playen II tahun 2008 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010 .
2.TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL
2.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan Profil UPT Puskesmas Playen II ini adalah untuk memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan

sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak dapat dijadikan
sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah perencanaan selanjutnya
2.2. Tujuan Khusus
Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat UPT Puskesmas Playen II, yang menyangkut
data-data sebagai berikut :
1. data/informasi derajat kesehatan masyarakat
2. data/informasi perilaku masyarakat di bidang kesehatan
3. data/informasi kesehatan lingkungan
4. data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
3. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya khusunya
pembangunan di bidang kesehatan.Juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten.
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini dikemukakan
gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil, adapun isi profil masing-masing bab
adalah sebagai berikut ini :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan, manfaat serta sistematika
penyajian.
Bab II GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan gambaran umum UPT Puskesmas Playen II yang meliputi keadaan geografi,
keadaan penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi.
Bab III PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi UPT Puskesamas Playen II.
Selain itu juga diuraikan Program-program Kegiatan UPT Puskesmas Playen II yang
dilaksanakan dalam tahun 2008.
Bab IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh UPT Puskesmas Playen II yang
meliputi derajat kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan
Bab V. SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini berisi uraian hasil pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi
dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan

kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini
juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan serta
upaya pelayanan kesehatan lain yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Playen II.
Bab VI. KESIMPULAN
Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil UPT Puskesmas Playen II di
tahun 2009. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga mengemukakan halhal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai Indikator Indonesia Sehat 2010.
q
Filed under: Profil UPT Puskesmas Playen II | Tinggalkan sebuah Komentar
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG TGC KLB
Posted on 22 Mei 2009 by uptpuskesmasplayenii
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Alamat : Sawahan I, Bleberan, Playen, Gunungkidul, Kode Pos 55861 Telp. (0274) 710063
=========================================================================
============
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PLAYEN II
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR : 440/ /V/ 2009
TENTANG PEMBENTUKAN TIM GERAK CEPAT (TGC)
PENANGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KEPALA UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Menimbang :
masyarakat;

a. Bahwa kesehatan merupakan salah satu faktor dalam mencapai kesejahteraan

b. Bahwa dalam rangka perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


kesehatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan penularan penyakit perlu dilakukan surveilans epidemiologi secara teratur
dan berkelanjutan
c. Bahwa apabila terjadi Kejadian Luar Biasa yang disebabkan oleh penyakit tertentu lainnya dan
keracunan perlu dilakukan langkah cepat dan terpadu untuk menanggulanginya.
d. Bahwa atas dasar pertimbangan di atas perlu ditetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Playen II Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tentang Pembentukan TGC Penanggulangan
KLB.
Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;


3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560/Menkes/VIII/1989 tentang Jenis

Penyakit Tertentu yang Dapat Menimbulkan KLB, Tata Cara Penyampaian Laporan dan Tata
Cara Penanggulangan Seperlunya;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular Terpadu;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 042/menkes/SK/I/2007 tentang
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Penanggulangan KLB;
9. Keputusan Direktur Jenderal P2M dan PLP Nomor 451-I/PD.03.04.IF/1991 tentang Pedoman
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di
UPT Puskesmas Playen II, dengan susunan sebagaimana berikut :
Penanggungjawab : dr. Damayanti Mustikarini
Ketua

: Dwi Yuliyati, SKP

Sekretaris

: Udi Waluyo, AMKL

Anggota

: 1. Suyoto, Amd. Kep

2.dr. Eviana Utami


3. dr. Sofi
4. Naniek Widayati, Amd. Keb
5. Titik Wardani, Amd. Keb
6. Indah Rahayu, Amd. Keb
7. Fransisca Dian, Amd. Kep
8. Asih. Amd. Keb
9. Atik Baroroh
Kedua : Pelaksananan kegiatan dan dana kegiatan oleh tim yang dimaksud dalam diktum
Pertama harus mengacu kepada peraturan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan
Ketiga : Demikian Surat Keputusan ini dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan, apabila dikemudian
hari ditemukan kesalahan maka akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Playen
Pada tanggal : 25 Mei 2009
Kepala
DR. DAMAYANTI MUSTIKARINI
NIP. 19760210 200501 2 010
Filed under: SK-SK | Tinggalkan sebuah Komentar
PROFIL UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Posted on 19 Mei 2009 by uptpuskesmasplayenii
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1. KEADAAN GEOGRAFIS
UPT Puskesmas Playen II merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Playen, terletak di sebelah Barat kota Kecamatan Playen kurang lebih berjarak 3,5 km tepatnya
berada di Pedukuhan Sawahan I, Desa Bleberan. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 6 desa, 50
dusun, namun hanya 2 desa yang paling strategis mengakses ke UPT Puskesmas Playen II yaitu
Desa Bleberan dan Dengok, sedangkan 4 wilayah desa lainnya yaitu Plembutan, Banyusoca,
Ngleri dang Getas, secara geografis lebih mudah mendapatkan pelayanan ke luar wilayah, baik
di Puskesmas Playen I, Paliyan, Patuk I , Wonosari II maupun RSU Wonosari, dengan
batasannya:
07052009
Gambar 1.Peta Puskesmas Playen II
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Patuk
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bantul
3. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah UPT Puskesmas Playen I
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panggang dan Paliyan
Gambar.2. Luas Wilayah Desa (km2)Yang Ada di UPT Puskesmas Playen II
penduduk 2008
Sumber : Kecamatan Playen Dalam Angka 2008
Dari gambar di atas terlihat bahwa wilayah terluas adalah Desa Banyusoca, lalu Desa Bleberan,
Ngleri, Getas, Plembutan, dan terakhir Desa Dengok. Dengan total wilayah seluas 63,83 km2.
2. KEADAAN PENDUDUK
2.1. Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar bukan hanya merupakan modal tetapi juga merupakan beban di
dalam pembangunan, karenanya pembangunan di arahkan kepada peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
Gambar.3. Jumlah Penduduk Menurut Desa Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Sumber : Data Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana tahun 2008
Dari gambar di atas terlihat penduduk terbanyak adalah di Desa Banyusoco (5.700 jiwa), paling
sedikit di Desa Dengok (2345 jiwa).
Gambar.4. Kepadatan Penduduk di wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Sumber : Data Petugas Lapangan Keluarga Berencana Tahun 2008
Dari Gambar 4,. terlihat bahwa Desa terpadat penduduknya adalah Plembutan, dan terjarang

Desa Ngleri. Wilayah UPT Puskesmas Playen II dengan total jumlah penduduk 25.410 jiwa, 7480
KK, kepadatan penduduk 398/km2, Rata-rata 3 jiwa /RT.
2.2 .Keadaaan Ekonomi
Gambar. 5. Mata pencaharian masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Sumber : Kecamatan Playen dalam Angka 2008
Dari diagram diatas terlihat bahwa mata pencaharian sebagian besar masyarakat di wilayah UPT
Puskesmas Playen II adalah pertanian 5843 orang, pertambangan 146 orang, industry 85 orang
dan bangunan 6 orang.
2.3.Sex Ratio
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Ratio ini
merupakan perbandingan antara banyaknnya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah
tertentu.
Dari Gambar.6. di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Untuk
Desa Banyusoco sex ratio 92,6 , Bleberan 91,3 , Dengok 91,4 , Getas 85,3 , Ngleri 105,2 ,
plembutan 91,8. Rata-rata 91,8. Untuk Desa Ngleri jumlah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan
Gambar 6.Sex Ratio masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Sumber : Kecamatan Playen dalam Angka 2008
2.4.Dependency Ratio
Gambar. 7.Dependency ratio untuk Masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Dari diagram di atas terlihat bahwa dependency ratio berkisar antara 27,3 % di Desa Dengok dan
tertinggi 46,09 % di Desa Banyusoco. Rata-rata 43,07 %. Tingginya rasio beban tanggungan
merupakan penghambat ekonomi suatu negara, karena sebagian pendapatan yang diperoleh
oleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
tidak produktif. Sehingga apabila penduduk usia tidak produktif semakin besar maka beban
tanggungan ekonomi penduduk usia produktif semakin tinggi.
Gambar.8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Wilayah UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2008
Sumber : Data Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Tahun 2008
Dari gambar di atas terlihat penduduk yang berusia 22-59 tahun ada sekitar 13400 orang,
merupakan jumlah terbesar.
2.5.Pendidikan
Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tingginya permintaan jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggaran pendidikan yang
makin bermutu baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Tingkat pendidikan
penduduk suatu negara menunjukkan kualitas penduduknya, Dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, pemerintah mencanangkan wajar 9 tahun
Gambar. 9.Tingkat Pendidikan Masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2008
Dari diagram di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk berpendidikan SD/MI yaitu
sebanyak 2050 orang.
Gambar. 10.Sekolah yang ada di wilayah UPT Puskesmas Playen II tahun 2007
Hampir di setiap desa ada sekolah, sehingga akses pendidikan mudah.

Anda mungkin juga menyukai