Anda di halaman 1dari 5

1.

Autoclave
Autoclave adalah panci bertekanan dengan ruang berdinding ganda, uap bersirkulasi di
bawah tekanan tinggi di dalam ruang, dimana objek untuk sterilisasi telah diletakkan.
Autoclave merupakan sebuah alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan dibawah tekanan
uap. Sterilisasi adalah proses untuk membuat suatu benda bebas dari segala bentuk
mikroorganisme, termasuk spora. Ada 2 tipe autoclave:
a. Pre vaccum autoclaves, dimana udara dievakulasi dari ruang logam dengan vaccum suction.
Digunakan terutama dalam unit suplai pusat steril di rumah sakit, dan populer dalam
kedokteran gigi. Dengan temperatur 134oC (272oF) selama 3-4 menit.

b. Gravity displacement autoclave, bekerja dengan prinsip perpindahan udara ke bawah akibat
uap masuk

di bagian atas ruangan. Ini sangat populer dalam kedokteran gigi, tetapi

sekarang tidak dianjurkan. Dengan temberatur 121 oC (250oF) selama 30 menit.


(Samaranayake, 2012)

Ada 3 tipe autoclave yang biasanya digunakan dalam kedokteran gigi:


a. Tipe N
Pengeluaran udara dengan perpindahan pasif dengan uap. Sterilisasi non vaccum dirancang
untuk instrumen padat yang tidak terbungkus.

b. Tipe B (Vaccum)
Sterilisasi ini menggabungkan tahap vakum dan dirancang untuk memproses ulang jenis
benda seperti berongga, retensi udara serta pengemas benda.

c. Tipe S
Sterilisasi ini dirancang untuk memproses ulang jenis benda tertentu. Produsen alat
sterilisasi akan menentukan secara persis benda, atau instrumen, jenis yang kompatibel, dan
penggunaan sesuai prosedur.

Tipe B dan S paling banyak digunakan dalam praktik kedokteran gigi. (Samaranayake, 2012)

Mekanisme kerja sterilisasi autoclave:


Sterilisasi autoclave bekerja dengan kombinasi uap, tekanan, dan waktu. Uap harus
berkontak dengan bahan yang disterilkan agar proses menjadi efektif. Autoclave beroperasi
pada temperatur dan tekanan untuk membunuh mikroorganisme. Pada temperatur 121 oC
(250oF), saturasi uap menghancurkan sel-sel vegetatif dan endospora dalam volume kecil

(100ml) selama10-12 menit. Kemudian dilanjutkan setidaknya 30 menit untuk memberi


keamanan. (EHS, 2013)
Peralatan yang dapat dilakukan sterilisasi autoclave, antara lain:
a. Instrumen bedah (sealer, scalpel, blades, surgical dental bur)
b. Stainless steel
c. Glassware
d. Termos kultur jaringan
e. Polypropylena. (EHS, 2013)

2. Ozon
Ozon adalah gas alami yang terdiri dari tiga atom oksigen. Ozon adalah oksidator kuat,
sehingga bahkan patogen paling sulit dan resisten terbunuh dengan cepat. Ozon cepat dan
efektif menonaktifkan mikroorganisme oleh denaturasi membran sel. Karena sifat tidak stabil,
ozon juga beralih cepat menjadi oksigen, sehingga tidak ada kesempatan petugas terpapar.
Ozon juga tidak meninggalkan residu pada instrumen dan karena itu diciptakan dari oksigen, itu
benar-benar aman bagi lingkungan alam kita. (Anand, 2011)
Sterilisasi Ozon digunakan sebagai tambahan sterilisasi untuk uap. Siklus berjalan pada
suhu yang lebih rendah (sekitar 32oC), tetapi waktu siklus lebih lama. Bahan hasil tes
kompatibilitas untuk kebanyakan instrumen yang digunakan dalam operasi invasif minimal,
seperti endoskopi yang kaku, kamera, dan skrup. Selain itu, sistem ini tidak digunakan dalam
proses pengolahan fleksibel endoskopi, kaca atau plastik ampul, cairan atau implan. Bahan
seperti lateks tekstil dan tidak diproses. Tujuan penggunaan dari sterilisasi ozon untuk sterilisasi
peralatan medis yang dapat digunakan kembali, yang akan bersentuhan dengan pasien selama
24 jam atau kurang. (Anand, 2011)

Beberapa material yang kompatibel dengan ozon:


a) Metal (Stainless steel, Titanium, Anodized Aluminium)
b) Non metal (keramik, glass, silika)
c) Plastik dan Elastomer
Ethylene chlorotetrafluoroesthylene (ECTFE)
Ethylene tetrafluoroethylene (ETFE)
Fluorinated ethyethylene (FEP)
High density polyethylene (HDPE)
Low density polyethylene (LDPE)
Rigid polyvinyl chloride (PVC)
Polychlorotrifluroethylene (PCTFE)
Polyamide (Nylon)
Polymethylmethacrylate (PMMA)
Polypropylene (PP)
Polytetrafluoroethylene (PTFE)
Ultrahight molecular weight polyethylene. (Anand, 2011)
Mekanisme Kerja Sterilisasi Ozon
Vakum dibuat pada sistem ketika air mendidih bahkan pada suhu kamar menjadi uap, dan
uap air ini diterima ke dalam kamar dan dikenakan pelepasan listrik di ruang tertutup. Oksigen
ini (O2) terurai menjadi oksigen monoatomik (O) dan kemudian kembali bentuk seperti ozon
(O3) dengan molekul oksigen lainnya. Dengan terus vakum, ozon dihasilkan diterima ke dalam
ruang sterilisasi. sterilisasi isi terjadi melalui oksidasi, karena ozon adalah agen pengoksidasi
kuat. Setelah proses selesai, ozon sisa dan uap air ditarik keluar dari ruang sterilisasi ke
catalytic converter. Di sini, ozon kemudian beralih ke oksigen dan dilepaskan ke ruang
bersama dengan uap air kelembaban rendah. (Anand, 2011)
Seluruh siklus berlangsung dengan hitungan jam dan setelah proses sterilisasi selesai,
semua instrumen yang segera siap untuk digunakan karena tidak ada waktu aerasi atau waktu

dingin diperlukan. Sterilisasi ini juga memiliki monitor yang memverifikasi kinerja dari sistem
internal penting untuk fungsi yang keberhasilan. Instalasi sistem hanya memerlukan kualitas
steam, air deionisasi, oksigen dan listrik. Tidak ada ventilasi atau saluran pembuangan
diperlukan karena produk akhir yang dilepaskan ke udara. Kualitas air yang masuk harus yang
digunakan untuk sterilisasi uap. Kisaran tekanan 30-125 psi dan kuantitas air yang digunakan
per siklus hanya 40-80 ml. (Anand, 2011)
Daftar Pustaka:
Anand, Nagaraja Prem. 2011. Hospital Sterilization. India: jaype.
EHS. 2013. Laboratory Safety Fact. http://www.ehs.ucsb.edu/files/docs/bs/Autoclaves.pdf. Diakses 28
April 2015.
Samaranayake, Lakshman. 2012. Essential Microbiology for Dentistry, 4th Ed. China: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai