Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA


PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
PT. SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Kerja Lapangan
Jurusan Teknik Kimia
Oleh:

Diah Permata Sari


Eka Febriyanti
Enda Lia Elvina
Renny Yuni Pratiwi
Serly Putri Agustina
Wanda Wahyudi

061130401010
061130401011
061130401012
061130401022
061130401024
061130401026

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
2013

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI


PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
PT. SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA

Laporan Kuliah Kerja Lapangan

Palembang, Oktober 2013


Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Robert Junaidi, M.T


NIP. 196607121993031003

Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.T


NIP.19690219191994032002

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena berkat
rahmatNya Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat selesai tepat pada
waktunya .Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dibuat untuk memenuhi kurikulum
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya pada semester IV.
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mendapat
data dari hasil peninjauan langsung ke tiap-tiap pabrik di daerah Cilegon,
Bandung, dan Klaten yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2013 01
September 2013.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. R.D Kusumanto,S.T,M.T selaku Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. Ir. Robert Junaidi,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya.
3. Zulkarnain, S.T,M.T selaku Sekertaris Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.T selaku dosen pembimbing Politeknik
Negeri Sriwijaya.
5. Direktur Utama P.T INDONESIA POWER UBP SURALAYA
6. Direktur Utama P.T COCA COLA AMATIL INDONESIA
7. Direktur Utama P.T SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA.
8. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Sriwijaya.

Semoga dengan adanya laporan kuliah kerja lapangan ini dapat berguna
bagi kita semua, terutama bagi bapak/ibu dosen pengajar danrekan-rekan
mahasiswa jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, sehingga
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai beberapa industri yang dikunjungi
serta dapat dijadikan pegangan untuk menghubungkan teori dan praktek
dilaboratorium dengan keadan sebenarnya di Industri.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memenuhi fungsinya
dan bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB 1.PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................1
1.2Tujuan dan Manfaat.........................................................................................1
1.2.1 Tujuan...................................................................................... 1
1.2.2 Manfaat.................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN UMUM...............................Error! Bookmark not defined.
2.1PT Indonesia Power UBP Suralaya............Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik.............Error! Bookmark not
defined.

2.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. Indonesia Power


UBPSuralaya............................Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Proses Produksi........................Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Produk....................................Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Pemasaran Produk....................Error! Bookmark not defined.
2.2PT. Sari Husada Generasi Mahardika............Error! Bookmark not defined.
2.2.1Sejarah Perusahaan.....................Error! Bookmark not defined.
2.2.2Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. Sari Husada Generasi
Mahardika................................Error! Bookmark not defined.
2.2.3Bahan Baku...............................Error! Bookmark not defined.
2.2.4Proses Produksi..........................Error! Bookmark not defined.
2.2.5Produk......................................Error! Bookmark not defined.
2.3PT. Coca Cola Amatil Indonesia.....................................................................3
2.3.1Sejarah Perusahaan.......................................................................3

2.3.2Bahan Baku................................................................................. 4
2.3.3 Proses Produksi..........................................................................7
2.3.4Lokasi dan Informasi Produk..........................................................9
2.3.5Penjualan dan Pemasaran Produk..................................................11
2.3.6Produksi dan Distribusi...............................................................12
BAB III. PENUTUP..............................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan..................................................Error! Bookmark not defined.
3.2Saran..............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kapasitas Terpasang Perunit Bisnis Pembangkit. Error! Bookmark not


defined.
Tabel 2. Daya Mampu per-Unit Bisnis Pembangkit............Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. Produksi Listrik (GWh) per-Unit Bisnis Pembangkit..Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4 Daya Terpasang (MW) Sistem Jawa Bali..Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. Periode Pembangunan UBP Suralaya.......Error! Bookmark not defined.
Tabel 6. Kapasitas terpasang per Unit Bisnis Pembangkitan. .Error! Bookmark
not defined.
Tabel 7. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate..................................................5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. PT Indonesia Power - UBP Suralaya....Error! Bookmark not defined.


Gambar 2. Logo PT Indonesia Power....................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Indonesia Power - UBP Suralaya..........Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. Proses Produksi pada PT Indonesia Power UBP Suralaya......Error!
Bookmark not defined.
Gambar 5. Logo PT Sari Husada............................Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Sari Husada Generasi Mahardika..........Error!
Bookmark not defined.
Gambar 7. Logo PT Coca Cola Amatil Indonesia....................................................3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib dipenuhi oleh Mahasiswa Teknik Kimia semester V di Politeknik Negeri
Sriwijaya.Kegiatan ini bertujuan agar para mahasiswa dapat membandingkan
penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan penerapannya di
lapangan dengan berbagai permasalahan yang perlu dipahami.
Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk kunjungan langsung ke industri yang
ada hubungannya dengan kurikulum Politeknik Negeri Sriwijaya, khususnya
Teknik Kimia. Dalam penyusunan laporan, penulis membahas masalah yang
difokuskan pada sejarah pabrik, lokasi pabrik, manajemen perusahaan, distribusi
produk dan pemasaran, bahan baku, proses produksi, utilitas, produk yang
dihasilkan dan pengelolaan lingkungan dari industri yang telah dikunjungi.
Adapun industri yang telah dikunjungi dalam Kuliah Kerja Lapangan tahun 2014
adalah PT.Sier Pier Suralaya, dan PT.Coca Cola Amatil Indonesia.
Kedua industri ini dipilih mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan karena kegiatan proses

dan operasi di kedua industri ini sangat berhubungan dengan materi yang
dipelajari di Jurusan Teknik Kimia.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari kuliah kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum di Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya.
2)Sebagai media pembanding dari ilmu atau teori yang diperoleh di bangku
kuliah dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
3) Mengenal unit dan peralatan di industri besar di Indonesia.
4) Memperoleh pengetahuan tentang uraian proses produksi di industri yang
dikunjungi.
5)
6) 1.2.2

Manfaat

7)

Dengan

mengikuti dan melaksanakan kuliah kerja lapangan maka mahasiswa memperoleh


beberapa manfaat, yaitu :
a. Dapat meningkatkan kemampuan dan juga keahlian, mengumpulkan data
dan observasi di lokasi-lokasi yang dikunjungi.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap industri-industri yang ada di
Indonesia.
c. Untuk meningkatkan daya kreasi dan inovasi serta pemahaman profesi di
industri.
d. Meningkatkan motivasi mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
8)
9)
10)

11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)

12

18) BAB II
2.1 PT. Coca Cola Amatil Indonesia
2.1.1

Sejarah Perusahaan

19)
20) Sumber: Dokumen PT. Coca Cola Amatil Indonesia,2014

21) Gambar. Logo PT Coca Cola Amatil Indonesia


22)

23)

Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan

distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi


dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.PT
Coca Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk CocaCola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
24)

Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri

dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaanperusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan CocaCola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar
produk-produk Coca-Cola di dunia.
25)

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada

tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang
juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di
Indonesia.

13

26)

Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932

di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut
hanya sekitar 10.000 krat.
27)

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan

mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun
1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut
mulai bergabung menjadi satu.
28)

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-

perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal


sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
29)

Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat

produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran
yang tersebar di seluruh Indonesia.
30)
2.1.2

Bahan Baku
31) a. Bahan Baku utama
32) Jenis bahan baku yang digunakan adalah :

1) Air
33)

Air

digunakan

sebagai

bahan

baku

pembuatan

minuman

berkarbonasi (Coca-Cola, Sprite, dan Fanta) maupun minuman yang tidak


berkarbonasi (Frestea). Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200
meter. Selain untuk kebutuhan proses produksi, air juga digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari perusahaan.Air yang diperoleh dari sumur
dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu:
34)
1. Treated Water
35) Digunakan untuk bahan baku produksi, keperluan air minum
kantin, dan kantor.
36)
2. Untreated Water

14

37) Digunakan untuk keperluan kamar mandi, pencucian ruangan,


pekarangan dan lain-lain.
38)
2) Concentrate
39)

Concentrate merupakan formula khusus yang digunakan untuk

memberikan rasa (flavour) yang berbeda-beda untuk jenis minuman,concentrate


di

beli

dari

PT.Coca-cola

Indonesia

Jakarta

(satu-satunya

perusahaan

menyediakan bahan ini untuk Coca-cola Company di Indonesia ) Concentrate


terdiri dari 2 jenis yaitu concentrate Dry (Part I) serta concentrate liquid (Part II
dan III).Rata-rata kebutuhan Concentrate yang digunakan dalam proses produksi
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
40) Tabel. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate
41)

43)

45)

46)

47)

II

II

49)

50)

51)

52)

53)

Co

54)

55)

56)

57)

58)

Spi

59)

60)

61)

62)

63)

Fa

II

64)

65)

66)

67)

68)

Fa

Jen

69)
3) Gula
70)

42) Concentrate (Part)

II

Gula yang dipakai adalah gula murni prima yang berasal dari

dalam dan luar negeri. Gula dari luar negeri lebih disukai untuk digunakan dalam

15

produksi ,karena gula dalam negeri kurang memenuhi syaratdalam segi


warna,lebih banyak mengandung kotoran dan lain lain.
4) CO2
71)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur
dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon
dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume.walaupun
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida
adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah
dengan kuat.
72)
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan,
fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan
pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen
penting dalam siklus karbon.Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping
pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari
gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
73)
74) b. Bahan Baku Tambahan
1. Karbon Aktif
75)
Karbon aktif ini berfungsi menyerap bau ,menurunkan warna dan
menyerap gas gas terlarut
2. Caustic Soda
76)
Caustic soda berfungsi untuk membersihkan botol pada mesin cuci
(Washer).
3. Divergard Additive
77)
Suatu senyawa alkalis yang berfungsi memperluas permukaan kotoran

a.

sehingga pada ahir pencucian di peroleh botol yang bersih.


4. Bahan bahan lain yang digunakan seperti :
78)
PAC (Poly Aluminium Chlorida),Ca(OCl)2,Ca(OH)2,H2SO4.
Bahan penolong
79) Bahan penolong yang digunakan dalam melakukan kegiatan
produksi adalah :

16

1. Botol
80)

Botol merupakan wadah pengemas minuman yang ringan yang

diproduksi oleh PT.Coca Cola Bottling Unit Medan.Pengadaan botol


inidiperoleh dari dari PT. Mulia Gas dan PT. Iglass di Jakarta. Sedangkan botol
Frestea dari dubai. Disamping itu juga digunakan botol bekas yang kembali dari
pasar yang memenuhi syarat.
81)
82)
2. Crown Cork
83)
Penutup botol ini dibeli dari PT. Ancol Terang metal printing
Indonesia,PT.Citra Mandiri Metalindo Abadi.
3. Crate(peti)
84)
Crate dibeli dari PT. Pioner Plastik Jakarta dan PT. Pluit Plasindo
Jakarta. Disamping itu crate yang digunakan adalah crate yang diperoleh dari
pasar yang memenuhi syarat.
2.1.3

Proses Produksi
85)
86) a. Pembuatan Simpel sirup dan sirup untuk produk sparkling
87)

Sebelum pembuatan minuman berkarbonasi terlebih dahulu

dilakukanpembuatan simple sirup. Pada proses pembuatan simple sirup dengan


proses dingin (tanpa steam/pemanasan), air yang dipakai adalah treated water dan
ditampung dalam simplesyrup tank. Kemudian agitator dihidupkan dan setelah itu
dicampurkan gula sesuai dengan jumlah final sirup yang akan dibuat.
88)

Setelah proses ini selesai maka proses berikutnya adalah

penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan bag filter. Fungsi filter ini adalah
supaya warna gula yang di hasilkan jernih. Larutan yang telah bebas di filter dan
memenuhi standard kejernihan yang diinginkan dimasukkan dalam tangki final
syrup atau pencampuran syrup. Larutan gula dilewatkan melalui lampu UV
dengan intensitas UV >15 ws/m2guna UV adalah untuk membunuh mikrobamikrobayang ada pada larutan gula.
89)

Terhadap simpel syrup dilakukan uji Brix (Banyaknya larutan

sukrosa yang tersuspensi dalam 100 ml air ) setelah itu sample sirup dialirkan ke
finaltank. Pada tangki final syrup sebelum dimasukkan concentrate maka terlebih

17

dahulu dicampurkan sample sirup dengan air yang di aduk selama 15 menit agar
sampel syrup homegen.Setelah itu dimasukkan concentrate kedalam tangki
pencampuran sesuai dengan produk yang akan di produksi,misalnya coca-cola,
maka concentrate yang digunakan adalah coca-cola, demikian pula fanta dan
sprite.
90)

Setelah concentrate dimasukkan campuran diaduk selam 1

jam.Produk yang telah selesai diproses disebut final syrup dan untuk tahap
selanjutnya dilakukan uji atau diperiksa oleh quality assurance sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan Brix standard untuk produk coca-cola amatil
Indonesia unit Medan. Dari tangki final syrup dialirkan dalam mesin pencampur.
Dalam mesin paramix, sirup dicampur dengan perbandingan tertentu.
91)

Lalu beverage dialirkan kedalam carbonator dan dicampur dengan

air dan CO2 melalui cooler pada suhu 5 0C (CO2 mudah dicampur pada suhu
tersebut).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.
a. Proses Pembuatan Simpel Sirup
92)

Proses pembuatan sirup untuk produk still dengan proses dingin

(tanpa steam/pemanasan),air yang digunakan adalah treated water dan ditampung


dalam simple syrup tank,kemudian agitator dihidupkan dan setelah itu
dicampurkan gula sesuai dengan jumlah final syrup yang akan dibuat.
93)

Setelah proses ini selesai maka proses berikutnya adalah


penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan bag filter. Fungsi
filter ini adalah supaya warna gula yang di hasilkan jernih. Larutan
yang telah bebas di filter dan memenuhi standard kejernihan yang
diinginkan

dimasukkan

dalam

tangki

final

syrup

atau

pencampuran sirup. Larutan gula dilewatkan melalui lampu UV


dengan intensitas UV >15

ws/m2guna UV adalah untuk

membunuh mikroba-mikrobayang ada pada larutan gula.


94)

Terhadap simpel sirup dilakukan uji Brix (Banyaknya larutan

sukrosa yang tersuspensi dalam 100 ml air ) setelah itu sampel sirup dialirkan ke
final tank. Pada tangki final syrup sebelum dimasukkan concentrate maka terlebih

18

dahulu dicampurkan sampel sirup dengan air yang di aduk selama 15 menit agar
sampel sirup homegen. Setelah itu dimasukkan concentrate kedalam tangki
pencampuran sesuai dengan produk yang akan di produksi, misalnya cocacola,maka concentrate yang digunakan adalah coca-cola, demikian pula fanta dan
sprite. Setelah concentrate dimasukkan campuran diaduk selam 1 jam. Produk
yang telah selesai diproses disebut final syrup dan untuk tahap selanjutnya
dilakukan uji atau diperiksa oleh quality assurance sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan Brix standard untuk produk coca-cola amatil Indonesia unit
Bandung.
b. Proses Penyeduhan Teh
95)

Pada proses ini air olahan untuk produk still dialirkan,ke tangki

ekstrak lalu dipanaskan.Selanjutnya dimasukkan daun teh (Black Tea atau Green
Tea)selama 10 menit.Selama penyeduhan selesai atau ekstrak teh dimasukkan
kedalam tangki sirup.
c. Proses pencampuran ekstrak teh dan sirup
96)

Ekstrak teh yang dihasilkan pada proses penyeduhan teh

dimasukkan kedalam tangki sirup yang didalamnya ada sampel sirup yang ada
pada sampel room.Selanjutnya dilakukan uji brix (banyaknya
tersuspensi

dalam 100 ml air) agar memenuhi standard kadar gula. Lalu

tambahkan concentrate Frestea.


97)
2.1.4

Lokasi dan Informasi Produk


98)

sukrosa yang

Sumatera Bagian Utara

99)

Sumatera Bagian Selatan

100)

Jakarta

101)

Jawa Barat

102)

Jawa Tengah

103)

Jawa Timur

104)

Balinusa

19

105)

Kalimantan

106)

Sulawesi Bagian Selatan

107)
108)

Coca-Cola Amatil Indonesia memproduksi merek-merek inti

seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang


tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan
sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang
diakui secara internasional.
109)

Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian

terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para
pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik.
110)

Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang

produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal


pembuatan.Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang
menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada
lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat
dibaca dengan teknologi khusus.
111)

Semua itu menunjukkan komitmen PT Coca Cola untuk

memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang


dipergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
112)

Produk PT Coca Cola:

Coca-Cola
Coca-Cola
Diet Coke
Coca-Cola Zero

Sprite
Sprite
Sprite Zero

Fanta

20

Fanta Strawberry
Fanta Vitamin C
Fanta Fruitpunch
Fanta Orange
Fanta Blueberry
113)

Frestea
Frestea Jasmine
Frestea Green
Frestea Apel-Lemon-Markisa

Minute Maid
Minute Maid Pulpy Orange

Minute Maid Pulpy Tropical


Minute Maid Pulpy OMango

Schweppes

Ades

Powerade Isotonik

A&W
114)

2.1.5

Penjualan dan Pemasaran Produk


115)

PT. Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk

mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan


untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
116)

Program Promosi

21

117)

PT. Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi

yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran,
tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT. Coca
ColaAmatil Indonesia.

Layanan Konsumen
118)

Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan

pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen


secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan
pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka
masing-masing.
119)

Area Marketing Contractor


120)

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan

pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang


kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect
Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem
Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang
terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street
Vending.

Layanan Pendingin Produk


121)

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai

membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan


bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para
pelanggan kami.

HoReCa
122)

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Caf

ternama, kami memberikan beragam penawaran menarik melalui program


HoReCa ini.

22

123)
2.1.6

Produksi dan Distribusi


124)

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola

Amatil Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan


yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik yang ada di
Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company
atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrikpabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.
125)

Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali

melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan


yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu,
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
126)

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal

dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa
tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan
penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
127)

Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk

kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana


sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan di PT
Coca Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan,
serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
128)

Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan

oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut


dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan
berpengalaman beserta staf mereka. Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk
kunjungan bagi semua lapisan masyarakat : kalangan pendidikan, instansi
pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung proses
produksi kami yang higienis dan berkualitas.
129)

130)
131)
132)
133)
134)
135)
136)
137)
138)
139)
140)
141)
142)
143)
144)
145)
146)

147)
148)

149)
150)

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai