Latar
Belakang
Injeksi Intra Muskular adalah suatu cara pemberian obat melalui injeksi yang diberikan
dengan memasukkan obat ke dalam otot. Hal ini sangat sering dilakukan oleh dokter di
klinik atau di Rumah Sakit
Tujuan
Kebijakan
Harus tepat, benar dan sesuai dengan jenis obat, indikasi, dosis obat dan tepat pasien
serta tepat letak injeksi
Prosedur
A.1.Persiapan Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
Spuit injeksi sekali pakai (disposable) sesuai kebutuhan (ideal nomor jarum 23)
Kapas Alkohol
Jarum untuk mengambil obat pada vial (jika diperlukan).
Obat yang akan diberikan.
Kikir ampul (bila diperlukan)
Gambar
Waktu
10 menit
Injeksi subkutan adalah suatu cara pemberian obat melalui injeksi yang diberikan
dengan memasukkan obat ke bawah kulit. Hal ini sangat sering dilakukan oleh dokter di
klinik maupun di Rumah Sakit, beberapa obat seperti insulin dan terapi hormonal
dilakukan oleh pasien sendiri di rumah.
Tujuan
Kebijakan
Harus tepat, benar dan sesuai dengan jenis obat, indikasi, dosis obat dan tepat pasien dan
tepat letak injeksi
Prosedur
A. 1.Persiapan Alat :
1. Spuit injeksi sekali pakai (disposable) sesuai kebutuhan (ideal nomor 27,
atau syringe khusus seperti flekspen insulin)
2. Kapas Alkohol
3. Jarum untuk mengambil obat pada vial (jika diperlukan).
4. Obat yang akan diberikan.
B. Persiapan Pasien (Manekin )
Pasien dijelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
2.Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Contoh obat yang diberikan secara subcutan : insulin, arixtra, gonadotropin hormone, dll
Gambar
Waktu
5-10 menit
Injeksi intradermal adalah suatu cara pemberian obat melalui injeksi yang diberikan
dengan memasukkan obat ke dalam kulit yang pada umumnya digunakan untuk tes
alergi obat sebelum dimasukkan intravena. Petugas kesehatan sering melakukan tes ini,
terutama untuk mengetahui ada tidaknya alergi terhadap obat yang hendak diinjeksikan
(antibiotic) atau tes Mantaoux untuk mengetahui ada/tidaknya infeksi TB dalam tubuh
Tujuan
Kebijakan
Harus tepat, benar dan sesuai dengan jenis obat, indikasi, dosis obat dan tepat pasien dan
tepat letak injeksi
Prosedur
A. 1.Persiapan Alat
1. Spuit 1 cc dan jarum seteril dalam tempatnya
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Gergaji ampul
5. NaCl 0,9 % /aquadest
6. Bengkok, ball point/ spidol
2. Persiapan Pasien (manekin )
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan (sesuai 5 langkah WHO)
2. Menggulung lengan baju pasien bila perlu
3. Jika Tes Alergi Antibiotika :mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah
0,1 cc dilarutkan dengan NaCl 0,9 atau aquadest menjadi 1 cc. Jika Tes Mantoux/
Tuberkulin mengambil larutan PPD sebanyak 0,1 cc langsung dari ampul obat.
4. Mendesinfeksi kulit yang akan di suntik dengan menggunakan kapas alkohol pada
daerah volar lengan bawah dengan jarak sedikitnya 2 sentimeter dari lipat siku dan
pergelangan tangankemudian diregangkan dengan tangan kiri petugas
5. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung dengan cara lubang
jarum menghadap ke atas dan membuat sudut antara 15 30 derajat dengan
permukaan kulit
6. Beri tanda pada area suntikan
7. Tes Alergi Antibiotika : Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu
penyuntikan, hasil (+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan
diameter minimal 1 cm, hasil (-) bila tidak terdapat tanda tersebut diatas. Tes
Tuberkulin (dibaca sesudah 2-3x24 jam sesudah penyuntikan dan lihat tabel
dibawah)
8. Petugas mencuci tangan
9. Petugas membuang sampah medis dan non medis pada tempat masing-masing
10. Mencatat tindakan dan hasil skin test pada dokumen tindakan
Contoh obat yang perlu dilakukan test alergi terlebih dulu : Ampicillin, amoxicillin,
cefotaxim, streptomisin, dll
Gambar
Waktu
10 15 menit
Point checklist :
1. Komunikasi dengan pasien (identitas petugas,penjelasan cara dan tujuan tindakan, persetujuan
pasien lisan)
2. Menyiapkan alat, pasien (identitas pasien sesuai), dan obat (identitas obat sesuai)
3. Cuci tangan (5 langkah WHO) sebelum dan sesudah tindakan
4. Pengambilan obat (preparat dalam spuit) dengan memperhatikan sterilitas alat
5. Cara penyuntikan (posisi pasien, injection site dan disinfeksi, serta keamanan petugas dan
kenyamanan pasien)
6. Observasi sesudah tindakan selesai (respon pasien, merapikan pasien dan alat, serta
pengelolaan sampah)
7. Dokumentasi/pelaporan
Criteria penilaian : bisa melakukan 6-7 poin : lulus (beritahu kekurangannya); kurang dari 6 poin :
tidak lulus/ulang sampai bisa.