Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal
dari sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang
berambut. BCC merupakan kanker kulit neomelanoma dengan insiden tertinggi dan diharapkan
akan terus meningkat dengan semakin meningkatnya radiasi oleh UV di bumi. Biasanya terjadi
pada daerah yang terekspos matahari meskipun daerah yang tertutup juga meningkat risikonya.
Hidung atau daerah T pada wajah merupakan tempat predileksi untuk terjadinya BCC.
BCC tumbuh lambat meskipun pada keadaan lanjut dapat menginvasi jaringan sekitar,
seperti kartilago, tulang, dan menyebabkan kecacatan . BCC jarang metastasis, dikatakan
metastasis terjadi kurang dari 0,05 % kasus ( Feig et al., 2006 ).
Meskipun karsinoma sel basal jarang metastasizes, tumbuh secara lokal dengan invasi
dan penghancuran jaringan lokal. Kanker dapat menimpa pada struktur vital seperti saraf dan
mengakibatkan hilangnya sensasi atau hilangnya fungsi kematian atau jarang. Sebagian besar
kasus dapat berhasil diobati sebelum terjadi komplikasi serius.
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-melanoma akan
didiagnosis di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih tinggi setengah juta setiap
tahun daripada perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil statistik baru ini satu dari 5 penduduk
Amerika akan mengalami kanker kulit jenis non-melanoma dalam masa kehidupannya.
Melanoma maligna yakni penyebab kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang
mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya.
Diperkirakan 32.000 kasus baru akan didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk
orang Amerika akan berkembang mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari
universitas setuju bahwa alasan utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus
kanker kulit ini di Amerika serikat adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan matahari
(berjemur). Selain adanya peningkatan ini, kanker kulit tetap menjadi salah satu bentuk kanker
yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya sekitar 2.500 kasus meninggal setiap tahunnya
dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan sekitar 6.900 meninggal per tahun karena kanker
kulit melanoma.

BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari
sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut
(Manuaba, 2010 ).
Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari pertumbuhan
neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit ( Harahap, 2000 ).
B. Epidemiologi
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-melanoma akan
didiagnosis di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih tinggi setengah juta setiap
tahun daripada perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil statistik baru ini satu dari 5 penduduk
Amerika akan mengalami kanker kulit jenis non-melanoma dalam masa kehidupannya.
Melanoma maligna yakni penyebab kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang
mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya.
Diperkirakan 32.000 kasus baru akan didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk
orang Amerika akan berkembang mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari
universitas setuju bahwa alasan utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus
kanker kulit ini di Amerika serikat adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan matahari
(berjemur). Selain adanya peningkatan ini, kanker kulit tetap menjadi salah satu bentuk kanker
yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya sekitar 2.500 kasus meninggal setiap tahunnya
dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan sekitar 6.900 meninggal per tahun karena kanker
kulit melanoma ( Danielle, 2000 ).

C. Stadium Klinis
Menurut Stadium Clarke I-V, kriteria berdasarkan ketebalan tumor :
Stadium Clarke
I ( Epidermis )
II ( dermis papiler )

Ketahanan 5 tahun ( % )
100
90-10

Ketebalan tumor ( mm
< 0,76
0,76 1,49

III ( dermis papiler/retikuler )


IV ( dermis retikuler )
V ( lemak subkutan )

80 90
60 70
15 30

1,50 2,49
2,50 3,99
4,00 7,99
> 8,00
( Grace, 2006 )

D. Klasifikasi Histopatologi
a. Nodular BCC : tipe klasik, berbentuk pink nodul (pada kulit putih ), pada kulit bewarna akan
terjadi pingmentasi, pearly dan kadang terjadiulserasi.
b. Superficial BCC : banyak dijumpai pada ekstremitas atau daerah yang terkena eksposur sinar
matahari, ber-squama (scaly) sering sulit dibedakan dengan SCC ataupun Bowen disease.
c. Sclerosing or Morphea Form BCC : jarang dijumpai, dan berbentuk nodul yang induratif dan
tidak terbatas jelas, sering didiagnosa sebagai jaringan parut
d. Pigmented BCC : mungkin merupakan varian dari nodular BCC
e. Cystic BCC : jaringan sekali dijumpai
f. Fibroepithelioma of Pinkus (PEP) : varian yang jarang dijumpai
( Manuaba, 2010 )
E. Etiologi
Kanker kulit telah menyebabkan banyak potensi, ini meliputi:
1. Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok tembakau dan produk-produk terkait dapat
melipatgandakan risiko kanker kulit.
2. Overexposure untuk UV-radiasi dapat menyebabkan kanker kulit baik melalui kerusakan DNA
langsung atau melalui mekanisme DNA kerusakan tidak langsung. Overexposure (pembakaran)
UVA & UVB memiliki keduanya telah terlibat dalam menyebabkan kerusakan DNA
mengakibatkan kanker. kekuatan Sun 10:00-4:00 paling intens. Alam (matahari) & UV paparan
buatan (tanning salon) yang kemungkinan terkait dengan kanker kulit. UVB terutama
mempengaruhi epidermis menyebabkan sunburns, kemerahan, dan terik kulit saat overexposed.
Melanin dari epidermis diaktifkan dengan UVB sama dengan UVA, namun efek yang lebih tahan
lama dengan pigmentasi terus selama 24 jam.
3. Kronis non-penyembuhan luka, terutama luka bakar. Ini disebut tukak Marjolin didasarkan pada
penampilan mereka, dan dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.

4. Predisposisi genetik, termasuk bawaan Melanocytic Nevi Syndrome. CMNS dicirikan oleh
adanya Nevi atau mol dengan ukuran berbeda yang baik muncul pada atau dalam 6 bulan
kelahiran. Nevi lebih besar dari 20 mm (3 / 4) dalam ukuran berada pada risiko tinggi untuk
menjadi kanker.
5.

Paparan arsenik,. Arsenik logam beracun yang ditemukan secara luas di lingkungan,
meningkatkan risiko karsinoma sel basal dan kanker lainnya. Setiap orang memiliki beberapa
paparan arsenik karena terjadi secara alami di udara, tanah dan air tanah. Tetapi orang-orang
yang mungkin terekspos pada tingkat yang lebih tinggi dari arsenik termasuk petani, pekerja
kilang, dan orang yang minum air sumur yang tercemar atau tinggal di dekat pabrik peleburan.

6. Warisan sindrom yang menyebabkan kanker kulit. tertentu penyakit genetik yang langka
meningkatkan risiko karsinoma sel basal. Nevoid karsinoma sel basal (Gorlin-Goltz sindrom)
menyebabkan karsinoma basal sel banyak, serta pitting di tangan dan kaki dan kelainan tulang
belakang. pigmentosum xeroderma menyebabkan kepekaan ekstrim untuk sinar matahari dan
resiko tinggi kanker kulit karena orang dengan kondisi ini memiliki kemampuan sedikit atau
tidak untuk memperbaiki kerusakan pada kulit dari sinar ultraviolet.
( www.news-medical.net )
F. Patofisiologi
Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker kulit baik yang
melanoma maupun yang non melanoma. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh binatang,
sinar ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling efektif adalah UVB. Hal ini disebabkan
oleh karena kemampuan dari UVB itu sendiri untuk menembus kedalam lapisan ozon dan juga
startum korneum yang akhirnya akan diabsorbsi oleh DNA. Langkah pertama dari proses
karsinogenik ini adalah penginduksian DNA oleh photon UVB. Photon UVB ini biasanya akan
diabsorbsi pada 5 6 ikatan dobel dari pyrimidine, yang akan menyebabkan terbukanya ikatan
tersebut. Sebagai hasilnya akan terbentuk cyclobutane dimmer atau pyrimidine-pyrimidone
photoproduct. Keduanya menyebabkan struktur DNA yang abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah memasukkan cytosine
yang telah rusak berseberangan dengan thymine. Mutasi ini muncul hanya apabila cytosine
berada berseberangan dengan thymine atau dengan cytosine yang lain, yang merefleksikan sisi
spesifik dimana photoproduct UV muncul. Dua gen yang secara normal dapat mencegah
terjadinya kanker akan tetapi menjadi tidak aktif pada kanker kulit adalah PTCH dan P53. PTCH

yang merupakan komponen dari jalur signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC.
Sedangkan P53 yang mengkode regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi
pada sekitar setengah dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel tumor
epithelial berasal dari sel primitive selubung akar rambut sementara komponen stroma
menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan subtansia dasar yang
sebagian besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini saling
ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang lainnya. Hubungan
ketergantungan ini sifatnya sangat unik, hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa basalioma
sangat jarang bermetastase dan mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan
sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan
stroma didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system vascular. Dan inilah yang
membedakan antara basalioma dengan melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang
keduanya sering mengadakan metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel
lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan follikuler. Sel ini diproduksi sepanjang
hidup kita dan membentuk kelenjar sebacea dan apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan
muncul dibagian luar selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat
dibawah duktus glandula sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53, yang terletak
pada kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor tumor pada lokus 9q22 yang
menyebabkan sindrom nevoid basalioma, suatu keadaan autosomal dominan ditandai dengan
timbulnya basalioma secara dini. Mutasi pada gen supresi tumor p53 ditemukan dalam hampir
50% kasus karsinoma sel basal secara sporadic. Kebanyakan dari mutasi ini adalah translasi dari
C T dan CC TT pada susunan dipyrimidine, yang merupakaan mutasi khas yang
mengindikasikan bahwa adanya paparan terhadap radiasi ultraviolet B. Akhir-akhir ini terdapat
nucleus -catenin yang menunjukkkan hubungannya dengan peningkatan proliferasi sel tumor.
Fungsi spesifik dari gen-gen ini masih belum diketahui.
( ilmubedah.info )
G. Manifestasi Klinis

Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala. Adapun
tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan
pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika
yang tidak sembuh-sembuh.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos ( X-ray ) terutama pada lesi BCC yang besar dan luas untuk melihat adanya inflitrasi
sel tumor pada tulang di bawahnya.
2. CT Scan untuk melihat luas destruksi tulang, operabilitas dan perencanaan pembedahan.
I.

Pemeriksaan Klinis

1. Anamnesis
Dikeluhkan adanya lesi kulit seperti tahi lalat yang berubah warnanya, gatal, nyeri, berdarah,
membesar atau timbul tukak atau ulkus. Kadang disebut sebagai borok yang tidak sembuhsembuh .
2. Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis dikenal sebagai ulkus Rodent, yaitu ulkus dengan satu sisi berbentuk tidak rata,
seakan akan seperti gambaran gigitan rodent/tikus. Biasanya seperti adanya hiperpigmentasi
pada bagian tepi dan ulkus di tengah.
Bentuk klinis yang dijumpai pada BCC adalah :
a.

Jenis nodulo-ulseratif (paling seringm : mula-mula berbentuk papul (papula) meninggi, pearly
atau permukaan mengilat seperti mutiara, sering terdapat telengiectasi disentral yang biasanya
mengalami ulseratif. Kadang berskuama halus dan berkrusta tipis dan tumbuh lambat.

b. Jenis berpigmen : gambaran sama nodulo-ulseratif hanya bewarna coklat hitam, berbintik dan
homogen.
c.

Jenis morphea liek atau fibrosis jarang : bentuk plakat, kekuningan, tepi tidak jelas, kadang
meninggi. Pada pada permukaan tampak beberapa folikel rambut yang konkaf dan membentuk
jaringan seperti sikratriks, dan kadang tertutup krusta. Ulserasi jarang.

d. Jenis superficial : lokasi pada kepala, leher, badan berupa bercak kemerahan, berskuamosa halus,
tepi sedikit meninggi. Tumbuh dan meluas secara lambat, ulserasi. Sering dijumpai multiple
terutama pada pasien berkulit putih.

e.

Jenis fibro-epitelial : Sering dijumpai dipunggung, soliter, bernodul padat, bertangkai pendek,
permukaan halus sedikit kemerahan seperti fibroma.

f.

Nevoid Basal Cell Syndrome (Sindroma Gortin Galzt)

g. Sindroma Xeroderma Pigmentosum.


h. Jenis linear and generalized follicular basal cell nevi.
i.

Jenis generalized follicular : disertai kerontokan rambut sebagai akibat kerusakan folikel
rambut karena pertumbuhan tumor.

j.

Albinism : sensitif terhadap UV (tidak adanya melanin perlindung kulit ) mudah terjadi BCC,
SCC ataupun melanoma.
( Manuaba, 2010 )

J. Komplikasi
1. Sebuah risiko kekambuhan karsinoma basal. Sel umumnya kambuh. Bahkan setelah pengobatan
berhasil, mereka mungkin kambuh, sering di tempat yang sama.
2. Peningkatan risiko jenis lain kanker kulit. Sebuah sejarah karsinoma sel basal juga dapat
meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis lain kanker kulit, seperti karsinoma sel
skuamosa dan melanoma.
3. Kanker yang menyebar di luar kulit. Langka, bentuk agresif karsinoma sel basal dapat
menyerang dan merusak otot di dekatnya, saraf dan tulang. Sangat jarang, karsinoma sel basal
dapat menyebar ke area lain dari tubuh.
( www.mayoclinic.com )
K. Penatalaksanaan
Penggunaan agen kemoterapi seperti 5-Fluorourasil atau Imiquimod, dapat mencegah
perkembangan kanker kulit. Hal ini biasanya dianjurkan untuk individu dengan kerusakan akibat
sinar matahari yang luas, sejarah kanker kulit beberapa, atau pertumbuhan prekanker. Hal ini
sering diulang setiap 2 sampai 3 tahun untuk lebih mengurangi risiko kanker kulit.
Metode berikut ini digunakan dalam pengobatan karsinoma sel basal (BCC) :
1.

Standar bedah eksisi


Tingkat obat untuk metode ini, baik yang dilakukan oleh dokter ahli bedah plastik, dokter
keluarga, atau dokter kulit benar-benar tergantung pada margin bedah. Ketika margin bedah
standar diterapkan (biasanya 4 mm atau lebih), tingkat kesembuhan tinggi dapat dicapai dengan
eksisi standar dermatoscope A dapat membantu ahli bedah yang berpengalaman dapat

mengidentifikasi tumor tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Semakin sempit margin bedah
( terlihat kulit dengan tumor yang bebas dibuang ) semakin tinggi tingkat kekambuhan.
Kelemahan dengan eksisi bedah standar adalah tingkat kekambuhan tinggi kanker sel basal dari
wajah, terutama di sekitar kelopak mata, hidung, dan struktur wajah. Sebuah diagram pada
halaman 33 dari publikasi NCCN menunjukkan daerah risiko tinggi kambuh karena kebanyakan
wajah dengan pengecualian pada pipi pusat dan dahi atas) menggunakan bagian histologi yang
dibekukan.
2.

Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi)


Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi) adalah prosedur rawat jalan di mana tumor
pembedahan dipotong dan kemudian segera diperiksa di bawah mikroskop. Ini adalah bentuk
pengolahan patologi yang disebut CCPDMA. Hal ini diklaim memiliki tingkat penyembuhan
tertinggi 97% menjadi 99,8% oleh beberapa individu. Dasar dan ujung-ujungnya mikroskopis
diperiksa untuk memverifikasi margin yang cukup sebelum bedah perbaikan situs. Jika margin
tidak cukup, lebih akan dihapus dari pasien sampai margin yang cukup. Hal ini juga digunakan
untuk karsinoma sel skuamosa, namun, tingkat penyembuhan tidak setinggi operasi Mohs untuk
karsinoma sel basal.

3.

Kemoterapi
Beberapa kanker dangkal menanggapi terapi lokal dengan 5-fluorouracil, agen kemoterapi.
pengobatan topikal dengan krim Imiquimod 5%, dengan lima aplikasi per minggu selama enam
minggu memiliki tingkat dilaporkan 70-90% keberhasilan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan karsinoma sel BCC.

4.

Imunoterapi
Imunoterapi penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan peplus Euphorbia,
gulma kebun yang umum, mungkin efektif. perusahaan Australia Peplin biofarmasi adalah
mengembangkan pengobatan topikal untuk BCC. Imiquimod atau Aldara adalah sebuah
immunotherapy tetapi yang tercantum di sini di bawah kemoterapi.

5.

Radiasi
Terapi radiasi yang sesuai untuk semua bentuk BCC sebagai dosis memadai akan memberantas
penyakit tersebut. Terapi radiasi dapat disampaikan baik sebagai sinar radioterapi eksternal atau

sebagai brachytherapy (radioterapi internal). Meskipun radioterapi umumnya digunakan pada


pasien yang lebih tua yang tidak kandidat untuk operasi, itu juga digunakan dalam kasus-kasus di
mana eksisi bedah akan menodai atau sulit untuk merekonstruksi (terutama pada ujung hidung,
dan rims lubang hidung). pengobatan Radiasi sering mengambil sesedikit 5 kunjungan ke
sebanyak 25 kunjungan untuk terapi radiasi. Biasanya, kunjungan lebih dijadwalkan untuk terapi,
komplikasi kurang atau kerusakan yang dilakukan terhadap jaringan normal yang mendukung
tumor. Cure rate bisa setinggi 95% untuk tumor kecil, atau serendah 80% untuk tumor yang
besar. Biasanya, tumor berulang setelah radiasi diperlakukan dengan operasi, dan tidak dengan
radiasi. perlakuan radiasi lebih lanjut lebih lanjut akan merusak jaringan normal, dan tumor
mungkin resisten terhadap radiasi lebih lanjut.

6.

Terapi Photodynamic
Terapi Photodynamic adalah modalitas baru untuk pengobatan karsinoma sel basal, yang dikelola
oleh aplikasi photosensitizers ke daerah sasaran. Ketika molekul ini diaktifkan oleh cahaya,
mereka menjadi beracun, sehingga menghancurkan sel target. Metil aminolevulinate disetujui
oleh Uni Eropa sebagai fotosensitizer sejak tahun 2001. Terapi ini juga digunakan dalam jenis
kanker kulit lainnya.

7.

Cryosurgery
Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit banyak. Ketika akurat
digunakan dengan probe temperatur dan instrumen cryotherapy, dapat menghasilkan angka
kesembuhan sangat baik. Kekurangan termasuk kurangnya kontrol margin, nekrosis jaringan,
atas atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu pemulihan yang lama. Beberapa buku
diterbitkan pada terapi, dan beberapa dokter masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.

8.

Electrodessication dan kuret atau EDC


EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau kuret, untuk mengikis pergi kanker
lembut. Kulit kemudian dibakar dengan arus listrik. Hal ini semakin melembutkan kulit,
memungkinkan untuk pisau untuk memotong lebih dalam dengan lapisan berikutnya kuretase.
Siklus ini berulang, dengan margin keamanan kuretase kulit normal di sekitar tumor terlihat.
Siklus ini diulang 3 sampai 5 kali, dan margin kulit bebas diperlakukan biasanya 4 sampai 6 mm.
Cure rate sangat banyak digunakan tergantung pada ukuran dan jenis tumor.

( www.news-medical.net )
L. Pencegahan
1. Perlindungan Sun - memakai topi bertepi lebar, UV-pelindung kacamata hitam, kemeja lengan
panjang dan celana
2. Gunakan tabir surya (SPF> 30) dan berlaku sebelum berenang atau olahraga dan ulangi setiap 23 jam. Tetap di bawah naungan.
3. Monitor mencurigakan bintik-bintik atau mol. Periksa bintik-bintik atau tahi lalat yang baru,
tumbuh cepat, gatal-gatal, berdarah atau perubahan warna.
4. Temui dokter Anda jika Anda memiliki borok yang tidak sembuh.

Sel basal carcinoma


07.51 |
Sel basal karsinoma adalah jenis kanker kulit yang paling umum. Sel basal karsinoma ini jarang
bermetastase, tetapi masih dianggap ganas karena dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan
pengrusakan yang menyerang jaringan sekitarnya. Secara statistik, sekitar 3 dari 10 Caucasians
mengembangkan kanker sel basal dalam hidup mereka.Pada 80 persen dari semua kasus, kanker
sel basal ditemukan di kepala dan leher.Tampaknya ada peningkatan kejadian kanker sel basal
batang (batang tubuh) dalam tahun terakhir.

Klasifikasi sel basal karsinoma


Karsinoma sel basal dapat dibagi ke dalam jenis berikut:
" nodular karsinoma sel basal (Classic karsinoma sel basal)
" Cystic karsinoma sel basal
" Cicatricial karsinoma sel basal (Morpheaform karsinoma sel basal, karsinoma sel basal
Morphoeic)
" infiltrasi karsinoma sel basal
" micronodular karsinoma sel basal
" Superficial karsinoma sel basal (Superficial basal cell carcinoma multicentric)
" berpigmen karsinoma sel basal
" Rodent ulkus (borok Jacobi)
" Fibroepithelioma dari Pinkus
" Polypoid karsinoma sel basal

" Pori-seperti karsinoma sel basal


" menyimpang karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal dibagi menjadi 3 kelompok, berdasarkan lokasi dan kesulitan terapi:
1. Superficial karsinoma sel basal, responsif terhadap kemoterapi topikal seperti Aldara, atau
Fluorourasil Sangat. Ini adalah satu-satunya jenis kanker sel basal yang dapat secara efektif
diobati dengan kemoterapi topikal.
2. Infiltrasi karsinoma sel basal, yang sering mencakup kanker sel morpheaform dan
micronodular basal. Lebih sulit diobati dengan metode pengobatan konservatif seperti
electrodessiccation dan currettage, atau dengan currettage saja.
3. Nodular karsinoma sel basal, pada dasarnya meliputi sebagian besar kategori sisa kanker sel
basal. Hal ini tidak biasa untuk menemukan fitur morfologi beberapa varian kanker sel basal
pada tumor yang sama.
Tanda dan gejala
Pasien dengan nodul, mengkilap seperti mutiara. Namun, kanker sel basal superfisial dapat hadir
sebagai patch merah seperti eksim. Infiltrasi atau morpheaform kanker sel basal dapat hadir
sebagai penebalan kulit atau jaringan parut membuat diagnosis sulit tanpa menggunakan sensasi
taktil dan biopsi kulit. Hal ini sulit untuk membedakan kanker sel basal dari bekas jerawat,
elastosis actinic, dan radang cryodestruction baru-baru ini.
Distribusi
Sekitar dua pertiga dari karsinoma sel basal terjadi pada daerah yang terkena sinar matahari
tubuh. Jika terjadi pada area tubuh yang tidak terkena sinar matahari, menekankan kerentanan
genetik pasien kanker sel basal.
Diagnosis
Untuk mendiagnosa karsinoma sel basal, biopsi kulit diambil untuk penelitian patologis. Metode
yang paling umum adalah biopsi dengan anestesi lokal. Kebanyakan kanker sel basal nodular
dapat didiagnosis secara klinis, namun, varian lainnya dapat sangat sulit untuk membedakan dari
lesi jinak seperti nevus intradermal, sebaceomas, papula berserat, bekas jerawat awal, dan
jaringan parut hipertropi.
Histologi karsinoma sel basal nodular
Karsinoma sel basal berkembang pada lapisan sel basal kulit. Paparan cahaya matahari mengarah
pada pembentukan dimer timin, suatu bentuk kerusakan DNA. Sementara perbaikan DNA
menghilangkan kerusakan yang paling UV-induced, tidak semua crosslinks yang dipotong.
Karena itu, DNA kerusakan kumulatif mengarah ke mutasi. Selain mutagenesis itu, sinar
matahari menekan sistem imun lokal, mungkin penurunan surveilans kekebalan untuk sel tumor
baru.
Karsinoma sel basal juga berkembang sebagai akibat dari Sel Basal Nevus Syndrome, atau
Gorlin Syndrome, yang juga ditandai dengan tumor odontogenik keratocystic dari rahang,
palmaris atau lubang plantar (telapak kaki), kalsifikasi dari falx cerebri (di tengah garis otak) dan
kelainan tulang rusuk. Penyebab sindrom tersebut adalah mutasi pada gen tumor supresor
PTCH1 di kromosom 9q22.3, yang menghambat sinyal jalur landak. Sebuah mutasi pada gen

SMO, yang juga pada jalur landak, juga menyebabkan karsinoma sel basal.
Pencegahan
Karsinoma sel basal adalah kanker kulit yang paling umum. Hal ini terjadi terutama pada pasien
berkulit putih dengan riwayat keluarga kanker ini. Sinar matahari merupakan faktor dalam waktu
sekitar dua-pertiga dari kanker, sehingga dokter menyarankan layar matahari. Satu-ketiga terjadi
di daerah non-terkena sinar matahari.
Penggunaan agen kemoterapi seperti 5-Fluorourasil atau Imiquimod, dapat mencegah
perkembangan kanker kulit. Hal ini biasanya dianjurkan untuk individu dengan kerusakan akibat
sinar matahari yang luas, sejarah kanker kulit beberapa, atau pertumbuhan prekanker. Hal ini
sering diulang setiap 2 sampai 3 tahun untuk lebih mengurangi risiko kanker kulit.
Pengobatan
Metode berikut ini digunakan dalam pengobatan karsinoma sel basal (BCC):
" Standar eksisi bedah dengan baik histologi bagian beku, atau parafin tertanam patologi jaringan
tetap. Ini adalah metode yang disukai untuk menghilangkan BCCs paling. Tingkat obat untuk
metode ini, baik yang dilakukan oleh dokter ahli bedah plastik, dokter keluarga, atau dokter kulit
benar-benar tergantung pada margin bedah. Ketika margin bedah standar diterapkan (biasanya 4
mm atau lebih), tingkat kesembuhan tinggi dapat dicapai dengan eksisi standar dermatoscope A
dapat membantu ahli bedah yang berpengalaman dapat mengidentifikasi tumor terlihat bahwa
mata telanjang dapat tidak melihat. sempit margin bedah gratis (kulit dibuang yang bebas tumor
terlihat) semakin tinggi tingkat kekambuhan.
Kelemahan dengan eksisi bedah standar adalah tingkat kekambuhan tinggi kanker sel basal dari
wajah, terutama di sekitar kelopak mata, hidung, dan struktur wajah. Kekambuhan karena
sebagian besar wajah dengan pengecualian pada pipi pusat dan dahi atas. Pada wajah, atau pada
kanker sel basal berulang setelah operasi sebelumnya, khusus margin dari proses pengolahan
bedah dikendalikan (CCPDMA - lengkap melingkar perifer dan mendalam penilaian margin
menggunakan histologi bagian yang dibekukan (bedah Mohs adalah salah satu metode)
diperlukan. Dengan margin bedah dikendalikan histologi bagian beku, dokter bedah dapat
mencapai angka kesembuhan tinggi dan angka kekambuhan yang rendah pada hari yang sama
dari eksisi yang. Namun, excisions paling standar dilakukan dengan bedah plastik atau dokter
kulit adalah kantor dikirim ke laboratorium luar untuk standar roti kemalasan metode
pengolahan. Metode ini memiliki tinggi "false negative" tingkat karena random sampling tumor.
Sangat mungkin bahwa kurang dari 5% dari margin bedah diperiksa, karena setiap irisan jaringan
hanya 6 mikrometer tebal, sekitar 3 sampai 4 iris serial diperoleh per bagian, dan hanya sekitar 3
sampai 4 bagian diperoleh per spesimen (lihat angka 2 dari referensi). Biasanya, aturan praktis
adalah jika margin 4 mm bedah gratis diperoleh sekitar tumor kecil (kurang dari 6mm), atau
margin 6 mm lebih luas bedah gratis diperoleh sekitar tumor yang lebih besar (lebih dari 6mm),
tingkat penyembuhan sangat tinggi - 95% atau lebih baik. Untuk alasan kosmetik, banyak dokter
bedah hanya mengambil margin yang sangat kecil 1-2 mm, terutama bila tumor wajah sedang
dihapus. Sebuah laporan patologi dari seperti kasus yang menunjukkan "margin bebas dari tumor
sisa", sering tidak akurat, dan angka kekambuhan yang tinggi sampai dengan 38% mungkin
terjadi. Jika ragu, pasien harus menuntut yang baik Mohs pembedahan atau histologi bagian beku
dengan baik kontrol margin (ccpdma) atau roti tipis seri-kemalasan digunakan ketika berhadapan

dengan tumor pada wajah. Para ahli patologi memproses spesimen bagian yang dibekukan harus
memotong beberapa bagian melalui blok untuk meminimalkan tingkat kesalahan negatif palsu.
Atau salah satu hanya perlu proses jaringan menggunakan metode yang kurang lebih sama
metode Mohs dijelaskan dalam banyak buku teks histopatologi dasar atau dijelaskan dalam
referensi ini selama proses bagian beku. Sayangnya, metode ini sulit bila diterapkan untuk
bagian beku; dan sangat membosankan untuk diproses. Ketika tidak memanfaatkan bagian beku,
pasien mungkin harus menunggu seminggu atau lebih, sebelum menginformasikan pasien jika
tumor lebih kiri, atau jika margin bedah terlalu sempit. Dan operasi kedua harus dilakukan untuk
menghilangkan tumor residual atau potensial sekali ahli bedah memberitahu pasien margin bedah
positif atau sempit di laporan patologi bedah.
" Bedah Mohs : Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi) adalah prosedur rawat jalan
di mana tumor pembedahan dipotong dan kemudian segera diperiksa di bawah mikroskop. Ini
adalah bentuk pengolahan patologi yang disebut CCPDMA. Hal ini diklaim memiliki tingkat
penyembuhan tertinggi 97% menjadi 99,8% oleh beberapa individu. Dasar dan ujung-ujungnya
mikroskopis diperiksa untuk memverifikasi margin yang cukup sebelum bedah perbaikan situs.
Jika margin tidak cukup, lebih akan dihapus dari pasien sampai margin yang cukup. Hal ini juga
digunakan untuk karsinoma sel skuamosa, namun, tingkat penyembuhan tidak setinggi operasi
Mohs untuk karsinoma sel basal.
" Kemoterapi : Beberapa kanker dangkal menanggapi terapi lokal dengan 5-fluorouracil, agen
kemoterapi. pengobatan topikal dengan krim Imiquimod 5%, dengan lima aplikasi per minggu
selama enam minggu memiliki tingkat dilaporkan 70-90% keberhasilan untuk mengurangi,
bahkan menghilangkan, BCC [karsinoma sel basal]. Baik Imiquimod dan 5-fluorouracil telah
menerima persetujuan FDA untuk pengobatan karsinoma sel basal superfisial. Off penggunaan
label Imiquimod pada karsinoma sel basal invasif telah dilaporkan. Imiquimod dapat digunakan
sebelum operasi untuk mengurangi ukuran karsinoma tersebut. Satu dapat mengharapkan banyak
peradangan dengan perawatan ini. Kemoterapi sering terjadi operasi Mohs untuk menghilangkan
sisa karsinoma sel basal superfisial setelah bagian invasif akan dihapus. Beberapa menganjurkan
penggunaan operasi sebelum Mohs Imiquimod untuk menghapus komponen dangkal kanker.
Melepaskan dangkal tumor residual dengan pembedahan saja dapat mengakibatkan besar dan
sulit untuk memperbaiki cacat bedah. Orang sering menunggu satu bulan atau lebih setelah
operasi sebelum memulai Imiquimod atau 5-fluorouracil untuk memastikan luka bedah telah
cukup sembuh. Beberapa individu menganjurkan penggunaan kuretase pertama, kemudian
diikuti dengan kemoterapi. Prosedur eksperimental ini kemungkinan akan menghasilkan angka
kesembuhan yang lebih baik dari satu saja, tetapi tidak peduli standar.
" Imunoterapi : Imunoterapi penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan
peplus Euphorbia, gulma kebun yang umum, mungkin efektif. Perusahaan Australia Peplin
biofarmasi adalah mengembangkan pengobatan topikal untuk BCC. Imiquimod atau Aldara
adalah sebuah immunotherapy tetapi yang tercantum di sini di bawah kemoterapi.
" Radiasi : Terapi radiasi adalah sesuai untuk semua bentuk BCC sebagai dosis memadai akan
memberantas penyakit tersebut. Terapi radiasi dapat disampaikan baik sebagai sinar radioterapi
eksternal atau sebagai brachytherapy (radioterapi internal). Meskipun radioterapi umumnya
digunakan pada pasien yang lebih tua yang tidak kandidat untuk operasi, itu juga digunakan
dalam kasus-kasus di mana eksisi bedah akan menodai atau sulit untuk merekonstruksi (terutama
pada ujung hidung, dan rims lubang hidung). pengobatan Radiasi sering mengambil sesedikit 5
kunjungan ke sebanyak 25 kunjungan untuk terapi radiasi. Biasanya, kunjungan lebih

dijadwalkan untuk terapi, komplikasi kurang atau kerusakan yang dilakukan terhadap jaringan
normal yang mendukung tumor. Cure rate bisa setinggi 95% untuk tumor kecil, atau serendah
80% untuk tumor yang besar. Biasanya, tumor berulang setelah radiasi diperlakukan dengan
operasi, dan tidak dengan radiasi. perlakuan radiasi lebih lanjut lebih lanjut akan merusak
jaringan normal, dan tumor mungkin resisten terhadap radiasi lebih lanjut.
" Terapi Photodynamic : terapi Photodynamic adalah modalitas baru untuk pengobatan
karsinoma basal-cell, yang dikelola oleh aplikasi photosensitizers ke daerah sasaran. Ketika
molekul ini diaktifkan oleh cahaya, mereka menjadi beracun, sehingga menghancurkan sel
target. Metil aminolevulinate disetujui oleh Uni Eropa sebagai fotosensitizer sejak tahun 2001.
Terapi ini juga digunakan dalam jenis kanker kulit lainnya.
" Cryosurgery : Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit banyak.
Ketika akurat digunakan dengan probe temperatur dan instrumen cryotherapy, dapat
menghasilkan angka kesembuhan sangat baik. Kekurangan termasuk kurangnya kontrol margin,
nekrosis jaringan, atas atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu pemulihan yang lama. Secara
keseluruhan, ada data yang memadai untuk mempertimbangkan cryosurgery sebagai pengobatan
memadai untuk BCC. Tidak ada penelitian yang baik, bagaimanapun, membandingkan
cryosurgery dengan modalitas lain, terutama dengan operasi Mohs, eksisi, atau electrodessication
dan kuretase sehingga tidak ada kesimpulan dapat dibuat apakah cryosurgery adalah sebagai
berkhasiat sebagai metode lainnya. Juga, tidak ada bukti apakah curetting lesi sebelum
cryosurgery mempengaruhi kemanjuran pengobatan . Beberapa buku teks. Diterbitkan pada
terapi, dan beberapa dokter masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.
" Electrodessication dan kuret : atau EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau
kuret, untuk mengikis pergi kanker lembut. Kulit kemudian dibakar dengan arus listrik. Hal ini
semakin melembutkan kulit, memungkinkan untuk pisau untuk memotong lebih dalam dengan
lapisan berikutnya kuretase. Siklus ini berulang, dengan margin keamanan kuretase kulit normal
di sekitar tumor terlihat. Siklus ini diulang 3 sampai 5 kali, dan margin kulit bebas diperlakukan
biasanya 4 sampai 6 mm. Cure rate sangat user banyak tergantung dan tergantung pada ukuran
dan jenis tumor. Infiltrasi atau BCCs morpheaform bisa sulit untuk memberantas dengan EDC.
Umumnya, metode ini digunakan pada bidang kosmetik penting seperti batang (batang tubuh).
Beberapa dokter percaya bahwa itu dapat diterima untuk memanfaatkan EDC di muka pasien
lanjut usia yang berusia di atas 70. Namun, dengan harapan hidup meningkat, seperti kriteria
objektif tidak dapat didukung. Tingkat penyembuhan dapat rendah atau tinggi, tergantung pada
agresivitas dari EDC dan margin bebas diobati. Beberapa kuret advokat sendiri tanpa
electrodessication, dan dengan angka kesembuhan yang sama.
Mengobati ahli bedah akan merekomendasikan salah satu modalitas sebagai pengobatan yang
tepat tergantung pada ukuran tumor, lokasi, umur pasien, dan variabel lainnya.
Prognosis
Prognosis sangat baik jika metode yang tepat pengobatan yang digunakan pada awal kanker sel
primer basal. berulang kanker jauh lebih sulit untuk menyembuhkan, dengan tingkat berulang
lebih tinggi dengan metode pengobatan. Meskipun karsinoma sel basal jarang metastasizes,
tumbuh secara lokal dengan invasi dan penghancuran jaringan lokal. Kanker dapat menimpa
pada struktur vital seperti saraf dan mengakibatkan hilangnya sensasi atau hilangnya fungsi
kematian atau jarang. Sebagian besar kasus dapat berhasil diobati sebelum terjadi komplikasi

serius. Tingkat kambuh rentang pengobatan pilihan di atas dari 50 persen menjadi 1 persen atau
kurang.
Epidemiologi
Kanker sel basal adalah kanker kulit yang paling umum. Hal ini jauh lebih umum pada orang
berkulit putih dengan riwayat keluarga kanker sel basal dan peningkatan kejadian lebih dekat
dengan garis katulistiwa atau di ketinggian yang lebih tinggi. Menurut Yayasan Kanker Kulit,
ada sekitar 800.000 kasus baru setiap tahun di Amerika Serikat saja. Sampai dengan 30% dari
Kaukasia mengembangkan karsinoma sel basal dalam waktu hidup mereka.
Kebanyakan BCC sporadis muncul dalam jumlah kecil pada kulit terkena sinar matahari-orang di
atas usia 50, walaupun orang yang lebih muda mungkin juga terpengaruh. Perkembangan sel
kanker beberapa basal pada usia dini dapat menjadi indikasi sindrom karsinoma sel basal
Nevoid.

Laporan Pendahuluan Basalioma


I.

Definsi

Basalioma adalah suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal dari pertumbuhan
neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit (Graham, R, 2005).

Basalioma adalah merupakan tumor ganas yang berasal dari sel lapisan basal
epidermis, bersifat invasif, destruktif lokal dan sangat jarang bermetastasis (Nila, 2005).

Basalioma adalah merupakan kanker kulit yang timbul dari lapisan sel basal epidermis
atau folikel rambut ; yang paling umum dan jarang bermetastasis ; kekambuhan umum
terjadi (Brunner and Suddarth, 2000).

(Photo credit: Wikipedia)


II.

Etiologi

Lebih dari 90 % penyebab basalioma yaitu terpapar sinar matahari atau penyinaran
ultraviolet lainnya. Paling sering muncul pada usia diatas 40 tahun. Faktor resiko
lainnya adalah :
a. Faktor genetik (sering terjadi pada kulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang
atau merah).
b. Pemaparan sinar X yang berlebihan.
Mau PPT Basalioma

III.

clik disini

Patofisiologi

Basalioma merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan. Basalioma berasal
dari sel epidermis sepanjang lamina basalis. Kanker sel basal terjadi pada daerah
terbuka yang biasanya terpapar sinar matahari, seperti wajah, kepala, dan leher.
Untungnya tumor ini jarang sekali bermetastasis. Pasien dengan kanker sel basal
tunggal lebih mudah mendapat kanker kulit.
Spektrum sinar matahari yang bersifat karsinogen adalah sinar yang panjang
gelombangnya, bekisar antara 280 samapi 320 mm.
Spektrum inilah yang membakar dan membuat kulit menjadi cacat. Selain itu, pasien
yang memiliki riwayat kanker sel basal harus menggunakan tabir surya atau pakaian
pelindung untuk menghindari sinar karsinogen yang terdapat di dalam sinar matahari.
Penyebab lain basalioma adalah riwayat pengobatan, radiologi, sebelumnya untuk
menyembuhkan penyakit kulit lain. Sinar ultraviolet panjang (UVA) yang dipancarkan
oleh alat untuk membuat kulit kecoklatan seperti terbakar sinar matahari juga merusak
epidermis

dan

di

anggap

sebagai

karsinogen.

Tumor ini ditandai oleh nodul eritromatosa, halus dan seperti mutiara, bagian tengah
mengalami ulserasi dan perdarahan, meninggi dan memiliki pembuluh telangiektatik
pada permukannya.
IV.

Pathway
Penyebab (externa, interna)

Zat karsinogenik

Pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit


Basalioma

Tindakan medis : operasi Basalioma

Kurang informasi

Bertanya tentang penyakitnya

Penurunan status kesehatan

Kebutuhan akan belajar


Kurang pengetahuan
Terputusnya jaringan

Rangsangan terhadap reseptor nyeri di korteks serebri

Nyeri dipersepsikan

Nyeri akut
Eksisi bedah/luka

Media masuknya mikroorganisme

Infeksi

Resiko infeksi
Tindakan medis invasive

Struktur kulit terputus

Perubahan terhadap fungsi kulit

Kerusakan integritas kulit


(wilson N price, 2005)

V.

Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala yang menyertai penyakit basalioma adalah presileksinya terutama
pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial, daerah periorbital), leher. Meskipun
jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan, tungkai, kaki dan kulit kepala.
Gambaran klinik basalioma bervariasi terbagi menjadi 5 bentuk :
a.
b.
c.
d.
e.

Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens


Berpigmen
Morfea atau fibrosing atau sklerosine
Superfisial
Fibroepitelioma
Disamping itu terdapat pula 3 sindroma klinis, dimana epitelioma sel basal berperan
penting, yaitu :

a. Sindroma epitelioma sel basal nevoid.


b. Nevus sel basal unilateral linier
c. Sindroma bazex

Anda mungkin juga menyukai