Anda di halaman 1dari 29

PRINSIP DASAR &

FISIOLOGI SELULER

PENDAHULUAN

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi biologis normal dengan


tujuan akhir adalah mengerti manusia secara utuh
Pengertian fungsi sering di anggap sebagai ; sistem pada individu yang
terdiri dari sel, jaringan, organ dengan elemen struktur berbeda
Fisiologi manusia sering di gambarkan sebagai suatu mekanisme
homeostatis yang mengontrol lingkungan ekstraseluler (lingkungan
internal)
Fungsi sel sendiri tergantung tersedianya suplai energi yang adekuat
dan integrasi aktivitas yang tepat dari tiap sel melalui mekanisme kerja
yang efisien, baik listrik maupun kimia
Membran sel berfungsi sebagai barrier antara lingkungan ekstrasel dan
intrasel, untuk transpor molekul.Sifat membran sel yang peka rangsang
menyebabkan ; a. pembangkitan potensial aksi ; b. reseptor dapat
mengenali messenger kimia

Sel merupakan satuan struktural yang


fundamental dan fungsional bagi kehidupan
Bagi mikroorganisme uniseluler, sel itu bukan saja

merupakan satuan struktural tetapi merupakan


organisme itu sendiri ataupun sebaliknya.
Organisme multiseluler, sel-sel yang tersusun menjadi
satu kesatuan yang terpadu dalam suatu sistem atau
berbagai sistem yang bersama-sama membentuk
organisme hidup.
Masing-masing sel dikhususkan untuk melakukan satu
atau beberapa fungsi organisme.
Setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan
fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Contoh
ketiga sistem berikut yg sel nya tetap saling
membutuhkan satu sama lain.

Sistem Gastro Intestinal untuk mencerna dan menyerap


makanan
Sistem Kardio Vaskuler untuk mendistribusikan makanan,
oksigen dan produk-produk metabolisme.
Sistem syaraf dan endokrin untuk mengkoordinasikan serta
mengintegrasikan fungsi-fungsi sistem lain.

Sel

Sistem

Komponen yang berbeda dari sistem dapat di

perluas sbg pengertian, fungsi dan


mekanisme kerjanya.
contoh : bila kita bicara sistem kardiovaskuler
maka dapat terdiri dari : jantung, arteri,
kapiler, vena, limfatik, dan mekanisme
pengendalian terkait yang semua itu
termasuk dalam sirkulasi darah

Struktur Sel
Sel terdiri dari berbagai organel subseluler

dengan struktur dan protein fungsional (spt


enzim) yang terletak dalam sitoplasma atau
cairan intra seluler.
Sel di pisahkan dari cairan ekstrasel oleh
membran plasma.
Membran plasma merupakan lapisan ganda
(bilayer) fosfolipid; dimana kepala hidrofilik (suka
lemak) berdekatan dengan bagian cair dan
bagian ekor hidrofilik (suka air) membentuk
sebuah inti membran lemak.
Protein membran terletak diantara molekul lipid
membentuk model mosaik pada membran.
5

Bagaimana Sel saling berkomunikasi

Bagaimana Sel saling berkomunikasi

Bagaimana Sel saling berkomunikasi

Endokrin : komunikasi jarak jauh

Neuron dan neurotranmitter

10

Neuron dan neurotranmitter

11

Sel dan lingkungan ekstrasel


Sel berada dilautan yang tertutup

(lingkungan internal tubuh).


Sehingga bila terjadi perubahan
dilingkungan internal tidak langsung
mempengaruhi sel.

12

Kompartemen Cairan tubuh, meliputi CIS dan CES

1. Cairan ekstra sel adalah cairan di luar sel spt : komponen plasma darah
- aqueous humour pada mata
- cairan sinovial pada sendi
- cairan serebrospinal pada SSP
Total Body Fluid (TBF)terdiri dari :
- Intra Cellular 2/3 Total Fluid Volume (TFV)
- Extra Cellular = 1/3 TFV
- Plasma = Extra Celluler Fluid
TBF = 50% Berat Badan pada perempuan
= 60 % Berat Badan pada laki laki
Tugas : Bila di ketahui berat wanita 60 kg berapa nilai
TBF, ECF dan plasma

13

2. Pengukuran volume oleh indikator metode difusi (dye)


Volume kompartemen cairan seperti volume cairan
ekstra sel diukur secara tidak langsung dengan
menggunakan indikator substrat.
Konsentrasi = Jumlah indikator
Eq.1
Volume Cairan
Volume Cairan = Jumlah indikator
Eq.2
konsentrasi
3. Darah dan volume plasma
a. Volume darah di ukur melalui pengambilan sampel
darah individu dan pelabelan secara radiao aktivitas sel
darah , contoh dgn Chromium 51.
Sel ini di injeksi lalu di tunggu beberapa saat dan
dibiarkan bercampur dengan volume darah kemudian
ambil sampel darah yang lain.
Volume per unit radio aktif digunakan untuk hitung volume
darah total (N=4-5 L)

14

b. Volume plasma kadang dapat di perkirakan


dengan menggunakan suatu dye yang terikat pada
protein plasma seperti Evans blue eye. Zat ini
terbatas pada ruang plasma karena protein
sebenarnya tidak hilang dari serkulasi. Protein plasma
di radiolabel dengan iodine-131. Indikator ini tidak
masuk SDM sehingga yang dihitung hanya plasma
saja (2,5 3L) dan bukan volume darah total.
3. Volume Cairan Ekstraseluler
Cairan ini sulit diukur krn indikator yang berbeda
memberi hasil berbeda untuk tiap subyek
zat yang digunakan: radioaktif natrium, radioaktif
bromida, inulin polisakarida, sukrosa.
Nilai rata-rata 1-1.5 liter. Rata rata tsb merupakan
mekanisme dimana volume cairan Ekstra sel dapat
juga pengaruhi volume darah dan plasma, contoh
reabsorbsi cairan ginjal
15

HOMEOSTASIS

Fungsi sel normal tergantung pada kondisi


lingkungan yang tepat, yaitu suhu, pH, konsentrasi
ion, kadar O2 dan CO2 di cairan ekstra sel yang
kesemua itu mempengaruhi aktivitas biokimia sel.
Mekanisme homeostasis mengotrol/
mengendalikan lingkungan internal tubuh sehingga
relatif konstan (tetap) walau perubahan besar terjadi di
lingkungan eksternal (luar tubuh).
1. Detektor/reseptor : sensitif thd variabel untuk
dikontrol
2. Komparator/pusat integrasi ; menerima sinyal
aferen dan detektor dan membandingkan variabel nilai
yang diukur ini dengan nilai lebih/set point. Jika nilai
aktual berbeda dari nilai set point, integrator
membangkitkan sinyal eferen (outgoing)
16

Afferen signal

Detektor

Variabel
tubuh

Set
point

Negatif feed
back

Comparator
(Set Point)

Efector

Efferen
signal

17

Homeostasis : set point

18

Feed back

19

Homeostasis dan homeodinamis

20

REGULASI HOMEOSTASIS SUHU TUBUH

Detektor suhu (termokimia) memonitor 2 variabel yaitu :


- suhu inti (variabel yang di kontrol)
- temperatur perifer (variabel relatif)
Impuls aferen memberi input ke pusat integrasi (pusat
termoregulator) di hipotalamus otak, dimana terjadi proses
membandingkan suhu inti tubuh dengan set point 37 derajat
celcius.
Jika terdapat perbedaan, maka saraf mengaktifkan sinyal ke sistem
efector agar mempengaruhi laju produksi dan pelepasan panas.
Kondisi dingin
- refleks tubuh akan meningkatkan tonus otot dengan menggigil
untuk melepaskan energi metabolik seperti panas.
- Kehilangan panas di kurangi melalui konstriksi simpatik pembuluh
darah perifer, dimana aliran darah kulit ( permukaan) menurun,
juga terjadi berdirinya rambut kulit ( piloereksi ).
Kondisi panas
- peningkatan keringat yang dirangsang oleh saraf simpatis dimana
terjadi pelepasan neuro transmitter asetil kolin
21

- Dilatasi pembuluh darah kutaneus yang di sebabkan


oleh penurunan aktivitas vasokonstriktor saraf
simpatis di bandingkan pelepasan neuro transmitter
nor adrenalin simpatis. Hal tsb juga mengaktifkan
dilatasi yang berhubungan dengan aktifitas kelenjar
keringat.
Aspek tingkah laku juga penting seperti :
- mengenakan baju hangat
- exercise
ketika udara dingin
- makan makanan panas
- mengenakan baju tipis
- minum minuman dingin
ketika udara panas

22

Pireksia / Demam
Adalah meningkatnya suhu inti tubuh sementara yang
seringkali disebabkan oleh infeksi.Hal tsb tidak menunjukan
kerusakan sistem detektor atau efektor tetapi akibat
perubahan set point yang sebabkan oleh toxin yang dilepas
oleh bakteri dan sel imun, sehingga hipotalamus akan
merespon suhu inti 37 derajat Celcius dengan terdapat
penurunan suhu abnormal, dengan mengaktifkan efektor dan
meningkatkan produksi panas sebagai mekanisme untuk
meningkatkan suhu tubuh.
SUMBER ENERGI BAGI SEL
Sel tubuh butuh energi untuk menghasilkan kerja mekanik
(seperti dalam sel otot), untuk transport ion atau molekul
melawan gradient konsentrasi (seperti pompa ion dan untuk
mensintesa kompleks molekul)
Sumber energi ; pelepasan energi yang diubah dari
karbohidrat, lemak dan protein makanan.
Reaksi rantai utama pada pemecahan glukosa = proses
glikolisis, bukan dari metabolisme anaerobik yg hasilkan
asam laktat dan sedikit ATP
23

Kondisi Aerobik (tersedia O2)


Enzim intramitokondria (katalase) melengkapi proses
glikolisis katabolisme = melepaskan semua ATP,
membebaskan CO2 dan air sebagai produk sisa.
Jalur Glikolisis hasilkan total 2 molekul ATP permolekul
glukosa. Namun keseluruhan metabolisme oksidatif
hasilkan penambahan 34 36 molekul ATP akibat
hidrolisis, ikatan fosfat energi tinggi dalam ATP dengan
bantuan enzim ATP ase membuat energi sehingga dapat
dipergunakan untuk proses aktif sel.

24

Tranport zat melewati membran Sel

1.

Merupakan suatu pengaturan konstan melewati


membran sel, mensuplai O2 dan molekul zat untuk
metabolisme intrasel dan mengeluarkan CO2, zat sisa
dan produk aktif.
Difusi = konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah terjadi
pergerakan larutannya dan garam. Tidak ada sumber
energi yang dibutuhkan sehingga di sebut mekanisme
transport pasif.
Difusi di pengaruhi faktor :
- pengaruh konsentrasi solute/ larutan melalui membran
- permeabilitas membran thd solute, membran plasma
merupakan membran yang permeabel selektif thd
molekul lemah dan sedikit molekul non polar yang larut
di membran lipid, shingga asam lemak, hormon steroid,
O2 dan CO2 dpt berdifusi cepat ke dalam sel.
- Pengaruh pergerakan ion = gradient voltage membran.
jika bagian dalam membran bermuatan + maka kation
(+) akan di tarik ke dalam sel dan anion (-) di tolak keluar

25

- Berat Molekul substansi yang berdifusi : molekul


kecil berdifusi lebih cepat
- Jarak difusi = difusi yang lambat memberi perubahan
yang efektif di bandingkan jarak lebih dari 100 mm
- Luas permukaan membran

26

2.

Osmosis.
Tergantung pada difusi pasif cairan melewati
membran dari bagian dengan konsentrasi solute
rendah (konsentrasi air tinggi) ke bagian dengan
konsentrasi solute tinggi (konentrasi air rendah).
Osmosis membutuhkan:
Gradien konsentrasi solute melewati membran.
Membran semipermiabel, contoh : permeabel
terhadap solvent (air) tapi tidak permiabel terhadap
solute.
Sifat osmotik dapat digambarkan dalam beberapa
cara:
Osmolaritas adalah jumlah total partikel perliter
larutan
Tonisitas, yg terbagi: isotonik, hipertonik
&hipotonik.
Tekanan osmotik: tekanan hidrostatik yg dibutuhkan
untuk melawan pengaruh osmotik larutan & cegah
27
beberapa pergerakan air.

3.

Tranpot zat yang dimediasi carrier.


Tranport ini tergantung protein carrier di membran
sel yg berikatan pada zat khusus, kemudian zat tsb
ditransport menyebrangi membran dan dilepas ke
sisi yg lainnya. Transport yg dimediasi oleh carrier,
terbagi menjadi:
Difusi terfasilitasi (pasif)
Energi yang merangsang difusi terfasilitasi
merupakan substrat gradien konsentrasi, sehingga
transport ini adalah proses pasif, tidak ada
penambahan masukan energi yang
dibutuhkan.Pergerakan menyebrangi membran
tergantung pada kemempuan transport atau protein
transport.
Transport aktif.
Pada sistem transpot aktif, molekul carrier
mentransport molekul atau ion bermuatan gradien
28
konsentrasi atau listrik.

Carrier memerlukan energi dari beberapa sumber

lain untuk kerja. Energi tsb dapat diperoleh melalui :


Transport aktif primer membutuhkan energi yang
dilepaskan oleh hidrolisis ATP, contoh: transport
ion Na+ keluar sel dan ion K+ masuk ke dalam sel
yang melawan gradien elektrokimia (Na+/K+
ATPase, atau pompa Na+/K+)
Transport aktif sekunder membutuhkan energi yg
dilepas selama pergerakan pasif satu zat
menurunkan gradien elektrokimia ke transport zat
lain yg melawan gradien konsentrasi.Contoh:
pasangan sistem kotransport natrium, Na+
berdifusi kedalam sel usus halus melalui absorbsi
glukosa dari lumen usus. Absorbsi dapat berlanjut
jika konsentrasi glukosa lebih tinggi
29

Anda mungkin juga menyukai