Anda di halaman 1dari 4

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Hari / Tanggal

: 13 Agustus 2015

Waktu

: 10.00 10.30 WITA

Tempat / Ruang

: Ruang melati

Sasaran

: Klien dan Keluarganya

Pelaksana

: M. Nurcholis, Mahasiswa AKPROV KALTIM

Topik PENKES

: Penanganan Mandiri Terhadap Nyeri

Diagnose keperawatan: Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang penanganan terhadap
nyeri
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM ( TIU)
Setelah mendapatkan PENKES selama 30 menit, diharapkan Klien dan Keluarganya dapat
menjelaskan penanganan nyeri secara mandiri.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan PENKES selama 30 menit, diharapkan Klien dan Keluarganya akan
mampu:
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menyebutkan macam-macam nyeri
3. Menjelaskan cara menghilangkan nyeri
III.MATERI
a. Pokok bahasan:
Penanganan Mandiri Terhadap Nyeri
b. Sub pokok bahasan:
1. Pengertian nyeri
2. Macam-macam nyeri
3. Cara mengatasi nyeri

IV. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

V. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
VI. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ( KBM )
No
Tahap
Waktu
Kegiatan pengajar
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan tentang
tujuan pokok materi
Meyampakaikan pokok
pembahasan
Menyampaikan kontrak
waktu
2. Isi
20 menit
Penyampaian Materi:
Pengertian nyeri
Macam-macam nyeri
Cara mengatasi nyeri
Tanya Jawab.
Memberikan kesempatan
pada klien dan keluarganya
untuk bertanya
3. Penutup
5 menit
Melakukan evaluasi
Menyampaikan kesimpulan
materi
Memberikan saran kepada
klien
Mengakhiri pertemuan dan
menjawab salam
VII.

Kegiatan sasaran
Menjawab salam
Mendengarkan dan
menyimak
Bertanya mengenai
perkenalan dan
tujuan jika ada yang
kurang jelas
Mendengarkan dan
menyimak
Bertanya mengenai
hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti.

Sasaran dapat
menjawab tentang
pertanyaan yang
diajukan
Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam

EVALUASI
a. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan PENKES Klien dan Keluarganya mampu :
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menyebutkan macam-macam nyeri
3. Menjelaskan cara mengatasi nyeri
a. Evaluasi struktur :
1. Kelengkapan media-alat

: Tersedia dan siap digunakan

2. Pelaksana siap melakukan PENKES

b. Evaluasi Proses :
1. Pelaksana dan sasaran (Klien dan Keluarga) mengikuti PENKES sesuai waktu atau
sampai selesai.
2. Klien dan Keluarganya aktif dalam PENKES
3. Klien dan Keluarganya mampu menjawab pertanyaan
4. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Sunddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth,J.2008.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Mansjoer, A. Dkk. (2007). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed. 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Tambayong, Jan. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

LAMPIRAN
PENANGANAN MANDIRI TERHADAP NYERI
A. Pengertian
Nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang
mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya atau nyeri adalah perasaan
spesifik seseorang yang diinformasikan oleh mekanisme pertahanan organisasi tubuh terhadap
suatu lesi (kerusakan jaringan).
B. Macam-Macam Nyeri
1. Nyeri akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera,prosedur pembedahan, proses penyakit atau fungsi abnormal otot dan visera.
2. Nyeri kronik
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang waktu suatu
proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya suatu penyembuhan;
periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan.
C. Cara Mengatasi nyeri
1. Tekhnik relaksasi

Tekhnik nafas dalam melalui hidung kemudian mengeluarkannya secara perlahan


melaui mulut dengan gerakan lambat dan teratur.
2. Tekhnik Distraksi
Memfokuskan perhatian diri pada sesuatu selain pada nyeri misalnya :
a) Mengobrol dengan orang lain
b) Mendengarkan music
c) Melakukan aktivitas atau permainan seperti bermain catur
d) Membaca dan menonton
3. Tekhik Imajinasi
Membayangkan sesuatu yang menarik dan menyenangkan.
4. Tekhnik rangsangan dan masase (pijatan)
Maksudnya untuk menghalangi sampainya rangsangan nyeri ke otak agar rangsangan
nyeri tidak dipersepsikan, misalnya :
a) Menggosok kulit atau mengusap-usap kulit
b) Kompres dengan air panas atau hangat
4

Anda mungkin juga menyukai